Kamis, 25 Februari 2016

Presiden Mesir Ancam Lenyapkan Pengkritik Negara dari Muka Bumi



Presiden Mesir Ancam Lenyapkan Pengkritik Negara dari Muka Bumi
Warga Mesir mengusung gambar Presiden Abdel Fattah El-Sisi. | (Reuters)

KAIRO - Presiden Mesir; Abdel Fattah El-Sisi, mengancam untuk melenyapkan para pengkritik negara dari muka bumi. Menurutnya, para pengkritik berbuat tidak adil dengan tujuan merongrong negara.

Presiden El-Sisi minta rakyat Mesir tidak mendengarkan siapa pun kecuali dirinya.

Pemerintah El-Sisi telah menghadapi gelombang kritik dalam beberapa pekan terakhir atas tuduhan kebrutalan polisi dan pelanggaran hak-hak, serta masalah penanganan ekonomi.


Para anggota parlemen baru yang terpilih juga jadi sasaran kritik yang tak ubahnya seperti stempel karet legislatif.

Presiden El-Sisi mengatakan, dia tahu obat untuk masalah yang dihadapai Mesir.


Tolong, jangan mendengarkan orang kecuali saya. Saya mati serius,katanya dengan nada marah dan keras. Hati-hati, tidak ada yang harus menyalahgunaan kesabaran dan kesantunan saya untuk menjatuhkan negara,” katanya lagi, seperti dikutip AP, Kamis (25/2/2016).


Saya bersumpah demi Tuhan, bahwa siapa pun yang datang mendekati itu, saya akan melenyapkan dia dari muka bumi. Saya mengatakan ini ketika seluruh (warga) Mesir mendengarkan. Apa yang Anda pikir dan lakukan? Anda siapa?,” ujarnya.


El-Sisi petinggi militer Mesir yang memimpin penggulingan presiden Mohammed Morsi pada Juli 2013. El-Sisi kemudian terpilih sebagai presiden setahun kemudian setelah memenangkan Pemilu secara telak.

Namun para kritikus menganggap Pemerintah El-Sisi tidak berbeda dengan Pemerintah Morsi yang mengekang kebebasan, khususnya mengenai kebebasan berekspresi. 


Salah satu kolumnis yang paling menonjol Mesir, Ibrahim Eissa, Minggu lalu menuduh El-Sisi memimpin sebuah negara "teokrasi" setelah seorang penulis dipenjara selama dua tahun atas penerbitan novel yang di dalamnya ada pembahasan seksual secara eksplisit.

El-Sisi menyadari pemerintahannya jadi sasaran kritik tajam. Namun, dia merasa Mesir masih terlalu dini untuk menjalankan praktik demokrasi terbuka.

Saya tidak mengatakan bahwa tidak ada demokrasi. Demi Tuhan tidak, saya tidak, tapi hati-hati. Kami berlatih dalam keadaan sulit, jadi mari kita menjaga Mesir,” katanya.



Credit  Sindonews