Selasa, 23 Februari 2016

Air Mengandung Radioaktif Bocor dari Reaktor Nuklir Jepang



Air Mengandung Radioaktif Bocor dari Reaktor Nuklir Jepang  
Pembangkit nuklir Takahama di prefektur Fukui, Jepang. (Reuters/Kyodo)
 
Jakarta, CB -- Perusahaan Kansai Electric Power Co., Inc (Kepco) melaporkan kebocoran 34 liter air mengandung radioaktif dari reaktor 4 di pembangkit nuklir Takahama di prefektur Fukui, sekitar 380 kilometer di barat Tokyo.

Reaktor itu ditutup pada Juli 2011, sebagai respons dari bencana nuklir di Fukushima Daichi, yang merupakan bencana nuklir terburuk kedua dalam sejarah setelah Chernobyl. Reaktor 4 tersebut seharusnya menjadi reaktor keempat yang mulai beroperasi lagi, setelah reaktor 3 Takahama mulai beroperasi kembali pada akhir Januari lalu.

Setelah tragedi Fukushima, pemerintah Jepang memerintahkan moratorium terkait energi nuklir untuk meningkatkan keamanan agar mencegah bencana serupa berulang. Puluhan reaktor nuklir ditutup, dan sejak itu publik menghadapi kekhawatiran soal keamanan teknologi nuklir serta paparan radiasi yang ditimbulkan jika pembangkit nuklir mengalami kebocoran.

"Prosedur pembukaan kembali terkait dengan insiden itu telah ditangguhkan karena kami masih menyelidiki penyebabnya," kata juru bicara Kepco, Minggu lalu. Ia menambahkan bahwa tidak ada dampak pada lingkungan di luar pembangkit.

Tak hanya membatalkan pengaktifan kembali reaktor lain, insiden ini akan makin menguatkan perlawanan dari warga lokal.

Dua reaktor di prefektur Kagoshima, yang dioperasikan oleh Kyushu Electric Power, diaktfikan kembali pada Agustus dan Oktober 2015, mengakhiri hiatus selama dua tahun.

Namun banyak orang Jepang tetap waspada, sementara ribuan mantan warga masih menolak kembali ke wilayah yang terkena kebocoran nuklir Fukushima karena khawatir akan paparan radiasi.


Credit CNN Indonesia