Kamis, 01 September 2016

Amerika Latin Memanas, Negara-negara “Kiri” Bekukan Hubungan dengan Brasil

 
CARACAS,CB - Situasi di Amerika Latin, Kamis (1/9/2016) memanas setelah mayoritas senator Brasil menyetujui pemakzulkan Presiden Dilma Rousseff, Rabu (31/8/2016).
Venezuela membekukan hubungan dengan Brasil, tetangga di selatannya, menyusul pemakzulan Rousself oleh parlemen Brasil, Rabu, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Caracas menarik duta besarnya dari ibu kota Brasil dan sebaliknya Brasilia juga menarik diplomatnya dari ibu kota Venezuela.
Pemerintah sayap kiri lainnya, seperti Equador dan Bolivia, juga memanggil para diplomatnya dari Brasilia, ibu kota Brasil.
Presiden Equador Rafael Correa mendesak para senator Brasil ‘meminta maaf atas pelanggaran dan pengkhiatan’ mereka karena telah melakukan pemakzulan terhadap Rousseff.
Blok pemerintah sayap kiri Amerika Latin, Alianza Bolivariana para los Pueblos de Nuestra América(ALBA), pimpinan Venezuela, termasuk Kuba dan Nikaragua, mengecam senat Brasil.
Mereka menyebut  pemakzulan atas Rousseff yang dilakukan para senator tersebut sebagai sebuah ‘kudeta parlementer’ Brasil.
Namun, ngara-negara Amerika Latin lainnya,  terutama Argentina, Chile, dan Paraguay, mengatakan mereka ‘menghormati’ keputusan yang diambil oleh senat Brasil.
Chile mengungkapkan keyakinannya bahwa Brasil akan menyelesaikan tantangannya sendiri melalui lembaga-lembaga demokratis.
Presiden perempuan pertama Brasil Dilma Rousseff dimakzulkan oleh sidang majelis tinggi negara itu, Rabu (31/8/2015), waktu setempat karena dugaan korupsi.
Sebanyak 61 suara majelis tinggi memilih untuk mendepak Rousseff dari kursi presiden dan 20 suara menolak, seperti dilaporkan oleh The Guardian.
Jumlah tersebut memenuhi dua pertiga suara yang dibutuhkan bagi parlemen untuk memecat Rousseff dari jabatan yang seharusnya baru akan berakhir dua tahun lagi.
Sejak rencana pemecatan dirinya diwacanakan tahun lalu, Roussef yang menjadi presiden pertama kali sejak tahun 2010, telah berulangkali menolak tudingan itu.
Rousseff mengatan, semua kasus yang dituduhan kepadanya adalah fitnah. Sedangkan upaya pemakzulan ditudingnya sebagai kudeta yang keji.




Credit  KOMPAS.com