Tampilkan postingan dengan label CHINA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CHINA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Februari 2022

Imigrasi Cina Tak Akan Perpanjang atau Terbitkan Paspor Baru, Waspada Covid-19

 

Waspada Covid-19


 CUPUMA, Jakarta - Imigrasi Cina meyakinkan tidak akan menerbitkan paspor baru atau memperpanjang paspor bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan, yang dirasa tidak mendesak selama pandemi Covid-19. Sebab perjalanan lintas batas masih dianggap berisiko tinggi.


Imigrasi Cina dalam keterangan menjelaskan pihaknya hanya akan menerbitkan paspor bagi individu, yang hendak kuliah di luar negeri, bekerja atau melakukan aktivitas bisnis. Imigrasi Cina menegaskan desas-desus kalau Cina akan menerbitkan paspor atau memperpanjang paspor individu yang mau melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bersenang-senang, adalah berita bohong.


Petugas melakukan sterilisasi di sebuah pasar makanan laut di Kota Wuhan, Cina, pada Selasa, 3 Maret 2020. Sumber: South China Morning Post/asiaone.com 


Cina telah memperketat lalu-lintas warga negaranya yang ingin melakukan perjalanan lintas-batas. Ini demi menurunkan risiko penularan virus corona, yang bisa ditularkan saat melakukan perjalanan ke luar negeri dan menyebarkannya secara domestik.


Imigrasi Cina juga telah menghentikan sementara penerbitan paspor baru atau perpanjang paspor bagi individu yang ingin ke luar negeri untuk hal-hal yang tidak mendesak.


Cina sangat berambisi menerapkan kebijakan nol- kasus Covid-19 meskipun hal ini berseberangan dengan kebijakan di hampir seluruh dunia. Tekad Cina ini bisa menyebabkan pukulan lebih berat terhadap sektor perekonomian.


Cina khawatir penerapan kebijakan "hidup dengan Covid" seperti dilakukan di negara lain akan mengganggu kemampuan sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi Covid-19 dan beradaptasi dengan jenis baru.






Selasa, 14 Mei 2019

Amerika Larang 6 Perusahaan Teknologi Asal Cina


Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS
Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS

CBWashington – Kementerian Perdagangan Amerika Serikat mengatakan telah melarang enam perusahaan teknologi Cina, satu perusahaan Pakistan dan lima perusahaan di Uni Emirat Arab melakukan ekspor teknologi sensitif AS.

Pejabat Kementerian Perdagangan AS mengatakan empat perusahaan Cina, yang juga berkantor di Hong Kong, mencoba membeli komoditas asal AS, yang diduga untuk mendukung pengembangan senjata pemusnah massal Iran dan program senjata Iran. Ini melanggar peraturan kontrol ekspor AS.
“Pejabat Kementerian Perdagangan AS juga mengatakan dua perusahaan asal Cina lainnya ditambahkan dalam daftar entitas yang dilarang karena mereka berpartisipasi dalam ekspor teknologi yang dikontrol. Teknologi ini lalu diberikan kepada organisasi terafiliasi dengan Tentara Pembebasan Cina,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 13 Mei 2019.

Larangan ekspor ini terjadi pasca meningkatnya eskalasi perang dagang antara AS dan Cina. Eskalasi ini terjadi pasca negosiasi dagang antara dua ekonomi terbesar dunia pada akhir pekan lalu, yang tidak menghasilkan kesepakatan.
AS telah memutuskan menaikkan tarif untuk nilai impor sekitar US$200 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun.
Tarif naik dari 10 persen menjadi 25 persen. Cina membalas dengan menaikkan tarif untuk impor senilai US$60 miliar atau Rp870 triliun dari AS.

Channel News Asia melansir Presiden Donald Trump juga telah memerintahkan pejabat AS untuk mengenakan kenaikan tarif untuk sisa impor dari Cina yang belum terkena kenaikan tarif.
Nilainya mencapai sekitar US$300 miliar atau sekitar Rp4.300 triliun,” kata Robert Lighthizer, perwakilan perdagangan AS, dalam pernyataan yang dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 11 Mei 2019.
Perusahaan Cina yang terkena larangan ini adalah Avin Electronics Technology Co Ltd yang berbasis di Shenzen, Longkui Qu di Linhai, Provinsi Zhejiang dan Multi-Mart Electronics Technology di Nanhai, Provinsi Guandong.

Lalu ada perusahaan Taizhou CBM-Future New Material Science and Technology Co Ltd di Linhai, Provinsi Zhejiang, perusahaan Tenco Technology Co Ltd di Shenzhen, dan Yutron Technology Co Ltd di Shenzhen.
Perusahaan Avin, Multi-Mart, Tenco dan Yutron, menurut penjelasan kementerian Perdagangan AS, memiliki kantor di Hong Kong.
“Kami memberi tahu individu, bisnis, dan organisasi seluruh dunia bahwa mereka akan dimintai pertanggung-jawaban karena mendukung program senjata pemusnah massal Iran, dan skema ilegal lainnya,” kata Wilbur Ross, menteri Perdagangan AS, dalam pernyataan.
Menurut Ross, AS tidak bisa membiarkan strategi integrasi teknologi sipil – militer Cina melemahkan keamanan nasional AS. Ini dilakukan lewat pelarangan transfer teknologi yang dilakukan oleh aktor negara.




Credit  tempo.co



Cina Yakin Masalah Nuklir Korut Bisa Selesai Melalui Dialog


Warga Korea Selatan (Korsel) menonton tayangan peluncuran proyektil Korea Utara (Korut) dalam program berita di Seoul Railway Station di Seoul, Korsel, Sabtu (4/5).
Warga Korea Selatan (Korsel) menonton tayangan peluncuran proyektil Korea Utara (Korut) dalam program berita di Seoul Railway Station di Seoul, Korsel, Sabtu (4/5).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada Kamis pekan lalu.



CB, BEIJING -- Diplomat tinggi pemerintah Cina mengatakan masih ada kemungkinan memecahkan masalah nuklir Korea Utara (Korut) melalui dialog internasional. Pernyataan ini diungkapkan setelah Pyongyang melepaskan dua tembakan rudal jarak pendek.

Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada Kamis pekan lalu. Hal itu menjadi uji coba kedua semacam ini dalam waktu kurang dari satu pekan.

Dalam perjalanannya menuju Rusia, Penasihat Negara Cina Wang Yi mengatakan proses resolusi sudah buntu. Menurutnya, sejak pertemuan AS-Korut di Hanoi pada Februari gagal, ketidakpastian terus meningkat.

"Tapi kami melihat dari sisi Korut masih menahan tujuan dasar untuk mencapai denuklirisasi semenanjung (Korea), dan dari sisi AS belum mengabaikan pemikiran dasar untuk menyesaikan isu ini melalui dialog," kata Wang dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina, Selasa (14/5).

Wang yakin proses denuklirisasi Semenanjung Korea belum keluar jalur. "Dan tetap dalam kerangka kerja untuk resolusi politik," katanya.


Ia menambahkan kebuntuan terjadi karena kedua belah pihak belum menemukan peta jalan yang layak dan realistis untuk membuat resolusi. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia tidak melihat uji coba rudal Korut telah 'melanggar kepercayaan'. 



