Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 April 2019

KRI Alugoro-405, Kapal Selam Kelima Andalan Indonesia



KRI Alugoro-405
Antara CB – Diresmikannya kapal selam Kapal Republik Indonesia (KRI) Alugoro-405 oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Kamis, 11 April 2019 di Surabaya, menambah daftar kapal selam militer yang akan digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menjadi lima unit.
Dua kapal selam pertama yaitu KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 merupakan jenis kapal selam diesel elektrik tipe U-209/1300 buatan Howaldtswerke, Kiel, Jerman. Kedua kapal selam dibeli pemerintah Indonesia pada 1977 dan mulai berdinas di TNI AL sejak 1981. Kedua kapal selam dilengkapi delapan tabung peluncur torpedo 533 mm dan 14 torpedo AEG.
Indonesia kala itu membeli dua kapal selam dari Jerman untuk menggantikan 12 kapal selam kelas Whiskey yang dibeli dari Uni Soviet menjelang kampanya Trikora (1959-1962) untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.

Kedua belas kapal selam tersebut kemudian satu per satu diberhentikan dari dinasnya pada era 1970-an karena ketiadaan suku cadang seiring memburuknya hubungan RI dengan Uni Soviet.
KRI NanggalaIstimewa
KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 (Cakra-class) menggunakan nama dan urutan nomor kapal selam yang sama dengan kapal selam Whiskey-class, yaitu RI Tjakra-401 dan RI Nanggala-402.
Sementara tiga kapal selam berikutnya, yaitu KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405 (Nagapasa-class) merupakan kapal selam diesel elektrik kelas Chang Bogo tipe U209/1400 yang dibuat atas kerja sama Republik Indonesia melalui PT PAL dan Republik Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME).

KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 dibuat di galangan kapal DSME, Korea Selatan. Sementara KRI Alugoro-405 telah dibuat di PT PAL walau masih melibatkan tim engineering dan tenaga kerja dari DSME.
KRI Alugoro
PAL
Ketiga kapal selam merupakan bagian dari kontrak antara RI dan Korea Selatan senilai 1,1 miliar dolar AS yang ditandatangani pada Desember 2011. Kontrak tersebut termasuk transfer teknologi di mana pembuatan kapal selam dilaksanakan bersama dan kapal ketiga dibuat di Indonesia.
KRI Nagapasa-403 mulai berdinas di TNI AL sejak 2017 disusul KRI Ardadedali-404 pada 2018. Sementara KRI Alugoro-405 usai diluncurkan ini masih akan menjalani masa uji coba melaut sebelum akhirnya diserahkan kepada TNI AL sebagai pengguna.

Rencana berikutnya, kapal selam keempat kelas Chang Bogo akan dikerjakan bersama dengan Korea Selatan di PT PAL. Dan pada pada pengerjaan kapal selam kelima akan dibuat sepenuhnya oleh Indonesia.
Dari sisi teknis, KRI Alugoro-405 tipe U209/1400 (KSDE U209 Chang Bogo-class atau di Indonesia Nagapasa-class) memiliki dimensi panjang 61,3 meter, lebar 7,6 meter, dan draught 5,5 meter. Kapal perang bawah permukaan air ini sanggup membawa 41 kru untuk melaut hingga 50 hari lamanya.
KRI Alugoro
PAL
Kelas Nagapasa yang didesain untuk masa pakai 30 tahun ini, memiliki bobot 1.460 ton saat muncul di permukaan air dan 1.596 ton saat melakukan penyelaman di bawah permukaan air. KRI Alugoro-405 mampu melaju dengan kecepatan maksimal hingga 21 knot.
Dalam hal persenjataan, sebagaimana Nagapasa-class, kapal selam ini dilengkapi torpedo generasi baru Black Shark dengan dimensi panjang 3,6 meter dan diameter 533 mm. Torpedo buatan Whitehead Alenia sistemi Subacquei (WASS) dari Italia ini diklaim mampu menjangkau sasaran hingga jarak 50 km.

Sistem peperangan lain yang ditanamkan di kapal ini antara lain adalah Naval Combat Management MSI-90U Mk2 buatan Kongsberg Defence System, Norwegia. Perangkat ini sebagai pengolah data untuk mengetahui situasi sekitar dan melakukan manajemen pertempuran.
Senjata sakti dunia pewayangan
Sebagaimana berurutan dari kapal selam bernomor 401 hingga 405, dapat kita simak bahwa nama-nama yang disematkan pada armada pemburu senyap ini adalah senjata-senjata pamungkas dalam dunia pewayangan.
Cakra, Nanggala, Nagapasa, Ardadedali, dan Alugoro semuanya adalah senjata sakti yang menjadi andalan tokoh-tokoh pewayangan.
Cakra merupakan senjata andalan Batara Wisnu, Nanggala dan Alugoro senjata andalan Prabu Baladewa, Nagapasa senjata andalan Indrajit, sementara Ardadedali merupakan senjata andalan Arjuna.
KRI CakraIstimewa
Nama-nama yang kini digunakan oleh kelima kapal selam TNI AL, sebagian pernah digunakan sebagai nama dari 12 kapal selam militer Whiskey-class yang dibeli Indonesia dari Rusia semasa pemerintahan Presiden Sukarno. Cakra, Nanggala, dan Alugoro, pernah digunakan sebagai nama kapal selam terdahulu, sementara Ardadedali dan Nagapasa tidak digunakan sebagai nama kapal selam sebelumnya.

Selengkapnya, nama 12 kapal selam militer Whiskey-class yang pernah dimiliki oleh Indonesia adalah: RI Tjakra-401 (TJK), RI Nanggala-402 (NGL), RI Nagabanda-403 (NBD), RI Trisula-404 (TSL), RI Tjandrasa-405 (TNS), RI Nagarangsang-406 (NRS), RI Hendradjala-407 (HAD), RI Alugoro-408 (AGR), RI Widjajadanu-409 (WDU), RI Pasopati-410 (PST), RI Tjudamani-411 (TDN), dan RI Bramasta-412 (BMA). Untuk diketahui, dahulu penamaan kapal perang masih menggunakan kode RI (Republik Indonesia) sebelum berubah menjadi KRI.
KRI PasopatiIstimewa
Salah satu dari 12 kapal selam tersebut, yaitu RI Pasopati-410 dapat dikunjungi adalah sebagai Monumen Kapal Selam (Monkasel) di Surabaya.
Dengan akan bergabungnya KRI Alugoro-405, tentu diharapkan kekuatan matra laut Indonesia bertambah kuat.

