Jumat, 19 Februari 2016

Anak Usaha Garuda dan RAI Kembangkan Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie

Anak Usaha Garuda dan RAI Kembangkan Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie  
Foto: Idham Kholid
 
Singapura -GMF AeroAsia bekerjasama dengan perusahaan manufaktur pesawat asal Indonesia, PT Regio Aviasi Industri (RAI) terkait dengan pengembangan pesawat R80 rancangan BJ Habibie.

Penandatangan kerja sama dilakukan oleh Dirut GMF Richard Budihadianto dan Dirut PT RAI Agung Nugroho di stand Garuda Indonesia Group di ajang Singapore Airshow, Kamis (18/2/2016).

'Kami dipercaya untuk menjadi maintenance support PT RAI, ini kolaborasi yang baik karena semua melibatkan anak bangsa, dari pembuatan sampai pemeliharaan," kata Richard.

Richard menuturkan, kerjasama ini mencakup beberapa aspek termasuk pengembangan program perawatan pesawat, pengembangan SDM dan lainnya. GMF nantinya akan menjadi pusat resmi perawatan pesawat R80.

Ditambahkannya, R80 merupakan pesawat turbopop buatan Indonesia rancangan BJ Habibie. Pesawat itu rencananya akan siap menjalani uji coba terbang dan sertifikasi pada 2019 mendatang.

"Dalam menghadapi persiapan itu, GMF berperan memberikan dukungan penuh untuk mempersiapkan perawatan pesawat R80. Sejauh inj belum sampai tahap nilai, karena ini masih tahap desain," ujarnya.

Richard mengatakan, pertumbuhan pasar perawatan di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan rata-rata pertumbuhan pasar sebesar 12,3% sampai tahun 2020.

Untuk merebut pasar itu, kata Richard, GMF memiliki modal penting berupa lebih dari 25 sertifikasi dari ororitas penerbangan baik domestik maupun internasional seperti FAA, EASA dan CASA.

"Sebetetulnya ke depan bisnis pemeliharaan yang akan menghasilkan suatu nilai yang besar. Saya ingat apa yang disamlaikan Pal Habibie bahwa satu pesawat itu bisa memberikan nilai bisnis di bidang perawatan itu sebesar sampai 10 kali nilai pesawat tersebut, ini yang harus kita pikirkan. Makanya kita ingin bekerjasama sama dan mensujung PT RAI ini," sambungnya.

Sementara itu, Dirut PT RAI Agung Nugroho mengatakan, pesawat R80 ini untuk dioperasikan pada 2020 mendatang.

"Di awal kita melakukan perencanaan perancangan pesawat, tapi tidak lupa kita memikirkan masalah maintenance. Kita ajak GMF untuk mempersiapkan maintenance dengan segala pengalaman dan kompetensi GMF agar kita tidak memulai dari awal," jelasnya.

Untuk jangka panjang, PT RAI merencanakan membuat 400 unit pesawat. Pesawat-pesawatitunantinya dijual ke dalam negeri maupun ke berbagai negara.



Credit  detikfinance