Tampilkan postingan dengan label G20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label G20. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Januari 2019

Sebagai Ketua G20, Shinzo Abe Janjikan ini di Forum Ekonomi Davos


Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]

CB, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan ia akan berusaha untuk menggunakan kepemimpinannya di G20 untuk membangun kembali kepercayaan pada sistem perdagangan global dan mendorong konsensus tentang cara-cara untuk mengatasi perubahan iklim.
Pidatonya pada World Economic Forum di Pegunungan Alpen Swiss yang menyinggung sengketa perdagangan Cina-AS yang pahit adalah salah satu dari beberapa faktor yang mengancam pelambatan tajam dalam pertumbuhan global.

"Jepang bertekad untuk melestarikan dan berkomitmen untuk meningkatkan tatanan internasional yang bebas, terbuka, dan berdasarkan aturan," katanya kepada para delegasi G20, seperti dikutip dari Reuters, 24 Januari 2019.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2019. [REUTERS / Arnd Wiegmann]



"Saya meminta Anda semua...untuk membangun kembali kepercayaan terhadap sistem perdagangan internasional. Itu harus menjadi sistem yang adil, transparan, dan efektif dalam melindungi hak kekayaan intelektual dan juga di bidang-bidang seperti e-commerce dan pengadaan pemerintah," lanjut Abe.

Abe mengatakan Jepang berharap dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Eropa untuk mereformasi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sehingga mereka mengadopsi lingkungan yang berubah dengan cepat untuk perdagangan global."Kita harus menjadikan WTO kehadiran yang lebih kredibel. Kita harus melakukan reformasi agar lebih kredibel. Jepang ingin memainkan peran utama dalam reformasi WTO," lanjut Shinzo Abe kepada delegasi G20 yang hadir di forum ekonomi Davos.




Credit  tempo.co





Selasa, 04 Desember 2018

KTT G20, Erdogan ke Saudi: Sebut Nama Pembunuh Jamal Khashoggi


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]

CB, Jakarta -  Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam pertemuan puncak negara-negara anggota G20 atau KTT G20 pada Sabtu lalu mengatakan, pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi telah menjadi ujian bagi seluruh dunia.

"Kita belum pernah melihat hal ini sebagai isu politik. Kita ingin memastikan bahwa pembunuhan ini terungkap dalam segala aspek dan para pelakunya diadili," kata Erdogan kepada wartawan yang hadir di KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, seperti dikutip dari Reuters.
Erdogan mengatakan, pembunuhan Khashoggi tidak menjadi isu resmi yang dibahas dalam pertemuan puncak G20.

Turki pun, ujarnya, tidak menginginkan terjadi kehancuran pada keluarga kerajaan Arab Saudi.
Erdogan kemudian meminta Arab Saudi menyebut semua nama dan identitas orang yang memberikan perintah untuk membunuh Khashoggi. Dia pun mengungkapkan ketidakpuasannya pada proses hukum penuntut Arab Saudi.
"Pertanyaan kami konsisten: di mana jasad Khashoggi? Anda  dan tim anda 20 orang tahu soal itu. Jangan menghindari isu ini. Menteri Luar Negeri anda berbicara tentang kolaborator lokal. Siapa itu kolaboratol lokal yang diklaim Arab Saudi ada kolaborator," kata Erdogan, seperti dikutip dari Daily Sabah, 2 Desember 2018.

Erdogan juga menekankan pada ketidakseriusan yang dimainkan otoritas Saudi.
Saat pertemuan puncak G20, Erdogan dilaporkan menyampaikan teguran kepada putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman atas pernyataan yang tidak disangka keluar dari mulutnya tentang pembunuhan Khashoggi. Dia juga mengkritik jaksa Saudi, Saud Al Mojeb, yang berkunjuk ke Istanbul beberapa hari pada akhir Oktober lalu.

"Penuntut kami menyediakan segala bukti yang perlu kepadanya. Dan dia, berbalik, dia membawa loma kotak penuh kacang. Ini perilaku yang kami tolak," ujar Erdogan.

Jurnalis warga Arab Saudi, Jamal Khashoggi dilaporkan hilang oleh tunangannya pada 2 Oktober 2018 hanya beberapa saat setelah dia masuk Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki untuk mengurus dokumen pernikahannya.
Arab Saudi sekitar dua minggu kemudian baru mengeluarkan pernyataan bahwa Jamal Khashoggi, kolumnis di Washington Post ini telah dibunuh atas perintah seseorang. Erdogan menyatakan orang di level tertinggi di pemerintahan Arab Saudi sebagai otak pelaku pembunuhan Khashoggi.





Credit  tempo.co





Kremlin Jelaskan 'Jabat Tangan Bro' Putin-MBS di G20


Kremlin Jelaskan \Jabat Tangan Bro\ Putin-MBS di G20
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, Putin dan MBS memiliki hubungan personal yang sangat baik. Foto/Istimewa

MOSKOW - Gaya jabat tangan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bis Salman (MBS) di pertemuan G20 sempat menjadi perbicangan publik. Keduanya melakukan "jabat tangan bro" dan saling tertawa dalam pertemuan itu.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, Putin dan MBS memiliki hubungan personal yang sangat baik. Oleh karena, keduanya melakukan jabat tangan, yang sejatinya tidak biasa dilakukan oleh para pemimpin negara.

"Ini adalah hubungan pribadi yang baik. Hubungan baik ini adalah dasar untuk kerja sama yang lebih efektif dan saling menguntungkan," kata Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Senin (3/12).