Credit  republika.co.id




Muslim Uighur Bangun Kehidupan di Turki Usai Lari dari China



Muslim Uighur Bangun Kehidupan di Turki Usai Lari dari China
Imigran Muslim Uighur yang berhasil melarikan diri dari China ke Turki perlahan membangun hidup. Meski sulit, mereka merasa lebih bebas dan nyaman di Turki. (Reuters/Murad Sezer)



Jakarta, CB -- Setelah berjuang kabur dari persekusi di China, sejumlah imigran Muslim Uighur yang berhasil melarikan diri ke Turki kini perlahan membangun hidup. Meski sulit, mereka merasa lebih bebas dan nyaman di Turki.

Sejumlah Muslim Uighur terlihat berbondong-bondong beribadah di mesjid Emine Inanc. Tak tak sedikit dari mereka bahkan memenuhi jalanan untuk ikut beribadah.

"Kami merasa lebih nyaman dibandingkan ketika kami berada di negara asal kami," ujar Abudureyimu, salah satu warga Uighur yang melarikan diri ke Turki sejak 2014 lalu.

"Saya bisa melaksanakan kewajiban agama dan berbicara menggunakan bahasa asli saya dengan bebas."

Meskipun begitu, Abudureyimu masih dihantui trauma akan penganiayaan dan penumpasan yang menargetkan Uighur di China.

Diperkirakan sekitar satu juta Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp di mana mereka dipaksa belajar paham komunisme. Hingga kini, ia sendiri tak mengetahui keberadaan keluarganya, masih hidup atau tidak.

Namun, Abudureyime meyakini bahwa pihak China masih menahan keluarganya di kamp Xinjiang. Abudureyime khawatir keadaan keluarganya akan lebih parah jika aparat mengetahui ia kabur.

Turki sendiri mengecam pendirian kamp-kamp konsentrasi untuk menampung Muslim Uighur tersebut. Turki menuding China melakukan operasi militer guna menumpas "identitas etnis, agama, dan budaya masyarakat Turki Uighur di daerahnya."

Pemerintah Turki meyakini ratusan ribu orang Uighur menjadi target "penyiksaan dan pencucian otak" saat berada di dalam kamp.


Guna menunjukkan solidaritas terhadap Muslim Uighur, Turki pun mengizinkan para imigran itu masuk ke negaranya. Di sana, pemerintah juga menjamin keamanan para Muslim Uighur.

Sejumlah warga Uighur yang tinggal di Turki juga menggagas kampanye #MeTooUyghur yang disebarkan melalui sosial media.

Ratusan warga turun ke jalanan dan mendesak pemerintah China untuk merilis bukti video bahwa kerabat mereka yang hilang tersebut masih hidup.

Masyarakat Uighur ingin agar pihak China bertanggung jawab atas hilangnya kontak mereka dengan sanak saudaranya.



Credit  cnnindonesia.com




Kamis, 09 Mei 2019

Utusan AS dan China Berseteru di PBB Terkait Isu Uighur


Utusan AS dan China Berseteru di PBB Terkait Isu Uighur
Ilustrasi warga etnis Uighur di Turki. (REUTERS/Murad Sezer)



Jakarta, CB -- Utusan Amerika Serikat dan China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terlibat perseteruan dalam rapat. Pangkal persoalannya adalah tudingan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur di Xinjiang yang dibantah Negeri Tirai Bambu.

Pertikaian itu terjadi pada Selasa (7/5) kemarin. China geram dengan tindakan AS yang mengajak negara anggota PBB untuk menarik posisi Beijing dari lembaga itu.

Ini merupakan kali keduanya China dan AS bersitegang di PBB terkait isu Uighur dan minoritas Muslim yang dipaksa masuk kamp-kamp khusus di Xinjiang, seperti dilansir AFP, Rabu (8/5).


Pekan lalu, perwakilan AS di PBB mengundang pimpinan lembaga Kongres Uighur Dunia (WUC), Dolkun Isa, untuk memaparkan persoalan yang dihadapi etnis minoritas itu dengan pemerintah China. Namun, tindakan AS ini justru membangkitkan amarah China.


Isa menyatakan aparat China menangkap etnis Uighur secara acak dan dijebloskan ke dalam kamp, di mana mereka kehilangan kebebasan dan haknya untuk beragama.

Dalam pertemuan tersebut, diplomat China menyebut Isa sebagai "teroris" dengan dukungan AS dan digunakan untuk menyerang dan memfitnah.

Menurut penuturan Duta Besar AS untuk PBB, Courtney Nemoff, perlakuan China terhadap masyarakat Uighur perlu dijadikan faktor untuk mempertimbangkan keanggotaan Negeri Tirai Bambu di PBB, menjelang pemilihan pada Selasa pekan depan.

"AS khawatir terhadap jutaan masyarakat Uighur, etnis Kazakh, Kirgistan, serta umat Muslim lainnya yang menderita akibat aksi penahanan semena-mena, kerja paksa, penyiksaan, dan kematian yang terjadi di kamp-kamp China di daerah Xinjiang," ujar Nemoff.


"Kekejaman ini harus segera dihentikan. Kami memperingatkan semua negara anggota pada forum yang amat penting ini," tambahnya.

Duta Besar China untuk PBB, Zhang Xiaoan, membantah tuduhan AS tersebut. Ia menyatakan China marah terkait hal itu karena dianggap fitnah.

China menegaskan kamp-kamp di daerah Xinjiang sebagai "pusat pelatihan keterampilan", yang dibangun dengan dalih untuk menjauhkan etnis Uighur dari pengaruh paham ekstrem.

AS juga mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk memperhatikan nasib masyarakat Uighur.

Menurut laporan dari juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Guterres telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, untuk menghargai HAM dalam melawan terorisme.


Akan tetapi, hal itu tidak membuat Zhang Xiaoan kalah. Dia justru terpilih secara aklamasi menjadi anggota forum PBB yang beranggotakan 16 negara bersamaan dengan perwakilan lainnya dari Burundi, Namibia, Denmark, dan Rusia. Meski demikian AS mengajukan banding atas keputusan itu.





Credit  cnnindonesia.com



Rabu, 08 Mei 2019

Hacker Cina Diduga Gunakan Alat Peretas NSA Amerika



Ilustrasi Hacker. REUTERS
Ilustrasi Hacker. REUTERS

CBNew York – Peretas atau hacker asal Cina diduga memperoleh dan menggunakan peralatan peretas buatan Lembaga Keamanan Nasional AS atau National Security Agency - NSA pada 2016.


Perusahaan keamanan internet Symantec mengklaim sebuah grup peretas Cina, yang berasosiasi dengan lembaga intelijen pemerintah Cina, melakukan kampanye peretasan menggunakan alat yang diketahui hanya dimiliki NSA.
Symantec tidak menyebut nama-nama lembaga dalam laporannya itu. Tapi grup asal Cina yang menjadi sorotan adalah perpanjangan alat dari Kementerian Keamanan Cina di Guangzhou.

“Saat mereka beraksi, mereka cukup berisik. Mereka mengincar banyak target,” kata Eric Chien, seorang peneliti di Symantec kepada CNN pada Selasa, 7 Mei 2019.


Grup peretas binaan pemerintah Cina dikenal sebagai peretas yang andal secara global. Tapi tampaknya mereka jarang menggunakan alat peretas NSA itu.
Kelompok di Guanzhou tadi menghilang dari radar setelah kementerian Kehakiman AS mengenakan dakwaan hukum kepada anggotanya pada 2017.
“Jumlah target yang kami bisa temukan selama ini yang terkena serangan siber ini sangat jarang. Mereka melihatnya sebagai bernilai tinggi dan tidak ingin mengunakannya di mana pun,” kata Chien.

