MANILA
- Kelompok militan Muslim menyerang sebuah kamp militer di Filipina
selatan. Aksi ini memicu tiga hari bentrokan sporadis yang menewaskan
tiga tentara dan 20 penyerang.
Pertempuran itu meletus pada Sabtu pagi, ketika sekitar 40 militan dari kelompok yang masih belum diketahui menembaki kamp di kota Butig di provinsi Lanao del Sur. Pihak tentara bertahan untuk mempertahankan kamp dan sesekali memicu bentrokan di wilayah terpencil.
"Sekitar lebih dari 40 militan menyerang kamp militer. Militer mengerahkan pasukan tambahan, pesawat pembom, helikopter tempur dan artileri ke wilayah," kata juru bicara militer Brigjen Jenderal Restituto Padilla, dikutip dari ABC News, Selasa (23/2/2016).
Padilla juga menambahkan, warga setempat telah diungsikan ke tempat yang aman. "Itu salah satu keprihatinan kami. Beberapa pertempuran terjadi di daerah penduduk," kata Padilla.
Padilla mengatakan, pertempuran mereda pada hari Senin, tetapi bala tentara ditembaki di dekat kota Tugaya dan menyebabkan satu orang tewas. Ia menambahkan, para penyerang kemungkinan berasal dari kelompok yang berafiliasi dengan tersangka teror asal Indonesia yang dikenal sebagai Sanusi. Sanusi sendiri telah tewas di kota Marawi di wilayah bergejolak pada tahun 2012.
Padila menampik kemungkinan jika pelaku penyerangan adalah kelompok pemberontak Muslim Filipina Front Pembebasan Islam Moro. Ia mengakui jika kelompok itu memiliki kamp besar di pedalaman Butig. Namun, kelompok itu sudah mundur untuk menghindari konflik.
Pertempuran itu meletus pada Sabtu pagi, ketika sekitar 40 militan dari kelompok yang masih belum diketahui menembaki kamp di kota Butig di provinsi Lanao del Sur. Pihak tentara bertahan untuk mempertahankan kamp dan sesekali memicu bentrokan di wilayah terpencil.
"Sekitar lebih dari 40 militan menyerang kamp militer. Militer mengerahkan pasukan tambahan, pesawat pembom, helikopter tempur dan artileri ke wilayah," kata juru bicara militer Brigjen Jenderal Restituto Padilla, dikutip dari ABC News, Selasa (23/2/2016).
Padilla juga menambahkan, warga setempat telah diungsikan ke tempat yang aman. "Itu salah satu keprihatinan kami. Beberapa pertempuran terjadi di daerah penduduk," kata Padilla.
Padilla mengatakan, pertempuran mereda pada hari Senin, tetapi bala tentara ditembaki di dekat kota Tugaya dan menyebabkan satu orang tewas. Ia menambahkan, para penyerang kemungkinan berasal dari kelompok yang berafiliasi dengan tersangka teror asal Indonesia yang dikenal sebagai Sanusi. Sanusi sendiri telah tewas di kota Marawi di wilayah bergejolak pada tahun 2012.
Padila menampik kemungkinan jika pelaku penyerangan adalah kelompok pemberontak Muslim Filipina Front Pembebasan Islam Moro. Ia mengakui jika kelompok itu memiliki kamp besar di pedalaman Butig. Namun, kelompok itu sudah mundur untuk menghindari konflik.
Credit Sindonews