Peskov kemudian menuturkan, jabat tangan serupa bukan hanya dilakukan Putin kepada MBS, tapi juga dengan sejumlah kepala negara lainnya. Namun, sayangnya Peskov menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Kami berusaha untuk terus membina hubungan bilateral Rusia-Saudi. Putin dan MBS mengadakan diskusi yang cukup bermanfaat dan substantif di sela-sela KTT. Pada pembicaraan itu, keduanya mendiskusikan kerja sama dalam kerangka OPEC plus," tukas Peskov. 



Credit  sindonews.com




Senin, 03 Desember 2018

'Rengekan' Trump Saat Berfoto di KTT G20

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Trump meninggalkan panggung KTTG20 saat hendak berfoto bersama Presiden Argentina.



CB, BUENOS AIRES -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyita perhatian publik ketika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 2018 di Buenos Aires. Kali ini, perhatian publik tertuju pada tingkah laku Trump yang canggung saat para pemimpin G20 hendak melakukan foto bersama.
Pada Jumat (30/12), Trump naik ke atas panggung G20 dan bersalaman dengan Presiden Argentina Mauricio Macri yang sudah terlebih dahulu berdiri di atas panggung. Setelah berjabat tangan, Trump dengan cepat berjalan ke tepi panggung dan meninggalkan Macri berdiri sendirian di tengah panggung. Trump sama sekali tidak memberi waktu untuk berfoto bersama.

Marci yang tampak bingung terlihat sempat memanggil Trump untuk kembali ke tengah panggung. Akan tetapi, Trump tidak terlihat memberi respon sehingga seorang asisten langsung berjalan cepat mengejar Trump. Marci yang ditinggalkan Trump begitu saja di atas panggung tampak salah tingkah dan mengalihkan pandangan ke berbagai sisi panggung.

Situasi yang canggung ini mengundang tawa para jurnalis dan fotografer yang menyaksikan kejadian tersebut. Berdasarkan beberapa laporan, Trump yang sudah menuruni panggung dan tidak tersorot kamera sempat melontarkan kalimat "Keluarkan saya dari sini" sebelum akhirnya dibawa kembali ke atas panggung.

Setelah berjabat tangan dengan Macri, Trump seharusnya tetap berdiri dan menunggu di atas panggung hingga pemimpin-pemimpin dunia G20 lain naik ke atas panggung. Alasannya, para pemimpin dunia ini akan melakukan sesi 'foto keluarga' bersama-sama.

Kejadian ini sempat diabadikan melalui video yang dalam waktu singkat menjadi viral di dunia maya. Video ini mendapatkan beragam tanggapan dari para pengguna media sosial.

"Momen lucu Trump meninggalkan panggung G20 sebelum sesi foto bersama dan meninggalkan Presiden Argentina Macri sendirian, sebelum ia (Trump) ketahuan bergumam 'Keluarkan saya dari sini' di mic yang menyala," tulis salah satu pengguna Twitter melalui akun KT 




Credit  republika.co.id



Lima Kejadian Menarik di KTT G20


Lima Kejadian Menarik di KTT G20
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)


Jakarta, CB -- Pemimpin global memperdebatkan ancaman-ancaman pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Argentina. Mereka membahas ancaman di KTT G20, antara lain perselisihan mengenai perang dagang dan perubahan iklim global.

Namun ternyata, fakta yang terjadi dalam KTT G20 tersebut tidak seburuk yang diperkirakan. Dikutip AFP, berikut adalah lima momen pada hari pertama KTT G20 pada Jumat, (30/11) waktu setempat yang menyita perhatian dunia:

Jabat Tangan MBS, Putin, dan Macron


Semua mata tengah tertuju pada Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di tengah kasus pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki. Namun demikian, MBS berhasil berbaur dengan pemimpin negara lain.

Bahkan sang pangeran sempat berjabat tangan dan tertawa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sementara MBS tengah menghadapi isu miring terkait pembunuhan Khashoggi, Putin juga tengah menjadi sorotan atas penembakan tiga kapal perang Ukraina oleh Rusia.

Pemandangan lain yang cukup menarik adalah percakapan MBS dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, seperti yang didokumentasikan oleh asisten pangeran.

Sang pangeran terdengar berkata dalam bahasa Inggris kepada pemimpin Prancis, "Jangan khawatir," ujarnya. Macron menjawab, "Saya khawatir. Saya sudah khawatir." Macron pun tampak memberi tahu sang pangeran, "Anda tidak pernah mendengarkan saya," yang dijawab oleh Pangeran MBS, "Saya akan mendengarkan, tentu saja."

Diplomasi Lewat Sketsa ala Putin

Dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin tampak menggambar sebuah sketsa peta Selat Kerch. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang staf delegasi Prancis.

Lewat sketsa itu, Putin menjelaskan bahwa kapal Ukraina yang dikuasai angkatan lautnya pada hari Minggu telah memasuki perairan Rusia. Putin menjelaskan itu sekaligus untuk memperkuat posisi Rusia yang sedang tersudut karena menyerang kapal tersebut.


"Putin mengeluarkan selembar kertas dan membuat sketsa laut dan selat, ia mencoba menjelaskan rute yang diambil kapal Ukraina melalui wilayah laut netral kemudian memasuki wilayah teritorial (Rusia)," kata staff delegasi itu.

NAFTA Baru Terbentuk

Di bawah ancaman perang dagang yang memburuk dalam KTT G20, AS, Kanada dan Meksiko malah dapat menunjukkan keberhasilan yang gemilang pada hari pertama. Mereka menandatangani perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang baru dan lebih baik.

Kendati demikian, anggota blok perdagangan itu tidak dapat menyepakati nama perjanjian dagang bebas yang baru itu.

