Kamis, 26 Oktober 2017

Catalonia Pertimbangkan Pemilu Sela, Spanyol Tak Terima


Catalonia Pertimbangkan Pemilu Sela, Spanyol Tak Terima 
Presiden Catalonia Carles Puigdemont disebut tengah mempertimbangkan menggelar pemilu sela. (Reuters/Albert Gea)


Jakarta, CB -- Seorang politikus lokal mengatakan para pemimpin upaya merdeka Catalonia mempertimbangkan pemilihan umum sela untuk memecah kebuntuan dengan Madrid. Namun, otoritas Spanyol sudah menegaskan hal itu saja tidak cukup.

Spanyol menyatakan akan menerapkan peraturan pusat pada daerah otonom itu mulai Jumat ini, mencegah upaya mendorong kemerdekaan secara ilegal dengan membubarkan pemerintahan regional untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Madrid menyatakan sebuah pemilu tidak akan membuat rencana itu dibatalkan.

Parlemen Catalan menggelar rapat pada Kamis untuk membahas respons yang pantas untuk Madrid dan banyak analis meyakini wilayah yang kuat secara ekonomi itu bisa saja secara resmi menyatakan kemerdekaan.


Pihak pro-pemisahan mengatakan referendum kemerdekaan 1 Oktober lalu memberikan mereka mandat untuk mendapatkan gelar sebagai negara. Pemungutan suara itu dihadiri 43 persen warga dan banyak diboykot oleh pendukung Spanyol.

Pada Senin, Catalonia menyatakan yakin para pejabatnya, termasuk polisi, akan menentang upaya Madrid memaksakan peraturan pusat.

Politikus Spanyol dan para pemimpin perusahaan besar, termasuk sebagian besar surat kabar Catalonia, telah mendorong Presiden Carles Puigdemont untuk menyelenggarakan pemilu regional sebelum ia dilengserkan dari jabatannya.


Mereka menyebut penerapan peraturan pusat oleh Madrid mempermalukan Catalonia dan memicu risiko kekisruhan.

Puigdemont sejauh ini masih bungkam terkait kemungkinan pemilu, tapi seorang pendukung pemerintah pro-kemerdekaan mengatakan Presiden secara aktif mempertimbangkan hal tersebut.

"Kami punya bukti hal tersebut sedang dipertimbangkan," kata Carles Riera, seorang anggota dewan Catalan dari partai antikapitalis CUP dalam konferensi pers yang dikutip Reuters.

Menyelenggarakan pemilu bisa menyelamatkan wajah Puigdemont karena bisa memperkuat mandatnya jika partai-partai pro-kemerdekaan menang atau memungkinkan dirinya mundur secara terhormat jika partai-partai itu kalah.


Pemerintah Spanyol mengatakan pemilu sela itu langkah yang disambut baik, tapi Puigdemont juga mesti menarik deklarasi ambigu terkait kemerdekaan yang ia nyatakan awal bulan ini.

Pemerintah telah mengambil langkah untuk membatalkan status otonom Catalonia karena meyakini ada "kegagalan serius" Puigdemont dalam menjalankan kewajiban, kata Menteri Kehakiman Rafael Catala dalam wawancara di radio.

"Semua hal tidak bisa diselesaikan hanya dengan menggelar pemilu."





Credit  cnnindonesia.com