Selasa, 23 Februari 2016

Italia Izinkan Drone Amerika Terbang dari Sisilia

(Foto: IB Times)
(Foto: IB Times)
ROMA - Italia sepakat mengizinkan pesawat tanpa awak (drone) untuk lepas landas dari wilayahnya guna melindungi pasukan pimpinan Amerika Serikat dalam melawan kelompok bersenjata ISIS di Afrika Utara.
Kesepakatan itu hanya mencakup sejumlah langkah pertahanan dan bukan untuk melakukan aksi penyerangan, seperti serangan terhadap wilayah yang diduga sebagai kamp pelatihan milisi di Sabratha, Libya, yang menewaskan sejumlah orang pada pekan lalu.
Italia akan memutuskan apakah akan mengizinkan penerbangan pesawat tanpa awak itu dari pangkalan udara Sigonella di Sisilia kasus per kasus, dan hanya jika tujuan tiap misi itu adalah untuk melindungi pasukan yang ada di daratan.
“Saat ini belum ada permintaan untuk menggunakan pesawat tanpa awak itu, dan unit tersebut belum dipersenjatai,” ujar pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Para pejabat Amerika Serikat telah mencoba untuk membujuk pihak Italia untuk membiarkan mereka melakukan operasi itu dari pangkalan udara Sigonella selama lebih dari satu tahun.
Kelompok bersenjata ISIS mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi di Libya, tempat dua pemerintahan yang bersaing terus berlomba-lomba untuk merebut kekuasaan sejak Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011 lalu, untuk membangun sejumlah markas dan melakukan penyerbuan baik di Libya maupun di negara tetangganya, Tunisia.
Serangan Amerika Serikat pekan lalu pada sebuah markas, di Sabratha yang terletak di dekat perbatasan Tunisia, menyasar Noureddine Chouchane, milisi Tunisia yang terlibat dalam dua penyerbuan di Tunisia yang menewaskan puluhan orang, sebagian besar di antaranya merupakan turis. Pesawat yang melaksanakan serangan itu lepas landas dari pangkalan di Inggris.
Baik kantor Perdana Menteri Italia Matteo Renzi maupun para pejabat pertahanan Amerika Serikat tidak memberikan komentar langsung. Italia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan ikut berpartisipasi dalam serangan militer di Libya tanpa adanya permintaan langsung dari pemerintahan yang diakui.
Para pejabat Amerika Serikat mengusahakan pesawat tanpa awak tersebut untuk melakukan langkah penyerangan seperti yang dilakukan di Sabratha dan lepas landas dari Sisilia, namun para pejabat Italia menentang keras langkah tersebut dikarenakan khawatir akan adanya penentangan dari dalam negeri.





Credit  Okezone