Senin, 22 Februari 2016
Jika Lakukan Invasi, Suriah Anggap Saudi-Turki Teroris
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan, jika Arab Saudi dan Turki tetap ngotot melakukan invasi ke Suriah, maka kedua negara tersebut akan dianggap sebagai teroris. Ini artinya, Suriah akan turut menyerang pasukan dari kedua negara tersebut.
Assad beragumen, tidak ada satupun negara yang di dunia ini yang boleh ikut campur urusan dalam negeri Suriah, tanpa seizin pemerintah Suriah. Jika ada yang melakukannya, maka Suriah akan menganggap pihak tersebut sebagai musuh.
"Jika ini terjadi, kami akan memperlakukan mereka sebagai teroris. Kami membela negara kami, tidak ada yang memiliki hak untuk ikut campur di Suriah, tidak dari sudut pandang politik, atau dari sudut pandang militer," kata Assad.
"Ini akan menjadi pelanggaran hukum internasional, dan bagi kami, serta untuk warga Suriah, satu-satunya kemungkinan adalah untuk membela tanah air kami," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (21/2).
Dirinya juga menurutkan, Turki adalah salah satu negara yang sudah terlibat dalam konflik di Suriah, sejak konflik pecah pada tahun 2011 lalu. Menurutnya, Turki sudah mengekspor senjata dan teroris sedari awal.
Credit Sindonews