Tampilkan postingan dengan label ZIMBABWE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ZIMBABWE. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Maret 2019

Lembaga PBB: 1,8 Juta Orang Terdampak Topan Idai


Pemandangan Desa Praia Nova Village, salah satu yang terkena dampa topan Idai paling parah d Beira, Mozambik, Ahad (17/3).
Pemandangan Desa Praia Nova Village, salah satu yang terkena dampa topan Idai paling parah d Beira, Mozambik, Ahad (17/3).
Foto: Josh Estey/CARE via AP

Ratusan orang tewas akibat hantaman Topan Idai.

CB, BEIRA -- Agen kemanusiaan PBB, OCHA menyebutkan, sekitar 1,85 juta orang terdampak Topan Idai di Mozambik, pada Selasa (26/3). Saat ini, para pekerja bantuan juga berlomba untuk membantu meringankan bencana mematikan ini.

"Beberapa akan berada dalam situasi kritis dan mengancam kehidupan. Beberapa lainnya sedih karena akan kehilangan mata pencaharian mereka," kata koordinator OCHA Sebastian Rhodes Stampa.

Angka tersebut hanya untuk korban bencana di Mozambik. Sedangkan, negara lainnya juga terkena dampak dari badai ini, yakni Zimbabwe dan Malawi. Hingga Senin, setidaknya 686 orang telah dilaporkan tewas akibat badai Idai.

Adapun Topan Idai terjadi pada 14 Maret di dekat kota pelabuhan Beira, membawa angin kencang dan hujan. Dua sungai besar, Buzi dan Pungue hancur tepinya yang merendam seluruh desa dan membuat banyak korban tewas.

Di Mozambik, jumlah yang tewas mencapai hingga 447 jiwa. Sedangkan, korban terluka hingga 1.500 orang. Rumah rusak dan hancur sebanyak 1.500 unit dan tanaman yang rusak mencapai 500 ribu hektare.

Sedangkan, pada 16 Maret, badai menghantam Zimbabwe timur, tempat itu meratakan rumah-rumah dan membanjiri komunitas di Distrik Chimanimani serta Chipinge. Menurut pemerintah, jumlah korban tewas yakni 179 orang dan 329 orang masih hilang.


Agen migrasi AS menetapkan jumlah korban jiwa hingga 259 orang. Kemudian jumlah yang terluka mencapai 200 orang. Keluarga yang dipindahkan mencapai 16 ribu rumah tangga.

Sebelum badai menerjang terjadi hujan lebat dan banjir ke Distrik Chikwawa dan Nsanje di Sungai Shire yang lebih rendah di selatan Malawi. Hujan terus berlanjut setelah badai melanda yang menambah kesengsaraan puluhan ribu orang.

Jumlah orang yang tewas mencapai 60 orang dan mereka yang terluka hingga 672 jiwa. Korban yang terpengaruh dari bencana ini yakni 868.895 orang.




Credit  republika.co.id



Jumat, 22 Maret 2019

Korban Meninggal Topan Idai Capai Lebih dari 500 Orang


Dampak akibat serangan topan Idai di MOzambik dan Zimbabwe
Dampak akibat serangan topan Idai di MOzambik dan Zimbabwe
Foto: Youtube

Lebih dari 120 jenazah telah tersapu ke negara tetangga Mozambik.




CB, CHIMANIMANI -- Sepekan setelah Topan Idai menyerang Afrika bagian selatan, banjir masih terus terjadi. Pada Kamis (21/3) terjadi hujan lebat menyebabkan bendungan meluap di Zimbabwe dan mengancam populasi di tepi sungai.

Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi di Zimbabwe, Mozambik, dan Malawi saat ini telah mencapai lebih dari 500 orang. Sementara itu, ratusan lainnya dikhawatirkan meninggal di kota dan desa yang saat ini telah tenggelam.

Menteri Pertahanan Zimbabwe, Oppah Muchinguri mengatakan lebih dari 120 jenazah telah tersapu ke negara tetangga Mozambik. Sementara itu masih banyak jenazah ditemukan di sungai-sungai.

"Sebagian besar jenazah tersapu ke Mozambik dan karena dalam kondisi yang buruk, mereka tidak dapat menjaga jenazah-jenazah itu. Jadi akhirnya mereka menguburkan jenazah itu," kata Muchinguri.

Di catatan resmi Zimbabwe, tercatat 259 korban meninggal akibat topan ini. Sementara di Mozambik jumlah korban meninggal meningkat menjadi 217. Selain itu di Malawi tercatat setidaknya 56 orang meninggal namun angka tersebut diperkirakan bertambah.

Rumah-rumah, desa, dan seluruh kota terendam di Mozambik bagian tengah. Banjir menciptakan samudra daratan berlumpur seluas 50 kilometer. Badan bantuan pangan AS mengatakan, 400 ribu orang terlantar dan sangat membutuhkan bantuan dan penyelamatan jiwa.

"Kemarin 910 orang diselamatkan oleh komunitas kemanusiaan. 210 diselamatkan oleh lima helikopter dan 700 diselamatkan oleh perahu," kata perwakilan dari Federasi Internasional Palang Merah Beira, Caroline Haga.





Credit  republika.co.id



Bantuan Internasional Coba Tembus Korban Badai Idai Afrika


Warga melihat kerusakan di jembatan akibat Badai Idai di Chimanimani, Zimbabwe, Ahad (17/3).
Warga melihat kerusakan di jembatan akibat Badai Idai di Chimanimani, Zimbabwe, Ahad (17/3).
Foto: Tendai Chiwanza/ActionAid via AP

Jumlah korban tewas akibat badai Idai diperkirakan terus bertambah.




CB, NEW YORK — Bantuan internasional mulai disalurkan ke sejumlah negara di Afrika Timur, yaitu Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi setelah badai Idai melanda wilayah-wilayah di kawasan itu. Dalam bencana alam ini, ratusan orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan rumah mereka.

Proses evakuasi masih terus dilakukan di sejumlah wilayah negara-negara yang dilanda badai Idai. Di Zimbabwe, sebuah keluarga bahkan mencoba menggali lumpur yang diduga membuat seorang anak laki-laki terkubur.

Korban dilaporkan paling banyak berada di Chipinge dan Chimanimani, Zimbabwe. Lebih dari 100 orang tewas dan jumlah ini diperkirakan dapat terus meningkat karena proses evakuasi sulit dilakukan akibat lokasi yang sulit diakses.

Penyaluran bantuan pada awalnya terhambat karena penutupan bandara di negara-negara badai Idai terjadi. Namun, sejak Rabu (20/3) kemarin, perlahan-lahan bantuan dapat disalurkan.

Bantuan dari pihak internasional juga mencakup pemulihan kawasan. PBB mengalokasikan setidaknya 20 juta dolar AS untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi akibat badai Idai.

Uni Eropa akan menyumbangkan 3,5 juta euro atau sekitar 3,9 juta dolar AS. Sementara, AS berjanji untuk menyalurkan dana sebesar 7,9 juta dolar AS, kemudian Uni Emirat Arab (UAE) 18,3 juta dirham (4,9 juta dolar AS), dan Norwegia 6 juta krone (700 ribu dolar AS).

Matthew Pickard dari organisasi kemanusiaan CARE mengatakan penanggulan bencana alam akibat badai Idai sama halnya dengan yang dilakukan sebelumnya. Otoritas lokal dan organisasi non-pemerintah internasional berupaya menuju wilayah-wilayah yang terkena dampak pada hari-hari pertama dan bantuan tambahan menyusul segera.

Saat ini, banyak orang yang belum dapat melihat dengan jelas seberapa besar dampak dari bencana ini. Meski demikian, Pickard mengatakan dalam beberapa waktu ke depan, hal itu akan menjadi lebih jelas dan jumlah bantuan dapat semakin meningkat.

“Negara-negara ini tidak biasanya menjadi berita utama, namun sekarang mereka menjadi sorotan. Dengan kisah mereka, banyak orang yang akan berempati,” ujar Pickard, Kamis (21/3).

Bantuan logistik dari PBB dilaporkan memiliki kendala saat pendistribusian di sejumlah wilayah. Seperti di Chimanimani, yang lokasinya sulit untuk dijangkau akibat bencana yang terjadi.





Credit  republika.co.id


Rabu, 06 Maret 2019

Trump Perpanjang Sanksi Untuk Zimbabwe


Trump Perpanjang Sanksi Untuk Zimbabwe
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)




Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperpanjang sanksi terhadap Zimbabwe selama satu tahun. Penyebabnya adalah rezim negara itu dianggap belum demokratis dan masih mengekang kebebasan pers.

"Tindakan dan kebijakan orang-orang ini terus menimbulkan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat," kata Trump saat pengumuman perpanjangan sanksi, seperti dilansir Reuters, Selasa (5/3).

Salah satu petinggi pemerintahan Trump mengatakan sanksi akan terus diberlakukan sampai Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, mengubah undang-undang yang membatasi kebebasan media dan aksi demonstrasi.

Perpanjangan itu tetap dilaksanakan meskipun para pemimpin Afrika, termasuk Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, meminta agar sanksi tersebut dicabut. Dia berharap AS memberi negara itu kesempatan untuk memulihkan negaranya dari krisis ekonomi.


Mnangagwa dilantik sebagai presiden baru Zimbabwe pada 26 Agustus 2018 yang lalu setelah mahkamah konstitusi mengesahkan kemenangannya dalam pemilihan presiden 30 Juli 2018.