AS bersikeras memakai nama USMCA (Perjanjian AS-Meksiko-Kanada), sementara Meksiko menyebutnya TMEC, dan Kanada memutar inisialnya menjadi CUSMA. Upaya masing-masing negara memberi nama usai kesepakatan baru itu nampaknya tidak memberi pertanda baik bagi perjanjian baru.

Air Mata Presiden Argentina

Presiden Argentina Mauricio Macri yang kelelahan selaku tuan rumah KTT G20 tampak emosional saat pertunjukan musikal di Teatro Colon di Buenos Aires. Orang nomor satu di Argentina itu menitikkan air mata saat para penari di atas panggung menyudahi pertunjukan mereka dengan nyanyian berirama "Argentina, Argentina" disertai tampilan kekayaan budaya Argentina.

Istrinya, Juliana Awada dan Kanselir Jerman Angela Merkel memberinya tepukan menghibur. Sebelumnya, puluhan ribu pengunjuk rasa Argentina turun ke jalanan menentang pemerintah Macri. Mereka mengatakan Macri telah menghabiskan jutaan dolar untuk menjadi tuan rumah G20, sedangkaan negaranya tersandung krisis ekonomi.

Trump pernah menjadi pemenang

Setelah kemenangan Donald Trump pada pemilihan Presiden AS tahu 2016, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan cepat membangun hubungan hangat dengan taipan real estate itu. Akan tetapi pujian Abe pada pertemuan terbaru mereka membuat bingung.

"Saya ingin mengucapkan selamat atas kemenangan bersejarah Anda dalam pemilihan paruh waktu di Amerika Serikat," kata Abe kepada Trump.

Seperti diketahui, Partai Republik yang mengusung Trump kehilangan 40 kursi di House of Representatives AS pada 6 November 2018 silam. Kontrol kursi beralih ke pesaingnya Partai Demokrat. Hal ini dikhawatirkan menodai agenda legislatif Donald Trump.



Credit  cnnindonesia.com




Cina dan Amerika Serikat Sepakat Hentikan Perang Dagang


Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS
Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS

CB, Jakarta - Cina dan Amerika Serikat setuju untuk meredakan ketegangan setelah keduanya terlibat perang dagang. Kesepakatan itu diambil saat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping, melakukan pertemuan sela di KTT G20.
Kedua pemimpin itu setuju untuk tidak lagi menaikkan tarif per 1 Januari 2019. Melalui kesepakatan ini, Presiden Trump akan meninggalkan tarif US$ 200 miliar atas barang-barang impor cari Cina. Trump juga setuju untuk tidak lagi menaikkan tarif impor sebesar 25 persen atas barang – barang dari Cina.

“Cina juga setuju untuk membeli barang-barang substansial seperti bidang pertanian, energi, industri dan produk lainnya dari Amerika Serikat guna mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara,” tulis Gedung Putih.        
Dikutip dari Reuters, Minggu, 2 Desember 2012, kedua pemimpin setuju untuk menggelar perundingan terkait perubahan struktural demi mendorong adanya transfer teknologi, perlindungan intelektual properti, hambatan non-tarif, upaya mencegah pencurian siber, gangguan siber, jasa dan pertanian.


Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, saat acara bertemu dengan pemimpin bisnis di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Damir Sagolj



Wang Yi, Penasehat Negara, mengatakan negosiasi antara Beijing dan Washington dilakukan dalam suasana penuh keramahan dan terus terang. Presiden Trump dan Xi setuju kedua belah pihak harus mengarahkan hubungan bilateral ini ke arah yang lebih baik.  
“Diskusi masalah ekonomi dan perdagangan berjalan sangat positif dan konstruktif. Kedua kepala negara telah mencapai konsensus untuk menghentikan sikap saling menaikkan tarif baru,” kata Wang.
Menurut Wang, Beijing telah beritikad baik untuk menaikkan impor dari Amerika Serikat sesuai kebutuhan pasar domestik Negara Tirai Bambu itu, kebutuhan masyarakat, termasuk produk-produk yang marketable dari Amerika Serikat serta secara bertahap menghapus ketidakseimbangan perdagangan dua negara.
Bagian dari penghentian perang dagang ini, Amerika Serikat dan Cina setuju untuk saling membuka pasar menyusul reformasi baru yang dilakukan Beijing. Rencananya, Beijing dan Washignton akan meningkatkan negosiasi menuju penghapusan tarif tambahan.




Credit  tempo.co



Putin Ungkap Isi Percakapan Singkat dengan Trump di G20



Putin Ungkap Isi Percakapan Singkat dengan Trump di G20
Putin mengungkap isi percakapan singkat antara dirinya dengan Trump di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina. Foto/Sputnik

MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkap isi percakapan singkat antara dirinya dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina.

Putin dan Trump dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan G20. Namun, di menit-menit akhir, Washington membatalkan pertemuan tersebut. Kedua pemimpin negara pada akhirnya tetap melakukan pertemuan singkat secara informal di sela-sela pertemuan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers di Moskow, Putin menyatakan, dalam percakapan itu dia menjelaskan situasi yang ada di Laut Hitam. Di mana pekan lalu sempat terjadi insiden yang melibatkan penjaga pantai Rusia dan Angkatan Laut Ukraina di perairan Crimea.

"Singkatnya, saya menjawab pertanyaan-pertanyaannya tentang insiden ini di Laut Hitam. Dia memiliki posisinya sendiri, saya memiliki posisi saya sendiri," kata Putin dalam sebuah pernyataan.

"Kami masing-masing berpegang pada pandangan kami sendiri, tetapi dalam hal apapun saya memberitahunya tentang perspektif kami tentang insiden ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/12).

Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuturkan, Presiden AS, Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin jika Moskow bebaskan perwira Ukraina yang ditangkap beberapa waktu lalu.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan CNN, Pompeo menuturkan keputusan pembatalan pertemuan Trump dan Putin adalah sesuatu yang disesalkan. Namun, dia menyebut, pembatalan ini disebabkan oleh tindakan Rusia di Selat Kerch.

"Kami ingin para perwiran itu kembali, kami ingin kapal-kapal itu kembali. Kami menyesal (pembatalan pertemuan Putin-Trump), tetapi Rusia menyebabkan pertemuan ini dibatalkan oleh perilaku mereka di Selat Kerch," kata Pompeo. 




Credit  sindonews.com





Kremlin Tutup Pintu Putin-Trump Bertemu dalam Waktu Dekat


Kremlin Tutup Pintu Putin-Trump Bertemu dalam Waktu Dekat
Presiden AS Donald Trump berjalan melewati Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Buenos Aires, Argentina. Foto/Istimewa

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mungkin mengadakan pembicaraan dalam waktu dekat setelah yang terakhir membatalkan pertemuan yang dijadwalkan di Argentina. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kremlin.

"Pemerintah Rusia dan AS melakukan kontak setelah Trump membatalkan pertemuannya dengan Putin pada Kamis, tetapi kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (2/12/2018).

Namun, Peskov menegaskan, Putin dan Trump melakukan kontak singkat di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, tanpa memberikan rincian pembicaraan mereka.

Trump membatalkan pertemuan dengan Putin merujuk konfrontasi Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung di sekitar Laut Azov. Tetapi Peskov mengatakan pertemuan itu tidak dapat dikondisikan dan kedua belah pihak.

Juru bicara Kremlin itu mengatakan Putin telah menjelaskan situasi di Selat Kerch dan Laut Azov kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pertemuan mereka di Buenos Aires, tetapi Trump melewatkan kesempatan itu.

Sehari sebelum KTT G20 dimulai, Presiden Donald Trump membatalkan pertemuannya dengan Putin yang telah direncanakan, mengutip insiden itu sebagai alasannya.

"Berdasarkan fakta bahwa kapal-kapal dan pelaut belum dikembalikan ke Ukraina dari Rusia, saya memutuskan bahwa akan lebih baik bagi semua pihak yang berkepentingan untuk membatalkan pertemuan saya yang dijadwalkan sebelumnya," tulisnya.

"Saya menantikan pertemuan yang berarti lagi segera setelah situasi ini diselesaikan!" imbuhnya.





Credit  sindonews.com



Pemerintah RI Paparkan Sejumlah Rekomendasi di Pertemuan G20


Pemerintah RI Paparkan Sejumlah Rekomendasi di Pertemuan G20
Jusuf Kalla yang mewakili Indonesia dalam pertemuan G20 menyampaikan rekomendasi berisi sejumlah poin, termasuk komitmen tentang Kesepakatan Paris. (REUTERS/Marcos Brindicci)


Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia merekomendasikan sejumlah poin dalam pertemuan pemimpin 20 negara dengan perekonomian terbesar dunia (G20) di Buenos Aires, Argentina, pada Sabtu (1/12) waktu setempat. Salah satu poin rekomendasi yakni menegaskan kembali komitmen bersama untuk mewujudkan kemitraan multilateral yang kuat.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai pihak yang mewakili Indonesia dalam pertemuan G20 tersebut.

"Kemudian komitmen penuh terhadap terwujudnya kesepakatan internasional, termasuk kesepakatan Paris," ujar JK melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (2/12). 



Kesepakatan Paris merupakan perjanjian yang ditandatangani pemimpin negara di seluruh dunia-termasuk Indonesia, pada 2016. Namun, belakangan Amerika Serikat keluar dari kesepakatan yang memuat tentang kondisi perubahan iklim tersebut.

JK juga merekomendasikan agar negara-negara yang tergabung dalam G20 memperkuat kolaborasi tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

"Serta memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan rakyat dan bumi," katanya.

Menurut JK, SDGs dan perubahan iklim merupakan dua isu global yang saling terkait dan perlu diatasi bersama. Ia meyakini keberhasilan penanganan isu perubahan iklim juga akan mendorong kesuksesan agenda SDGs. Sebab tak dapat dipungkiri dampak perubahan iklim sangat terasa di Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.


Salah satu upaya untuk menangani permasalahan itu, kata dia, adalah melalui mekanisme perdagangan karbon atau negosiasi dan pertukaran hak emisi gas rumah kaca. Hanya saja, JK menilai, mekanisme perdagangan karbon saat ini belum berjalan efektif.

"Indonesia prihatin dengan fakta bahwa mekanisme dan harga carbon trade masih jauh dari harapan yang mestinya dapat memberi insentif bagi reforestasi dan konservasi hutan," tuturnya.

Pihaknya juga mendesak negara-negara G20 agar memperkuat kemitraan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang energi terbarukan.

JK diketahui mewakili Indonesia dalam pertemuan G20 di Argentina sejak Jumat (30/11). Sejumlah dokumen dari hasil pertemuan disampaikan pada Sabtu (1/12) waktu setempat di antaranya tentang isu ekonomi digital, anti korupsi, termasuk pembangunan berkelanjutan. Ia dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 4 Desember mendatang.



Credit cnnindonesia.com





Jumat, 30 November 2018

KTT G20 Dibuka Dalam Krisis 'Serangan Trump'


KTT G20 Dibuka Dalam Krisis 'Serangan Trump'
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)


Jakarta, CB -- Pertemuan para pemimpin dunia selama dua hari di Argentina, KTT G20, resmi dibuka pada Jumat (30/11) dalam krisis setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan mendukung penyetelan ulang perdagangan negara.

