Warga Okonawa mengatakan sudah tak
ingin lagi hidup dengan kebisingan, kecelakaan dan kejahatan yang kadang
dilakukan oleh anggota militer Amerika Serikat.(Koichi Kamoshida/Getty
Images)
Sekitar 28 ribu orang, menurut media setempat, mengepung bangunan parlemen di Tokyo itu pada Minggu (21/2) dan membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan "tidak ada lagi pangkalan Amerika Serikat di Okinawa" dan "turuti keinginan Okinawa".
Pihak kepolisian tidak memberikan perkiraan jumlah warga yang ikut dalam demonstrasi terbaru dari serangkaian protes yang telah berlangsung lama.
Okinawa hanya kurang dari satu persen dari keseluruhan total daratan Jepang, namun wilayah itu menjadi lokasi sekitar 75 persen fasilitas militer AS di Jepang.
Pemerintah pusat berencana membangun sebuah pangkalan udara Marinir AS yang baru di wilayah terpencil pulau tersebut untuk menggantikan pangkalan udara AS, Futenma, di Ginowan. Ginowan adalah wilayah padat penduduk, sehingga pangkalan militer dilihat sebagai ancaman bagi warga sipil.
Mereka mengatakan sudah tak ingin lagi hidup dengan kebisingan, kecelakaan dan kejahatan yang kadang dilakukan oleh anggota militer Amerika Serikat.
Jepang dan AS pertama kali mengajukan untuk memindahkan Futenma pada 1996. Namun, keduanya bersikeras bahwa pangkalan pengganti harus tetap berada di Okinawa. Dari lokasi itu, pasukan dan pesawat AS dapat memberikan respons cepat jika ada potensi konflik di wilayah Asia.
Credit CNN Indonesia