Mnangagwa sebelumnya telah menyerukan pencabutan sanksi AS terhadap para pejabat dari partai yang berkuasa, Zanu-PF, tokoh tokoh militer terkenal dan beberapa perusahaan pemilik pemerintah. Mereka dijatuhi sanksi pada masa pemerintahan Robert Mugabe karena disebut melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Menurut petinggi AS, ada 141 entitas dan individu Zimbabwe termasuk Mnangagwa dan mantan presiden Robert Mugabe yang saat ini berada di bawah sanksi AS.


Duta Besar AS untuk Zimbabwe, Brian Nichols, menekankan pemerintahnya hanya menargetkan sanksi pada beberapa individu dan entitas Zimbabwe, tetapi tidak untuk seluruh negara. Ia juga menambahkan bahwa bisnis AS tidak dibatasi untuk berinvestasi atau melakukan bisnis di Zimbabwe.




Credit  cnnindonesia.com



Rabu, 16 Januari 2019

Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM di Zimbabwe Rusuh


Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM di Zimbabwe Rusuh
Ilustrasi kerusuhan di Zimbabwe. (REUTERS/Siphiwe Sibeko)


Jakarta, CB -- Aksi unjuk rasa pecah di dua kota utama di Zimbabwe memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak yang baru saja diumumkan oleh pemerintah. Demonstrasi berubah menjadi kericuhan dan aparat diterjunkan untuk menanggulangi situasi itu.

Seperti dilansir CNN, Selasa (15/1), pemerintah Zimbabwe mengerahkan tentara dan polisi untuk menghadapi massa dalam aksi protes. Demonstran menutup jalan-jalan dan membakar ban di ibu kota Harare.

Banyak toko dan pasar swalayan masih tutup setelah terjadi penjarahan di pusat kota pada Senin kemarin.


Salah satu demonstran, Abigail Hupe mengatakan kepada CNN banyak warga yang kabur mencari tempat yang lebih aman setelah polisi akibat kerusuhan itu.


Unjuk rasa terjadi setelah Presiden Emmerson Mnangagwa mengumumkan kenaikan harga bahan bakar sebesar 150 persen pada Sabtu (12/1) malam pekan lalu. Alasan dia melakukan hal itu adalah untuk mempermudah akses penyediaan bahan bakar yang telah menipis selama beberapa bulan.

Mnangagwa berpendapat kekurangan bahan bakar disebabkan karena perekonomian yang sedang meningkat. Selain itu dia menyatakan nilai tukar mata uang yang rendah dan perdagangan bahan bakar ilegal turut menjadi pemicu kenaikan BBM.

Setelah pengumuman kenaikan harga itu, masyarakat menyalahkan pemerintahan Mnangagwa lantaran tingkat perekonomian Zimbabwe semakin menurun, yang merupakan imbas dari pemerintahan presiden sebelumnya, Robert Mugabe.

Mata uang Dolar Zimbabwe sudah tidak berharga sejak 2009 setelah terjadinya hiperinflasi. Sejak itu, Zimbabwe mengadopsi mata uang Dolar AS, Rand Afrika Selatan, dan mata uang lainnya.

Mnangagwa sekarang sedang melakukan tur ke luar negeri mengunjunggi beberapa ngara seperti Rusia, Kazakstan, Belarusia dan Azerbaijan dengan tujuan menarik pemodal asing. Ia direncanakan akan kembali setelah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Wakil Menteri Informasi Zimbabwe, Energy Mutodi mengatakan pihaknya juga khawatir terhadap dampak kenaikan harga BBM.

"Kami tidak punya masalah dengan siapapun yang memprotes kenaikan harga bahan bakar dan komoditas secara damai. Kami sama-sama khawatir seperti warga lainnya," kata Mutodi.

Mutodi menyatakan tidak ada yang bisa dilakukan pemerintah untuk menahan kenaikan harga bahan bakar. Sebab dia beralasan Zimbabwe merupakan negara yang menjual bahan bakar dengan harga termurah di Afrika.

Sementera itu, Menteri untuk Keamanan Nasional Zimbabwe, Owen Ncube menyalahkan lembaga non pemerintah, masyarakat sipil, organisasi pemuda, dan individu atas kerusuhan itu.

Saksi menunjukkan tembakan dilepaskan oleh aparat polisi saat aksi protes sedang berlangsung. Ncube juga mengkonfirmasi adanya korban.

Hanya saja jumlahnya belum diketahui.

"Sangat disayangkan, hal ini menyebabkan banyaknya kerugian nyawa dan harta benda termasuk satu petugas kepolisian dan orang sipil yang terluka," kata Ncube.


Dalam pernyataannya, Ncube mengusulkan supaya digelar pertemuan pada Jumat (18/1) mendatang oleh Koalisi Krisis untuk meredam gejolak di masyarakat. Koalisis Krisis adalah sebuah kelompok yang terdiri dari lebih dari 80 organisasi masyarakat sipil.





Credit  cnnindonesia.com






Kamis, 20 Desember 2018

Polisi Afsel Perintahkan Istri Robert Mugabe Ditangkap


Polisi Afsel Perintahkan Istri Robert Mugabe Ditangkap
Robert Mugabe (kiri) dan istrinya, Grace Mugabe (kanan). (AFP PHOTO / Jekesai NJIKIZANA)



Jakarta, CB -- Kepolisian Afrika Selatan menyatakan sudah menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Grace Mugabe. Istri mantan Presiden ZimbabweRobert Mugabe itu dicari karena menganiaya seorang model pada Agustus 2017 lalu.

Menurut Juru Bicara Kepolisian Afrika Selatan, Brigadir Vishnu Naidoo, surat perintah terbit pada Kamis pekan lalu.

"Benar surat perintah penangkapan untuk Grace Mugabe terbit pada Kamis pekan lalu," kata Naidoo, seperti dilansir CNN, Kamis (20/12).


Kendati demikian, kemampuan dan kemauan Kepolisian Zimbabwe menangkap Grace diragukan walau nantinya dia masuk dalam daftar Interpol. Sebab meski sudah tidak berada dalam lingkar kekuasaan, tetapi dia dan suaminya masih mempunyai pengikut setia.


"Kami belum menerima surat perintah itu. Kami akan cek terlebih dulu," kata Juru Bicara Kepolisian Zimbabwe, Paul Nyathi.

Grace menganiaya seorang model perempuan Afrika Selatan, Gabriella Engels pada Agustus 2017. Dia mengamuk dan menyabet Engels menggunakan kabel hingga luka-luka.

Penyebabnya adalah diduga Engels bermalam dengan dua anak Grace, Chatunga Bellarmine Mugabe dan Robert Peter Mugabe Jr., di kamar hotel selepas berpesta.


Grace bisa lolos karena diberikan kekebalan diplomatik oleh mantan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Maike Nkoana-Mashabane. Namun, pada Juli 2018 Mahkamah Agung Afrika Selatan membatalkan keputusan pemberian imunitas itu dan memerintahkan Grace diekstradisi.

Kini Grace memilih tiarap selepas angkatan bersenjata Zimbabwe mengkudeta Robert pada November 2017. Robert memimpin negara itu selama 37 tahun.

Saat ini sejumlah tentara masih disiagakan di Ibu Kota Harare. Padahal, mereka sudah punya presiden baru, Emmerson Mnangagwa yang terpilih melalui pemilihan pada 30 Juli lalu. Emmerson adalah mantan wakil Robert di Partai Zanu PF.


Saat ini kabarnya Mugabe sedang dirawat di Singapura karena sakit.




Credit  cnnindonesia.com



Senin, 19 November 2018

Horor, 42 Tewas Terpanggang di Dalam Bus



Horor, 42 Tewas Terpanggang di Dalam Bus
Setidaknya 42 orang tewas terpanggang saat bus yang mereka tumpangi terbakar di Zimbabwe. Foto/Istimewa

HARARE - Setidaknya 42 orang dipastikan tewas terpanggang di dalam bus seteleha bus yang mereka tumpangi terbakar. Insiden tersebut terjadi di negara Afrika, Zimbabwe, pada Kamis malam.

Bus nahas tersebut tengah berada dalam perjalanan dekat Beitbridge, dekat perbatasan dengan Afrika Selatan, ketika api mulai menyala. Perusahaan yang memiliki kendaraan, Brooklyn Buses, meyakini kebakaran itu disebabkan oleh tabung gas yang dibawa oleh penumpang.

Banyak mayat terbakar tak bisa dikenali dan lebih dari 20 orang yang selamat telah dibawa ke rumah sakit.

Sopir bus, yang selamat dari kebakaran tersebut, mengatakan bahwa dia berhenti di pinggir jalan setelah mendeteksi bau aneh, kata seorang juru bicara polisi kepada kantor berita AFP.

"Ketika dia menyalakan lampu untuk menyelidiki, bus itu terbakar," tambahnya seperti dilansir dari BBC, Sabtu (17/11/2018).

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengatakan dia "hancur" mendengar insiden itu, yang terjadi seminggu setelah 47 orang tewas dalam tabrakan bus di timur negara itu. Dia mendesak pengemudi bus untuk berhati-hati saat berada di jalan.





Credit  sindonews.com



Selasa, 04 September 2018

Zimbabwe Sumbangkan 10 Badak Putih ke Kongo


Anak Badak Putih di samping induknya Donsa, bermain lumpur di kandang kebun binatang Singapore Zoo.
Anak Badak Putih di samping induknya Donsa, bermain lumpur di kandang kebun binatang Singapore Zoo.
Foto: Wong May E/AP Photo

Sumbangan itu untuk mengokohkan kembali populasi badak putih.





