Tampilkan postingan dengan label LAOS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LAOS. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juli 2018

Russian Helicopters serahkan helikopter Mil Mi-17 yang diservis kepada Laos


Russian Helicopters serahkan helikopter Mil Mi-17 yang diservis kepada Laos
Salah satu helikopter Mil Mi-17 milik Angkatan Udara Laos yang diserahterimakan dari Russian Helicopters Holding Company kepada Angkatan Udara Laos. (Russian Helicopters Holding Company)




Jakarta (CB) - Russian Helicopters Holding Company (bagian dari Rostec State Corporation) memenuhi kontrak layanan purna jual kepada Kementerian Pertahanan Laos. Gabungan perusahaan helikopter dari Rusia ini mengirimkan empat helikopter Mil Mi-17 kepada Laos, yang diwujudkan dalam upacara resmi.

Helikopter yang menjalani perawatan-pemeliharaan oleh Russian Helicopters Holding Company itu dikerjakan sekelompok spesialis JSC 356 ARP, yang juga anak dari perusahaan penerbangan itu.

Menurut keterangan yang diperoleh di Jakarta, Rabu, upacara serah-terima itu telah dilakukan pada 12 Juli lalu di pangkalan udara Angkatan Udara Laos, di Vientiane. Deputi Menteri Pertahanan Laos, Phuong Vongphom, memeriksa helikopter Mil Mi-17 yang diserahterimakan setelah menjalani perawatan dan pemeliharaan itu.

Setelah itu, personel Angkatan Udara Laos menerbangkan Mil Mi-17 itu dan mendemonstrasikan kebolehan mereka di udara.

“Kami selalu siap menawarkan kondisi paling nyaman bagi pelanggan kami, baik untuk menyediakan lini produksi helikopter ataupun layanan purna jual. Menjawab keperluan Laos, kami menyediakan proposal pemeliharaan batch tipe helikopter Mil Mi-17 yang lain. Kami berharap keputusan ini akan dibuat pada waktu tidak lama lagi,” kata Direktur jenderal Russian Helicopters, Andrey Boginsky, dalam keterangan itu.

Pada akhir rangkaian upacara serah-terima itu, kedua pihak menggelar perundingan yang terkait dengan kemungkinan pengadaan helikopter baru dan kerja sama lebih lanjut pada aspek dukungan perawatan dan pemeliharaan.

Secara terpisah, Direktur Purna jual Russian Helicopter Holding Company, Sergey Gusev, menyatakan, “Asia Pasifik juga merupakan prioritas bagi kami untuk layanan purna jual. Terdapat 500 helikopter buatan Rusia dan era Uni Soviet di kawasan ini. Kami siap untuk menawarkan solusi terbaik untuk perawatan-pemeliharaan dan meningkatkan kinerja barisan helikopter mitra kami.”

Bidang prioritas lain yang bisa dikerjakan di Asia Pasifik, kata dia, adalah memberi pencerahan kepada pelanggan dan operator untuk tidak cuma mengejar sisi efisiensi biaya jika mereka ingin meningkatkan kinerja helikopter mereka, sehingga menyerahkan pekerjaan itu kepada pihak ketiga yang tidak tersertifikasi.

Guna menghindari produk tidak tersertifikasi, Russian Helicopter Holding Company juga terus mengenalkan tanda-tanda dan sistem identifikasi produk penerbangan mereka sejak tahap pembuatan di pabrik.

Produk ini akan secara otomatis terdaftar dalam sistem mereka untuk keperluan penjejakan pergerakan komponen dan suku cadang dalam jaringan pasokan produk dan operasionalnya.

Laos memiliki 20 helikopter sipil dan militer yang dipasok dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Russian Helicopter Holding Company. Sebagai tambahan lini produksi helikopter Mil Mi-8/17, Laos telah mengoperasikan helikopter multi fungsi Kamov Ka-32T. 




Credit  antaranews.com


Selasa, 24 April 2018

Laos Bantu Thailand Tangkap Pelaku Penghina Kerajaan


Laos Bantu Thailand Tangkap Pelaku Penghina Kerajaan
Ilustrasi. (Reuters/Damir Sagolj)


Jakarta, CB -- Laos disebut bersedia membantu Thailand mencari warganya yang diduga menghina keluarga kerajaan.

"Tahanan politik Thailand di Laos akan terus berada di bawah pengawasan ketat guna mencegah melakukan kegiatan lese-majeste. Pemerintah Laos telah meyakinkan Thailand soal ini," bunyi artikel surat kabar The Bangkok Post, Senin (23/4).

Hingga berita ini diturunkan, Reuters belum mendapat konfirmasi dari kementerian pertahanan Laos terkait pencarian terduga penghina kerajaan itu.


Juru bicara kementerian pertahanan Thailand juga tak segera memberi komentar ketika dihubungi terkait koordinasinya dengan Laos dalam pencarian tersebut.

Thailand dikenal sebagi negara paling tegas dalam menindak penghina keluarga kerajaan. Di bawah hukum lese-majeste, negara di Asia Tenggara itu menjatuhkan hukuman minimal 15 tahun penjara bagi siapa saja yang terbukti menghina keluarga kerajaan.

Aturan tersebut melindungi raja dan keluarganya dari segala bentuk penghinaan. Lese-majeste juga membatasi pemberitaan yang beredar di seluruh media terkait keluarga kerajaan.


