Kamis, 25 Februari 2016

Penyidik Inggris: Tentara Rusia Tembak Jatuh MH17


Tim penyidik Inggris menyebut tentara Rusia menembak jatuh MH17 (Foto: Associated Press)
Tim penyidik Inggris menyebut tentara Rusia menembak jatuh MH17 (Foto: Associated Press)
LONDON – Satu tim penyidik Inggris menduga tentara Rusia menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17. Pesawat yang sedianya terbang dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia itu jatuh di timur Ukraina pada Juli 2014 dan menewaskan 298 orang.

Mayoritas korban tewas merupakan warga negara Belanda. Tidak heran, otoritas Negeri Kincir Angin sangat gencar melakukan investigasi. Hasil laporan pada Oktober 2015 menyebut pesawat jatuh akibat ditembak rudal Buk buatan Rusia. Moskow sendiri menyebut laporan tersebut sangat bias.
Kali ini, kelompok penyidik yang menamakan diri Bellingcat menerbitkan laporan setebal 115 halaman terkait insiden tersebut. Seperti diwartakan Daily Mail, Kamis (25/2/2016), anggota batalion dari Brigade Anti-Aircraft Missile disebut sebagai pelaku serangan tersebut.

Bellingcat mengklaim puluhan tentara Negeri Beruang Merah dari brigade itu mengetahui atau melakukan serangan tersebut. Brigade itu sendiri diketahui ditempatkan di Kota Kursk, Rusia. Hasil kesimpulan laporan menyebut anggota batalion dua dari brigade itu sengaja dikirim ke timur Ukraina.
Tidak hanya itu, Bellingcat juga menyebut nama-nama tentara yang terlibat. Meski semuanya hanya disebutkan inisialnya, tetapi mereka menyebut nama pemimpin brigade yakni Komandan Sergey Muchkayev. Sementara itu komandan batalion dua itu bernama Dmitry T.

Bellingcat menganggap Kementerian Pertahanan Rusia bertanggung jawab terhadap pengiriman peralatan militer ke perbatasan dengan Ukraina. Mereka menganggap keputusan pengiriman itu diambil pada level tertinggi militer yakni Kementerian Pertahanan.

Kelompok yang didirikan oleh wartawan Inggris Elliot Higgins itu menggunakan berbagai data dari sosial media dan forum-forum internet dalam laporan tersebut. Nama-nama pelaku telah diserahkan kepada tim penyidik pimpinan Belanda pada Selasa 23 Februari. Rusia sendiri belum secara terbuka berkomentar terkait hasil penyelidikan Bellingcat.



Credit  okezone