CB, HARARE -- Zimbabwe menyumbangkan 10 badak putih kepada Republik Demokratik Kongo untuk mengokohkan kembali populasi hewan yang hampir punah itu akibat perbuatan para pemburu liar satu dasawarsa lalu. Otoritas Pengelola Taman dan Margasatwa Zimbabwe mengatakan, badak-badak itu ditangkap dan akan dipindahkan dari Victoria Falls akhir pekan ini atau awal pekan depan.

Sementara itu, badak-badak putih Kongo hidup di Taman Nasional Garamba di dekat perbatasan dengan Sudan Selatan namun tidak jelas apakah hewan-hewan itu akan dipindahkan.

Perlindungan terhadap satwa liar merupakan upaya yang sulit dijalankan di Kongo karena tidak ada kepastian hukum serta masih terjadinya kekerasan yang dilancarkan oleh kalangan milisi.

Keadaan itu telah berlangsung selama 15 tahun setelah berakhirnya perang, yang telah menewaskan jutaan orang, terutama karena kelaparan dan penyakit.

"Pemerintah Zimbabwe merasa puas karena keadaan sebelum dan setelah pemindahan di ... (Kongo) memenuhi standar yang diperlukan bagi pengokohan kembali (populasi, red) badak," kata Juru bicara Otoritas Pengelola Taman dan Margasatwa Zimbabwe ZimParks, Tinashe Farawo, Senin (3/9) waktu setempat.

Zimparks dan kalangan pelindung satwa liar mengatakan pemindahan badak-badak itu dari Zimbabwe akan memperkuat pengumpulan gen.

Zimbabwe pada 2016 memiliki sekitar 800 badak hitam dan badak putih serta merupakan salah satu dari hanya empat negara yang memiliki hampir seluruh badak putih yang ada di dunia.


Cula badak merupakan barang berharga di Cina dan Asia tenggara.Para pemburu liar juga mengincar gorila gunung, yang merupakan salah satu jenis hewan paling langka di dunia.


Orang utan gunung itu hanya dapat ditemukan di suatu bagian pegunungan berapi yang membentang di sepanjang Kongo, Uganda dan Rwanda. Jumlah gorila gunung berhasil dipulihkan dalam beberapa tahun belakangan berkat upaya perlindungan yang terus menerus.





Credit  republika.co.id



Senin, 27 Agustus 2018

Mnangagwa disumpah jadi Presiden Zimbabwe


Mnangagwa disumpah jadi Presiden Zimbabwe

Seorang anak melambaikan bendera menjelang upacara pengambilan sumpah presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Siphiwe Sibeko )



Harare (CB) - Emmerson Mnangagwa mengambil sumpah jabatan menjadi Presiden Zimbabwe di depan kerumunan di stadion pada Minggu setelah pemilihan umum, yang memecah belah.

Sementara itu, menurut Reuters, pengamat dari Amerika Serikat mempertanyakan mutu demokrasi negara itu.

Mahkamah Konstitusi memastikan Mnangagwa menjadi presiden dalam keputusannya, yang disiarkan pada Jumat, menolak keberatan Nelson Chamisa, pemimpin oposisi, yang dia kalahkan dalam pemungutan suara pada 30 Juli.

Ribuan orang, sebagian datang dengan menggunakan bus dari luar ibu kota, dan pemimpin asing berkumpul di stadion nasional Harare untuk menghadiri upacara pelantikan dan pengambilan sumpah Mnangagwa, yang meraih 50 persen suara, yang ia butuhkan guna menghindari pemilihan ulang melawan Chamisa.

Ia bersumpah di depan Ketua Mahkamah Agung Luke Malaba, yang bersama delapan hakim Mahkamah Konstitusi menolak petisi Chamisa.

Pemilihan pada bulan lalu itu, pertama sejak Robert Mugabe digulingkan dari jabatan presiden dalam kudeta November, diharapkan menarik Zimbabwe keluar dari kucilan diplomatiknya, mengakhiri sanksi internasional dan mendorong pemulihan ekonomi.

Tetapi, pemilihan umum itu membuat negara tersebut terpolarisasi, dengan kekerasan terjadi di jalan-jalan Harare, dan Chamisa yang memimpin Gerakan bagi Perubahan Demokratik (MDC), meningkatkan tantangan hukumnya.

Pemilihan yang diikuti Mnangagwa dan Chamisa sebagai calon presiden utama disebut-sebut sebagai langkah krusial untuk menghapus reputasi pariah Zimbabwe dan ikhtiar negara itu untuk memperdonor internasional guna mendanai ekonomi, menarik investasi, dan uang tunai, serta mengatasi pengangguran.

Tentara menumpas kekerasan yang dilakukan para pendukung oposisi setelah pelaksanaan pemilu itu. Sedikitnya enam orang meninggal pada 1 Agustus.

Apa yang dilakukan tentara itu mengingatkan taktik keamanan ketika Mugabe berkuasa selama 37 tahun. Mugabe dilengserkan dalam suatu kudeta November 2017.

Mnangagwa sekarang menghadapi tantangan untuk membujuk masyarakat internasional bahwa penumpasan tentara dan penyimpangan dalam proses pemilu tidak akan membuatnya mengingkari janjinya untuk melakukan reformasi guna mengatasi korupsi dan salah urus negara ketika Mugabe berkuasa.

Beberapa jam sebelum pelantikan Mnangagwa, Institut Republik Internasional dan Institut Demokratik Nasional menyatakan negara itu tak memiliki "budaya demoratik toleran". Partai-partai politiknya diperlakukan sederajat dan warga negara diizinkan memberikan suara secara bebas.

Para pengamat AS juga mendesak "semua pihak untuk bergantung pada ekspresi damai dan menghindari tindakan atau ancaman terhadap saingan-saingan politik menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi itu."

Washington telah memberlakukan sanksi perjalanan dan finansial atas para pejabat partai yang berkuasa, termasuk Mnangagwa, dan juga beberapa perusahaan milik negara. Dukungan Washington adalah kunci jika Zimbabwe akan mendapatkan dana dari Dana Moneter Internasional.

Uni Eropa, sementara itu, mencabut sanksi dan hanya memberlakukannya atas Mugabe dan istrinya, Grace.



Credit  antaranews.com




Jumat, 03 Agustus 2018

Emmerson Mnangagwa Jadi Presiden, Zimbabwe Rusuh 6 Orang Tewas




Emmerson Mnangagwa, dan istrinya, Auxillia, tiba saat upacara peresmian sebagai presiden baru Zimbabwe di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. AP Photo
Emmerson Mnangagwa, dan istrinya, Auxillia, tiba saat upacara peresmian sebagai presiden baru Zimbabwe di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. AP Photo

CB, Jakarta - Emmerson Mnangagwa terpilih menjadi Presiden Zimbabwe menyusul hasil pemilihan umum pada Senin, 30 Juli 2018. Namun demikian, Harare dan kota lainnya rusuh mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas.
Sejumlah laporan media, termasuk Al Jazeera menyebutkan, kerusuhan itu dipicu oleh kecurigaan oposisi terhadap hasil pemungutan suara tersebut. "Menurut mereka, pemilihan umum dilakukan dengan cara curang," tulis Al Jazeera, Jumat 3 Juli 2018.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memberikan suaranya untuk pemilihan presiden di Sekolah Dasar Sherwood di Kwekwe, Zimbabwe, Senin 30 Juli 2018. (AP Photo/Jerome Delay)
Dari hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe di ibu kota Harare, Jumat, Mnangagwa, dari partai berkuasa ZANU-PF, meraih 50,8 persen suara mengalahkan oposisi utama Nelson Chamisa pemimpin Aliansi Gerakan Perubahan Demokratik, MDC, yang mendapatkan 44,3 persen suara.
"Untuk dinyatakan sebagai pemenang pemilu, calon presiden harus mendapatkan suara dukungan lebih dari 50 persen."

Robert Mugabe akhirnya mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe, pada 21 November 2017. Pengumuman pengunduran diri Mugabe dikeluarkan saat sidang parlemen, menyusul kudeta pemerintah Zimbabwe yang dilakukan oleh militer sejak awal November 2017. Mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa akhirnya menggantikan posisi orang nomor satu di negara tersebut. AFP
Mnangagwa, mantan Wakil Presiden yang dikenal dengan sebutan "buaya" karena kelihaian berpolitik, meraih kekuasaan pada November 2017 setelah Presiden Robert Mugabe yang berkuasa lebih dari 30 tahun mengundurkan diri akibat kudeta militer.
Sesaat setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pemenang pemilu, Mnangagwa menulis status di akun Twitter. Dia mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan memuji kemenangan ini sebagai awal yang baru. Pria 75 tahun ini dalam statusnya juga berjanji akan membawa investasi asing masuk dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk rakyat Zimbabwe.




Credit  tempo.co





Kamis, 02 Agustus 2018

Pemilu Zimbabwe, 3 Tewas Saat Tentara Bubarkan Demo Oposisi



Pemilu Zimbabwe, 3 Tewas Saat Tentara Bubarkan Demo Oposisi
Militer Zimbabwe di Harare. ( AFP PHOTO)



Jakarta, CB -- Polisi Zimbabwe menyatakan tiga orang tewas saat tentara berusaha membubarkan aksi demonstrasi para pendukung partai oposisi yang menuduh partai berkuasa curang dalam pemilihan presiden, Senin (30/7).

Juru bicara Kepolisian Charity Charamba dalam wawancara dengan radio Zimbabwe, ZBC (Zimbabwe Broadcasting Corporation) menyatakan tiga orang yang tewas dalam bentrokan tersebut belum diidentifikasi.

Suara tembakan santer terdengar saat tentara yang didukung kendaraan lapis baja dan sebuah helikopter militer membubarkan para pendukung oposisi yang berdemo di jalanan. Beberapa di antara tentara mengenakan penutup wajah.





