Tampilkan postingan dengan label MESIR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MESIR. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Mei 2019

Pengadilan Mesir Vonis Mati 2 Pelaku Serangan Gereja di Kairo


Pengadilan Mesir Vonis Mati 2 Pelaku Serangan Gereja di Kairo
Ilustrasi serangan teror di gereja di Kairo, Mesir. (Reuters/Amr Abdallah Dalsh).



Jakarta, CB -- Pengadilan Mesir pada Minggu (12/5) memvonis mati dua terdakwa terkait serangan gereja dan sebuah toko milik orang Kristen di Kairo. Sementara delapan terdakwa lainnya dihukum tiga tahun hingga penjara seumur hidup terkait serangan yang menewaskan 10 orang pada 2017 silam tersebut.

Dikutip Reuters, Senin (13/5), pengadilan keamanan darurat memvonis mati tersangka utama, yang mendekam di penjara dan satu tersangka lain yang masih buron.

Dua terdakwa lain dijatuhi hukuman seumur hidup. Empat orang divonis empat tahun penjara dan dua lainnya tiga tahun penjara. Sementara itu, satu tersangka dibebaskan dan dua tersangka lagi masih buron.


Pihak berwenang menuturkan pria yang dilengkapi senjata itu mengalami luka akibat serangan, yang diklaim oleh ISIS.


Insiden berdarah itu terjadi pada Desember 2017 ketika satu dari sekelompok pria bersenjata memberondong peluru ke arah warga di sebuah toko di pinggiran Helwan, Kairo Selatan, dan menewaskan dua orang. Sebelumnya ia lebih dulu menembaki pintu masuk Gereja Mar Mina di dekat toko, dan membunuh tujuh orang serta seorang polisi.

Sejak penggulingan mantan presiden Mesir, Mohamed Mursi pada 2014 lalu, ratusan perwira polisi, tentara, dan warga sipil tewas dalam serangan jihadis.

Pada November 2017, tersangka militan ISIS membunuh lebih dari 300 jamaah muslim dalam serangan senjata dan bom di sebuah masjid di Semenanjung Sinai.

Tentara Mesir pun melakukan operasi besar-besaran yang difokuskan pada Sinai yang bertujuan untuk melawan ISIS.

Pada April 2018 lalu, pengadilan militer menjatuhkan hukuman mati kepada 36 orang karena serangan bom gereja.

Umat Kristen Koptik Mesir, yang merupakan 10 persen dari seluruh penduduk Mesir, menjadi sasaran gerilyawan garis keras dalam beberapa tahun belakangan.



Credit  cnnindonesia.com



Rabu, 08 Mei 2019

Mesir kuatkan vonis mati 13 anggota militan


Mesir kuatkan vonis mati 13 anggota militan
Presiden Mesir, Abdul Fattah As-Sisi. (Antara)



Kairo (CB) - Pengadilan banding tertinggi Mesir, Selasa, menguatkan vonis mati 13 anggota kelompok militan yang dihukum lantaran melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan, kata sumber yudisial dan pengacara.

Seluruh anggota mengajukan banding ke Pengadilan Kasasi setelah pengadilan pidana Kairo menjatuhkan vonis mati pada 2017. Pengadilan Kasasi merupakan pengadilan sipil tertinggi di Mesir dan putusannya tidak dapat ditentang saat mengajukan banding.

Mereka adalah anggota Ajnad Misr, atau Tentara Mesir, kelompok yang muncul pada Januari 2014 dan menargetkan pasukan keamanan di ibu kota Kairo dan sekitarnya.

Pentolan kelompok tersebut tewas oleh pasukan keamanan pada 2015 dan banyak sisa anggotanya yang kini ditahan.

Pasukan keamanan Mesir meluncurkan operasi keamanan besar pada Februari 2018 untuk menghabisi militan garis keras yang melancarkan pemberontakan, yang menewaskan ratusan tentara, polisi dan penduduk selama beberapa tahun.





Ceredit  antaranews.com




Rabu, 24 April 2019

Referendum amandemen konstitusi tak akan pengaruhi hubungan Mesir-RI


Referendum amandemen konstitusi tak akan pengaruhi hubungan Mesir-RI
Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ahmed Amr Ahmed Moawad saat ditemui awak media usai pembukaan pameran foto "Faces of Indonesia" di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa (23/4/2019). (ANTARA/Dea N. Zhafira)




Jakarta (CB) - Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ahmed Amr Ahmed Moawad mengungkapkan bahwa hasil jajak pendapat atau referendum amandemen konstitusi Mesir tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral negara piramida tersebut dengan Indonesia.

“Referendum ini merupakan hal internal di negara kami. Apapun hasil yang akan keluar nanti, tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral kami dengan Indonesia maupun dengan negara-negara lain,” kata Moawad saat ditemui di pameran foto “Faces of Indonesia” di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, cakupan dari hasil referendum tersebut akan berpengaruh pada beberapa hal terkait konstitusi Mesir, seperti formasi parlemen dan lama periode jabatan presiden

Mesir telah melakukan jajak pendapat terkait amandemen konstitusi selama tiga hari pada tanggal 20 hingga 22 April lalu.

