Senin, 22 Februari 2016

Kemampuan Amfibi Drone Buatan Ongen Dipuji Dunia


Kemampuan Amfibi Drone Buatan Ongen Dipuji Dunia
Drone buatan Ongen, OS-Wifanusa, satu-satunya pesawat tanpa awak di dunia yang mendapat apresiasi dari berbagai negara karena kemampuan amfibi. Foto: Istimewa

JAKARTA - Yulian Paonganan atau yang akrab disapa Ongen, adalah salah satu dari sekian orang yang sangat mencintai Indonesia. Kecintaannya terhadap bangsa dan negara tidak diragukan lagi.

Salah satu bukti konkret adalah terciptanya drone yang dia dedikasikan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Lulus sebagai doktor kelautan dari Institute Pertanian Bogor (IPB), Ongen punya pemikiran Indonesia harus maju sebagai bangsa maritim yang kuat, tangguh dan disegani bangsa luar.

Demi cintanya terhadap Tanah Air yang luas wilayahnya 2/3 adalah laut, Ongen pun merancang pesawat tanpa awak (drone) yang bisa mendarat di laut maupun darat sebagai salah satu gambaran strategi maritim, bahwa di Indonesia kesatuan darat dan lautan adalah ciri maritim negeri kepulauan.

Walau drone buatannya banyak diincar asing, dia memilih untuk memberikan sumbangsihnya kepada negara. Saat ini, dia tengah merampungkan drone canggih untuk kebutuhan Kementerian Pertahanan.

Drone tipe Fix Wing Amphibi ini diberi label OS-Wifanusa. Drone buatan Ongen adalah satu-satunya di dunia yang mendapat apresiasi dari berbagai negara karena kemampuan amfibi tersebut

Adapun spek drone yang tengah dirancang, wing span (bentang sayap) 4,2 meter dan 6,4 meter, endurance (waktu terbang) mencapak 8-10 jam, mampu take off dan landing di laut. Jarak tempuh mencapai 800 sd 1000 km. Memiliki kamera surveillance canggih untuk pengawasan maritim, dilengkapi dengan control system (autonomous) canggih.

Adithya salah satu staf yang turut membantu Paonganan saat membuat drone mengatakan, Ongen adalah sosok pekerja keras. Kecintaannya kepada bangsa tak perlu dipertanyakan lagi. "Selama 2,5 tahun dia tak pernah lelah dalam mulai melakukan riset sampai membuat drone. Kerja kerasnya sangat luar biasa," kata Adhitya, dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Jumat (19/2/2016).

Menurut Adit, drone karya Ongen banyak dilirik negara luar. Bahkan, sempat ada yang menawar dengan angka yang sangat fantastis. "Dia menolak, karena kata dia, karyanya ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Dia tidak tergiur dengan uang," tegasnya.

Ongen, kata Adit, karyanya bisa bermanfaat untuk bangsa sesuatu yang sangat tidak ternilai dengan uang. "Ini yang harusnya negara berterima kasih untuk seorang Ongen, kecintaannya kepada negara sangat luar biasa," tegasnya



Credit  Sindonews