Kerusuhan berawal setelah Nelson Chamisa, pemimpin oposisi dari Gerakan Perubahan Demokratik, menyatakan dirinya memenangkan suara populer dalam pemilu.

Setelah membakar ban-ban di jalanan, puluhan pendukung Chamisa menyerang polisi anti huru-hara di dekat Komisi Pemilihan Zimbabwe (ZEC). Petugas merespons dengan menembakkan meriam air dan gas air mata.

"Saya melakukan aksi protes tamai, saya dipukuli tentara," kata Norest Kemvo, yang luka-luka di wajah dan tangan kanannya. "Ini adalah pemerintahan kita. Inilah mengapa kami ingin perubahan. Mereka mencuri pemilihan," kata dia.


Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta para pemimpin politik Zimbabwe dan masyarakat untuk menahan diri dan menolak segala bentuk kekerasan.
Menteri Kehakiman Ziyambi Ziyambi mengatakan tentara telah dipanggil untuk memastikan "kedamaian dan ketenangan".

Seorang juru bicara polisi, Charity Charamba, setempat mengatakan pasukan dikerahkan atas permintaan polisi, yang tidak bisa mengatasi kekerasan. Mereka akan tetap di bawah komando polisi, kata Charity Charamba.

Pengerahan tentara dan pemukulan demonstran tak bersenjata merupakan kemunduran bagi upaya Presiden Emmerson Mnangagwa dalam menepis status paria Zimbabwe pasca pemerintahan Robert Mugabe yang digulingkan lewat kudeta November lalu.


Bahkan sebelum kekerasan meletus, para pengamat Uni Eropa mempertanyakan pemilihan presiden dan parlemen, yang pertama sejak pengunduran paksa Mugabe yang berkuasa hampir 40 tahun di Zimbabwe.

Komisi pemilihan Zimbabwe akan mengumumkan hasil pemilihan presiden pada Rabu (1/8). Namun jadwal itu dimundurkan 24jam. Para pengamat Uni Eropa menyatakan penundaan itu merusak kredibilitas pemilu.



Credit  cnnindonesia.com




Kekerasan Pecah di Harare Usai Pemilu Zimbabwe


Kekerasan Pecah di Harare Usai Pemilu Zimbabwe
Ilustrasi. (AFP PHOTO / MUJAHID SAFODIEN)


Jakarta, CB -- Setidaknya satu orang tewas di Harare, Ibu Kota Zimbabwe, pada Rabu (1/8) ketika tentara melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi kubu oposisi. Pendukung oposisi menuding partai penguasa berusaha mencurangi pemilihan presiden pada Senin lalu.

Tembakan pasukan tentara di jalan-jalan, didukung pengerahan kendaraan lapis baja dan sebuah helikopter militer. Beberapa wajah pasukan ditutupi topeng saat menyisir jalanan.

Saksi di tempat kejadian mengatakan kepada seorang fotografer Reuters, satu orang ditembak mati di dekat pangkalan bus.


Pengerahan tentara dan pemukulan terhadap pengunjuk rasa tak bersenjata dianggap sebagai kemunduran bagi Presiden Emmerson Mnangagwa untuk menanggalkan status paria Zimbabwe setelah beberapa dekade represi di bawah Robert Mugabe, yang digulingkan dalam kudeta pada November lalu.

Sebelum kekerasan pecah, para pengamat Uni Eropa mempertanyakan perilaku pemilihan presiden dan parlemen, yang pertama sejak pengunduran paksa Mugabe setelah hampir 40 tahun berkuasa di negara Afrika Selatan.

Kerusuhan dimulai setelah pemimpin oposisi Gerakan Perubahan Demokratis (MDC) Nelson Chamisa mengklaim telah memenangkan pemilu.



Kekerasan Pecah di Harare Usai Pemilu Zimbabwe
Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa. (AFP PHOTO / MUJAHID SAFODIEN)
Puluhan pendukungnya yang membakar ban di jalanan kemudian menyerang polisi antihuru-hara di dekat markas Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe (ZEC). Petugas membalas dengan gas air mata dan meriam air.



"Saya melakukan protes damai. Saya dipukuli oleh tentara," kata Norest Kemvo, yang mengalami luka di wajah dan tangan kanannya.

"Ini adalah pemerintah kita. Inilah mengapa kami menginginkan perubahan. Mereka mencuri pemilihan kita," kata Norest dikutip Reuters.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta para pemimpin politik Zimbabwe dan masyarakat untuk menahan diri dan menolak segala bentuk kekerasan.
Menteri Kehakiman Ziyambi Ziyambi mengatakan tentara telah dipanggil untuk memastikan "kedamaian dan ketenangan".

Seorang juru bicara polisi, Charity Charamba, setempat mengatakan pasukan dikerahkan atas permintaan polisi, yang tidak bisa mengatasi kekerasan. Mereka akan tetap di bawah komando polisi, kata Charity Charamba.

Namun, tanpa persetujuan komunitas internasional untuk pemilihan, pemimpin Zimbabwe berikutnya akan berjuang untuk membuka miliaran dolar pendanaan donor internasional yang diperlukan untuk mengembalikan perekonomian yang hancur.

Credit  cnnindonesia.com





Kamis, 19 April 2018

Mogok Kerja, Zimbabwe Pecat 10 Ribu Perawat


Panglima Pasukan Pertahanan Zimbabwe Jenderal Constantino Chiwenga.
Panglima Pasukan Pertahanan Zimbabwe Jenderal Constantino Chiwenga.
Foto: AP/Tsvangirayi Mukwazhi


Pemberhentian massal ini tentu akan berdampak pada layanan kesehatan di Zimbabwe.



CB, ZIMBABWE -- Pemerintah Zimbabwe memecat lebih dari 10 ribu perawat yang melakukan aksi mogok kerja pada Senin (16/4) lalu. Aksi mogok para perawat ini dilatarbelakangi oleh rendahnya upah yang diterima para perawat di Zimbabwe.

Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga mengatakan, para perawat tersebut menolak untuk kembali bekerja meski pemerintah telah menggelontorkan sekitar 17 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 234 miliar untuk menaikkan upah para perawat. Chiwenga bahkan mengejek, jika para perawat tersebut sudah kehilangan minat untuk menyelamatkan nyawa manusia.

"Pemerintah telah memutuskan, demi para pasien dan upaya menyelamatkan nyawa, untuk memberhentikan semua perawat yang mogok kerja dengan segera," papar Chiwenga seperti dilansir BBC.

Pemberhentian massal ini tentu akan berdampak pada layanan kesehatan di Zimbabwe. Untuk menggantikan para perawat yang diberhentikan, pemerintah Zimbabwe akan merekrut para perawat yang belum bekerja maupun perawat yang sudah pensiun.

Terkait putusan ini, Asosiasi Perawat Zimbabwe turut angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, Asosiasi Perawat Zimbabwe menyatakan bahwa para perawat akan tetap melakukan mogok kerja.

Terlepas dari masalah upah, aksi mogok kerja ini juga dilatarbelakangi oleh tekanan yang cukup tinggi terkait pekerjaan perawat. Hal ini diungkapkan oleh salah satu perawat di Zimbabwe yang tak ingin disebutkan namanya.

Perawat ini mengatakan, pada mulanya ia merasa sangat senang terhadap pekerjaan yang dia lakukan sebagai perawat. Dia bahkan terus belajar dan berhasil menjadi bidan dengan harapan dapat berperan lebih banyak untuk membantu pasien.

Setiap hari, perawat tersebut menangani proses kelahiran para perempuan Zimbabwe. Namun keterbatasan layanan kesehatan di sana membuat perawat ini harus menghadapi kenyataan pahit. Ia tak jarang harus merawat ibu yang baru melahirkan tanpa alas tidur sama sekali.

"Seorang perempuan melahirkan bayinya dan ia tertidur di atas lantai yang dingin bersama bayi yang baru ia lahirkan," kata perawat tersebut.

Beberapa hari menunggu dan tidur di atas lantai, bayi yang dilahirkan perempuan tersebut akhirnya tewas karena terkena bronkitis. Perawat tersebut merasa turut berperan dalam kematian bayi tersebut karena tak bisa berbuat banyak. "Itu sangat membuat frustasi, itu terasa menyakitkan," papar perawat tersebut.

Di sisi lain, sebagai perawat ia tak bisa menceritakan apa yang terjadi pada orang lain. Perawat tersebut mengatakan pemerintah melakukan pemecatan massal karena mengira para perawat sedang mempolitisasi situasi. Padahal, para perawat ini hanya sedang menyoroti masalah yang perlu mendapat perhatian.

Perawat tersebut mencontohkan, situasi yang terjadi di salah satu rumah sakit terbesar Zimbabwe, Harare Central Hospital, cukup menyedihkan. Para perawat terpaksa memberikan layanan di bawah standar demi membuat semuanya tampak baik-baik saja.

"Anda akhirnya akan memberikan perawatan di bawah standar hanya karena kita perlu menampilkan kesan bahwa semuanya baik-baik saja," ungkap perawat tersebut. 






Credit  republika.co.id





Jumat, 23 Maret 2018

Presiden baru Zimbabwe ampuni 3.000 narapidana



Presiden baru Zimbabwe ampuni 3.000 narapidana
Arsip: Seorang anak melambaikan bendera menjelang upacara pengambilan sumpah presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Siphiwe Sibeko)


Harare (CB) - Presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengampuni hingga 3.000 tahanan, termasuk sebagian besar perempuan narapidana, dalam keputusan grasi pertama, kata pemberitahuan pemerintahan pada Rabu.