Sebelum pertemuan itu dimulai, Trump dengan slogan "America First" menyatakan bakal mendapatkan hasil dari penandatanganan US-Mexico-Canada Agreement (USMCA) yang dikatakan sebagai pengganti Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Kedua perjanjian antar negara itu punya banyak kemiripan, namun sebagian telah diganti. Konten yang berbeda cukup buat Trump menyatakan kemenangan atas para pekerja AS yang diklaim dicurangi NAFTA.


Walau begitu Trump mengakui USMCA bukanlah sesuatu yang bisa mengubah permainan. Penandatanganan USMCA bakal dilakukan oleh negosiator perdagangan senior dari masing-masing negara, bukan dari pemimpin yang hadir di G20.

Selain itu Trump juga jadi sorotan karena rencananya bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada G20. Sebelumnya Trump sudah memberlakukan sanksi pajak buat barang-barang China dan mengancam bakal lebih banyak pada awal tahun depan. 


Setelah penandatanganan USMCA dan pembukaan G20 oleh Presiden Argentina Mauricio Macri, banyak orang dikatakan bakal berunjuk rasa di pusat Buenos Aires pada Jumat (30/11).

Sekarang ini, Argentina sedang bergulat dengan inflasi dan pengangguran yang meningkat. Hal ini disebabkan krisis ekonomi yang memaksa Argentina harus meminta dana talangan dari Dana Moneter Internasional (Internastional Monetary Fund).

"Banyak orang tidak memiliki rumah dan pekerjaan. Mereka tidak fokus pada orang yang membutuhkan," kata Ariel Villegas (47) saat protes di depan gedung Kongres Nasional Argentina Kamis lalu.

Pemerintah Argentina bersumpah tidak memberikan toleransi pada tindakan kekerasan mengingat negaranya sedang menjadi tuan rumah perhelatan pertemuan internasional terbesar. Lebih dari itu, pemerintah juga mengatakan sudah melakukan perjanjian dengan kelompok yang mengorganisir protes untuk menjaga ketenangan jalan-jalan di Buenos Aires.

Merkel terlambat


Kanselir Jerman Angela Merkel adalah salah satu pemimpin yang dijadwalkan akan duduk bersama Trump Jumat ini. Namun dia akan melewati sesi pembukaan acara tersebut setelah pesawatnya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Cologne, Jerman, karena masalah teknis.

Absennya Merkel bisa menyulitkan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berusaha membangun garda terdepan Eropa untuk melawan melawan Trump.

Tetapi pada Kamis malam, Macron menantang dengan mengatakan menolak pihak yang ingin menghadapi tantangan ekonomi dengan menjadi "agresif, isiolasionist, dan yang menutup perbatasan,". Ia memuji usaha pemberantasan kemiskinan yang disebabkan globalisasi beberapa dekade terakhir.

Pertemuan G20 akan dibarengi dengan susunan pertemuan diplomatik dan bilateral oleh beberapa pemimpin yang hadir termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Shinzo Abe, dan Perdana Menteri India Narendra Modi.






Credit  cnnindonesia.com


KTT G20 Digelar, Pemerintah Bersiap Siasati Efek Perang Dagang




Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana
Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana

CB, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah sedang berancang-ancang untuk memanfaatkan efek dari perang dagang usai Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Argentina.

Menurut Susiwijono, pemerintah memperhitungkan, bahwa para investor saat ini sedang menunggu hasil KTT G20, di mana trade war akan berlanjut atau tidak. "Kami hari-hari ini memikirkan respons dari efek trade war. Kami ingin selain memperdebatkan trade war juga hitung kemungkinan ada dampak positifnya," kata Susiwijono di kantornya, Jakarta, Kamis, 29 November 2018. "Kami menyebutnya second round effect dari trade war itu."
Susiwijono mengatakan, kalau industri-industri di sana tidak bisa mengekspor ke Amerika Serikat, mereka pasti memikirkan untuk memindahkan industri dan investasinya di negara lain atau melakukan relokasi industri. "Kalau G20 ini nanti tetap saja berlanjut, keributan polemik mengenai trade war ini, mereka harus memutuskan. Nah kami mengantisipasi," ujar dia. "Kalau mereka betul-betul memutuskan untuk merelokasi industri, kita harus siap menarik investasi itu, kita bersaing dengan banyak negara."
Menurut Susiwijono, persaingan ketat akan terjadi, terutama beberapa negara seperti Vietnam dan Thailand yang sangat agresif. "Kalau investasi itu bisa kita tarik, itu bisa luar biasa membantu menyelesaikan CAD (defisit transaksi berjalan)," ujarnya.
Lebih jauh, Susiwijono mengatakan pemerintah melihat tolak ukur dari negara lain. Contohnya, tax holiday di beberapa negara sudah sampai menawarkan 15 - 30 tahun. Kemudian DNI, negara lain jauh lebih membuka investasi asing di berbagai bidang usaha.
"Kemudian dari sisi kemudahan perizinan berusaha, EODB (ease of doing business) kemarin memberikan sinyal bahwa reform yang sudah kami berikan masih belum cukup mengejar ketertinggalan dengan negara lain," ujar Susiwijono.

Oleh karena itu, menurut Susiwijono, saat ini pemerintah betul-betul mendorong pembaruan perizinan, salah satunya dengan paket kebijakan ekonomi ke-16. "Berbagai effort kebijakan tadi masih dalam rangka menarik investasi," ujar Susiwijono. "Mumpung momentumnya seperti ini, kami akan menarik kembali investasi."