Temuan ini terkait dengan episode yang aneh dal sejarah NSA baru-baru ini. Pada 2016, sebuah kelompok yang menamakan dirinya Shadow Brokers tampil online pada 2016 dan mulai membocorkan peralatan atau piranti lunak milik NSA.
Pada April 2017, kelompok ini mengunggah peralatan NSA yang paling kuat. Ini termasuk exploit Windows, yang digunakan oleh lembaga intelijen Korea Utara dan Rusia untuk menciptakan program ransomware dalam sejarah dan menimbulkan kecaman dunia.
Tapi, Symantec menemukan varian lain dari peralatan NSA yang digunakan peretas Cina. “Belum jelas bagaimana alat itu sampai dimiliki peretas Cina,” begitu dilansir CNN. NSA tidak menanggapi permintaan konfirmasi soal ini.

“Kita berada di tempat yang suram. Laporan itu menimbulkan banyak pertanyaan tak terjawab,” kata John Huquist, direktur Intelijen FireEye, yang merupakan perusahaan yang melacak peretas Cina.
CBS melansir temuan Symantec ini juga menyatakan senjata siber digunakan setidaknya setahun sebelum kebocoran massal oleh kelompok Shadow Broker.
“Ini menunjukkan para peretas Cina mendapatkan akses ke senjata siber ini lebih awal dengan cara yang lain,” begitu dilansir CBS News.
Menanggapi tuduhan peretasnya menggunakan alat NSA, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, mengatakan,”Orang-orang yang mengkritik dan menuduh kami tidak pernah menunjukkan bukti kongkrit.”
Pada pekan lalu, Pentago merilis laporan ke Kongres yang menuding Cina menggunakan espionase peretasan untuk mencuri berbagai teknologi canggih untuk kepentingan militer.
“Cina menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan teknologi militer asing dan teknologi untuk dua manfaat, termasuk menarget investasi asing langsung, pencurian siber, eksploitasi warga negara Cina yang memiliki akses ke teknologi canggih, menggunakan jaringan intelijen, instrusi komputer, dan tindakan ilegal lainnya,” begitu isi laporan dari kementerian Pertahanan.




Credit tempo.co




AS Ungkap Cina Bangun Kapal Induk Terbesar, Ini Rinciannya


Citra satelit CSIS menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk ketiga dan terbesar yang mampu membawa pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan. [Reuters]
Citra satelit CSIS menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk ketiga dan terbesar yang mampu membawa pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan. [Reuters]

CB, Jakarta - Citra satelit dari Center for Strategic and International Studies, CSIS, di Washington, Amerika Serikat menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk yang dapat didarati pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan.
Citra satelit yang dipublikasikan pada April lalu, mengutip Reuters, 7 Mei 2019, menujukkan aktivitas pembuatan kapal induk Cina yang ketiga dan terbesar berlangsung sekitar 6 bulan terakhir.

"Dari apa yang kami lihat adalah di sana banyak aktivitas berlangsung dalam enam bulan terakhir atau lebih. Tampaknya itu adalah kapal ketiga, dan jika tidak, sulit untuk membayangkan kapal besar apa itu," kata Matthew Funaiole, analis CSIS, yang menyebut citra satelit itu diambil tahun lalu tanpa kesimpulan. Namun sekarang jelas tentang apa yang sedang terjadi.
Kapal induk itu memiliki panjang lantai bagian depan 30 meter dan lebar bagian lambung 41 meter, dan gantry cranes yang menjulang ke atas.
Menurut CSIS, Cina memberi nama kapal induk ini sebagai Type 002. Ukurannya lebih kecil daripada kapal induk milik AS dengan berat 100 ribu ton, namun lebih besar dari kapal induk Prancis Charles de Gaulle yang bobotnya 42,500 ton.

Pentagon dalam laporan tahunannya mengenai modernisasi militer Cina yang terbit pada Jumat pekan lalu menunjukkan bahwa kapal induk ketiga Cina ini kemungkinan lebih besar daripada kapal induk pertama dan kedua. Kapal induk Type 002 memiliki kemampuan didarati pesawat tempur, pesawat pemberi peringatan bersayap tetap, dan pesawat operasi lainnya.
Namun belum ada informasi pasti apakah kapal induk Cina Type 002 bertenaga nuklir.
Cina sejauh ini sudah memiliki 10 kapal selam nuklir. Namun belum ada informasi tentang kapal perang atau kapal induk yang bertenaga nuklir. Beberapa analis memperkirakan Cina tidak siap untuk mengambil langkah itu.

Kapal induk pertama dan kedua Cina relatif kecil, hanya dapat menampung 25 pesawat tempur atau setengah dari jumlah pesawat tempur yang mampu didarati di kapal induk AS.
Kapal induk Cina pertama bernama Liaoning, dibuat di era Soviet milik Ukraina yang dibeli pada tahun 1998. Kapal induk bekas pakai ini diperbaiki di Cina.
Sedangkan kapal induk kedua Cina belum diketahui namanya diluncurkan pada tahun 2017, dan dibuat di Cina.
Media pemerintah Cina pernah mengutip pernyataan sejumlah ahli yang mengatakan Cina membutuhkan sedikitnya 6 kapal induk.




Credit  tempo.co



Foto Satelit Kapal Induk Cina di Galangan Beredar


Kapal induk Type 001A merupakan kapal induk pertama buatan domestik Cina. CGTN
Kapal induk Type 001A merupakan kapal induk pertama buatan domestik Cina. CGTN

CBHong Kong – Proses pembangunan kapal induk Cina yang dibuat penuh secara domestik terekam lewat gambar satelit.

Reuters mendapatkan gambar-gambar ekslusif ini dari lembaga Center for Strategic and International Studies atau CSIS, yang berbasis di Washington.
“Proses pembangunan kapal induk berlangsung di galangan kapal Jiangnan di luar kota Shanghai,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 6 Mei 2019.
Kapal ini, yang disebut sebagai Type 002, memiliki ukuran lebih kecil dari kapal induk AS, yang bisa mencapai 100 ribu ton. Namun, ini lebih besar dari kapal induk Prancis, yang berbobot 42.500 ton yaitu Charles de Gaulle.

Selain kapal ini, Cina dikabarkan telah memulai proses pembangunan kapal induk ketiga atau yang kedua hasil rancangan domestik. Kapal induk pertama merupakan kapal bekas dari Rusia.
“Waktu dan proses pengerjaan kapal induk ini merupakan rahasia negara,” begitu dilansir Reuters.
Upaya Cina membangun kapal induk dengan teknologi lokal merupakan bagian dari program modernisasi  ekstensif militer Cina.

Ini karena militer Cina bersiap untuk menantang superioritas militer AS di kawasan Asia Timur.

Secara terpisah, Pentagon telah melaporkan kepada Kongres AS mengenai persiapan militer Cina untuk membangun berbagai pangkalan militer di berbagai negara.
Cina juga menggunakan berbagai cara untuk mempercepat penguasaan teknologi militer sehingga bisa memproduksi peralatan tempur sendiri.
"Cina menggunakan metode bervariasi untuk memperoleh teknologi militer asing dan penggunaan ganda, termasuk menyasar investasi asing secara langsung, pencurian siber, dan mengeksploitasi akses privasi bagi warga Cina untuk teknologi ini, sama halnya dengan memanfaatkan intelijennya, intrusi komputer, dan pendekatan lainnya," ujar laporan yang dimandatkan kepada Kementerian Pertahanan, seperti dikutip dari CNN News, 3 Mei 2019.