Namun demikian, lima unit kapal selam yang dimiliki, jujur harus dikatakan bahwa untuk kebutuhan menjaga wilayah perairan Indonesia yang sangat luas masih kurang. Hal ini dikatakan langsung oleh Menhan Ryacudu sendiri.
KRI NagapasaIstimewa
Salah satu kebanggaan yang perlu mendapat dukungan semua pihak, lanjut Ryacudu, adalah karena Indonesia sudah bisa membuat kapal selam di dalam negeri.

“Banyak negara yang tidak punya kapal selam. Kita punya dan kita mampu membuat kapal selam. Nanti kapal selam yang kelima (dari kelas ini) akan dibuat sendiri oleh Indonesia di PT PAL. Dan kita bisa menjualnya,” ujarnya.
Menhan menambahkan, Indonesia sedikitnya harus memiliki 12 kapal selam sama seperti di tahun 1960-an.





Credit  angkasareview.com




Kamis, 18 April 2019

Pemilu Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia


Warga yang menaiki perahu, menunjukkan jarinya setelah mencoblos di TPS 16 Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 April 2019. Banjir yang merendam kawasan Dayeuhkolot, membuat warga harus menggunakan perahu untuk datang ke TPS demi menggunakan hak pilihnya. TEMPO/Prima Mulia
Warga yang menaiki perahu, menunjukkan jarinya setelah mencoblos di TPS 16 Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 April 2019. Banjir yang merendam kawasan Dayeuhkolot, membuat warga harus menggunakan perahu untuk datang ke TPS demi menggunakan hak pilihnya. TEMPO/Prima Mulia
CB, Jakarta - Pemilu Indonesia tercatat sebagai pemilu terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat.
Data yang diungkap oleh Statista pada 12 April 2019, mengunjukkan India menempati posisi pertama dalam gelaran pemilu terbesar, seperti dikutip dari statista.com, 17 April 2019.

Di India, proses memilih anggota parlemen majelis rendah dilaksanakan dalam enam tahap selama enam pekan, yang meliputi 20 negara bagian dan wilayah dengan 91 konstituen, dan 900 juta pemilih yang terdaftar. Jumlah pemilih ini tiga kali lipat dari jumlah populasi Amerika Serikat.
Statistik daftar pemilu negara-negara di dunia.[International Institute for Democracy and Electoral Assistance/Statista.com]
Menurut data International Institute for Democracy and Electoral Assistance yang mencatat pemilih terdaftar di seluruh dunia, 834 juta orang di India terdaftar dalam pemilu 2014. Amerika Serikat 214 juta pemilih selama pilpres 2016.
Sementara pada pemilu Indonesi tauhn 2014 tercatat sebanyak 194 juta pemilih terdaftar, dan menjadikan Indonesia sebagai pemilu terbesar ketiga di dunia, disusul Brasil dengan 147 pemilih pada 2018, dan Rusia 109 juta pada 2018.


Quickcount.tempo.co, mencatat total suara yang masuk dalam hitung cepat sudah di atas 80 persen, tercatat pukul 19.45 WIB.
Quickcount.tempo.co, bekerja sama dengan Indikator Politik Indonesia, Indo Barometer, dan Charta Politika mencatat pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam hasil sementara hitung cepat pemilu.



Credit  tempo.co

Sabtu, 23 Februari 2019

Satelit Pertama Indonesia Bernilai Rp3,5 Triliun


Ilustrasi. (AFP PHOTO / CNES / D.DUCROS)

Jakarta, CB -- Satelit Nusantara 1 memakan ongkos pembuatan sekitar US$250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun. Nusantara 1 adalah satelit High Throughput Satellite (HTS) komunikasi broadband pertama di Indonesia.

Group Head Space System Group PSN Indri Prijatmodjo mengatakan satelit ini menggunakan roket Falcon 9 SpaceX untuk mengantarkan ke luar orbit bumi. Indri mengatakan ongkos transportasi Nusantara 1 membutuhkan sekitar US$60 juta atau Rp843 miliar.

"Daftar harga SpaceX terbuka di internet. Ada harga SpaceX yang Falcon 9 di situsnya. Falcon 9 itu memakan US$60 juta," kata Indri saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).

Indri mengatakan SpaceX memiliki harga yang kompetitif dan bisa diandalkan untuk mengantarkan satelit Nusantara 1. SpaceX memiliki teknologi reusable rocket.


Teknologi tersebut membuat perusahaan bisa menghemat manufaktur roket dan berpotensi menurunkan biaya untuk setiap misi peluncuran. Bahkan Indri mengatakan SpaceX menguasai pangsa pasar jasa pengiriman satelit ke luar angkasa.

Pasalnya, teknologi SpaceX ini tentu bisa menghemat manufaktur roket dan berpotensi menurunkan biaya untuk setiap misi peluncuran.

"Kompetitif dan reliable sehingga SpaceX jadi pilihan. Nanti mungkin ke depan ada inovasi yang buat peluncuran lebih murah," ujar Indri.

Indri juga menilai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum siap untuk membuat roket yang mampu mengantarkan objek ke luar angkasa. Indri mengatakan mimpi Indonesia untuk memiliki roket buatan dalam negeri sepertinya masih jauh.

"Karena Lapan belum mempunyai kemampuan seperti ini. Lapan cuma punya roket kecil untuk 20 kilometer ke 30 kilometer. Jadi Indonesia masih sangat jauh," kata Indri.


Satelit ini memiliki berat ketika peluncuran mencapai 4.100 kilogram. Teknologi Next Generation Electric Propulsion yang disematkan pada Nusantara Satu mampu membuat berat satelit menjadi sangat ringan dan menjadikan biaya investasi lebih terjangkau.

"Nusantara Satu dirancang sangat efisien untuk menekan biaya angkut kargo SpaceX satelit ini hanya berbobot empat ton, sementara kapasitas kargo SpaceX adalah tujuh ton. Jadi biaya angkutnya bisa lebih murah," kata Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dalam keterangan resmi.

Credit CNN Indonesia

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190222193605-199-371940/satelit-pertama-indonesia-bernilai-rp35-triliun


Pakai Roket SpaceX, Satelit Broadband Indonesia Meluncur

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Saptono)

Jakarta, CB -- Pasifik Satelit Nusantara (PSN)  berhasil meluncurkan satelit komunikasi broadband Nusantara 1 pada 08.45 WIB, Jumat (22/2). Nusantara 1 merupakan satelit pertama Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS).

Nusantara 1 diluncurkan dari Cape Canaveral, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Nusantara 1 akan menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur tepat di atas Papua.

"Semalam pada 21 Februari pukul 20.45 waktu Florida atau pukul 08.45 WIB, satelit Nusantara telah berhasil diluncurkan dari Cape Carnaveral," kata Direktur Jaringan PSN Heru Dwikartono saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).

Setelah sukses melewati dua fase dan terlepas dari roket pendorong, Nusantara 1 saat ini sedang melakukan perjalanan ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur. Heru mengatakan satelit membutuhkan waktu dua minggu untuk sampai di slot orbit.