Moawad menambahkan bahwa warga Mesir yang berada di Indonesia pun telah memberikan hak suara di Kedutaan Mesir, Jakarta, pada periode yang sama 20-22 April lalu.

“Kami di Kedutaan telah membuka pintu bagi para warga Mesir di Indonesia, yang ingin berpartisipasi pada jajak pendapat ini. Pemungutan suara dimulai dari pukul 9 pagi hingga 9 malam,” ujar dia.

Hasil dari referendum Mesir ini, lanjut Moawad, akan diumumkan secara kolektif, namun belum ada kepastian waktu.

Jika hasil referendum menyetujui amandemen, masa jabatan Presiden Petahana Abdul Fattah Al-Sisi akan diperpanjang, dari empat tahun menjadi enam tahun hingga 2024, dari yang sebelumnya hanya sampai 2022.

Amandemen konstitusi itu juga akan memberikan pengaruh militer yang lebih besar dalam sektor politik dan memberikan kendali lebih luas bagi Presiden Al-Sisi atas peradilan.





Credit  antaranews.com





Senin, 15 April 2019

Parlemen Mesir gelar pemungutan suara usulan amendemen UUD


Parlemen Mesir gelar pemungutan suara usulan amendemen UUD
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi berbicara saat upacara pelantikan dirinya untuk masa jabatan yang kedua, di Dewan Perwakilan Rakyat di Kairo, Mesir, Sabtu (2/6/2018). (The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS)



Kairo (CB) - Parlemen Mesir akan menggelar pemungutan suara tentang amendemen konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) negara itu pada Selasa, termasuk mengenai perpanjangan masa jabatan empat tahun Presiden Abdel Fattah al-Sisi saat ini, kata ketua DPR, Ali Abdelaal, Minggu.

Usulan amendemen UUD itu termasuk  rencana untuk membolehkan Sisi menjalani dua masa jabatan enam tahun barunya, setelah masa jabatan saat ini berakhir pada 2022.

Namun menurut rancangan terbaru yang dilihat oleh Reuters, amendemen terbaru itu akan memungkinkan Sisi tetap berkuasa hingga 2030, dengan memperpanjang masa jabatannya saat ini selama dua tahun lagi dan memungkinkan ia untuk mencalonkan kembali pada 2024.

Stasiun TV pada Minggu melaporkan bahwa komite legislatif parlemen telah menyetujui amendemen tersebut. Mereka juga siap untuk menggelar pemungutan suara di Dewan pada Selasa.

Abdelaal menuturkan perubahan tersebut merupakan hasil diskusi sipil yang diselenggarakan oleh parlemen guna mendengar berbagai sudut pandang mengenai usulan amendemen.

Jika pada Selasa disepakati parlemen, amendemen itu akan dimasukkan ke referendum publik, yang diharapkan akhir bulan ini, sebelum diberlakukan, kata Abdelaal. Pendukung Sisi, mendominasi majelis yang beranggotakan 596 orang.

Perubahan usulan tersebut juga menyerukan dibentuknya kamar parlemen kedua yang disebut Senat, yang terdiri atas 180 anggota, dan memberikan kekuasan baru kepada presiden atas penunjukkan hakim dan jaksa.

Mereka juga merevisi pasal 200 untuk menambahkan bahwa tugas militer adalah melindungi "konstitusi dan demokrasi serta susunan fundamental negara dan watak sipilnya."

Beberapa kritikus khawatir bahwa perubahan tersebut dapat memberi militer pengaruh lebih dalam kehidupan politik di Mesir.



Credit  antaranews.com


Kamis, 11 April 2019

Mesir keluar dari koalisi keamanan anti-Iran pimpinan AS


Mesir keluar dari koalisi keamanan anti-Iran pimpinan AS

Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi berbicara saat upacara pelantikan dirinya untuk masa jabatan yang kedua, di Dewan Perwakilan Rakyat di Kairo, Mesir, Sabtu (2/6/2018). (The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS)




Riyadh, Arab Saudi (CB) - Mesir telah keluar dari upaya AS untuk membentuk "NATO Arab" dengan sekutu penting Arab-nya, kata empat sumber yang mengetahui keputusan tersebut.

Langkah Mesir itu merupakan pukulan terhadap strategi Amerika untuk mengekang kekuasaan Iran.

Mesir menyampaikan keputusannya kepada Amerika Serikat dan peserta lain di Aliansi Keamanan Timur Tengah, atau MESA, sebelum satu pertemuan yang diselenggarakan pada Ahad (7/4) di Riyadh, Arab Saudi, kata satu sumber.

Kairo tidak mengirim delegasi ke pertemuan tersebut, yang terakhir diselenggarakan untuk menggolkan upaya pimpinan AS guna mengikat sekutu Arab Muslim Sunni ke dalam satu kesepakatan keamanan, politik dan ekonomi guna menangkal Iran Syiah, kata sumber itu.

