Jakarta (CB) - Taiwan pada 1 Mei 2018 memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Dominika, usai negara tersebut menerima tawaran bantuan finansial dalam jumlah besar dari China.

Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kantor Hubungan Media Asing Kementerian Luar Negeri Taiwan, Selasa, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan China tersebut yang berdampak pada berakhirnya hubungan diplomatik sepanjang 77 tahun antara Taiwan dan Dominika.

Pemutusan hubungan secara penuh akan dilaksanakan secepat mungkin, termasuk penghentian semua program kerja sama dan bantuan. Pejabat kedutaan dan staf misi teknis juga akan segera dipulangkan ke Taiwan, tulis laporan tersebut.

Sejak penetapan hubungan diplomatik pada tahun 1941, kedua negara telah menjalankan sejumlah kerja sama yang saling menguntungkan dan sukses, antara lain seperti peningkatan produksi padi yang menyebabkan Dominika mampu mengekspor komoditas pangan tersebut, pembangunan "Silicon Valley" Karibia, Taman Siber Santo Domingo, serta pembangunan pusat perawatan anak-anak kurang beruntung.

Pemerintah Taiwan mengutuk tindakan China tersebut, yang menyebutnya sebagai Diplomasi Uang untuk memutus hubungan diplomatik yang telah dijalin Taiwan dengan negara lain menekan partisipasi Taiwan dalam lingkungan internasional.

Dalam laporan tersebut, pemerintah Taiwan juga menyatakan ketegasannya bahwa tidak akan tunduk dalam tekanan yang diberikan China melalui tekanan diplomatis.

Taiwan juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk menjaga stabilitas dan soliditas kawasan, serta memastikan posisi terbaik dalam komunitas internasional.