"Semua sesuai dengan yang direncanakan. Dan sekarang sedang dalam perjalanan orbit slot di 146 derajat di atas Papua," kata Heru.

Setelah sampai di sana, satelit akan melakukan in orbit test . Satelit akan melakukan uji coba selama kurang lebih tiga minggu sebelum beroperasi untuk memancarkan sinar broadband.

"Kondisi di luar angkasa itu ekstrem, jadi kami lakukan tes untuk lihat apakah fungsi satelit di luar angkasa sama dengan sebelum diberangkatkan," kata Heru.

HTS yang dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas lebih besar sampai dengan 15 Gbps atau sekitar tiga kali lipat kapasitas satelit konvensional.

Heru menjelaskan Satelit Nusantara 1 memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps.

Cakupan C-band dan Extended C-band satelit tersebut meliputi wilayah Asia Tenggara. Sementara untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari delapan Spot Beam pada sistem HTS.

Heru mengatakan satelit ini diproduksi oleh Space System Loral (SSL) ini menggunakan platform SSL-1300-140 yang sanggup mengorbit selama lebih dari 15 tahun. Satelit ini memiliki berat ketika peluncuran mencapai 4.100 kilogram.

Credit CNN Indonesia

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20190222181151-199-371916/pakai-roket-spacex-satelit-broadband-indonesia-meluncur?


Rabu, 20 Februari 2019

Pembelian Pesawat Sukhoi dari Rusia Dijadwal Ulang


Pesawat Sukhoi Su-35 bermanuver di langit Rusia.
Pesawat Sukhoi Su-35 bermanuver di langit Rusia.
Foto: sputniknews.com

Pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia juga tidak akan dibayar tunai.



CB, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengatakan, pada kunjungannya ke Rusia beberapa waktu lalu, terdapat pembicaraan soal pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Salah satunya mengenai penjadwalan ulang jangka waktu pembelian Sukhoi SU-35.

"Disinggung sedikit mengenai masalah pembelian Sukhoi dengan suatu penjadwalan ulang tentang jangka waktunya," jelas Wiranto saat ditemui wartawan di kantornya di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).

Selain soal penjadwalan ulang terkait jangka waktu pembelian alutsista buatan negeri tirai besi itu, pembahasan juga dilakukan mengenai sistem pembayarannya. Wiranto menjelaskan, jika sebelumnya sistem pembayaran pembelian Sukhoi SU-35 itu menggunakan uang tunai, kini pemerintah Indonesia mengajukan adanya imbal dagang sebagian.

"Yang tadinya kita cash, kita ajukan adanya imbal dagang sebagian. Mereka setuju kok, tinggal masalah teknis saja," ungkap dia.

Sebelumnya, perundingan untuk membeli 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia telah selesai dan kontraknya ditandatangani kedua belah pihak pada Februari 2018. Akhir 2018 lalu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, ada beberapa masalah teknis yang menjadi kendala, namun kedua belah pihak sepakat hal itu dapat diselesaikan pada 2019.

Ketika itu, Dubes Vorobieva juga meminta Indonesia untuk menunggu proses produksi pesawat Sukhoi SU-35. Sebelumnya, Indonesia telah menandatangani kontrak perundingan pembelian pesawat tempur Sukhoi-35 dengan Rusia.



Credit  republika.co.id





Minggu, 27 Januari 2019

Penampakan Pesawat N219 Buatan PTDI yang Sedang Jalani Uji Terbang

 

Uji terbang pesawat N219. (Foto:Instagram/@officialptdi)

PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) terus mengebut proses sertifikasi pesawat asli karyanya, N219. Pesawat baling-baling seri N219 merupakan asli karya PTDI yang kedua, setelah BUMN ini meluncurkan program N250 pada tahun 1990-an.

Sayangnya, proyek N250 harus dihentikan sebelum memasuki fase produksi massal karena Indonesia terkena krisis ekonomi 1998. Setelah proyek N250 dihentikan, PTDI tak memiliki pesawat asli buatannya. BUMN yang bermarkas di Bandung ini hanya merakit dan membuat komponen pesawat hingga helikopter.

Setelah bangkit dari keterpurukan, PTDI sejak tahun 2010-an kembali merancang dan mengembangkan varian pesawat penumpang baling-baling berukuran lebih kecil dari N250, yakni N219. PTDI sendiri telah membuat 2 purwarupa (prototype) pesawat N219. Terbaru, PTDI mengunggah video proses uji terbang N219 sebelum memasuki fase produksi massal.

"Come up and bring some actions, #N219 Prototype Design 2 is on another flying.. Happy Sunday everyone!" tulis akun instagram PTDI, Minggu (27/1).



N219 pertama kali melakukan uji terbang dari Lanud Husein Sastranegara, Bandung, menuju ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 8 November 217. Uji terbang ini merupakan persiapan N219 sebelum nantinya diproduksi massal dan digunakan secara komersil.

Saat ini, proses penyelesaian N219 masih tinggal menunggu sertifikasi. PTDI menggunakan 2 flying prototype untuk menyelesaikan proses sertifikasi. PTDI juga tengah mengembangkan pesawat N219 tipe amfibi. Pesawat N219 varian amfibi bisa mendarat di perairan dan mampu meningkatkan konektivitas di daerah terpencil 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).

Untuk harga jual per unit, N219 ini rencananya dipatok pada angka USD 5,8 juta hingga USD 6 juta. Pesawat N219 juga direncanakan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 60 persen, sampai saat ini, TKDN yang dihitung sudah mencapai 44 persen.

Penamaan Pesawat N219 buatan PT Dirgantara (Foto:ANTARA/Rosa Panggabean)

Credit Kumparan.com

https://m.kumparan.com/@kumparanbisnis/penampakan-pesawat-n219-buatan-ptdi-yang-sedang-jalani-uji-terbang-1548580022665970547.amp




Satelit Nusantara Satu buatan Indonesia segera mengudara

Satelit Nusantara Satu buatan PT Pasifik Satelit Nusantara. (psn.co.id)

Jakarta (CB) - Perusahaan telekomunikasi PT Pasifik Satelit Nusantara akan meluncurkan satelit Nusantara Satu pada pertengahan Februari mendatang di Amerika Serikat, menumpang roket milik Space X.

"Kami ingin terus perkuat satelit di Indonesia," kata Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Satelit Nusantara Satu dikembangkan sejak tiga tahun lalu, semula bernama Satelit PSN VI, PSN mengklaim satelit ini akan menjadi satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi high throuhgput satellite (HTS). HTS menjanjikan layanan internet broadband yang lebih cepat dibandingkan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia.

Satelit ini memiliki kapasitas 15Gbps, tiga kali lebih besar dibandingkan satelit konvensional yang saat ini ada. Satelit Nusantara Satu dirakit di Palo Alto, Amerika Serikat.