Credit  tempo.co



Buktikan Ancamannya, Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin


Buktikan Ancamannya, Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin
Presiden AS Donald Trump membatalkan pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT G20. Foto/Istimewa

BUENOS AIRES - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membuktikan ancaman untuk membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladmir Putin. Keduanya dijadwalkan bertemu di sela-sela KTT G20 yang dihelat di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan ini.

Trump membatalkan rencana pertemuan tersebut karena Rusia menolak untuk melepaskan kapal Angkatan Laut Ukraina dan para awaknya yang ditahan selama konfrontasi maritim antara kedua negara pada hari Minggu lalu.

"Berdasarkan fakta bahwa kapal-kapal dan pelaut belum kembali ke Ukraina dari Rusia, saya telah memutuskan bahwa akan lebih baik bagi semua pihak yang berkepentingan untuk membatalkan pertemuan saya yang sebelumnya dijadwalkan di Argentina dengan Presiden Vladimir Putin. Saya melihat maju ke KTT yang berarti lagi segera setelah situasi ini diselesaikan!" cuit Trump dalam perjalanan menuju pertemuan seperti dikutip dari CNN, Jumat (30/11/2018).

Trump mengumumkan ia membatalkan pertemuan kurang dari satu jam setelah mengatakan kepada wartawan bahwa ia percaya KTT G20 adalah waktu yang sangat baik untuk mengadakan pertemuan dengan Putin.

Tweet itu muncul tak lama setelah ia naik ke Air Force One untuk berangkat ke KTT G20 di Buenos Aires dan serangkaian pertemuan bilateral yang ia rencanakan di kota itu.

Di atas pesawat, juru bicaranya Sarah Sanders mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden membuat keputusannya dengan berkonsultasi dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, kepala staf John Kelly dan penasehat keamanan nasional John Bolton, yang menelepon ke pesawat dari Brasil.

Sanders mengatakan dia tidak mengetahui adanya pembicaraan telepon antara Trump dan Putin.

Sebelumnya Kamis, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia "mungkin" masih bertemu dengan Putin, meskipun ada insiden baru-baru ini di mana kapal Rusia menembaki dan menyita tiga kapal Ukraina dekat Crimea.

"Saya mungkin akan bertemu dengan Presiden Putin. Kami belum memutuskan pertemuan itu. Saya sedang memikirkannya, tetapi kami belum. Mereka ingin melakukannya. Saya pikir ini saat yang tepat untuk mengadakan pertemuan. Saya mendapatkan laporan lengkap di pesawat mengenai apa yang terjadi sehubungan dengan itu," katanya di Gedung Putih saat ia bersiap untuk naik ke Marine One.

Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov, dalam perjalanan ke KTT G20 di Buenos Aires, menanggapi pembatalan Trump, mengatakan: "Kami tetap terbang, sejauh ini kami hanya melihat tweet (Trump) dan laporan media. Kami tidak memiliki informasi resmi. Dan jika ini kasusnya, kita akan memiliki beberapa jam tambahan untuk pertemuan berguna lainnya! "

Trump sebelumnya sempat mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Putin terkait krisis di Laut Azov.

"Mungkin saya tidak akan mengadakan pertemuan (dengan Pak Putin). Mungkin saya bahkan tidak akan mengadakan pertemuan. Saya tidak suka agresi itu. Saya sama sekali tidak menginginkan agresi itu," katanya.

Kapal penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan pada hari Minggu saat dua kapal perang Ukraina dan sebuah kapal kecil berlayar melalui Selat Kerch di lepas pantai Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Dua puluh empat orang Ukraina ditahan dan setidaknya tiga orang terluka dalam insiden itu.

Ukraina menggambarkan insiden itu sebagai "tindakan agresi" tetapi Rusia mengatakan kapal negara tetangganya itu telah secara ilegal memasuki perairannya.

Pengadilan Crimea kemudian memerintahkan 12 orang Ukraina ditahan selama 60 hari. Pengadilan diperkirakan akan mengeluarkan putusan untuk prajurit lainnya pada hari Rabu.

Pasca insiden itu, Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari dari 26 November di 10 wilayah perbatasan. 


Credit  sindonews



Mohammed bin Salman Bakal Jadi Sorotan di KTT G20 di Argentina


Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Sumber: Hamad I Mohammed/Reuters/Aljazeera
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Sumber: Hamad I Mohammed/Reuters/Aljazeera

CB, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, tiba di ibukota Buenos Aires, Argentina, untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi KTT G20. Kehadiran Mohammed bin Salman menjadi pusat perhatian menyusul derasnya kasus pembunuhan wartawan senior, Jamal Khashoggi.
Putra Mahkota tiba di Buenos Aires setelah singgah di Tunisia. Di negara itu, dia 'disambut' oleh demonstrasi yang menuduhnya dalang pembunuh Khashoggi. Kerajaan Arab Saudi menyatakan Putra Mahkota tidak tahu-menahu soal pembunuhan Khashoggi.

Lembaga HAM, Human Rights Watch, pada Senin, 26 November 2018, meminta pemerintah Argentina agar menggunakan klausa kejahatan perang dalam konstitusi Negara Tango itu untuk menginvestigasi atas segala kemungkinan keterlibatan Putra Mahkota terhadap kejahatan kemanusiaan di Yaman dan pembunuhan Khashoggi.
Negara-negara Barat juga menyerukan agar Arab Saudi segera mengakhiri kampanye militernya di perang Yaman, yang dilakukan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Krisis kemanusiaan di Yaman sekarang ini semakin memburuk.

