Rabu, 24 Februari 2016

Sanksi AS Tak Melarang Penggunaan Mesin Roket Rusia



Sanksi AS Tak Melarang Penggunaan Mesin Roket Rusia  
Ilustrasi peluncuran roket dari Cape Canaveral Air Force Station in Cape Canaveral, Florida, awal 2015 lalu. (Reuters/Scott Audette)
 
Jakarta, CB -- Kepala pembelian senjata Pentagon mengatakan bahwa sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia saat ini tidak melarang penggunaan mesin RD-180 milik Rusia sebagai sumber daya untuk membawa satelit militer dan intelijen AS ke ruang angkasa.

Pejabat Kementerian Pertahanan AS, Frank Kendall, mengatakan pihaknya telah meninjau masalah ini dengan Kementerian Keuangan AS, sebagai respons dari permintaan Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat, John McCain, setelah Rusia dilaporkan mengubah manajemen ruang angkasa mereka.

Pada acara yang diselenggarakan oleh Meja Bundar Bisnis Ruang Angkasa Washington, Selasa (23/2), Kendall mengatakan bahwa persoalan ini masih difinalisasi. Tapi sepertinya, perubahan di Rusia tidak akan menambah sanksi AS terhadap individu Rusia hingga ke mesin roket buatan NPO Energomash ini.

Sebelumnya pada Senin, McCain telah meminta Pentagon dan Angkatan Udara AS untuk melaporkan kembali legalitas melakukan bisnis dengan perusahaan Rusia di bawah sanksi AS terhadap Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin dan lainnya, yang kini mengawasi perusahaan setelah reorganisasi baru-baru ini.

Kendall mengatakan bahwa Kementerian Keuangan telah mencapai kesimpulan awal yang diperlukan terkait tingkat kepemilikan dan kontrol atas Energomash.

"Persyaratannya adalah lebih dari 50 persen kepemilikan, dan ada juga kemungkinan kontrol menjadi salah satu kriteria, dan itu tidak muncul sejauh ini," kata Kendall setelah pidatonya. Ia berharap pemerintah untuk menyelesaikan keputusan terkait hal ini dengan “segera."

Anggota parlemen AS melarang penggunaan mesin Rusia untuk keperluan militer di masa depan setelah Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014.

McCain telah memperkenalkan undang-undang yang akan memperketat larangan tersebut, dengan alasan bahwa pemerintah AS seharusnya tidak melakukan apa pun untuk memperkaya pemimpin Rusia "Vladimir Putin dan geng kroninya yang korup."

Kendall menegaskan keinginan Departemen Pertahanan untuk mengakhiri ketergantungan pada mesin Rusia sesegera mungkin tetapi mengatakan pihaknya tidak mendukung tuntutan kongres soal pendanaan mesin atau roket pengganti tertentu.

Credit  CNN Indonesia