Credit  tempo.co




Cina Hancurkan Puluhan Masjid di Xinjiang


Seorang lelaki Uighur memasuki Masjid Id Kah untuk melaksanakan shalat  di kota tua Khasgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China.
Seorang lelaki Uighur memasuki Masjid Id Kah untuk melaksanakan shalat di kota tua Khasgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China.
Foto: Thomas Peter/Reuters

Pemerintah Cina melakukan genosida budaya kepada Muslim di Xinjiang.




CB, BEIJING -- Menurut laporan terbaru, setidaknya 31 masjid dan dua tempat suci Islam utama di Xinjiang, Cina sebagian atau seluruhnya telah dihancurkan sejak 2016. Saat ini, Cina sedang meningkatkan tindakan keras yang menargetkan kaum Muslim di wilayah tersebut.

Sebuah investigasi oleh The Guardian dan situ investigasi Bellingcat, yang diterbitkan pada Selasa (7/5), berdasarkan analisis citra satelit, 15 masjid dan dua tempat suci tampaknya telah sepenuhnya atau hampir dihancurkan. Wisma, kubah, dan menara bangunan telah dihancurkan.

"Pembongkaran masjid hanyalah ibarat puncak gunung es ketika datang ke penumpasan brutal Cina terhadap 12 juta Muslim Uighur yang tinggal di Xinjiang," kata seorang jurnalis dan penulis yang telah mengumpulkan kesaksian dari puluhan pengungsi Uighur, CJ Werleman, dilansir di Aljazirah, Rabu (8/5).

"Laporan yang dapat dipercaya dan dikuatkan menunjukkan bukti pihak berwenang mengerahkan seluruh langkah-langkah represif untuk melakukan apa yang hanya dapat digambarkan sebagai genosida budaya, termasuk pembentukan jaringan kamp konsentrasi, laporan penyiksaan, pernikahan paksa, dan adopsi dan program sterilisasi," ujar Werleman.

Di antara situs yang hancur total adalah Imam Asim yang menarik ribuan peziarah Uighur setiap tahun. Masjid dan bangunan lainnya telah dirobohkan dan hanya makam yang tersisa.


photo

Muslim Uighur.



Seorang sejarawan Islam di Universitas Nottingham, Rian Thum menyebut gambar-gambar Imam Asim dalam reruntuhan sebagai sesuatu yang cukup mengejutkan.

"Tidak ada yang bisa mengatakan lebih jelas kepada orang Uighur bahwa Cina ingin mencabut budaya mereka dan memutuskan hubungan mereka dengan tanah dan menodai leluhur mereka, tempat suci yang menjadi pusat penting sejarah Uighur," kata Thum.

Panel hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan tahun lalu, telah menerima laporan yang kredibel Cina menahan lebih dari satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya. Cina menyebut tempat itu sebagai pusat pelatihan kejuruan, yang bertujuan membendung ancaman ekstremisme Islam.

Aktivis menyatakan mempraktikkan agama Islam dilarang di beberapa bagian Cina. Orang-orang yang shalat, puasa, menumbuhkan jenggot, atau mengenakan jilbab menghadapi ancaman penangkapan.

Menurut Human Rights Watch, Cina menyimpan sebuah basis data sampel DNA, sidik jari, pemindaian iris mata, dan golongan darah semua penduduk antara usia 12 dan 16 tahun di Xinjiang. Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet telah meminta akses ke Xinjiang untuk menyelidiki  penahanan sewenang-wenang di wilayah tersebut.





Credit  republika.co.id




Kamis, 02 Mei 2019

Cina Pakai Aplikasi untuk Awasi Uighur dan Warga Muslim


Para peserta didik kamp pendidikan vokasi etnis Uighur di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Cina, mengikuti kelas Bahasa Mandarin, Jumat (3/1/2019).
Para peserta didik kamp pendidikan vokasi etnis Uighur di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Cina, mengikuti kelas Bahasa Mandarin, Jumat (3/1/2019).
Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

Cina mengontrol kehidupan keseharian Uighur dan warga Muslim.




CB, XINJIANG -- Kepolisian Cina menggunakan aplikasi telepon pintar untuk mengumpulkan data 13 juta warga minoritas Uighur dan muslim Turki lainnya di Provinsi Xinjiang. Organisasi kemanusiaan Human Rights Watch (HRW) mengatakan aplikasi tersebut dikenal sebagai Integrated Joint Operations Platform (IJOP).


Aplikasi itu mengumpulkan informasi tinggi dan berat badan untuk disesuaikan dengan teknologi pengenalan wajah. Laporan yang dirilis HWR itu menyebutkan pihak berwenang Xinjiang mengawasi dengan ketat 36 kategori perilaku.

Kategori-kategori tersebut antara lain sosialisasi antar tetangga, menolak menggunakan pintu depan, dan tidak menggunakan telepon pintar, menyumbang ke masjid dengan 'semangat', dan menggunakan listrik secara 'tidak normal' juga termasuk ke dalam kategori perilaku yang diawasi.


"Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pola dan memprediksi, kehidupan sehari-hari dan perlawanan dari populasi ini dan pada akhirnya untuk merekayasa dan mengkontrol realitas," kata HRW dalam laporan itu seperti dilansir dari Aljazirah, Kamis (2/5).


HRW bekerja sama dengan perusahaan keamanan siber Jerman Cure53 untuk melakukan rekayasa terbalik aplikasi tersebut. Agar dapat menyediakan 'jendela yang tidak pernah dilakukan sebelumnya kepada pengawasan massal yang bekerja di Xinjiang'.


Aplikasi tersebut tidak hanya memberikan informasi pribadi kepada pejabat pemerintah tapi juga memberikan laporan tentang orang, kendaraan, dan event yang mereka curigai. Lalu polisi menindaklanjuti informasi-informasi tersebut dengan penyelidikan.


Petugas keamanan juga diminta untuk memeriksa apakah orang-orang yang mencurigakan menggunakan 51 perangkat lunak internet yang dilarang, termasuk aplikasi layanan kirim pesan yang terkenal di luar Cina, seperti WhatsApp, LINE, and Telegram.


HRW juga menyebutkan ada beberapa orang yang mengaku anggota keluarganya ditangkap karena memiliki WhatsApp atau memasang Virtual Private Network (VPN) di telepon pintar mereka. Cina meningkatkan cengkraman mereka di Xinjiang setelah serangkaian serangan pisau dan kerusuhan etnis yang terjadi 10 tahun terakhir.


Masyarakat internasional sudah mengecam kebijakan keras pemerintah Cina di wilayah paling utara negara itu. Di mana ada sekitar 1 juta warga Uighur dan sebagian besar minoritas muslim lainnya ditahan di kamp penahanan.


Cina mengklaim kamp itu sebagai program vokasi. Tapi selain ditahan banyak warga Uighur yang juga dipaksa untuk menjadi tuan rumah petugas pemerintah yang mengawasi mereka di rumah mereka sendiri.


"Beijing telah mengumpulkan sampel DNA, sidik jari, selaput pelangi matam dan golongan darah semua warga yang berusia antara 12 sampai 65 tahun," kata HRW.


Pemerintah Cina juga telah mengumpulkan sampel suara warga Uighur. Peneliti senior Cina HRW Maya Wang mengatakan aplikasi tu menunjukan polisi Xinjiang menggunakan cara yang ilegal dalam mengumpulkan informasi untuk menelusuri perilaku warga Uighur.