Terakhir kali tahanan dibebaskan secara massal adalah pada Mei 2016 oleh Presiden Robert Mugabe ketika penjara berjuang memberi makan narapidana karena kekurangan dana dari pemerintah.

Pemberitahuan itu tidak memberi alasan pemberian ampunan tersebut, yang diizinkan konstitusi. Tapi, langkah Mnangagwa itu, yang dijuluki "buaya" karena reputasinya sebagai politisi kejam sebelum mulai berkuasa, diambil hanya beberapa bulan sebelum pemilihan presiden.

Penjara dan Lembaga Pemasyarakatan Zimbabwe (ZPCS) mengatakan ampunan itu akan mengurangi kepadatan penjara Zimbabwe, yang menampung sekitar 20.000 narapidana tetapi hanya memiliki daya tampung 17.000 orang.

Ampunan itu akan menguntungkan semua perempuan narapidana kecuali yang dijatuhi hukuman mati atau menghadapi hukuman seumur hidup, semua remaja dan semua yang dipenjara kurang dari 36 bulan.

Keputusan itu tidak akan diberikan kepada narapidana yang dibebaskan dalam amnesti sebelumnya tetapi dipenjara lagi, atau kepada mereka yang dihukum karena pembunuhan, pengkhianatan, pemerkosaan, dan perampokan bersenjata.

"Saya berharap, setelah semua alur akan kita lalui, 3.000 orang akan mendapat manfaat," kata Alford Mashango, wakil komisioner ZPCS, kepada wartawan, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com



Jumat, 15 Desember 2017

Presiden Zimbabwe Mnangagwa minta Barat cabut sanksi


Presiden Zimbabwe Mnangagwa minta Barat cabut sanksi

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memimpin pelantikan anggota kabinetnya di Rumah Negara di Harare, Zimbabwe, Senin (4/12/2017). (REUTERS/Philimon Bulawayo)



Harare (CB) - Presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa pada Kamis menyeru Barat mencabut sanksi terhadap pemerintahnya dalam pidato kepada pejabat partai berkuasa dan mengatakan pemilihan umum, yang dijadwalkan pada 2018, lebih dekat daripada yang diharapkan.

Mnangagwa, 75, menjadi pemimpin negara di Afrika selatan itu pada bulan lalu setelah militer dan partai penguasa ZANU-PF berbalik melawan Robert Mugabe, yang telah memerintah negara tersebut selama 37 tahun dan terlihat menyiapkan istrinya, Grace, untuk menggantikannya.

Sementara Uni Eropa menghapus sanksi terhadap pejabat ZANU-PF, anggota militer dan beberapa perusahaan milik pemerintah pada 2014, Amerika Serikat terus melakukan embargo perjalanan dan ekonomi pada beberapa tokoh partai berkuasa.

"Kami meminta pencabutan sanksi politik dan ekonomi tanpa syarat, yang telah melumpuhkan pembangunan nasional kami," kata Mnangagwa pada pertemuan komite sentral ZANU-PF di pusat kota Harare.

"Kami menyadari bahwa pengucilan itu tidak bagus atau layak karena ada lebih banyak keuntungan melalui solidaritas, kemitraan yang saling menguntungkan," katanya.

Masyarakat internasional akan mengamati secara seksama pemilihan umum berikutnya pada 2018, yang menurut Mnangagwa akan bebas dan adil serta akan diadakan lebih dekat daripada yang diperkirakan kebanyakan orang.

Pemungutan suara dijadwalkan pada akhir Juli 2018, namun ada pembicaraan bahwa pemilihan umum dapat diajukan pada awal Maret.

"Pemerintah akan menggunakan semua kekuatan untuk memastikan bahwa pemilihan umum dapat dipercaya, bebas dan adil. Pemilihan umum itu lebih dekat daripada yang Anda perkirakan," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh. Demikian laporan Reuters.




Credit  antaranews.com







Selasa, 05 Desember 2017

Lantik kabinet baru, Presiden Zimbabwe desak publik bersatu



Lantik kabinet baru, Presiden Zimbabwe desak publik bersatu
Emmerson Mnangagwa diambil sumpah sebagai Presiden di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Mike Hutchings)




Harare (CB) - Presiden baru Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, menyerukan persatuan publik untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang memburuk ketika kabinet barunya mulai menjabat pada Senin (4/12).

"Saya percaya dengan tim (kabinet) saya, kami akan menghadapi tantangan ini," katanya sebagaimana diwartakan AFP.

"Saya ingin mereka (warga Zimbabwe) bersatu, kita harus menumbuhkan ekonomi kita," tambahnya.

Mnangagwa dipandang sebagai penerus favorit untuk menggantikan presiden lama Robert Mugabe, namun kemudian dipecat oleh sang presiden.

Mugabe memberhentikannya setelah ibu negara saat itu, Grace Mugabe, menuduhnya merencanakan untuk menggulingkan suaminya.

Mnangagwa mengasingkan diri selama beberapa waktu, tetapi kembali setelah militer melakukan intervensi dan partai yang berkuasa memberhentikan Mugabe serta sekutunya. Presiden veteran tersebut mengundurkan diri pada 21 November setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe.

Mnangagwa, yang dipilih oleh partai berkuasa untuk menggantikan Mugabe, menunjuk sebuah kabinet baru pada Kamis.

Dia mendapat kritik karena mempertahankan sebagian besar menteri yang bertugas di bawah Mugabe (93), dan menunjuk perwira dari militer yang menjadi tokoh kunci dalam peristiwa yang menyebabkan dirinya menjadi presiden Zimbabwe.

Kabinet beranggota 22 orang tersebut terdiri dari Marsekal Udara Perrance Shiri, yang ditunjuk sebagai menteri pertanian dan tanah, dan Mayjen Sibusiso Moyo, yang sekarang bertanggung jawab atas urusan luar negeri.

Kedua pejabat tersebut harus mencopot posisi mereka di militer, karena mereka tidak diizinkan untuk memegang dua jabatan, demikian AFP.





Credit  antaranews.com







Selasa, 28 November 2017

Presiden Baru Zimbabwe Bubarkan Kabinet Mugabe


Presiden Baru Zimbabwe Bubarkan Kabinet Mugabe
Presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa dan istrinya, Ibu Negara Auxillia. Mnangagwa membubarkan kabinet lama peninggalan mantan Presiden Robert Mugabe dan mulai menyusun tim menteri barunya. (AFP PHOTO / TONY KARUMBA)


Jakarta, CB -- Presiden baru Zimbabwe Emmerson Mnangagwa membubarkan kabinet mantan Presiden Robert Mugabe, Senin (27/11). Pembubaran kabinet dilakukan setelah Mugabe mengundurkan diri akibat desakan militer yang menguasai Ibu Kota Harare, pekan lalu.

"Mnangagwa dalam proses mengumpulkan para menteri kabinet baru," kata Misheck Sibanda, kepala sekretaris presiden dan kabinet dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Selasa (28/11).

Menurut Sibanda, Presiden baru Zimbabwe, Mnangagwa telah menunjuk Patrick Chinamasa sebagai menteri keuangan sementara dan Simbarashe Mumbengegwi sebagai menteri luar negeri sementara.


Namun Sibanda tidak mengindikasikan kapan Mnangagwa akan mengumumkan kabinet barunya.


Mnangagwa, 75 tahun, dilantik pada Jumat pekan lalu. Pelantikan Presiden baru Zimbabwe itu mengakhiri masa dramatis krisis politik di Harare. Militer akhirnya mengintervensi pemerintahan Robert Mugabe, setelah mantan presiden berusia 93 tahun itu melantik istrinya, Grace, sebagai wakil presiden. Sebelumnya, Mugabe memecat Mnangagwa yang kala itu menjabat sebagai wakil presiden.


Mnangagwa adalah calon pengganti Mugabe yang didambakan militer dan banyak kalangan di Zimbabwe. Pelantikan Grace sebagai wakil presiden diduga menjadi bagian dari skenario untuk menjadikan Ibu Negara Zimbabwe itu sebagai pengganti Mugabe.

Saat mengambil alih Ibu Kota Harare, militer berdalih bahwa mereka hanya ingin menyingkirkan 'para penjahat' di sekeliling Mugabe.



Adapun Mnangagwa, dalam pelantikannya, berjanji untuk membawa perubahan bagi kebaikan Zimbabwe dan rakytnya. Sambil berjanji untuk setia, Mnangagwa bertekad untuk membangkitkan ekonomi yang terpuruk warisan mantan Presiden Robert Mugabe, serta menarik investasi asing.




Credit  cnnindonesia.com







Mediator: Tak Ada Tawaran Agar Mugabe Mau Mundur


Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.


