TEL AVIV
- Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon mengatakan, Washington dan
Moskow memberikan Israel kebebasan untuk beraksi di Suriah. Yaalon juga
mengungkapkan, Israel telah melakukan serangkaian serangan selama lima
tahun terakhir di Suriah.
"Tindakan Israel didasarkan pada satu prinsip, yaitu mempertahankan diri. Hal ini diketahui oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia, yang juga tengah beraksi di Suriah, bahwa kami bebas bertindak dan melindungi kebebasan kami," kata Yaalon seperti dikutip dari Midle East Online, Selasa (23/2/2016).
Yaalon juga mengungkapkan rasa pesimisnya terhadap gencatan senjata yang diberlakukan di Suriah. Pasalnya, gencatan senjata itu tidak mengikutsertakan ISIS dan Front al-Nusra.
"Sulit bagi saya untuk melihat gencatan senjata sementara Daesh (kelompok Negara Islam) dan fornt Al-Nusra (afiliasi Suriah Al-Qaeda) bukan bagian dari proses dan Rusia mengatakan mereka akan menyerang kedua organisasi," kata Yaalon.
"Tindakan Israel didasarkan pada satu prinsip, yaitu mempertahankan diri. Hal ini diketahui oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia, yang juga tengah beraksi di Suriah, bahwa kami bebas bertindak dan melindungi kebebasan kami," kata Yaalon seperti dikutip dari Midle East Online, Selasa (23/2/2016).
Yaalon juga mengungkapkan rasa pesimisnya terhadap gencatan senjata yang diberlakukan di Suriah. Pasalnya, gencatan senjata itu tidak mengikutsertakan ISIS dan Front al-Nusra.
"Sulit bagi saya untuk melihat gencatan senjata sementara Daesh (kelompok Negara Islam) dan fornt Al-Nusra (afiliasi Suriah Al-Qaeda) bukan bagian dari proses dan Rusia mengatakan mereka akan menyerang kedua organisasi," kata Yaalon.
Credit Sindonews