"Sistem petunjuk ini memberikan petunjuk mikro kepada pihak berwenang, mendorong penyelidikan, yang akan diikuti penyelidikan terhadap mereka yang ditahan di kamp reedukasi politik di Xinjiang," kata Wang seperti dikutip ABC News. 





Credit  republika.co.id






Berhadapan dengan Pesawat China, Jet Taiwan Keliru Tembakkan Senjata



Berhadapan dengan Pesawat China, Jet Taiwan Keliru Tembakkan Senjata
Pesawat jet tempur F-16 Taiwan. Foto/REUTERS/File Photo

TAIPEI - Seorang pilot pesawat jet tempur Taiwan keliru menembakkan senjata bela diri ketika behadapan dengan sebuah pesawat tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. Senjata yang ditembakkan pilot tersebut adalah proyektil umpan inframerah.

Belum diketahui kapan dan dimana insiden itu terjadi, namun sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapnya kepada China Times awal pekan ini. Insiden itu tidak memicu konflik langsung.

"Penembakan proyektil umpan inframerah adalah tindakan defensif, sehingga tidak menyebabkan pertukaran tembakan," kata sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, Rabu (1/5/2019).

Proyektil umpan biasanya digunakan untuk menghindari terkena rudal musuh yang datang.

Dalam insiden terpisah, pilot Taiwan lainnya secara tidak sengaja menembakkan proyektil umpan inframerah ketika memantau pesawat pengintai P-3C Amerika Serikat di dekat pulau itu.

Angkatan Udara Taiwan tidak menanggapi pertanyaan tentang kedua insiden itu.

Rincian dari pertemuan udara antar-pesawat militer yang langka itu menggarisbawahi ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan. Taiwan merupakan titik api yang berpotensi berbahaya bagi Beijing, yang menganggap pulau sebagai provinsinya yang membangkang.

Beijing telah meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan sejak Tsai Ing-wen, dari Partai Progresif Demokratik yang pro-kemerdekaan, menjadi presiden pada tahun 2016. Presiden perempuan ini menolak untuk menerima prinsip satu-China.

Pada akhir Maret, dua jet tempur PLA China melintasi garis perbatasan yang memisahkan Taiwan dari China. Saat itu, Tsai merespons dengan memerintahkan "pengusiran paksa" pesawat tempur PLA jika nekat melewati "garis batas" lagi.

Collin Koh, seorang pakar militer dari S. Rajaratnam School of International Studies di Singapore’s Nanyang Technological University, mengatakan meningkatnya tekanan militer dari Beijing dapat menyebabkan lebih banyak senjata ditembakkan secara keliru.

"Meskipun tujuan sebenarnya (dari pilot Taiwan menembakkan proyektil umpan infra merah) sulit untuk dikonfirmasi, satu hal yang jelas—dalam keadaan tegang ada risiko penggunaan kekuatan yang tidak disengaja atau tidak disengaja," kata Koh.

"Jika PLA melanjutkan apa yang disebut patroli pulau di sekitar Taiwan, kita dapat mengharapkan militer Taiwan untuk menjaga respons mereka—dan dari waktu ke waktu ketegangan yang menumpuk dapat meningkat menjadi kecelakaan."

Laporan South China Morning Post juga mengatakan bahwa Taiwan telah menyebarkan sebagian kecil jet tempur untuk memperingatkan dan memonitor pesawat-pesawat tempur PLA selama setahun terakhir.

Menurut sumber surat kabar tersebut, kegiatan militer di dekat pulau itu sedang dipantau pada jarak 30 km oleh militer Taiwan karena berusaha menghindari konflik yang tidak disengaja.

Pakar militer yang bermarkas di Beijing, Zhou Chenming, mengatakan Taiwan berusaha mengerahkan lebih sedikit jet tempurnya untuk mengusir pesawat-pesawat China yang mengisyaratkan bahwa Taipei merasakan tekanan dari seberang Selat Taiwan.

Tetapi, mantan wakil menteri pertahanan Taiwan Lin Chong-pin mengatakan tindakan itu lebih cenderung menjadi tanda bahwa pemerintah Tsai mengambil pendekatan yang bijaksana dan terkendali. 





Credit  sindonews.com





Mantan agen CIA mengaku bersalah jadi mata-mata China


Mantan agen CIA mengaku bersalah jadi mata-mata China
Puluhan Mata-Mata CIA Telah Terbunuh Di China (Antara)




Washington (CB) - Seorang mantan perwira CIA mengaku bersalah telah berkonspirasi untuk membocorkan rahasia intelijen dan pertahanan Amerika Serikat kepada China, ungkap Departemen Kehakiman pada Rabu.

Kasus tersebut menjadi yang ketiga dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Jerry Chun Shing Lee, pada 2010 dihubungi oleh dua agen intelijen China, yang menawarkan pembayaran 100.000 dolar AS kepadanya. Ia juga akan diberikan perlindungan "seumur hidup" sebagai imbalan atas informasi yang ia berikan sebagai agen CIA, demikian pernyataan Departemen Kehakiman.

Lee meninggalkan CIA pada 2017 dan pindah ke Hong Kong.

Ratusan ribu dolar AS pun mengalir ke rekening pribadi pria berusia 54 tahun tersebut sejak 2010 hingga 2013.

Pernyataan kementerian menyebutkan bahwa Lee telah menyimpan data berisikan informasi rahasia tentang aktivitas, lokasi serta jadwal operasi rahasia CIA di komputer miliknya.

Penggeledahan FBI pada 2012 di kamar hotel Honolulu, yang dipesan atas nama Lee, juga menemukan catatan tangan milik Lee. Catatan tersebut menjelaskan pekerjaannya sebagai agen CIA sebelum 2004.

"Catatan ini mencakup intelijen dari aset CIA, nama asli aset, lokasi rapat operasional, nomor telepon serta informasi tentang fasilitas rahasia," kata pernyataan itu.



Credit  antaranews.com




Senin, 29 April 2019

Presiden Xi Klaim 150 Negara Ikut Belt and Road Initiative





CB, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping mengklaim sudah 150 negara menandatangani keikutsertaan mereka dalam KTT Belt and Road Initiative. Klaim itu disampaikan dalam Belt and Road Forum untuk kedua kalinya di Beijing selama 3 hari, 25-27.
Sejauh ini Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang secara terbuka menolak ide Xi tentang Belt and Road Initiative yang digulirkan pada tahun 2013.

Xi membuat kebijakan untuk membangun global infrastruktur dengan membangun pelabuhan, jalan dan rel kereta untuk menciptakan koridor dagang baru yang menghubungkan Cina, Afrika, dan Eropa.

Sejak diluncurkan hingga pada tengah semester 2019, jumlah pinjaman luar negeri untuk proyek ini telah lebih dari US$ 90 miliar.
Pinjaman dengan jumlah yang sangat besar dikritik akan membebani negara-negara miskin sehingga jika utang tak dapat dilunasi, maka Beijing mendapatkan keuntungan diplomatik atau keuntungan komersial.
Wakil presiden AS, Mike Pence bahkan mengecam Beijing dengan menyebutnya sebagai diplomasi utang pada Oktober lalu.

"Syarat pinjaman itu setidaknya buram, dan manfaatnya mengalir sangat banyak ke Beijing," ujar Pence.
Para akademisi Universitas Harvard merilis laporan pada tahun 2018 yang menyebutkan Cina memberlakukan tingkat utang yang tinggi untuk negara-negara Asia Pasifik dengan tujuan memperoleh aset strategis atau pengaruh politik dari negara-negara pengutang.
Meski sorotan tajam telah dimunculkan, forum Belt and Road Initiative kedua di Beijing dihadiri 5 ribu peserta dari lebih dari 150 negara.
Menurut rilis Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, untuk pertama kali para peserta merupakan pemimpin negara-negara Asia dan Eropa yang menghadiri forum Belt and Road Initiative kedua.


