Perdana Menteri
Inggris, David Cameron, memperingatkan bahwa keputusan meninggalkan Uni
Eropa "dapat menyakiti para pekerja selama bertahun-tahun ke depan".
Cameron menyampaikan hal ini saat menyampaikan pandangannya di hadapan parlemen agar Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa.Dia mengatakan pilihannya adalah antara "Inggris yang lebih besar" dengan tetap bergabung, atau "lompatan menuju kegelapan" dengan keluar dari EU.
Pernyataan ini adalah serangan terhadap Boris Johnson, yang termasuk dalam bentuk usulan PM bagi referendum kedua.
Lebih 100 anggota parlemen dari Partai Konservatif berkeinginan keluar dari EU, termasuk sejumlah menteri yang duduk bersama-sama PM di Majelis Rendah.
Dalam pernyataannya di majelis, Cameron mengatakan kepada para anggota parlemen, sebagai seorang PM yang tidak akan berusaha terpilih kembali, dirinya "tidak memiliki agenda lain kecuali yang terbaik untuk negara".
Pernyataan tersebut dipandang ditujukan bagi Johnson, yang dituduh sejumlah pihak menempatkan ambisi pribadi daripada prinsipnya terkait keputusannya mendukung usaha keluar dari EU.
Credit BBC