CB, HARARE -- Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dikabarkan akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah ada kesepakatan yang akan memberikan dana pensiun untuknya sebesar 10 juta dolar AS. Namun kabar tersebut ditampik oleh pastor yang menjadi mediator antara Mugabe dan militer, Pastor Fidelis Mukonori.
Mukonori mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi laporan mantan pemimpin itu akan menerima dana pensiun sebesar 10 juta dolar AS tersebut. "Dia tidak ditawari apa pun. Dia mengundurkan diri untuk kebaikan Zimbabwe," ujarnya menurut BBC, Senin (27/11).
Kemudian mengenai impunitas atas hukum dan kriminal yang dikabarkan juga akan diberikan kepada Mugabe, pastor berusia 70 tahun yang dekat dengan Mugabe itu mengatakan, apa yang saya baca di koran itu tentang imunitas, dan dia akan terlihat seperti mantan kepala negara lainnya.
Mukonori juga menjelaskan Mugabe telah 50 tahun berkecimpung di dunia militer menjadi tentara dan di dunia politik hingga menjadi presiden sehingga Mugabe sudah memahami pentingnya demokrasi.
Seperti dilaporkan The Guardian, Senin (27/11), Mugabe dan istrinya, Grace akan menerima uang senilai jutaan dolar sebagai bagian dari kesepakatan yang dinegosiasikan sebelum pengunduran dirinya. Meskipun jumlah yang tepat masih belum jelas, namun seorang pejabat senior pemerintah yang memiliki pengetahuan langsung mengenai kesepakatan tersebut mengatakan jumlahnya tidak kurang dari 10 juta dolar AS.
Dengan rincian dibayarkan secara tunai sebesar lima juta dolar AS dan sisanya akan dibayarkan dalam beberapa bulan ke depan. Pejabat tersebut mengatakan Mugabe juga telah diberi kekebalan atas tuntutan hukum dan ada jaminan tidak ada tindakan yang akan dilakukan terhadap kepentingan bisnis keluarganya.
Selain itu, disebutkan pula gajinya sebesar 150 ribu dolar AS juga akan dibayarkan sampai kematiannya. Sementara istrinya yang berusia 52 tahun itu juga akan menerima setengah dari jumlah tersebut selama sisa hidupnya.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Mugabe Dilaporkan Menangis Ketika Sepakat Mengundurkan Diri

  
Mugabe Dilaporkan Menangis Ketika Sepakat Mengundurkan Diri
Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dilaporkan menangis ketika sepakat mengundurkan diri. (Reuters/Philimon Bulawayo)



Jakarta, CB -- Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dilaporkan menangis dan menyesalkan "pengkhianatan oleh para letnan" ketika menyatakan sepakat untuk mengundurkan diri di bawah tekanan militer dan partainya setelah 37 tahun menjabat, pekan lalu.

Presiden Emmerson Mnangagwa, mantan loyalis Mugabe, dilantik pada Jumat pekan lalu dan kini perhatian tertuju pada langkah selanjutnya yang akan dia ambil, apakah akan membentuk pemerintahan dengan latar belakang beragam atau menunjuk tokoh-tokoh dari era Mugabe.

Surat kabar Standard, mengutip sejumlah sumber di lingkaran dekat Mugabe, melaporkan penganut Katolik taat itu menggelar rosario di kediaman "Atap Biru" tempatnya tinggal saat menyatakan akan mengundurkan diri kepada rekan-rekan dekat dan tim negosiator.


"Dia menunduk dan mengatakan "orang-orang seperti bunglon," kata salah satu sumber dalam artikel tersebut, dikutip Reuters pada Minggu (26/11).

Media pemerintah Sunday Mail mengutip pendeta Fidelis Mukonori yang dekat dengan Mugame dan memediasi pengunduran dirinya dengan pihak militer. Ia mengatakan wajah Mugabe "bersinar" saat menandatangani surat pengunduran diri.
"Kita tidak bicara soal seorang yang sakit hati. Saya mengatakan kepadanya bahwa bagus untuknya melihat orang lain memimpin negara ini," kata Mukonori.

Baik Mukonori maupun anak buah Mugabe tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar terkait laporan ini.

Kejatuhan Mugabe setelah berkuasa selama 37 tahun dipicu pertarungan antara Mnangagwa, tokoh yang mendampinginya selama 52 tahun, dan Grace Mugabe, sang istri yang berusia 52 tahun.

Standard, surat kabar swasta yang selama ini kritis terhadap Mugabe dan pemerintahannya, meminta Mnangagwa merealisasikan ucapannya terkait korupsi.

Dalam upacara pelantikan Jumat lalu, Mnangagwa mengatakan dirinya mengedepankan demokrasi, toleransi dan hukum, serta akan mengatasi korupsi. Dia juga meminta warga untuk tidak membalas dendam.

Credit  cnnindonesia.com



Mediator: Mugabe Akan Jadi Negarawan Senior Zimbabwe



Mediator: Mugabe Akan Jadi Negarawan Senior Zimbabwe
Mantan presiden Zimbabwe, Robert Mugabe. Foto/Istimewa



HARARE - Mantan presiden Robert Mugabe akan memainkan peran sebagai negarawan senior di Zimbabwe. Hal itu dikatakan oleh pastor Yesuit yang membantu

Pastor Fidelis Mukonori mengatakan bahwa Mugabe akan memberikan "nasehat" sebagai seorang negarawan senior, termasuk kepada presiden baru. Mugabe (93) mengundurkan diri pada hari Selasa setelah militer melakukan intervensi dan hari-hari demonstrasi massa.

Pastor Mukonori (70) yang dekat dengan Robert Mugabe dan bertindak sebagai mediator antara dia dan militer, mengatakan bahwa presiden baru Emmerson Mnangagwa, yang baru dilantik pada Jumat lalu, akan mendatangi pendahulunya untuk mendapatkan nasihat politik.

"Di dunia Afrika, warga lanjut usia ada untuk meminta nasihat," katanya seperti dikutip dari BBC, Senin (27/11/2017).

Dia merujuk pada apa yang Mnangagwa katakan tentang pendahulunya saat pelantikannya.

"Ketika dia mengatakan dia adalah ayah saya, dia adalah pemimpin saya, dia adalah mentor saya, Anda beritahu saya apakah dia akan menjauh dari ayahnya, dari mentornya, dari pemimpinnya? Saya tidak berpikir begitu."

Mukonori mengatakan bahwa Mugabe dan istrinya Grace tinggal di rumah mereka di Harare dan tidak memiliki rencana untuk meninggalkan negara tersebut. Namun ia tidak dapat mengkonfirmasi kebenaran kabar yang menyatakan Mugabe mendapatkan uang jutaan dolar dan jaminan asetnya tidak akan tersentuh untuk meyakinkannya untuk mengundurkan diri.

"Kami tidak menawarkan apapun padanya. Dia mengundurkan diri untuk kepentingan Zimbabwe," katanya.

"Apa yang saya baca di surat kabar adalah tentang kekebalan (dari tuntuta hukum), dan bahwa dia akan dijaga seperti mantan kepala negara lainnya," imbuhnya.

Mugabe meninggalkan kekuasaan, tambahnya, adalah hal terbaik yang pernah dilakukannya.

Ada kekhawatiran bahwa Presiden Mnangagwa, yang terkait dengan beberapa kekejaman terburuk yang dilakukan di bawah partai ZANU-PF yang berkuasa sejak kemerdekaan pada tahun 1980, tidak akan mengantarkan reformasi demokratis yang diperkirakan banyak orang di Zimbabwe. 

Tapi Pastor Mukono mengatakan bahwa dia yakin mantan kepala badan intelijen tersebut tahu bahwa demokrasi itu sangat "penting".



Credit  sindonews.com


Mugabe Pilih Bertani Usai Mundur Sebagai Presiden


Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Ibu Negara Grace Mugabe.
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Ibu Negara Grace Mugabe.


CB, HARARE -- Mantan presiden Zimbabwe Robert Mugabe dikatakan dalam keadaan sehat dan cukup riang setelah dipaksa mengundurkan diri ketika militer mengambilalih pemerintahan. Menurut penuturan keponakannya, kini Mugabe hidup bertani di desa.
"Dia baik-baik saja. Saya telah menemuinya, dia cukup riang. Dia benar-benar menantikan kehidupan barunya, bertani dan tinggal di rumah pedesaan. Dia telah melakukannya dengan baik," kata Leo Mugabe yang merupakan anak dari saudara perempuan terakhir Mugabe, Sabina kepada AFP, dikutip The Zimbabwean, Senin (27/11).
Leo Mugabe menolak membahas dana pensiun sebesar 10 juta dolar AS yang dilaporkan akan diberikan kepada mantan presiden berusia 93 tahun itu. Dana itu merupakan bagian dari kesepakataan membujuknya agar mengundurkan diri pada Selasa lalu.
Kemudian dia menceritakan istri Mugabe, Grace yang sekarang sedang berkonsentrasi pada rencananya membangun sebuah universitas sebagai bentuk penghormatan untuk Mugabe yang telah berkuasa selama 37 tahun. "Saya menyukai semangat yang dimilikinya, dia selalu bersama dia (Mugabe) sepanjang waktu. Dia adalah orang yang menakjubkan. Dia ingin terus merencanakan Universitas Robert Mugabe agar mereka ada sesuatu yang dikerjakan," ujarnya.
Pada Agustus, pemerintah mengumumkan rencana membangun sebuah universitas pascasarjana senilai satu miliar dolar AS. Rencana universitas itu akan dibangun di Mazowe, 35 kilometer di luar Harare. Namun rencana tersebut mendapat kecaman keras karena Mugabe dituduh melakukan penindasan brutal dan membawa negara tersebu ke dalam kehancuraan ekonomi.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID










Rencana Mengkudeta Mugabe Dibahas di Cina dan Afrika Selatan



Rencana Mengkudeta Mugabe Dibahas di Cina dan Afrika Selatan
Warga menggelar aksi demo menuntut agar Robert Mugabe turun dari jabatannya sebagai Presiden Zimbabwe, di Harare, Zimbabwe, 18 November 2017. REUTERS/Philimon Bulawayo

CB, Jakarta - Rencana melengserkan Robert Mugabe, 93 tahun dari jabatannya sebagai presiden Zimbabwe ternyata telah berlangsung jauh-jauh hari yang dilakukan di Harare, ibukota Zimbabwe hingga ke Johannesburg, Afrika Selatan dan Beijing, Cina.
Ini terungkap dari dokumen yang didapat Reuters dari orang dalam Badan Intelijen Pusat Zimbabwe atau CIO) yang melaporkan  pada  September lalu militer menyatakan dukungan kepada Emmerson Mnangagwa, yang saat itu menjadi wakil presiden untuk menggantikan Mugabe ketika waktunya tiba.
Laporan tersebut merinci bagaimana Mnangagwa, seorang teman seumur hidup dan mantan kepala keamanan Mugabe, dapat bekerja sama dengan musuh politik Mugabe untuk menghidupkan kembali ekonomi. 