Satelit Nusantara Satu akan digunakan untuk menyambungkan daerah-daerah di Indonesia yang tidak terjangkau jaringan broadband atau pita lebar. PSN menilai salah satu pekerjaan panjang di industri telekomunikasi adalah mengatasi kesenjangan jaringan komunikasi yang belum merata di seluruh Indonesia.

"Kebutuhan internet atau broadband sangat tinggi. Perkiraan kami, ada 25.000 desa yang tidak memiliki koneksi komunikasi internet yang memadai. Target kami membantu mencakup mereka," kata Adi.

Proyek senilai 230 juta dolar ini menjanjikan kecepatan internet ke end-user hingga 25Mbps, jauh lebih cepat dibandingkan satelit konvensional yang saat ini hanya memberikan 5Mbps.

Menurut jadwal, satelit Nusantara Satu akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 Space X pada  18 Februari mendatang. Orbital satelit Nusantara Satu akan berada di atas Papua Nugini.

Satelit ini akan mulai beroperasi pada April mendatang, PSN akan menggunakan satelit tersebut untuk mengembangkan divisi broadband mereka yang antara lain memiliki klien UMKM dan kafe internet di daerah.

Pemerintah melalui BAKTI Kominfo juga memiliki program satelit multifungsi yang akan selesai pada 2023 mendatang, selama menanti satelit selesai, BAKTI akan menyewa sejumlah satelit yang berada di atas wilayah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan internet di wilayah yang tidak terjangkau kabel serat optik.

Menurut PSN, satelit Nusantara Satu ini akan menjadi salah satu yang akan dipakai oleh BAKTI dalam masa tersebut, saat ini mereka berada dalam tahap finalisasi kontrak.

Beberapa operator seluler juga akan menggunakan satelit ini untuk backhauling layanan internet mereka.

 

Credit AntaraNews

https://m.antaranews.com/amp/berita/790613/satelit-nusantara-satu-buatan-indonesia-segera-mengudara



Sabtu, 26 Januari 2019

Mengenal Sosok Mayjen Cantiasa, Danjen Kopassus yang Baru



JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan rotasi terhadap sejumlah perwira tinggi (pati). Salah satu pati yang terkena mutasi ialah komandan satuan elite Angkatan Darat (AD), Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Jika sebelumnya Danjen Kopassus dijabat oleh Mayjen TNI Eko Margiyono, kini jabatan prestisius tersebut diemban oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Eko akan menempati posisi baru sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya. Sementara Cantiasa sebelumnya Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas Panglima TNI.


Kembalinya Cantiasa ke satuan elite TNI AD itu ibarat 'cinta lama bersemi kembali' (CLBK). Betapa tidak, Cantiasa memulai karier militer di korps baret merah itu usai menjadi lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990.

Di kesatuan Infanteri Kopassus itu, Cantiasa memulai menjadi prajurit. Dari berpangkat letnan dua, penerima penghargaan Adhi Makayasa ini, sudah mejadi Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus.

Di Kopassus, pria asal Bali itu mengabdi hingga berpangkat kapten. Dalam rentang waktu tersebut, dirinya pernah menjabat sebagai Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, Wadan Sub Tim 2 Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Den 81 Gultor/Kopassus dan Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus.

Ketika berpangkat Mayor, pria kelahiran Buleleng, 26 Juni 1967 tersebut bertugas di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus). Di sekolah awal (Kawah Candradimuka) untuk melatih pasukan para komando itu, Cantiasa pernah menjabat sebagai komandan Sekolah Staf dan Komando (Danseko Pusdikpassus) dan Dansepara Pusdikpassus.

Hingga rentang 2010, Cantiasa masih bertugas di Kopassus. Dengan berpangkat letnan kolonel (letkkol), setidaknya tiga posisi sudah dilalui. Dandenma Kopassus, Waasintel Danjen Kopassus hingga Dansat-81/Kopassus.

Pada 2012, mawar tiga melekat di pundak Cantiasa. Dengan perpangkat kolonel, dia menjabat komandan Pusdikpassus (Danpusdikpassus). Setahun berselang atau pada 2013, dia menjadi Pamen Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus.

Ternyata, kebersaman Cantiasa dengan Kopassus harus terhenti. Dia dimutasi menjadi Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI) pada 2014. Selama rentang 2015, Cantiasa pernah menjabat Danmentar Akmil dan Danrem 163/Wirasatya.

Pada 2017, Cantiasa sudah menjadi perwira tinggi. Bintang satu di pundak, mengamahkannya mengemban jabatan Danrem 173/Praja Vira Braja. Masih di tahun yang sama, Cantiasa juga menjabat Kasdam XVII/Cenderawasih.

Saat bintangnya bertambah menjadi dua alias mayor jenderal, Cantiasa menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI pada 2018. Pada 2019 ini, dia kembali ke Kopassus dengan menyandang sebagai komandan pasukan komando.

Sebelumnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019, tanggal 25 Januari 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, ditetapkan mutasi jabatan terhadap 104 Pati TNI yang terdiri atas 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat (AD), 30 Pati jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dan 28 Pati jajaran TNI Angkatan Udara (AU).

"Termasuk dalam promosi dan mutasi jabatan ini Pangdam Jaya dan Komandan Jenderal Kopassus," ujar Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.

Credit okezone.com



https://news.okezone.com/amp/2019/01/26/337/2009669/mengenal-sosok-mayjen-cantiasa-danjen-kopassus-yang-baru







Panglima TNI Rotasi 104 Pati, Danjen Kopassus dan Pangdam Jaya Diganti




JAKARTA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merotasi lebih dari 100 perwira tinggi (Pati). Rotasi ini dilakukan bertujuan memenuhi kebutuhan organisasi serta pembinaan karier demi mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang kian kompleks dan dinamis. 

Rotasi perwira tinggi itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019, tanggal 25 Januari 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, di mana telah ditetapkan mutasi jabatan terhadap 104 Pati TNI yang terdiri atas 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat (AD), 30 Pati jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dan 28 Pati jajaran TNI Angkatan Udara (AU).


"Termasuk dalam promosi dan mutasi jabatan ini Pangdam Jaya dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus,” ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 25 Januari 2019 malam.

Disebutkan bahwa Pangdam Jaya, Mayjen TNI Joni Supriyanto akan menduduki jabatan baru sebagai Kasum TNI. Joni menggantikan Laksdya TNI Didit Herdiawan yang dipercaya menjabat sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.

Jabatan Pangdam Jaya kini ditempati oleh Mayjen TNI Eko Margiyono yang sebelumnya menjabat Danjen Kopassus. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Eko bakal diisi oleh Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, yang sebelumnya mengabdi sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas Panglima TNI.

