Selasa, 23 Februari 2016

Rusia-Iran Negosiasi Pembelian Sistem Pertahanan Rudal Canggih

Sistem rudal pertahanan S-300 milik Rusia siap dibeli Iran (Foto: Reuters)
Sistem rudal pertahanan S-300 milik Rusia siap dibeli Iran (Foto: Reuters)
TEHERAN – Iran dilaporkan melakukan negosiasi dengan Rusia pada akhir pekan terkait pembelian sistem rudal pertahanan darat-ke-udara S-300 versi terbaru di Ibu Kota Teheran. Pembelian ini diklaim akan meningkatkan kemampuan militer Negeri Para Mullah.
Iran tidak diperkenankan membeli S-300 sebelum tercapainya kesepakatan nuklir dengan negara-negara kuat di dunia pada Juli 2015 untuk membatasi program nuklir mereka. Pemblokiran tersebut membuat kontrak pengiriman versi lama S-300 oleh Rusia pada 2010 dibatalkan karena tekanan dari Barat.
Moskow kini berharap menuai keuntungan secara ekonomi dan perdagangan dengan Iran setelah sanksi dicabut Januari lalu. Negosiasi tersebut berlangsung saat Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi Teheran pada Minggu 21 Februari. Dalam kunjungan itu Shoigu juga menyampaikan pesan khusus dari Presiden Putin kepada Presiden Hassan Rouhani.
“Iran sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk menyediakan kebutuhan militer. Satu isu utama adalah pembelian generasi terbaru sistem rudal S-300,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaberi Ansari, seperti dilansir Reuters, Senin (22/2/2016).
Menurut keterangan Menteri Pertahanan Iran Hossein Deghan, S-300 diperkirakan menjadi milik Iran dalam jangka waktu dua bulan atau pada April 2016. Iran juga tertarik membeli sistem yang lebih canggih yakni S-400. Namun, belum ada negosiasi pembelian tersebut menurut media-media Rusia.
Belum jelas apakah generasi terbaru dari S-300 yang dimaksud Ansari adalah S-400. Negeri Beruang Merah mengklaim rudal tersebut dapat menyerang rudal lain dan pesawat hingga mencapai ketinggian 400 kilometer.
Israel menyatakan kecewa atas keputusan Rusia mencabut larangan penyediaan S-300 ke Iran. Israel mengatakan keputusan itu tidak menghargai mereka sebagai sebuah negara dan berencana akan menghancurkannya dengan segenap kemampuan.





Credit  Okezone