Persaingan sengit diintensifkan antara Mnangagwa dan Grace, istri Mugabe yang berusia 52 tahun, yang juga berharap untuk mengambil alih posisi sebagai presiden dan mendapat dukungan dari faksi dari partai berkuasa dan dibentuk Mugabe, ZANU-PF yang dikenal sebagai G40.
Pada awal Oktober, Mnangagwa mengatakan bahwa dia telah diterbangkan ke rumah sakit di Afrika Selatan setelah mengalami percobaan pembunuhan dengan racun pada Agustus. Dia tidak menuduh saiapapun tapi dia tidak perlu melakukannya.
Grace dengan cepat meresponnya dengan menuduh saingannya mencari simpati.
Mugabe menjadi semakin paranoid tentang kesetiaan panglima Chiwenga, seorang prajurit karir dan veteran yang menghiasi perang gerilya  Zimbabwe pada 1970-an melawan penguasa minoritas kulit putih.
Mata-mata Mugabe memperingatkannya bahwa militer tidak akan menerima Grace sebagai presiden.
"Mugabe sangat khawatir dengan sebuah kudeta," demikian lapor intelijen, tertanggal 23 Oktober.
"Mugabe secara terbuka diberitahu oleh CIO senior bahwa militer tidak akan dengan mudah menerima pengangkatan Grace. Dia diperingatkan siap berperang. "
Reuters meninjau dokumen tersebut, dan ratusan laporan intelijen lainnya berasal dari tahun 2009, sebelum kudeta berlangsung. Dokumen-dokumen itu berasal dari dalam CIO, namun Reuters tidak dapat menentukan siapa mereka. CIO terbagi menjadi beberapa faksi, beberapa pro dan beberapa anti Mugabe.
Pada akhir Oktober, Mugabe memanggil Chiwenga, menurut dokumen lain, tertanggal 30 Oktober. Mugabe mengancam Chiwenga mengenai hubungannya dengan Mnangagwa. Mugabe juga mengancam akan menghabisi nyawanya jika melawan Grace .
Pada pertemuan yang sama, Mugabe juga memerintahkan Chiwenga untuk berjanji setia pada Grace. Namun jenderal ini menolak setia.
Chiwenga kembali dipanggil pada awal bulan ini, sebelum akhirnya memutuskan pergi ke Cina pada 5 November 2017. Cina memiliki pengaruh signifikan sebagai investor utama di Zimbabwe.
Kemudian, Mugabe memecat Mnangagwa sebagai wakil presiden dan membersihkannya dari ZANU-PF.
Bagi para jenderal, Mugabe sudah melangkah terlalu jauh dan langsung mengaktifkan peringatan "Code Red", tingkat kesiagaan tertinggi dalam militer.

Beberapa saat setelah Mnangagwa digulingkan pada 6 November,  rumahnya ditarik. Menurut sebuah pernyataan, dia diberitahu bahwa hidupnya dalam bahaya. Dia kemudian melarikan diri demi kepentingan keselamatannya.
Dari Harare, Mnangagwa lolos dari perbatasan ke negara tetangga Mozambik. Dia lalu terbang ke Cina dan bertemu Chiwenga.
Laporan intelijen dari 13 November mengindikasikan bahwa Mugabe mencurigai beberapa jendralnya mempersiapkan penggulingan dirinya dari  Cina.
"Sejumlah jendral sekarang berada di Cina siap untuk merencanakan pemecatan Mugabe untuk digantikan oleh Mnangagwa," demikian isi laporan tersebut. Tidak jelas jenderal mana, dan apakah perjalanan mereka ke Cina diotorisasi.
Sebuah laporan intelijen, tertanggal 30 Oktober, mengatakan Beijing dan Moskow sama-sama mendukung perubahan rezim karena frustrasi pada ledakan ekonomi Zimbabwe di bawah Mugabe.

Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe (kanan), terjatuh usai berpidato di podium di bandara Harare, Zimbabwe, 4 Februari 2015. Mugabe terjatuh usai berpidato terkait pertemuan Uni Afrika, di Ethiopia. Dalam pertemuan tersebut, Mugabe (90), berhasil terpilih sebagai ketua Uni Afrika. AP Photo
Baik Kementerian Pertahanan maupun Kementerian Luar Negeri Cina tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan kunjungan Chiwenga adalah sebuah pertukaran militer normal yang disepakati bersama oleh Cina dan Zimbabwe.
Cina telah lama menaruh minat pada Zimbabwe, setelah mendukung pasukan Mugabe selama perjuangan kemerdekaan.  Setelah merdeka, pihaknya mengembangkan bisnis  pertambangan, keamanan dan konstruksi.
Perjalanan Chiwenga ke Cina memuncak dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Cina Chang Wanquan di Beijing pada 10 November.
Dua sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa Chiwenga bertanya apakah Cina setuju untuk tidak mengganggu jika dia mengambil alih kendali sementara di Zimbabwe untuk menyingkirkan Mugabe dari kekuasaan. Chang meyakinkannya bahwa Beijing tidak akan terlibat. Keduanya kemudian membahas taktik yang mungkin digunakan selama kudeta.
Setelah mendapat kabar terkait pembicaraan di Cina, Mugabe memanggil komisaris polisinya yang masih setia, Augustine Chihuri, dan wakilnya, Innocent Matibiri, untuk menahan Chiwenga saat kembali ke Harare.
Pasangan ini mengumpulkan satu regu dari 100 agen polisi dan intelijen. Namun informasi itu bocor dan pendukung Chiwenga berhasil menangkalnya dengan mendatangkan ratusan pasukan khusus dan agen terbaik saat pesawat Chiwenga mendarat.
Beberapa mereka menyamar sebagai kru bagasi dan  seragam militer dan senjata tersembunyi di balik jaket dan overall tinggi. Menyadari jumlah mereka kalah, tim polisi Chihuri mundur, membiarkan Chiwenga mendarat tanpa insiden.
Dua hari kemudian, Chiwenga dan sekelompok komandan militer menuntut sebuah pertemuan dengan Mugabe di rumah dinasnya di Harare, sebuah vila kolonial berhias lengkap dengan macan tutul yang diawetkan dan karpet merah tebal.
Beberapa jam kemudian, Chiwenga memanggil wartawan ke barak utama militer di dekat Harare untuk mengeluarkan sebuah pernyataan.
"Kita harus mengingatkan orang-orang di balik kecurangan saat ini bahwa ketika menyangkut masalah melindungi revolusi kita, militer tidak akan ragu untuk masuk," katanya.

Keesokannya saat menjelang petang, terlihat sekitar 6 kendaraan lapis baja menuju markas besar Pengawal Presiden Mugabe di pinggiran Harare.
Sekitar pukul 6 sore, pada 14 November, iring-iringan Mugabe menuju rumah pribadinya, sebuah kompleks yang sangat dijaga ketat di pinggiran utara ibukota, Borrowdale.
Media sosial berdengung dengan gambar kendaraan lapis baja yang melaju di sepanjang jalan menuju Harare, memicu spekulasi tentang kudeta.
Semakin khawatir, Grace menelepon sesaat setelah jam 7 malam. kepada seorang menteri kabinet yang meminta agar WhatsApp dan Twitter ditutup.
Dua jam kemudian, dua kendaraan lapis baja mengarahkan moncongny ke markas besar Pockets Hill di Zimbabwe Broadcasting Corporation (ZBC).

Emmerson Mnangagwa, berjalan bersama istrinya Auxillia, saat akan menghadiri upacara pelantikan Emmerson Mnangagwa sebagai presiden Zimbabwe di ibukota Harare, Zimbabwe, 24 November 2017. Mnangagwa dilantik sebagai presiden Zimbabwe setelah Robert Mugabe mengundurkan diri. AP Photo
Puluhan tentara menutup situs tersebut dan menyerbu masuk ke studio, menahan staf dan menghentikan program. ZBC milik negara, yang secara luas dipandang sebagai juru bicara Mugabe, beralih ke penyiaran video musik pop.
Menurut sumber, lingkaran dalam Mugabe, hampir semuanya loyalis G40, tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Menteri Informasi, Simon Khaya Moyo memanggil Menteri Pertahanan Sydney Sekeramayi untuk menanyakan apakah dia memiliki informasi tentang kemungkinan kudeta. Sekeramayi mengatakan tidak, tapi mencoba menghubungi Chiwenga.
Chiwenga mengatakan kepada Sekeramayi bahwa dia akan kembali.
Ketika para menteri di faksi G40 panik  dan ingin untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, orang-orang Chiwenga masuk ke kompleks Mugabe.
Menurut seorang sumber yang menjelaskan situasi ini, Albert Ngulube, Direktur CIO dan kepala keamanan Mugabe, pulang ke rumah sekitar pukul 9.30 malam. setelah mengunjungi Mugabe. Dia bertemu  mobil lapis baja di Borrowdale Brooke, sebuah jalan samping menuju rumah Mugabe.
Ketika Ngulube menghadapi tentara tersebut dan mengancam akan menembak mereka, mereka memukulinya dan menahannya. Ngulube kemudian dilepaskan, namun sempat mengalami luka di kepala dan wajah.
Menteri G40 lainnya juga dijemput oleh tentara. Menteri Keuangan Ignatius Chombo ditemukan bersembunyi di toilet di rumahnya dan dipukuli sebelum ditahan di tempat yang dirahasiakan lebih dari seminggu.
Pada pembebasannya pada 24 November, dia dirawat di rumah sakit karena luka di tangan, kaki dan punggungnya. Pengacaranya menggambarkan perilaku tentara tersebut sebagai "brutal dan kejam."
Prajurit menggunakan bahan peledak untuk membuka paksa pintu depan rumah Jonathan Moyo, otak utama di belakang G40. Yang lainnya meledak melalui gerbang depan kediaman menteri Savior Kasukuwere, pendukung Grace lainnya.
Kedua pria tersebut berhasil kabur ke rumah Mugabe. Sesaat setelah tengah malam pada dini hari tanggal 15 November, Kasukuwere mendapat tekanan keras. "Saya tidak bisa bicara. Saya sedang dalam sebuah pertemuan, "katanya, sebelum menutup telepon.
Selama seminggu, Mugabe tetap mempertahankan tampuk kekuasaannya, saat Chiwenga dan pasukannya mencoba untuk melakukan kudeta dengan mencari jalan keluar yang damai dan sesuai dengan peraturan resmi negara. Saat parlemen memulai proses impeachment atau pemakzulan pada 21 November, Mugabe akhirnya menyerah. Setelah 37 tahun memegang kendali. Mugabe beralasan demi kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat Zimbabwe yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan. 