Sebelumnya, pada 21 Desember 2018 lalu, Panglima TNI juga memutasi sebanyak 68 perwira tinggi (pati) untuk tiga matra yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Yang mengejutkan ialah salah satu pati yang dimutasi yaitu Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsdya M Syaugi.

Tak hanya Kabasarnas, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Santos Gunawan Matondang juga terkena mutasi. Santos dimutasi menjadi Wakil Komandan Jenderal Akademi TNI. Sedangkan Syaugi dimutasi dalam rangka memasuki masa pensiun.

Credit okezone.com


https://news.okezone.com/amp/2019/01/26/337/2009667/panglima-tni-rotasi-104-pati-danjen-kopassus-dan-pangdam-jaya-diganti



Jumat, 25 Januari 2019

TNI AL Terima Lima Heli Antikapal Selam


TNI AL Terima Lima Heli Antikapal Selam
TNI AL Terima Lima Heli Antikapal Selam. (Koran SINDO. Arif Budianto).

BANDUNG - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kemarin kembali menerima asupan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berupa lima unit heli antikapal selam (AKS) dan satu unit pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).

Alutsista baru TNI AL itu kemarin diserahterimakan PT DI pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan selanjutnya akan digunakan untuk personel TNI AL. Penyerahan ini didasarkan atas kontrak pemesanan pada 2013 dan 2014. Total pemesanan untuk helikopter jenis AKS 11 unit dan dua unit pesawat udara CN235-220 MPA. Pesawat tersebut diserahkan bertahap sejak beberapa tahun lalu.

“Dengan demikian, kami telah menyerahkan 10 heli AKS. Sisanya satu heli akan diserahkan tahun ini dengan konfigurasi full antikapal selam,” kata Dirut PT DI Elfien Goentoro di Hangar PTDI, Kota Bandung, kemarin.


Menurut dia, PT DI selalu siap memenuhi pesanan dari dalam negeri sebagai kemandirian alutsista. Selama ini, Kemenhan dan TNI selalu menjadi pelanggan utama PTDI. Pesawat CN235-220 MPA ini dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan zona ekonomi eksklusif (ZEE), pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, penyelundupan narkoba dan barang ilegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft memiliki beberapa keunggulan, yakni bisa lepas landas dengan jarak pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 10–11 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, serta adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft dilengkapi juga dengan 2 consoles, 360o Search Radar yang bisa mendeteksi target kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS). Selain itu, juga sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal sehingga bisa diperoleh posisi objek yang mencurigakan.

Dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) Interrogator dan Tactical Computer System, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan terintegrasi dalam sistem komputer guna menganalisis dan menentukan strategi operasi. Pesawat udara CN235-220 MPA dilengkapi pula dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

Sementara itu, heli AKS adalah helikopter jenis Panther dengan tipe AS565 MBe. Karena platform helikopter ini merupakan hasil produk kerja sama industri antara PT DI dengan Airbus Helicopters, Prancis. Sedangkan untuk fase integrasi AKS sejak desain hingga pemasangan adalah merupakan hasil karya PT DI.

PT DI akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PT DI juga sudah bekerja sama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PT DI bersama Airbus Helicopter, RSG, dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufacturing untuk menghasilkan helikopter ini.

Helikopter AS565 MBe Panther Full AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sonar HELRAS bisa beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam.

Menteri BUMN Rini Sumarno menyebut, industri pertahanan dalam negeri sangat butuh dukungan Kemenhan. Dukungan itu bisa dilakukan dalam bentuk order produk atau lainnya. “Industri pertahanan sangat butuh dukungan Kemenhan. Kalau kerja sama, kita bisa membangun industri pertahanan yang sangat kuat,” kata Rini.

Diketahui, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam beberapa tahun terakhir juga menggarap produk pertahanan, seperti PT DI, PT Pindad, PT PAL, Gahana, PT INTI, dan lainnya. Sebagian besar produk pertahanan BUMN dipesan untuk kepentingan dalam negeri.

Rini mengatakan, pesanan terhadap industri pertahanan diharapkan tidak hanya dalam bentuk produk, tetapi juga perawatannya. Dia berharap perawatan peralatan tempur tidak ke luar negeri. “Saya harap perawatan juga. Karena biaya terbesar juga dari perawatan,” ujarnya.

Pembelian 11 heli AKS pada PT DI, katanya, merupakan bentuk dukungan Kemenhan terhadap industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, kerja sama dengan Kemenhan perlu dijaga dan dipertahankan. “Saya harap industri pertahanan bisa menghasilkan produk untuk kebutuhan dalam negeri dan negara lain. Saya yakin melihat kemampuan anak muda kita, tidak kalah dengan negara maju,” katanya.

Rini juga meminta industri pertahanan terus berinovasi dan menghasilkan produk bermutu sehingga produk dalam negeri bisa terus digunakan TNI.






Credit  sindonews.com





Senin, 21 Januari 2019

PT PAL Serahkan Kapal Perang Rumah Sakit Jenis LPD 124 ke TNI AL

Ilustrasi kapal perang milik Australia. TEMPO/Iqbal Lubis

CBJakarta - PT PAL Indonesia menyerahkan Kapal Perang Rumah Sakit jenis Landing Platform Dock (LPD) 124 dengan nama KRI Semarang pesanan TNI AL, sebagai bagian melengkapi armada militer multi tugas yang mampu mendukung tugas nonmiliter.


Penyerahan dilakukan di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 21 Januari 2019. Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan kapal yang diproduksi insan PAL Indonesia ini telah melalui tahap pengecekan dan serangkaian pengetesan yang ketat.

"Setelah melalui tahapan 'sea trial' yang dilaksanakan tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan Commodorre Inspection, kapal ini telah teruji kualifikasinya," tutur Budiman.

Ia mengatakan, dengan sumber daya yang ada, PT PAL Indonesia selalu siap untuk pesanan selanjutnya, dan tidak akan henti-hentinya melakukan transformasi untuk pasar kapal kombatan.

Dikatakannya, proses produksi kapal sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dengan adanya penambahan fungsi khusus yang akan melengkapi tugas kapal ini ke depannya. Sebelumnya, kapal perang rumah sakit ini proses pengerjaannya dilakukan selama 23 bulan dengan fasilitas dua kapal pengangkut kecil atau "Landing Craft Utility" (LCU) dan total daya angkut 700 penumpang.


Kapal dengan nomor pembangunan W000298 ini dibangun atas kontrak jual beli NO KTR/03/02-49/I/2017/Disadal memiliki kecepatan sebesar 16 knot dengan mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW dan mampu bertahan selama 30 hari di laut serta bisa mengangkut tiga helikopter dan dua kapal LCVP serta beberapa kendaraan tempur.