Para pemimpin yang hadiri di antaranya Wakil presiden Jusuf Kalla, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Kanselor Austria Sebastian Kurz, dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.
Adapun Amerika Serikat dan sekutu dekatnya, Australia, Selandia Baru dan Kanada tidak hadir. Sedangkan Jepang hanya mengirikan utusan khusus. IMF juga disebut menghadiri forum ini.
Menurut Beijing, jika pada forum pertama tahun 2017 dihadiri 29 pemimpin negara, maka di forum Belt and Road Initiative kedua ini dihadiri 37 pemimpin negara.


Credit  tempo.co



AS Kembali Kirim 2 Kapal Perang ke Selat Taiwan meski Ditentang China


AS Kembali Kirim 2 Kapal Perang ke Selat Taiwan meski Ditentang China
Kapal perang Amerika Serikat, USS William P. Lawrence. Foto/US Navy/Wikipedia

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) kembali mengirim dua kapal perang Angkatan Laut ke Selat Taiwan pada hari Minggu. Kapal-kapal Pentagon masih nekat melintasi jalur perairan strategis itu meski ditentang China.

"Transit kapal-kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Senin (29/4/2019).

Kedua kapal perang tipe perusak itu diidentifikasi bernama USS William P. Lawrence dan USS Stethem.

Pada bulan Maret lalu Angkatan Laut AS telah mengirim kapal perang tipe perusak, USS Curtis Wilbur, dan kapal cutter Coast Guard (USGC) Bertholf melintasi Selat Taiwan untuk menunjukkan komitmen AS terhadap operasi kebebasan navigasi di wilayah tersebut.

Angkatan Laut AS terus melakukan operasi kebebasan navigasi di perairan Laut China Selatan yang disengketakan, yang oleh pemerintah China dianggap sebagai provokasi.

Tiongkok atau juga dikenal sebagai China Daratan telah berulang kali meminta AS untuk menghindari selat sepanjang 110 mil tersebut karena khawatir Washington memberikan dukungan militer kepada Taiwan. 


Taiwan merupakan pulau itu telah menjadi negara yang memerintah sendiri sejak tahun 1949. Namun, China terus-menerus memandang Taiwan sebagai provinsinya yang harus kembali ke pangkuannya.

Selat Taiwan memisahkan Taiwan dari China. Hubungan antara kedua belah pihak terputus pada 1949 setelah sisa-sisa pasukan Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu karena kalah dalam perang saudara. Sebagian ikatan sudah dipulihkan pada 1980-an.




Credit  sindonews.com




Trump Siapkan Kesepakatan Besar Nuklir dengan Rusia dan Cina

Donald Trump tidak acuh saat melewati Vladimir Putin saat sesi foto KTT G20 di Argentina.[REUTERS]
Donald Trump tidak acuh saat melewati Vladimir Putin saat sesi foto KTT G20 di Argentina.[REUTERS]

CBWashington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang menggodok kesepakatan nuklir besar dengan Rusia dan Cina.


Ini karena kesepakatan nuklir yang ada saat ini yaitu START Treaty bakal berakhir pada 2021. Pada saat yang sama Trump juga sedang mengupayakan denuklirisasi Semenanjung Korea.
“Presiden telah menyatakan dengan jelas bahwa dia berpikir perjanjian kontrol senjata harus melibatkan Rusia dan Cina. Ini harus meliputi semua jenis senjata, semua hulu ledak nuklir, semua jenis rudal,” kata seorang pejabat senior Gedung Putih seperti dilansir CNN pada Jumat, 26 April 2019.

Pejabat ini melanjutkan,”Kami memiliki ambisi bisa memberikan sejumlah opsi kepada Presiden secepatnya sehingga dia memiliki waktu luang di kalendar yang memadai.”
Menurut pejabat senior ini,”Hal ini tidak pernah dikerjakan oleh pemerintahan sebelumnya. Tapi, saya juga berargumentasi tidak ada pemerintahan AS sebelumnya yang mencoba apa yang Trump lakukan terhadap Korea Utara, misalnya.”
Seorang pengamat kontrol senjata mengatakan Trump melibatkan Cina karena memiliki tujuan tertentu.

“Satu-satunya alasan Anda melibatkan Cina adalah jika Anda tidak berniat untuk memperpanjang New START Treaty,” kata Alexandra Bell, seorang direktur senior bidang kebijakan pada Pusat Kontrol Senjata dan Non-Proliferasi.
Soal ini, Menlu AS, Mike Pompeo, mengatakan perjanjian baru ini untuk menggantikan perjanjian lama di era baru dan untuk meningkatkan keamanan global.
“Jika kita bisa membuat kesepakatan yangbenar, jika kita bisa membuat perjanjian yang cocok untuk 2021 dan seterusnya, Presiden Trump telah menyatakan dengan jelas bahwa jika kita bisa mendapatkan perjanjian kontrol senjatan yang kokoh maka kita harus membuatnya,” kata Pompeo kepada Kongres AS pada April 2019.

Pompeo mengatakan perjanjian nuklir baru ini juga harus melibatkan negara-negara lain selain Rusia dan Cina. Saat ini, pemerintah AS sedang menggelar pembicaraan sangat awal dengan sejumlah negara soal ini.
Sumber CNN melansir,”Presiden ingin semua senjata itu dikontrol. Kita harus menghilangkan sebanyak mungkin senjata-senjata itu. Kita harus mencoba menghilangkan kelompok senjata.”

Rudal balistik jarak menengah DF-26 dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir. Spesifikasi rudal balistik Cina ini belum banyak diketahui, tapi diyakini bahwa rudal ini mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 1.200-1.800 kg. Dong Feng 26 memiliki akurasi yang bagus, yaitu di bawah 100 meter. zainkhan.org
Media Foreign Policy melansir Partai Demokrat di Kongres mengkritik kebijakan pemerintah AS yang justru dinilai meningkatkan perlombaan senjata.
Dalam peringatan 40 tahun hubungan diplomatik AS dan Cina, Trump mengatakan ada banyak hal yang bisa dikerjakan kedua negara termasuk Rusia.
“Antara Rusia, Cina, dan kita, kita semua membuat ratusan miliar dolar senjata termasuk senjata nuklir, yang sebenarnya konyol,” kata Trump seperti dilansir media South China Morning Post. Menurut Trump, hubungan semua negara akan menjadi lebih baik jika tidak membuat berbagai senjata ini.




Credit  tempo.co



Ribuan warga Hong Kong protes UU ekstradisi baru


Ribuan warga Hong Kong protes UU ekstradisi baru
Pengunjuk rasa pro demokrasi berkumpul di depan alun-alun, yang dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak gerakan 'Occupy Central' pada 2014, di kantor pusat pemerintah di Hong Kong, China, Senin (1/1/2018). (REUTERS/Bobby Yip)



Hong Kong (CB) - Ribuan orang berpawai di parlemen Hong Kong pada Minggu menuntut penghapusan usulan peraturan ekstradisi yang akan mengizinkan orang-orang dikirim ke China daratan untuk diadili - suatu langkah yang dikhawatirkan sebagian orang mengancam kebebasan inti kota itu.

