Senin, 22 Februari 2016

Misi ke Mars, NASA 'Kebanjiran' 18.300 Pelamar Astronot

Jumlah lamaran tersebut menjadi yang paling banyak sejak 1978.

Misi ke Mars, NASA 'Kebanjiran' 18.300 Pelamar Astronot
Perpisahan Mengharukan Jelang Misi Penerbangan Luar Angkasa (REUTERS/Shamil Zhumatov)
CB – Lebih dari 18.300 orang mengajukan diri untuk melamar sebagai astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Jumlah lamaran tersebut menjadi yang paling banyak sejak 1978.
Pada akhir 1970-an itu lamaran yang masuk mencapai 8.000 orang. Saat itu pembukaan 'lowongan' astronot tersebut diperbolehkan untuk pertama kalinya bagi kaum hawa. Meningkatnya peminat para penjelajah ruang angkasa di bawah bendera NASA ini diduga karena program misi berawak ke Planet Mars.
"Ini sama sekali tidak mengejutkan saya, bahwa begitu banyak orang Amerika dari berbagi latar belakang ingin secara pribadi berkontribusi dalam perjalanan NASA ke Mars," ujar Administrator NASA, Charles Bolden dalam pernyataannya dilansir dari Discovery, Senin 22 Februari 2016.
Diketahui, lowongan astronot NASA ini dibuka sejak 14 Desember 2015 hingga ditutup 18 Februari 2016. Hasilnya, jumlah pelamar tiga kali lipat dari jumlah pada 2012. Empat tahun lalu, orang yang ingin mengikuti kelas astronot sampai lebih dari 6.300 orang atau menjadi total jumlah pelamar ketiga terbesar yang diterima NASA.
"Beberapa pria dan wanita yang berbakat dan menjadi terpilih menjadi astronot akan diterbangkan dari tanah Amerika pada pesawat buatan Amerika sendiri," ungkap Bolden yang juga seorang mantan astronot NASA sejak 1980.
Para pelamar astronot lebih dari 18.300 orang tersebut akan diseleksi oleh NASA secara ketat selama 18 bulan ke depan. Badan antariksa negeri Paman Sam itu akan mengerucutkan jumlah kandidat hingga mencapai 14 orang saja, sebelum memulai proses latihan astronot yang sesungguhnya.
Proses latihan astronot itu akan memakan waktu sekitar dua tahun, termasuk soal pelatihan sistem pesawat ulak-alik, keterampilan spacewalking (berjalan di antariksa) kerja sama tim, bahasa Rusia, dan keterampilan lainnya untuk menunjang 'bertahan hidup' di ruang hampa.
Pada akhirnya, mereka yang terpilih akan mengisi program menjalani tugas di Stasiun Luar Angkaa Internasional (ISS), pesawat ruang angkasa Orion, atau kru dari Boeing CST-100 Starliner atau SpaceX.
Diinformasikan, Orion yang tak lain adalah mega roket yang pernah ada dan pembangunannya akan dimulai awal 2020. Orion akan diisikan empat awak yang diperuntukkan sebagai modul habitat untuk melakukan perjalanan panjang selama 21 hari ke Planet Mars. Sedangkan, kru Starliner nantinya akan membawa empat astronot ke ISS dalam rangka program awak komersil.
"Begitu banyak orang mengikuti kesempatan ini untuk menjadi bagian dari misi menarik NASA. Saya berharap bertemu pria dan wanita cukup berbakat sebagai astronot yang luar biasa," ucap Brian Kelly, Direktur Operasi Penerbangan di Johnson Space Center, NASA.



Credit  VIVA.co.id