Sementara itu, dengan adanya tambahan satu kapal perang rumah sakit, melengkapi armada TNI AL yang sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakit, yakni KRI dr Soeharso.


Credit TEMPO.CO





https://nasional.tempo.co/amp/1167033/pt-pal-serahkan-kapal-perang-rumah-sakit-jenis-lpd-124-ke-tni-al






Selasa, 15 Januari 2019

Respons Ethiopian Airlines Dipaksa Mendarat Jet Tempur Indonesia


Respons Ethiopian Airlines Dipaksa Mendarat Jet Tempur Indonesia
Pesawat kargo Boeing 777 Ethiopian Airlines dipaksa mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Foto/SINDOnews/Dicky Sigit Rakasiwi

JAKARTA - Pesawat kargo Boeing 777 Ethiopian Airlines dipaksa menderat oleh dua pesawat jet tempur F-16 militer Indonesia di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, karena melanggar wilayah udara. Maskapai asing itu merespons dengan mengklaim tak perlu izin negara setempat karena melakukan penerbangan tak terjadwal.

Juru bicara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan penerbangan kargo ETH 3728 itu telah terbang dari Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa ke Hong Kong. Namun, dipaksa mendarat oleh dua F-16 TNI-AU karena menerobos wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Pihak Ethiopian Airlines mengatakan, pesawatnya membuat penerbangan tak terjadwal yang mendesak untuk menurunkan mesin pesawat di Singapura untuk pemeliharaan.



“(Pesawat) melintasi wilayah udara Indonesia sesuai dengan Konvensi ICAO Chicago Pasal 5, di mana penerbangan yang tidak terjadwal dapat menerbangkan wilayah udara dari negara sahabat tanpa izin terlebih dahulu," kata pihak maskapai melalui email, yang dikutip Selasa (15/1/2019).

Maskapai tersebut telah mengaku sudah memberi penjelasan kepada otoritas Indonesia. Para kru pesawat saat ini sedang beristirahat di sebuah hotel sebelum melanjutkan penerbangan mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua jet tempur F-16 TNI-AU yang memaksa pesawat Ethiopian Airlines mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim berasal dari Skuadron Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.


"Pesawat turun sekira pukul 09.32 WIB," kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso.

Menurutnya, pesawat asing itu membawa enam kru, dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan oleh pihak TNI-AU. "Detailnya silahkan menanyakan ke pihak TNI-AU," katanya. 



Credit  sindonews.com







TNI AU Jelaskan Kronologi Pendaratan Paksa Pesawat Asing di Batam


TNI AU Jelaskan Kronologi Pendaratan Paksa Pesawat Asing di Batam
Maskapai Ethiopian Cargo yang didaratkan paksa oleh TNI Angkatan Udara di Bandara Hang Nangdim, Batam, Senin (14/1/2019). Foto/TNI

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mendaratkan paksa pesawat Kargo asing Jenis Boeing 777 di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/1/2019).

Pesawat tersebut memasuki wilayah kedaulatan udara yuridiksi Indonesia secara ilegal tanpa dilengkapi flight clearance (FC).

Pemaksaan mendarat pesawat asing tersebut berawal dari laporan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) III Medan kepada Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) tentang adanya pesawat unschedulle tanpa flight clereance yang akan memasuki wilayah udara nasional.



"Setelah menerima laporan tersebut, Panglima Komando Perhananan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsda TNI Imran Baidirus melaporkan kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terkait pelanggaran wilayah udara oleh pesawat asing," kata Kepala Bidang Penerangan Umum TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/1/2019).

Selanjutnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintahkan Pangkohanudnas untuk menurunkan paksa pesawat asing tersebut.

Langkah itu diambil dengan mengerahkan dua pesawat tempur TNI AU jenis F 16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dengan callsign.

Selanjutnya, keduanya melakukan identifikasi visual dan penyergapan terhadap pesawat asing B-777 ET-AVN setelah melakukan komunikasi dengan frekuensi darurat.

Dari komunikasi udara tersebut dipastikan bahwa pesawat kargo yang dioperasikan oleh maskapai Ethiopian Air tersebut tidak memiliki izin atau flight clearance melintasi wilayah udara nasional Indonesia, sehingga dipaksa mendarat di bandara terdekat yaitu Bandara Hang Nangdim Batam pukul 09.33 WIB. 




Credit  sindonews.com







Peremajaan Alutsista, Kemhan Beli 17 Heli Angkut dan Serbu PTDI


Peremajaan Alutsista, Kemhan Beli 17 Heli Angkut dan Serbu PTDI
Seremonial penandatangan kontrak pengadaan 17 helikopter antara Kemhan dengan PTDI di kawasan PTDI, Kota Bandung, Rabu (9/1/2019). Foto/ SINDOnews/ Arif Budianto

BANDUNG - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia memesan 17 helikopter jenis serbu dan angkut berat kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk pengadaan hingga 2020.

Kontrak pendanaan terdiri atas delapan helikopter angkut berat H225M dan sembilan heli serbu BELL-412EPI, lengkap dengan persenjataan dan amunisi, suku cadang, publikasi teknis serta pelatihan. Nilai kontrak untuk pengadaan 17 helikopter yaitu USD330 juta. USD183 juta untuk heli serbu. Sisanya untuk heli angkut.

Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji mengatakan, pemesanan tersebut didasarkan atas kebutuhan dasar TNI AU dan AD dari pengadaan tahap dua. 

“Kalau kebutuhan heli serbu butuh 40, kita baru bisa 9. Jadi bertahap. Sedangkan heli angkut berat ini pertama kali kita adakan kerja sama PTDI dan Airbus. Kebutuhan 100 skuadron (16 heli) sekarang baru bisa delapan,” kata Agus usai penandatangan kontrak pemesanan 17 heli di kawasan PTDI, Kota Bandung, Rabu (9/1/2019).

Menurut dia, melalui pemesanan ini, targetnya pada 2020 sudah terpenuhi semua. Karena saat ini baru 67%. Pemerintah, kata dia, berkomitmen peralatannya yang sudah sangat tua, akan diperbaharui semua.

“Kita tidak bisa pertahankan alutsista yang lama dan kemampuannya rendah. Kalau sudah tidak efisien, kami ganti dan melibatkan industri dalam negeri. Kami juga mempertimbangkan, bahwa setiap pembelian alutsista harus memiliki kemampuan menanggulangi bencana alam. Jadi harus ada spek untuk SAR. Harus ada kemampuan untuk penanggulangan bencana,” imbuh dia.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, untuk pengadaan heli serbu akan dipenuhi dalam tempo 24 bulan sejak kontrak. Sedangkan heli angkut berat bakal dipenuhi selama 36 bulan setelah kontrak.

“Setelah ini kami akan urus pendanaannya dulu, baru bisa produksi. Antara 3-4 bulan. Kami sangat berterimakasih atas kepercayaan diberikan ke kami. Harapan dapat mendukung kemandirian alutsista Indonesia,” kata dia. 