Para penentang usulan tersebut takut hak-hak dan perlindungan hukum tergerus lebih lanjut di pusat keuangan itu. Kebebasan di Hong Kong dijamin berdasarkan kesepakatan penyerahan kota itu dari kekuasaan kolonial Inggris ke kedaulatan China pada tahun 1997.

Perkiraan awal beberapa ribu orang ikut bergabung dengan aksi itu di sepanjang Pulau Hong Kong mulai dari Causeway Bay ke gedung parlemen di kawasan bisnis.

Mantan anggota parlemen dan pegiat kawakan Leung Kwok-hung mengatakan langkah pemerintah itu berisiko menghilangkan  "kebebasan dari ketakutan" orang-orang Hong Kong.

Sejumlah pengunjuk rasa remaja mengatakan mereka mengkhawatirkan bepergian ke China setelah langkah itu, yang diusulkan pada saat pemerintah mendorong anak-anak muda memperdalam hubungan dengan wilayah daratan dan mempromosikan hubungan Hong Kong dengan bagian selatan China.

Para pengunjuk rasa meneriakkan tuntutan bagi pengunduran diri Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dengan menyatakan ia telah "mengkhianati" Hong Kong. Sebagian terlihat membawa bendera kuning, simbol gerakan pembangkangan sipil yang melumpuhkan sebagian Hong Kong selama 11 pekan tahun 2014.



Credit  antaranews.com





Rabu, 24 April 2019

China Pamerkan Kapal Perang Baru


China Pamerkan Kapal Perang Baru

China Pamerkan Kapal Perang Baru. (Koran SINDO).

BEIJING - China memamerkan kapal destroyer pemandu misil generasi baru tipe 055 saat parade kapal perang pada perayaan 70 tahun berdirinya Angkatan Laut Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) China.


Presiden China Xi Jinping hadir dalam parade tersebut. Dia memantau upaya pembaharuan dan penguatan PLA dalam segala lini mulai dari jet tempur siluman hingga kapal destroyer 055 yang berteknologi siluman, bernama Nanchang.

Itu bertepatan dengan ketegangan China dengan banyak negara dalam konflik Laut China Selatan dan konflik dengan China. Apalagi, China juga terus memperkuat militernya di saat persaingan dengan rivalnya yakni Korea Selatan dan Jepang di Asia Timur. Beijing juga ingin menyamai kekuatan militer Amerika Serikat (AS).

AL China memiliki keuntungan besar dengan upaya modernisasi peralatan tempurnya. Itu bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan melindungi rute perdagangan dan warga China di luar negeri.China memberikan kehormatan besar kepada kapal destroyer yang mulai bertugas dua tahun lalu.

“Hormat untuk kamu, komrad. Komrad, terima kasih atas kerja kerasmu,” kata kepada para tentara yang berdiri di atas dek kapal, dilansir Reuters. “Salam untuk kamu, chairman,” balas mereka. “Melayani rakyat.”

Kapal induk produksi dalam negeri China yang masih menjalani uji coba kemarin tidak dipertunjukkan kepada publik. Namun, kapal induk Liaoning dilaporkan mengikuti parade tersebut. Kapal induk pertama milik China itu dibeli dari Ukraina pada 1998 dan direstrukturisasi ulang.

Hal yang menjadi perhatian pada parade tersebut adalah Nanchang. Itu merupakan kapal destroyer tipe 55 dengan berat 10.000 ton. Kapal tipe 055 mengadopsi fitur siluman sehingga tidak bisa terdeteksi radar musuh.Pergerakan kapal juga tidak terlalu berisik dan tidak menimbulkan radiasi elektromagnetik serta inframerah.

Kapal itu diproduksi oleh Changxingdao-Jiangnan Shipyard dan Dalian Shipbuilding Industry Company. Kapal perang itu merupakan pembaharuan dari kapal destroyer tipe 052D. Biaya produksi kapal itu mencapai 6 miliar Yuan China dan mulai dibuat sejak 2014 dan resmi beroperasi pada tahun ini.

Selain itu, China juga mempertontonkan kapal selama nuklir baru. Menurut pakar keamanan regional berbasis di Singapura, Collin Koh, kapal selam itu merupakan modifikasi kapal selama kelas Jin bertenaga nuklir.

AL China memiliki empat kapal selam kelas Jin yang bertugas di Pulau Hainan di selatan. “Kapal selama itu tidak adalah versi modifikasi dibandingkan kapal selam yang sepenuhnya baru. Namun, ada perkembangan yang signifikan,” ungkap Koh dari Sekolah Kajian Internasioal S Rajaratman Singapura. Sayangnya, kata dia, belum ada gambaran lengkap tentang modifikasi tersebut.

Parade kapal militer AL China tahun memang menjadi perhatian bagi Xi, sama seperti tahun lalu. Parade kapal kemarin menghadirkan 32 kapal perang China dan 39 pesawat tempur. Selain itu, 13 negara ikut mengirimkan kapal perang pada acara tersebut, termasuk India, Jepang, Vietnam, dan Australia. Sebanyak 61 negara mengirimkan delegasi pada acara tersebut, termasuk simposius yang akan digelar hari ini dan besok.

Sebelumnya, pada pertemuan dengan para pejabat AL luar negeri di pusat pelayaran Olimpiade Qindao, Xi mengungkapkan AL dari seluruh dunia seharusnya bekerja untuk melindungi perdamaian dan tatanan maritim dunia. “Orang China cinta dan berjuang untuk perdamaian dan akan mengikuti pembangunan perdamaian,” kata Xi.

Dia mengungkapkan, semua orang seharusnya saling menghargai satu sama lain dan memperlakukan untuk kesetaraan, serta mengutamakan kepercayaan yang saling menguntungkan. Dia juga ingin memperkuat dialog dan pertukaran maritime serta kerja sama pragmatis antara AL di seluruh dunia.

“Semua negara seharusnya mengutamakan konsultasi yang serta, memperkuat mekanisme komunikasi krisis, memperkuat kerja sama keamanan regional, dan mempromosikan penyelesaian yang layak terkait ketegangan maritim,” kata Xi.

Faktanya, China memang kerap bersitegang dan melakukan provkasi militer dengan kapal perangnya dengan negara lain. Beijing juga tidak menyembunyikan teknologi militer mereka dengan mengundang sejumlah media asing naik ke kapal perang mereka.

Perang kapal perang China terakhir terjadi dengan Vietnam di Laut China Selatan pada 1974 dan 1988. China telah ikut berpartisipasi dengan patroli anti-pemabajakan di perairan Somalia sejak akhir 2008.

AS hanya mengirimkan delegasi ke Qindao yang dipimpin atase AL dari Kedutaan Besarnya di Beijing. Washington juga tidak mengirimkan kapal perangnya. Namun, kapal USS Blue Ridge yang menjadi bagian Armada Ketujuh AS di Jepang mengunjungi Hong Kong pada Sabtu lalu.

Seorang pejabat AL AS di USS Blue Ridge mengungkapkan Armada Ketujuh terus melanjutkan operasi intensif di kawasan. Itu termasuk operasi kebebasan navigasi untuk melawan klaim maritime yang berlebihan oleh China.

Beijing mengaku keberatan dengan patroli yang dilakukan AS di kepulauan Paracels dan Spratlys di Laut China Selatan yang diklaim mereka.