Credit  tempo.co




Senin, 27 November 2017

Mahkamah Zimbabwe Restui Aksi Militer Ambil Alih Ibu Kota



Mahkamah Zimbabwe Restui Aksi Militer Ambil Alih Ibu Kota
Pelantikan Presiden baru Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa. Pengadilan Tinggi mengukuhkan kekuasaan Mnangagwa dengan menyebut pengambilalihan kekuasaan oleh militer yang berujung pada pemakzulan mantan Presiden Robert Mugabe adalah konstitusional. ( AFP PHOTO/Jekesai NJIKIZANA)


Jakarta, CB -- Pengadilan Tinggi Zimbabwe memutuskan bahwa tindakan militer mengambil alih kekuasaan yang berujung pada pemakzulan Robert Mugabe adalah sah. Keputusan itu memicu kekhawatiran soal independensi yudisial di bawah pemerintahan baru.

Panglima Militer Zimbabwe Jenderal Constantino Chiwenga mengerahkan tentaranya di jalan-jalan utama Ibu Kota Harare, dan menempatkan mantan Presiden Robert Mugabe, 93 tahun sebagai tahanan rumah sebelum mundur pada Selasa (21/11).

Sebagian besar rakyat Zimbabwe merayakan berakhirnya kekuasaan Mugabe yang telah berlangsung selama 37 tahun terakhir. Namun, mereka juga khawatir pemerintahan baru di bawah Presiden Emmerson Mnangagwa akan menjadi rezim otoriter.


"Tindakan Angkatan Bersenjata Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan oleh orang-orang yang dekat dengan mantan Presiden Robert Mugabe adalah konstitusional," kata Mahkamah Zimbabwe, seperti dilansir media pemerintah Zimbabwe, ZBC, Sabtu (25/11).

Merujuk istri Mugabe, Grace dan para pendukungnya, Mahkamah menyebut pengambilalihan yang dilakukan militer adalah untuk mencegah berkuasanya para individu yang tidak terpilih.

Grace dituding telah menempatkan dirinya menjadi pengganti Mugabe, setelah pemecatan Emmerson Mnangagwa sebagai wakil presiden. Grace dilantik pun menggantikan Mnangagwa sebagai wapres Zimbabwe.

Tindakan ini membuat militer geram. Jenderal Chiwenga, yang sebelumnya telah mengancam akan intervensi jika Mnangagwa dipecat pun membuktikan ancamannya. Mereka langsung bertindak dan mengusung Mnangagwa yang akhirnya dilantik, Jumat (24/11).


Dalam pidato pelantikannya Mnangagwa memberikan penghormatan kepada Mugabe, dan menggambarkannya sebagai salah satu 'Pendiri Bangsa'.

Namun kalangan hukum mengkhawatirkan keputusan itu bakal melegalkan intervensi militer terhadap eksekutif. "Pengadilan telah mendorong interpretasi militer bahwa dibolehkan dan sah untuk mengintervensi eksekutif," kata pakar hukum Zimbabwe, Alex Magaisa seperti diansir AFP.

"Ini preseden yang berbahaya dan menempatkan pemerintah pada risiko oleh kekuatan militer," kata Magaisa.

Selain mengesahkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer, Mahkamah juga menyebut bahwa pemecatan Mnangagwa sebagai wakil presiden adalah ilegal.


Aktivis hak asasi manusia (HAM) Human Rights Watch pun mempertanyakan independensi pengadilan. "Dua keputusan yang luar biasa," kata Direktur HRW di Afrika, Dewa Mavhinga lewat akun Twitter-nya. Mavhinga mengatakan keputusan itu aneh dan mempertanyakan keputusan Mahkamah.

Hingga kini, Presiden baru Zimbabwe, Mnangagwa adalah rekan terdekat Mugabe. Dia dilantik di Stadion Olahraga Nasional di pinggiran Ibu Kota Harare disaksikan puluhan ribu para pendukung, pejabat dan diplomat negara-negara sahabat.

Tentara Zimbabwe memperingatkan bahwa para penjahat meniru tentara selama kerusuhan politik untuk memeras uang dari rakyat. Militer meminta rakyat Zimbabwe untuk tetap patuh pada hukum.


Credit  cnnindonesia.com



Pengadilan Zimbabwe sebut perebutan kekuasaan oleh militer legal


Pengadilan Zimbabwe sebut perebutan kekuasaan oleh militer legal

Emmerson Mnangagwa diambil sumpah sebagai Presiden di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Mike Hutchings)


Harare (CB) - Pengadilan Tinggi Zimbabwe memutuskan bahwa perebutan kekuasaan oleh militer yang menyebabkan penggulingan Mugabe itu legal, memicu kekhawatiran tentang independensi peradilan di bawah pemerintahan baru negara tersebut.

Panglima militer menempatkan kendaraan militer di jalan-jalan di Harare dan menjadikan Presiden Mugabe (93) sebagai tahanan rumah, sebelum dia mengundurkan diri pada Selasa, demikian laporan AFP, Sabtu (25/11).

Banyak warga Zimbabwe merayakan berakhirnya masa pemerintahan Mugabe selama 37 tahun, namun muncul kekhawatiran bahwa pemerintah baru Presiden Emmerson Mnangagwa juga bisa menjadi rezim otoriter.

"Tindakan Pasukan Pertahanan Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan oleh mereka yang dekat dengan mantan presiden Robert Mugabe sesuai dengan undang-undang," menurut lansiran media negara ZBC pada Sabtu, melaporkan pernyataan pengadilan.

Tampaknya merujuk kepada istri Mugabe, Grace, dan para pendukungnya, ZBC melaporkan Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa pengambil alihan kekusaan itu bertujuan untuk memastikan individu yang tidak terpilih tidak menggunakan kekuasaan yang hanya dimiliki oleh mereka yang terpilih.

Grace diduga menempatkan dirinya sebagai pengganti Mugabe, mendorong militer untuk campur tangan dan menyodorkan calon pilihan mereka, Mnangagwa.

Mnangagwa dilantik pada Jumat, berjanji akan melakukan perubahan menyeluruh dan berusaha menarik investasi asing guna menghidupkan kembali ekonomi yang hampir mati.

Dia memanfaatkan pidato pelantikannya untuk memberikan penghormatan kepada Mugabe, menggambarkannya sebagai salah satu "pendiri bangsa kita". 


Credit  antaranews.com


Mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Dihukum Karena Korupsi


Mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Dihukum Karena Korupsi
ilustrasi: Setelah ditahan hampir dua minggu, mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Ignatius Chombo akhirnya muncul di pengadilan pada Sabtu (25/11). (Thinkstock/Wavebreakmedia)



Jakarta, CB -- Setelah ditahan hampir dua minggu, mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Ignatius Chombo akhirnya muncul di pengadilan pada Sabtu (25/11).

Ini adalah kemunculan terbuka pertama Chombo yang menjadi salah satu tahanan militer saat merebut kekuasaan sebelum Mugabe mengundurkan diri. Chombo muncul di pengadilan untuk menghadapi tunduhan korupsi.

Mengutip Reuters, Pengadilan memutuskan hukuman pada Chombo karena kasus korupsi dan juga upaya penipuan bank sentral Zimbabwe pada 2004 lalu. Jaksa penuntut mengatakan bahwa Chombo dikenai tiga tuduhan korupsi saat jadi menteri pemerintah daerah. 



Pengadilan memerintahkan Chombo ditahan sampai hari Senin sampai permohonan jaminannya didengar.

Saat muncul di pengadilan setempat, Chombo yang memakai setelah biru tua terlihat tenang. Bahkan sesekali dia terlihat mengobrol santai dengan polisi penjaganya saat pengadilan diistirahatkan sementara.

Mengutip Antara, Chombo tak terlihat memiliki luka di tubuhnya. Padahal sebelumnya, pengacara Chombo, Lovemore Madhuku mengatakan kliennya sempat dirawat di rumah sakit pada Jumat (24/11) karena luka pemukulan di dalam tahanan militer. Namun polisi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang luka Chombo saat dimintai keterangan.



Credit  cnnindonesia.com