Militer Libya di Wadi Bey, di sebelah barat Sirte yang masih dibawah kontrol ISIS. (Reuters/Ismail Zitouny)
Otoritas lokal pada Rabu (24/2) menyatakan bahwa pertempuran di Sabratha dimulai ketika brigade lokal—yang tadinya bagian dari kelompok pemberontak yang ikut menggulingkan Muammar Gaddafi pada 2011—menyerang persembunyian militan ISIS yang terletak sekitar 15 km dari pusat kota.
Di Libya, militan ISIS mengambil keuntungan dari kekacauan politik dan ketidakhadiran pasukan keamanan dari pemerintah. ISIS kini sudah mengontrol kota pelabuhan Sirte, dan terus menyerang kota-kota lain.
Pada Rabu malam, pihak keamanan pemerintah Libya di Tripoli mengatakan bahwa mereka menangkap tiga pemimpin senior Libya di pinggiran Tripoli, termasuk komandan ISIS wilayah Sabratha, Mohammes Saad Altajouri.
Di Kota Zintan, otoritas mengatakan bahwa mereka setuju untuk merawat lima anggota brigade dari Sabratha. Ini merupakan sinyal bahwa Zintan dan Sabratha mau bekerja sama untuk memerangi ISIS.
Pada Jumat pekan lalu, serangan udara AS menyerang kamp pelatihan ISIS di pinggiran Sabratha, menewaskan hampir 50 orang. Ini merupakan serangan udara AS kedua dalam dua bulan terakhir dalam memerangi ISIS.
Credit CNN Indonesia