Rencananya, para pemimpin negara-negara anggota G20 akan memulai pertemuan pada Jumat, 30 November 2018. Diperkirakan, bakal ada sejumlah pemimpin dunia yang tidak mau bersalaman dengan Mohammed bin Salman.
Ajang foto bersama juga kemungkinan bisa menimbulkan riak dan reaksi karena ada sejumlah pemimpin dunia yang memperlihatkan posisi sikap mereka menerima kepemimpinan Mohammed bin Salman. Sebelumnya, CIA menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti, Putra Mahkota Arab Saudi terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Selain Mohammed bin Salman, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengkonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20. Mohammed bin Salman sudah meminta agar Erdogan mau meluangkan waktu berjumpa dengannya disela-sela KTT G20. Hubungan bilateral Turki - Arab Saudi diselimuti ketegangan setelah mencuatnya kasus pembunuhan Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.




Credit  tempo.co






Perang Dagang AS-China Jadi Sorotan Utama KTT G20


Perang Dagang AS-China Jadi Sorotan Utama KTT G20
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jin Ping di sela KTT G20 di Argentina. (REUTERS/Carlos Barria)


Jakarta, CB -- KTT G20 digelar di Buenos Aires, Argentina, di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Preisden China Xi Jinping di sela KTT disebut-sebut bakal menentukan nasib perang dagang kedua negara ke depannya.

Sejak September silam, ekonomi dunia dirundung potensi bahaya dari guncangan perang dagang Trump. Dengan moto 'America First', Trump mencederai konsensus yang telah disepakati negara-negara G20 selama satu dekade dalam menjalani perdagangan internasional.



Trump melancarkan perang dagang ke sejumlah negara, termasuk China. Dengan China, perang dagang itu terjadi sejak pertengahan 2018. AS memberlakukan tarif tinggi atas barang-barang China senilai US$250 miliar per tahun (Rp3,6 triliun).


Sebagai pembalasan, Cina memberlakukan tarif sebesar US$110 miliar (Rp1,6 triliun) terhadap barang-barang AS.

Ajang saling balas menaikkan tarif antara AS dan China ini mendorong kenaikan harga pada sejumlah produk China seperti penyedot debu hingga alat teknologi seperti modem. Di sisi lain, barang-barang AS yang ditargetkan China antara lain gas alam cair dan jenis pesawat tertentu.


Konflik ini diproyeksikan akan menuju titik terang pada KTT G20 di Argentina mendatang. Pasalnya, Trump dan Xi Jin Ping akan bertemu di konferensi G20 ke-13 tersebut.

Belum reda api konflik perang dagang, agenda lain sudah menanti untuk dibahas di KTT G20 mendatang. Trump mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Trump memang dijadwalkan akan bertemu dengan Putin di sela-sela pertemuan G20 mendatang. Keduanya akan membahas berbagai isu mulai dari pengendalian senjata, konflik Timur Tengah, hingga masalah Ukraina.

Pada pekan lalu, Rusia dan Ukraina kembali bersitegang di Selat Kerch, Laut Hitam. Rusia melepaskan tembakan dan menyita tiga kapal Ukraina yang mereka klaim memasuki wilayah Moskow. Sedangkan, Ukraina mengaku bahwa kapal mereka ditembaki setelah awak memutuskan menjauh dan kembali ke pelabuhan di Odesa.

Insiden ini dinilai mampu memicu kembali perselisihan terbuka antara AS dan Rusia negara seperti terjadi pada 2014 silam saat kedua negara terlibat pertikaian atas Krimea.





Credit  cnnindonesia.com


Cina Harapkan Hasil Positif dalam Pertemuan dengan AS di G20


Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Donald Trump dan Xi Jinping akan membicarakan perdagangan di sela-sela KTT G20




CB, BEIJING - Kementerian Perdagangan Cina mengatakan Beijing berharap adanya hasil positif dalam menyelesaikan sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan bertemu untuk membicarakan perdagangan di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, pada Sabtu (1/12).

Ketika ditanya apakah Cina berusaha mencegah lebih banyak kenaikan tarif dari AS pada pertemuan itu, juru bicara kementerian, Gao Feng, mengatakan tim ekonomi dari kedua belah pihak telah menjalin kontak untuk menerapkan konsensus yang dicapai oleh Trump dan Xi dalam panggilan telepon bulan ini.

"Saya berharap Amerika Serikat dan Cina dapat bergerak ke arah satu sama lain dan bekerja keras untuk mencapai hasil positif dalam pertemuan itu," kata Gao, tanpa memberikan rincian.

AS telah mengenakan bea tambahan antara 10 persen hingga 25 persen pada barang-barang Cina senilai 250 miliar dolar AS tahun ini. Kebijakan itu disebut sebagai hukuman atas praktik perdagangan yang tidak adil yang dituduh telah dilakukan Cina. Tarif 10 persen akan meningkat menjadi 25 persen di tahun depan.

Sebuah jajak pendapat Reuters pada Rabu (28/11) menunjukkan, pabrik-pabrik Cina tengah berjuang untuk terus berdiri selama dua bulan berturut-turut pada November ini. Hal itu karena permintaan menurun di dalam negeri dan ancaman tarif AS yang lebih tinggi.

"Pihak Cina telah berulang kali menekankan, esensi dari kerja sama ekonomi dan perdagangan Cina-AS adalah saling menguntungkan dan win-win," ungkap Gao.




Credit  republika.co.id




Kamis, 29 November 2018

Rusia: Putin akan Bertemu Putra Mahkota Saudi di Sela-sela G20


Rusia: Putin akan Bertemu Putra Mahkota Saudi di Sela-sela G20
Peskov menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin akan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman di sela-sela pertemuan G20. Foto/Istimea

MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di sela-sela pertemuan G20 di Argentina.

