Tampilkan postingan dengan label DJIBOUTI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DJIBOUTI. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Mei 2018

Djibouti Dukung Maroko Putuskan Hubungan dengan Iran


Djibouti Dukung Maroko Putuskan Hubungan dengan Iran
Maroko memutuskan hubungannya dengan Iran. Foto/Istimewa


RABAT - Djibouti telah menyatakan dukungan penuh atas keputusan Maroko untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Demikian laporan kantor berita resmi Maroko, MAP.

Dukungan itu tertuang dalam surat dari Menteri Luar Negeri Djibouti, Mahmoud Ali Youssouf kepada mitranya dari Maroko.

"Djibouti mendukung tindakan yang diambil oleh Maroko untuk menjamin keamanan dan stabilitasnya dan untuk menghadapi setiap upaya untuk merusak integritas teritorial dan keselamatan warganya," tulis laporan itu mengutip surat tersebut seperti disitir dari Xinhua, Minggu (6/5/2018).

Dukungan tidak hanya datang dari Djibouti. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab juga menyatakan solidaritas dengan Maroko serta sejumlah negara Arab, termasuk Arab Saudi, UEA, Kuwait, Qatar dan Bahrain.

Pada hari Selasa, Maroko memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan Iran atas dukungannya terhadap gerakan separatis Sahara Barat, Front Polisario. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita. 




Credit  sindonews.com





Sabtu, 28 April 2018

Militer AS: Ada Serangan Laser di Dekat Pangkalan China di Djibouti



Militer AS: Ada Serangan Laser di Dekat Pangkalan China di Djibouti
Kapal militer China yang beoperasi di wilayah Afrika. Foto/REUTERS/File Photo

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) merilis peringatan untuk para pilot pesawat bahwa ada serangan laser berkekuatan tinggi di dekat pangkalan militer China di Djibouti. Para pilot yang menerbangkan pesawat di sekitar wilayah udara tersebut diminta waspada.

Notice to airmen (NOTAM) atau pemberitahuan untuk penerbang pesawat telah diterbitkan di situs Federal Aviation Administration sejak 14 April 2018. Waktu peringatan, menurut pengumuman itu, berakhir pada 14 Juni 2018.

"Ada beberapa peristiwa lazing yang melibatkan laser berkekuatan tinggi di sekitar N1135.70 E04303.14," bunyi NOTAM tersebut, seperti dikutip dari IHS Jane, Sabtu (28/4/2018).

"Gunakan kewaspadaan ekstrem saat transit di dekat area ini," lanjut peringatan tersebut.

Koordinat yang disebutkan itu merupakan sebuah lokasi di atas laut yang berjarak 750 meter dari pangkalan militer baru China di Djibouti. Belum jelas sumber serangan laser tersebut.

Sekadar diketahui, China telah memproduksi laser dazzlers sebelum menandatangani Protokol Senjata Laser Pembuta.

Beberapa sumber intelijen melaporkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dicurigai mengoperasikan senjata berkekuatan tinggi itu di pangkalan atau di kapal militernya di lepas pantai.

Penggunaan laser untuk pembuta pilot telah meningkat selama bertahun-tahun. Laporan ini mengingatkan kembali momen Perang Dingin ketika pilot Angkatan Laut AS secara berkala diserang oleh laser yang berasal dari kapal angkatan laut dan kapal mata-mata Soviet.

Federal Aviation Administration menyebut aktivitas laser di Djibouti tidak sah. Pemerintah maupun militer China belum berkomentar atas laporan adanya serangan laser di dekat pangkalan militernya.

Djibouti berlokasi strategis di Tanduk Afrika. Militer AS juga mempertahankan basis militernya, di kawasan itu yang dikenal sebagai Camp Lemonnier. Tokyo dan Roma juga memiliki basis militer di Djibouti. Sedangkan Perancis menjadi tuan rumah pasukan Spanyol dan Jerman di pangkalannya sendiri di sana.




Credit  sindonews.com






Rabu, 02 Agustus 2017

Djibouti pangkalan militer luar negeri pertama China


Djibouti pangkalan militer luar negeri pertama China
Djibouti, negara di tepi pantai Afrika Timur, di pertemuan Laut Merah dan Teluk Aden. Populasinya sekitar 920.000 jiwa dengan luas wilayah 23.000 km persegi. (google.com)
... itu adalah pangkalan militer pertama milik China di luar negeri, meskipun Beijing secara resmi mendeskripsikan pangkalan itu sebagai fasilitas logistik...

Beijing (CB) - China resmi membuka pangkalan militer pertamanya di luar negeri, Selasa. Ditandai dengan upacara bendera di Djibouti, di Tanduk Afrika, sekaligus memperingati ulang tahun Tentara Pembebasan Rakyat ke-90.

Posisi Djibouti di tepi barat laut Samudera Hindia, di muka Teluk Aden dan Laut Merah, telah memicu kekhawatiran di India bahwa pembukaan pangkalan militer itu akan menjadi "rangkaian mutiara" aliansi China yang lain, dan aset di sekeliling India, termasuk Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka.

China memulai pembangunan basis logistik di Djibouti tahun lalu. Pangkalan militer ini akan digunakan untuk memasok kembali kapal Angkatan Laut China yang ikut serta dalam misi perdamaian dan kemanusiaan di lepas pantai Yaman dan khususnya Somalia.

Pangkalan itu adalah pangkalan militer pertama milik China di luar negeri, meskipun Beijing secara resmi mendeskripsikan pangkalan itu sebagai fasilitas logistik.

Radio negara setempat melaporkan lebih dari 300 orang menghadiri upacara itu, termasuk Wakil Komandan Angkatan Laut China, Tian Zhong, dan menteri pertahanan Djibouti.

Pangkalan itu akan memungkinkan China mendukung patrolinya di perairan lepas Somalia dan Yaman, serta melaksanakan kewajiban kemanusiaan internasionalnya.

Presiden China, Xi Jinping, kini tengah mengawasi program ambisius modernisasi militer, termasuk pengembangan kemampuan pasukan China untuk beroperasi dari jarak jauh.

Di Djibouti yang berada di antara Ethiopia, Eritrea, dan Somalia juga terdapat pangkalan militer negara Amerika Serikat, Jepang, dan Perancis.




Credit  antaranews.com