Untuk helikopter H225M angkut berat untuk TNI Angkatan Udara memiliki konfigurasi Angkut Berat, Integrated Logistic Support termasuk Airborne Kit, Jasa (Technical Assistant dan Advance Training). Termasuk Publikasi Teknis, Pelatihan dan 1 (satu) unit H225M Level D Full Flight Simulator serta sarana dan prasarana pendukungnya.

Helikopter H225M merupakan nama komersial yang sama dengan Helikopter EC725 Cougar yang merupakan keluarga dari Super Puma, produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis.

Sedangkan helikopter serbu lengkap dengan Persenjataan dan amunisi, suku cadang, publikasi teknis serta pelatihan. Sedangkan Helikopter Bell-412EPI merupakan bagian dari Helikopter Bell-412 Series, produk kerja sama industri antara PTDI dengan Bell Helicopter Textron Inc., Canada. 




Credit  sindonews.com






Kamis, 03 Januari 2019

Drone BPPT Raih Layak Produk Militer




Pesawat udara nir awak (PUNA) atau drone tipe Alap-alap PA-06D.

 

 

CB, JAKARTA -- Pesawat udara nir awak (PUNA) atau drone tipe Alap-alap PA-06D yang dirancang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapatkan sertifikat kelayakan dari Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan sebagai produk militer. Dalam sertifikasinya, drone ini diperuntukkan untuk misi pemetaan.

Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) BPPT, Wahyu Widodo Pandoe mengatakan drone ini memiliki kemampuan pemetaan seluas 1.700 hektare per jam. Drone ini juga dapat memetakan wilayah seluas lebih dari 8.500  hektare pada ketinggian 1.500 kaki.

Menurutnya proses sertifikasi memerlukan waktu tiga bulan sejak didaftarkan hingga lulus sertifikasi pada Desember 2018. Wahyu berharap dengan didapatkannya sertifikasi ini, drone ini dapat digunakan untuk keperluan TNI.

"Setelah mendapatkan TC (type certificate), PUNA Alap-Alap PA-06D harusnya bisa langsung (diproduksi) massal dan dimanfaatkan oleh TNI," katanya.

Ia menambahkan bahwa drone ini mampu terbang di ketinggian 12 ribu kaki dengan kecepatan 55 hingga 65 knot. Untuk altitude atau ketinggian terbangnya, Alap-alap ini mampu mencapai 12 ribu kaki, dengan jangkauan datalink 100 km (LOS). Drone ini memiliki spesifikasi bentang sayap sepanjang 3.2 m, berat maksimum saat lepas landas sebesar 31 kg, dan memiliki ketahanan untuk terbang selama lima jam.

"Untuk kecepatan saat cruise 55 hingga 65 knot dan untuk take off landing memerlukan landasan pacu sepanjang 150 sampai 200 meter," kata dia.

Credit REPUBLIKA.CO.ID



https://m.republika.co.id/amp_version/pkqq9b368

 




Selasa, 01 Januari 2019

Longsor di Sukabumi, 41 Orang Belum Ditemukan

Ilustrasi longsor. (Dok. Basarnas)

Jakarta, CB -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan evakuasi terhadap korban longsor yang terjadi di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi, Senin (31/12) masih terus dilakukan.

"Evakuasi korban longsor terus dilakukan di Desa Sirnaresmi Kec Cisolok Kabupaten Sukabumi. Hingga 1/1/2019 pukul 02.30 WIB, tercatat 32 KK (107 jiwa) terdampak longsor di mana: 2 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, 61 orang di pengungsian, 41 orang belum ditemukan," kata Sutopo melalui akun media sosialnya, Selasa (1/1).


Longsor yang terjadi di Desa Sirnaresmi pada Senin sore dijelaskan Sutopo dalam pernyataannya kepada media disebabkan akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

Hujan deras yang membuat kadar aliran air jenuh menyebabkan longsor di perbukitan dan materialnya meluncur menuruni lereng kemudian menimbun 34 rumah di bagian bawahnya.

"BPBD Kabupaten bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban." kata Sutopo dalam pernyataannya.


Evakuasi disebut Sutopo terkendala cuaca yang masih hujan dan gelap. Selain itu, listrik padam dan komunikasi seluler juga sulit. 

"Akses jalan menuju lokasi longsor jalanan yang terjal, berbatu dan ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan pencarian masih berlanjut namun tidak menurunkan kekuatan penuh hanya 11 orang yang berasal dari unsur TNI, Polri, BPBD Kabupaten Sukabumi dan relawan.

"Kami fokus pencarian korban yang belum ditemukan, selain itu mengungsikan korban selamat ke tempat yang lebih aman sementara untuk korban luka sudah dibawa ke rumah sakit," kata Eka, dikutip dari Antara.

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190101053819-20-357679/longsor-di-sukabumi-41-orang-belum-ditemukan


Senin, 31 Desember 2018

LIPI: Gunung Raksasa di Bawah Laut Sumatera Sudah Tak Aktif

Pakar Geologi dari Pusat Geotekhnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natadidjaja mengatakan, gunung raksasa di bawah laut Sumatera sudah tidak aktif lagi. Foto/Ilustrasi/Okezone

JAKARTA - Pakar Geologi dari Pusat Geotekhnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natadidjaja mengatakan, gunung raksasa di bawah laut Sumatera sudah tidak aktif lagi. Jadi, kata Danny, gunung yang terletak di laut lepas Pantai Bengkulu sudah tidak berbahaya lagi.

Danny menjelaskan, berdasarkan penelitian, gunung yang ada sejak ratusan tahun lalu tersebut sudah tidak aktif. "Berita lama itu, iya ada di lepas Pantai Bengkulu. Namun, sudah enggak aktif, sisa-sisa yang dulu jutaan tahun yang lalu. Sudah enggak aktif‎. Enggak berbahaya," katanya saat berbincang dengan Okezone, Sabtu (29/12/2018).

Menurut Danny, gunung tersebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu di bawah perairan Sumatera dan pernah aktif pada masanya. Namun, saat ini, gunung tersebut sudah mati dan tidak berbahaya. "Dulunya jelas ada, pernah aktif, tapi sekarang sudah enggak aktif. Itu ada di tengah laut, gunung api, di bawah laut. Intinya enggak berbahaya, sudah enggak aktif, sudah mati, jadi mumi," terangnya.

Sebelumnya diketahui, ‎tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.

Para ahli geologi yang menemukan gunung tersebut berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris. "Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman.


Credit Sindonews.com



https://daerah.sindonews.com/read/1366644/174/lipi-gunung-raksasa-di-bawah-laut-sumatera-sudah-tak-aktif-1546100173





Ditemukan Gunung Raksasa di Dalam Laut Sumatera Berdiameter 50 Km


Gunung Anak Kratau. Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis, menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

BENGKULU - Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis, menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.

Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.

“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua,” kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman.

Gunung api bawah laut ini berada di Palung Sunda barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. 

Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, yaitu 15 km dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.

ADVERTISEMENT

Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 lalu dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing. Tim ahli dari Indonesia, AS, dan Perancis kemudian bekerja sama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).


Credit Sindonews.com



https://daerah.sindonews.com/read/1366643/174/ditemukan-gunung-raksasa-di-dalam-laut-sumatera-berdiameter-50-km-1546099743




BMKG Paparkan Kronologi Tsunami Selat Sunda

Ilustrasi tsunami Banten dan Lampung. (CNNInndonesia/Safir Makki).

Jakarta, CB -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap kronologi secara rinci proses terjadinya tsunami Selat Sunda yang melanda pesisir pantai Banten dan Lampung pada Sabtu malam (22/12) lalu.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mendeteksi adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung, pada Jum'at (21/12). 

Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu sekitar 400 meter di atas puncak dan 738 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Pada saat itu, Gunung Anak Krakatau berada pada status level II atau waspada.


"Sebelumnya,kami telah memberi peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada 22 Desember 2018 pukul 07.00 WIB hingga tanggal 25 Desember 2018 pukul 07.00 WIB di wilayah perairan Selat Sunda dengan ketinggian 1,5-2,5 meter", ujar Rahmat dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12).

Kemudian, terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang memicu longsor lereng Gunung Anak Krakatau seluas 64 Hektare pada Sabtu (22/12) pukul 20.56 WIB. 

Selanjutnya, pukul 21.03 WIB peristiwa tercatat di sensor seismograph BMKG di Cigeulis Pandeglang (CGJ) dan beberapa sensor di wilayah Banten serta Lampung. Namun sistem proses otomatis gempa BMKG tidak memproses secara otomatis, karena sinyal getaran yang tercatat bukan merupakan sinyal gempabumi tektonik. 

"Sistem Peringatan dini tsunami yang dimiliki BMKG saat ini hanya untuk tsunami yang disebabkan gempa bumi tektonik, sedangkan tsunami yang melanda Selat Sunda adalah akibat aktivitas vulkanik sehingga sistem peringatan dini tsunami tidak mampu memproses secara otomatis dan tidak memberikan warning tsunami," papar Rahmat.

BMKG, lanjut Rahmar, tidak memonitor aktivitas Gunung Krakatau dan gunung api lainnya. Pengawasan ini dilakukan oleh pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi,Kementrian ESDM.

Tepat pukul 21.30 WIB, petugas Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG mendapat laporan kepanikan masyarakat di wilayah Banten dan Lampung, karena air laut pasang yang tidak normal. BMKG langsung melakukan pemeriksaan marigram Tide Gauge Badan Informasi Geospasial (BIG).

Hasilnya, terindikasi perubahan permukaan air laut di beberapa wilayah seperti di Pantai Jambu, Kabupaten Serang, dengan ketinggian air mencapai 0,9 meter, di Pelabuhan Ciwandan, Banten ketinggian airnya 0,35 meter, di Kota Agung, Lampung ketinggian air tercatat 0,36 meter, dan di Pelabuhan panjang, Kota Bandar Lampung tercatat ketinggian air 0,28 meter. 

Melihat dari hasil catatan marigran tide gauge BIG, BMKG meyakini bahwa ini merupakan gelombang tsunami. Pukul 22.30 WIB, BMKG segera mengeluarkan keterangan pers terkait telah terjadi tsunami melanda Banten dan Lampung yang tidak dipicu oleh Gempa bumi tektonik.


Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181231002758-199-357400/bmkg-paparkan-kronologi-tsunami-selat-sunda



Longsor Anak Krakatau Picu Tsunami Telah Diprediksi 1995

Aktivitas Gunung Anak Krakatau. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)



Jakarta, CB -- Profesor Hery Harjono dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam sebuah penelitian yang ditulis oleh Christine Deplus dkk pada 1995 telah memprediksi pertumbuhanGunung Anak Krakatau yang miring ke satu sisi. Dalam perkiraan tersebut, peneliti juga memperkirakan potensi tsunami akibat kemiringan ke satu sisi saja.

Pertumbuhan Anak Krakatau yang cenderung ke arah barat daya terjadi sangat cepat karena berstatus sangat aktif. Pertumbuhan ke barat daya juga dinilai ke arah yang curam dibandingkan ke sisi lainnya.

"Tentu ini merupakan bagian yang labil dan jika melorot atau longsor tentu dapat memicu tsunami," jelas Hery melalui keterangan resmi.

"Sayap barat daya Anak Krakatu yang curam karena tumbuh ke arah barat daya yang membuat masyarakat tidak bisa mengacuhkan tanah longsor di sepanjang sayap ini. Beberapa meter tsunami mungkin terjadi di sana pada tahun 1981 (Carmus et al., 1987; Sigurdsson et al., 1991). Jelas survei yang lebih terperinci dari lereng ini harus direalisasikan di masa depan," imbuhnya seraya mengutip tulisan Deplus dkk.

Penelitian berjudul "Strukur dalam komplek Gunung Krakatau (Indonesia) dari data graviti dan batimeri" dengan meneliti bagimana postur pulau-pulau di komplek Krakatau, termasuk Anak Krakatau itu sendiri.

Berdasarkan data batimeri, Anak Krakatau merupakan salah satu gunung api muda yang berada di ujung kaldera yang memiliki kondisi tidak stabil.

Pada tahun 1919, sisi kaldera sudut kemiringan Gunung Anak Krakatau mencapai 18 derajat. Namun sejak 1928 pertumbuhannya teritung cepat dengan sisi kaldera sudut kemiringannya mencapai 29 derajat.

Setelah erupsi bertahun-tahun, Anak Krakatau tidak mengisi kekosongan di kedua bagian dengan sama. Peneliti saat itu melihat sisi kanan lereng barat bawah setidaknya memiliki tingkat kecuraman sebesar 15 derajat.

Untuk itu, Hery mengatakan pemetaan dasar laut di kompleks Anak Krakatu perlu dilakukan sekarang juga. Terlebih, universitas dan lembaga penelitian kebumian di Indonesia sudah satu atap.

Pemetaan dasar laut di kompleks Krakatau adalah keharusan tak usah menunggu datangnya tsunami berikutnya. Itu tak sulit dilakukan. Barangkali yang perlu juga dipikirkan apa pemicu lonsoran itu? " ujar pria lulusan Geologi Institut Teknologi Bandung) ITB ini. 

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181229004805-199-357212/longsor-anak-krakatau-picu-tsunami-telah-diprediksi-1995