Berbicara dalam konferensi pers di Moskow, Peskov menuturkan, rincian dari pembicaraan antara Putin dan Mohammed bin Salman disampaikan oleh ajudan Putin dalam waktu dekat.

"Ajudan presiden, Yury Ushakov akan menjelaskan tentang agenda pertemuan dan rincian lainnya," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (28/11).

Sebelumnya, Peskov menjelaskan mengenai rencana pertemuan Putin dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dia menuturkan, tidak ada perubahan dalam rencana pertemuan antara Putin dengan Trump di sela-sela pertemuan G-20, meski adanya ancaman dari Trump.

Peskov menuturkan, pertemuan Putin dengan Trump di sela-sela KTT G20 telah disepakati dan sedang dipersiapkan. Dia memastikan sampai saat ini tidak ada informasi tentang pembatalan pertemuan dari pihak AS.

Seperti diketahui, Trump, mengatakan ia mungkin akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul bentrokan antara Rusia dan Ukraina di Laut Crimea. 





Credit  sindonews.com




Pangeran MBS Tiba di Argentina di Tengah Kasus Khashoggi


Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Cliff Owen
Pangeran MBS tiba di Buenos Aires untuk menghadiri KTT G20.



CB, BUENOS AIRES -- Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman tiba di Buenos Aires untuk mengikuti pertemuan G20. Ia tiba pada Rabu (28/11) di tengah kontroversi yang menerpanya seputar pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Pertemuan G20 rencananya akan dimulai pada Jumat (30/11) mendatang. Pada Senin lalu Human Rights Watch (HRW) meminta Argentina menerapkan pasal kejahatan perang buat Pangeran MBS. Pasal ini diharapkan bisa membantu investigasi segala kemungkinan keterlibatan sang pangeran dalam kasus kemanusiaan di Yaman dan pembunuhan Khashoggi.

Kepada Reuters perwakilan dari kantor kejaksaan setempat menyatakan pihaknya masih terus mendalami permintaan HRW. Hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil guna melakukan investigasi.

Terbunuhnya Khashoggi yang merupakan kolumnis Washington Post dan kerap mengkritik putra mahkota telah menyulut ketegangan dengan Barat. Arab Saudi menyatakan sang pangeran tidak tahu menahu soal pembunuhan. Khashoggi.

Pangeran MBS mendarat di Buenos Aires dari Tunisia, tempat ia bertemu para pengunjuk rasa yang menudingnya sebagai pembunuh. Di Argentina, kedatangan sang pangeran disambut Menteri Luar Negeri Jorge Faurie.

Negara-negara barat juga mendesak Arab untuk menghentikan kampanye militer di Yaman yang digagas oleh Pangeran MBS. Tindakan tersebut dinilai makin memperburuk krisis kemanusiaan di negara tersebut.





Credit  republika.co.id





Rabu, 28 November 2018

Trump akan Bertemu Putin di KTT G20, tapi Tidak dengan MBS


Trump akan Bertemu Putin di KTT G20, tapi Tidak dengan MBS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Juni lalu. Foto/REUTERS/Leonhard Foeger

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, pekan ini. Namun, pemimpin Gedung Putih itu tidak akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Jadwal Trump itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton kepada wartawan pada hari Selasa. Bolton mengatakan jadwal presiden AS sangat padat dan tidak ada agenda pertemuan dengan MBS.

Pertemuan Trump dengan Putin diyakini akan dibangun di puncak pertemuan para pemimpin di Helsinki musim panas ini, dengan banyak masalah yang muncul."Kedua pemimpin akan membahas masalah keamanan, kontrol senjata, dan isu-isu regional, termasuk Timur Tengah," kata Bolton, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/11/2018).

"Ketegangan baru-baru ini antara Rusia dan Ukraina adalah pasti akan dibicarakan," ujar Bolton.

Trump kemungkinan akan para politisi AS untuk membahas konfrontasi baru-baru ini antara kapal perang Rusia dan Ukraina di Selat Kerch, pantai Crimea.

Trump sendiri telah berkomentar terkait bentrok terbaru militer Moskow dan Kiev. "Tidak senang sama sekali," ujar Trump.

Hanya saja, dia menolak untuk menguraikannya atau memihak dalam konflik hari Minggu tersebut. Pertemuan Trump dengan Putin akan menjadi yang pertama kalinya sejak Juni lalu, di mana kedua pemimpin mendapat kesempatan untuk berbicara. Belum lama ini, keduanya juga bertemu, namun hanya singkat, di acara peringatan Hari Gencatan Senjata di Paris.

Namun, yang lebih penting adalah tidak akan adanya pertemuan Trump dengan Putra Mahkota Saudi. Pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, telah memperkeruh hubungan antara Riyadh dan sebagian besar negara di dunia.

Trump sampai saat ini tetap memihak Saudi, meskipun ada seruan dari para anggota parlemen untuk menjatuhkan sanksi terhadap Riyadh.

Bolton mengatakan pertemuan antara Trump dan MBS masih mungkin terjadi, tetapi tidak lebih dari itu.

"Saya tidak akan mengatakan bahwa kami telah mengesampingkan interaksi apa pun," katanya. "Jadwal presiden sangat padat, kami tidak akan mengesampingkan apa pun."

Arab Saudi telah mengakui bahwa Jamal Khashoggi dibunuh dalam "operasi nakal" Riyadh. Namun, pemerintah Saudi membantah bahwa MBS berwenang atau memerintahkan eksekusinya.





Credit  sindonews.com