Hukuman penjara bagi pelaku penghina kerajaan ini berlaku setelah militer mengambil alih kekuasaan di pemerintahan dalam kudeta di Thailand 2014 lalu.

Sejak itu, setidaknya 94 orang telah dituntut dan 43 lainnya telah divonis hukuman lese-majeste.

Sejumlah organisasi pemerhati hak asasi manusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik penerapan hukum lese-majeste itu di Thailand. Pengkritik menganggap hukum tersebut rentan dimanfaatkan sebagai alat politik demi membungkam oposisi.







Credit  cnnindonesia.com




Rabu, 22 November 2017

Jaringan KA China-Laos mulai beroperasi 2021


Jaringan KA China-Laos mulai beroperasi 2021
Peta "Belt and Road Initiative" dari China. (http://beltandroad.hktdc.com)





Beijing (CB - Jaringan rel kereta api yang menghubungkan China dengan Laos diperkirakan mulai beroperasi pada Desember 2021.

Proyek jalur KA sepanjang 414 kilometer dari Boten, kota kecil di Laos yang berbatasan dengan Provinsi Yunnan, China, yang akan tersambung hingga Vientiane, Ibu Kota Laos, sampai saat ini masih dalam pengerjaan.

Menurut rencana, jalur KA China-Laos itu akan diperpanjang hingga ke selatan menuju Ibu Kota Thailand di Bangkok, demikian laporan People`s Daily, Rabu.

Proyek tersebut bagian dari Trans-Asian Railway, salah satu proyek yang didisain untuk mengintegrasikan jaringan kereta api China melintasi wilayah Eropa dan Asia.

Proyek tersebut juga bagian dari proyek percontohan dalam program "Belt and Road" yang digagas Presiden Xi Jinping dan akan menjadi salah satu bukti konektivitas China dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Jalur kereta api China merupakan 60 persen dari total jalur kereta api di dunia.

Sampai saat ini China juga membangun jaringan kereta api cepat di wilayah barat dan barat daya. 




Credit  antaranews.com





Jumat, 13 Oktober 2017

RI dan Laos Fokus Kerja Sama Investasi Pertahanan dan Keamanan


RI dan Laos Fokus Kerja Sama Investasi Pertahanan dan Keamanan
Presiden Jokowi dan PM Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith telah membahas kerja sama bilateral. Foto/Rakhmatulloh/SINDOnews.


BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith telah membahas kerja sama bilateral kedua negara.

Jokowi mengaku kedua negara fokus membahas kerja sama di berbagai bidang prioritas. "Yaitu investasi, pertahanan keamanan, serta sosial budaya," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).

Jokowi menuturkan, dirinya menyambut baik kerja sama bisnis yang dibawa PM Thongloun. Dia yakin, kerja sama ini akan meningkatkan investasi dan perdagangan kedua negara.

Menurutnya, bidang investasi dan perdagangan yang akan terus didorong antara lain di sektor energi, perpangkalan dan pertanian.

"Investor Indonesia sangat tertarik menamkan modal di bidang pupuk dan pertambangan dan saya mengharapkan kiranya rencana ini dapat segera direalisasikan," ujar dia.

"Selain itu, industri statis Indonesia siap menyediakan produk-produk berkualitas seperti pesawat dan alutsista sesuai dengan yang diperlukan Laos," tandasnya. 



Credit  sindonews.com


RI-Laos Sepakati Kerja Sama Pemberantasan Perdagangan Narkoba

  
RI-Laos Sepakati Kerja Sama Pemberantasan Perdagangan Narkoba 
  Presiden Joko Widodo dan PM Laos Thongloun Sisoulith sepakat untuk memerangi penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan ilegal narkotika. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)


Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith sepakat untuk memerangi penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan ilegal narkotika.

Kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, dan perwakilan dari Laos dalam rangka pertemuan bilateral kepala negara untuk merayakan 60 tahun relasi RI-Laos.

"Saya berharap MoU kerja sama pengawasan dan obat-obatan dapat segera ditindaklanjuti," ujar Jokowi di Istana Bogor, Kamis (12/10).


Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan pendidikan tinggi. Jokowi menyatakan, ia berkomitmen terus mendukung laos dalam meningkatkan kapasitas pelajar yang akan datang ke Indonesia.



Jokowi juga menyambut baik kehadiran PM Sisoulith bersama delegasi bisnis Laos. Kehadiran itu diyakini meningkatkan kerja sama kedua negara dalam sektor perdagangan dan investasi. PM Sisoulith bahkan menghadiri Trade Expo Indonesia di ICE BSD City, kemarin.

Indonesia disebut tertarik menanamkan modal kepada Laos dalam bidang pupuk dan pertambangan. Sementara itu, Laos akan berinvestasi untuk pesawat dan alat utama sistem pertahanan.

"Saya mengharapkan kiranya rencana ini dapat segera direalisasikan. Kami akan terus meningkatkan kerja sama demi kemakmuran masyarakat kedua negara," tutur Jokowi.

PM Sisoulith berterima kasih kepada pemerintahan Jokowi atas dukungan dalam berbagai bidang, termasuk kontribusi untuk meningkatkan sosial dan ekonomi Laos. Ia juga mengapresiasi penyambutan yang dilakukan pagi tadi.

"Terima kasih banyak atas sambutan sangat hangat Pak Presiden yang diberikan kepada seluruh delegasi. Saya sangat merasa nyaman dan merasa di rumah," ucap Sisoulith.



Credit  cnnindonesia.com