Credit sindonews.com



Unjuk Kekuatan, China Perlihatkan Kapal Selam Nuklir dan Kapal Penghancur



Unjuk Kekuatan, China Perlihatkan Kapal Selam Nuklir dan Kapal Penghancur
Kapal perusak China dengan peluru kendali, Nanchang, untuk pertama kalinya diperlihatkan ke publik pada parade Angkatan Laut. Foto/Istimewa


QINGDAO - China menghadirkan kapal selam nuklir terkemuka dan kapal penghancur dalam parade Hari Angkatan Lautnya. Parade Angkatan Laut ini juga diikuti oleh sejumlah kapal perang dari negara lain.

China menunjukkan kapal perusak dengan peluru kendali Tipe 055, Nanchang, ke hadapan publik pada parade ini untuk pertama kalinya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (24/4/2019).

Selama parade besar Angkatan Laut internasional yang diadakan pada peringatan ke-70 berdirinya Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, Beijing memamerkan kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya.

Parade ini diadakan di kota pelabuhan barat Qingdao, menampilkan 32 kapal angkatan laut yang dipimpin oleh kapal selam bersenjata rudal balistik bertenaga nuklir Tipe 094 (kelas Jin) terbaru dan terbesar.

Beijing mengadakan serangkaian acara dari 22 April hingga 25 April untuk memperingati ulang tahun angkatan lautnya, dengan sekitar 20 kapal angkatan laut asing juga ikut serta dalam parade tersebut.

China mengatakan kapal perang dari sekitar belasan negara juga mengambil bagian. Salah satu sumber diplomatik yang mengetahui langsung hal itu mengatakan total ada 13 negara. Pihak Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pun menyiapkan langkah terbaik untuk menyambut mereka.

Kapal perang dari India, Australia dan beberapa negara lain tiba di kota pelabuhan China timur Qingdao, Minggu (21/4/2019). India mengirimkan kapal perusak berpeluru-kendali INS Kolkata untuk ikut serta, bersama dengan sebuah kapal pasokan.

Australia, sekutu dekat Amerika Serikat, mengirimkan kapal fregat rudal kendali HMAS Melbourne. Jepang juga mengirim kapal perusak ke Qingdao.

Negara-negara lain yang ikut serta termasuk sekutu dekat China, Rusia, dan tiga negara yang terlibat perselisihan dengan China atas klaim di Laut Cina Selatan yang disengketakan: Vietnam, Malaysia, dan Filipina. 


Credit  sindonews.com



Selasa, 23 April 2019

Militer Cina Bakal Pamerkan Kapal Induk Terbaru 001A




Cina uji kapal induk kedua CV 17 Type 001A Shandong. Kredit: Global Security
Cina uji kapal induk kedua CV 17 Type 001A Shandong. Kredit: Global Security

CBBeijing – Militer Cina bakal memamerkan sejumlah teknologi pertahanan terbaru dari angkatan laut dalam parade maritim yang akan digelar pada 22 – 25 April 2019. Ini terjadi di tengah ketegangan Laut Cina Selatan antara Cina dan Amerika Serikat.

“Pada parade Angkatan Laut ini, kapal perang dan pesawat terbang yang akan dipamerkan adalah kapal induk Liaoning, kapal selam nuklir baru, kapal penghancur baru, dan pesawat tempur baru. Beberapa kapal perang juga akan dipamerkan untuk pertama kali,” kata Qiu Yanpeng, Wakil Laksamana Angkatan Laut Cina, seperti dilansir Sputnik News pada Sabtu, 20 April 2019.
Menurut analis militer Li Jie kepada South China Morning Post, AL Cina juga bakal memamerkan kapal induk baru 001A selain Liaoning. 001A merupakan kapal induk pertama buatan domestik Cina. Sedangkan Liaoning merupakan kapal induk kelas Kuznetsov dari Rusia, yang dirampungkan pembuatannya oleh Cina.

AL Cina juga bakal memperkenalkan kapal penghancur dengan rudal presisi berbobot 10 ribu ton yaitu Type 055. Kapal penghancur terbaru dan tercanggih ini mampu membawa 120 rudal berbagai jenis termasuk rudal permukaan ke udara, rudal anti-kapal, dan rudal anti-kapal selam.
Kapal ini juga dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh. Selain itu, sebuah kapal amfibi 075 juga bakal diungkap ke publik untuk pertama kalinya.
Parade maritim ini juga mengundang setidaknya 13 negara. Menurut Qiu, ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa angkatan laut Cina bersifat damai dan tidak menjadi ancaman bagi negara lain.

Reuters melansir kapal perang dari Australia, India, dan beberapa negara lain telah tiba di kota pelabuhan Qingdao pada Ahad kemarin. India mengirim kapal penghancur siluman dengan rudal presisi INS Kolkata ke parade maritim ini.
“Kami membawa salah satu kapal perang terbaik yang telah kami buat. Ini merupakan kebanggaran bangsa India dan AL. Kami senang bisa berada di sini,” kata Kapten Aditya Hara dari AL India. Pada Selasa besok, militer Cina bakal memperingati ulang tahun angkatan laut ke 70.





Credit  tempo.co




Kamis, 18 April 2019

Rusia Rampungkan Pengiriman Su-35 ke China, Selanjutnya Indonesia



Rusia Rampungkan Pengiriman Su-35 ke China, Selanjutnya Indonesia
Pesawat jet tempur Su-35 Rusia. Foto/Marina Lystseva/TASS


MOSKOW - Rusia telah menyelesaikan pengiriman 24 jet tempur Sukhoi Su-35 generasi 4++ pesanan China. Setelah pesanan Beijing dirampungkan, Moskow bersiap untuk memasok 11 unit pesanan Indonesia yang rencananya dimulai tahun ini.

Layanan Federal Rusia untuk Kerja Sama Militer dan Teknis kepada kantor berita TASS mengatakan kontrak untuk China sudah diselesaikan.

"Sesuai dengan kontrak, semua pesawat Su-35 telah dikirim ke pelanggan asing," kata Layanan Federal tersebut, Selasa (16/4/2019).

China menjadi pembeli asing pertama pesawat jet tempur Su-35 Rusia. Kontrak bernilai sekitar USD2,5 miliar untuk pengiriman 24 jet tempur ke China ditandatangani pada 2015. Kontrak itu juga menetapkan pengiriman peralatan dan mesin cadangan.

Sementara itu, Indonesia menjadi pembeli asing kedua jet tempur Su-35 Rusia. Pada awal 2018 Rusia telah menandatangani kontrak dengan Indonesia untuk pengiriman 11 unit jet tempur tersebut.

Di bawah kontrak, Rusia akan mengirimkan jet tempur pertama ke Indonesia pada tahun ini. Pemenuhan kontrak Indonesia menghadapi beberapa kesulitan terkait sanksi Amerika Serikat (AS), tetapi sumber TASS dari kalangan militer dan diplomatik mengatakan kesulitan-kesulitan tersebut "tidak kritis" dan tidak boleh memengaruhi pengiriman jet tempur.

Jet tempur supersonik Su-35S generasi 4++ melakukan penerbangan debutnya pada 19 Februari 2008. Jet tempur ini adalah turunan dari pesawat Su-27.

Su-35S berbobot 19 ton dan dapat melesat dengan kecepatan maksimum 2.500 km/jam. Pesawat ini memiliki awak satu pilot. Persenjataan untuk jet tempur tersebut termasuk senapan pesawat 30mm, hingga 8 ton muatan senjata—yang mencakup misil dan bom dari berbagai jenis—pada 12 titik bawah sayap. Su-35 telah beroperasi dengan militer Rusia sejak 2015. 




Credit  sindonews.com