Mesir menarik diri sebab Kairo meragukan keseriusan gagasan tersebut, masih ingin melihat cetak biru yang menjelaskannya, dan akibat bahaya bahwa rencana itu mungkin meningkatkan ketegangan dengan Iran, kata satu sumber Arab yang, seperti yang lain, tak ingin disebutkan jati dirinya.

Ketidaktentuan mengenai apakah Presiden AS Donald Trump akan meraih masa jabatan kedua tahun depan dan apakah penggantinya mungkin mencampakkan gagasan itu juga memperkuat keputusan Mesir, kata sumber Arab tersebut.

"Itu tak berjalan dengan mulus," kata satu sumber Arab Saudi mengenai gagasan tersebut.

Gagasan itu, yang pertama kali diusulkan oleh Arab Saudi pada 2017, juga bertujuan membatasi pertumbuhan Rusia dan China di wilayah tersebut, kata satu dokumen rahasia Gedung Putih yang dilihat oleh Reuters tahun lalu.

Kedutaan Besar Mesir di Washington dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar.

Selain Amerika Serikat dan Arab Saudi, peserta MESA meliputi Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman dan Jordania.

Dua hari setelah pertemuan Riyadh, Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi mengunjungi Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan Trump. Sebelum pertemuan itu, Trump mengatakan mereka akan membicarakan masalah keamanan, tapi tidak jelas apakah mereka membahas masalah MESA.




Credit  antaranews.com


Rabu, 10 April 2019

Boyong Jet Tempur Su-35S Rusia, AS Ancam Sanksi Mesir



Boyong Jet Tempur Su-35S Rusia, AS Ancam Sanksi Mesir
AS mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Mesir jika membeli jet tempur Su-35S Rusia. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengatakan bahwa Mesir akan menghadapi sanksi jika membeli jet tempur Su-35S Rusia. Hal itu dikatakan Pompeo saat berpidato di Senat AS.

Ia juga menyatakan bahwa Mesir telah meyakinkan AS akan mempertimbangkan kemungkinan sanksi AS dan menyatakan harapannya dapat menarik diri dari kesepakatan itu.

"Kami telah memperjelas sistem terhadap mereka yang memiliki pesawat itu (Su-35S) ... mengharuskan sanksi terhadap rezim," kata Pompeo kepada Komite Senat tentang Alokasi Anggaran Departemen Luar Negeri 2020. 

"Kami telah menerima jaminan dari mereka, mereka mengerti itu, dan saya sangat berharap mereka akan memutuskan untuk tidak melanjutkan akuisisi itu," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (10/4/2019).

Sebelumnya pada hari itu, menjelang kunjungan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi ke Washington, seorang pejabat senior pemerintah Trump mengatakan AS mendorong Mesir untuk berbalik ke Barat dan menjauh dari Rusia.

"Dalam hal pengaruh Rusia yang berkembang di kawasan itu, itu jelas sesuatu yang kami sangat prihatin. Kami tidak melihat banyak manfaat material untuk keterlibatan dengan Rusia," kata pejabat itu.

"Kami hanya akan mendorong orang-orang Mesir untuk berbalik lebih ke Barat, ke Amerika Serikat," imbuhnya.

Pejabat itu mendesak Mesir dan negara-negara lain yang ingin mempertahankan hubungan militer dengan AS agar tidak membeli senjata Rusia karena mereka berisiko terkena sanksi di bawah Undang-Undang CAATSA.

Pada pertengahan Maret, Rusia dan Mesir dilaporkan menandatangani kontrak senilai USD2 miliar dolar untuk pembelian lebih dari 20 pesawat tempur multi-role Su-35S Rusia dan senjata yang diluncurkan melalui udara.

Menurut surat kabar Kommersant, perjanjian untuk membeli lebih dari 20 pesawat dan senjata senilai sekitar USD2 miliar mulai berlaku pada akhir 2018, dan pengiriman dapat dimulai pada 2020 atau 2021.

Namun, Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknis-Militer (FSMTC) mengatakan bahwa tidak ada kontrak untuk pasokan pesawat yang ditandatangani pada paruh kedua 2018.

Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Mesir al-Sisi. Gedung Putih mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa kedua pemimpin akan fokus pada kerja sama militer dan kontraterorisme selama pertemuan mereka. 




Credit  sindonews.com



Serangan bom di Sinai utara tewaskan 4 polisi, 3 sipil


Serangan bom di Sinai utara tewaskan 4 polisi, 3 sipil

Pasukan keamanan Mesir (92newshd.tv) (92newshd.tv/)




Kairo (CB) - Tujuh orang termasuk empat personel polisi tewas pada Selasa saat pengebom bunuh diri menargetkan polisi di dekat pasar di Kota Sheikh Zuweid, Sinai Utara, demikian pernyataan kementerian dalam negeri Mesir.

Kementerian mengatakan, penyerang yang berusia sekitar 15 tahun dan seorang bocah enam tahun tewas dalam insiden tersebut. Sementara itu, 26 orang lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Menurut pernyataan, serangan terjadi ketika pasukan keamanan melakukan penyisiran di dekat pasar.

Kepala penyelidikan di kota tersebut bersama ajudannya ikut tewas, kata tiga sumber keamanan.

Kelompok ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut dan mengatakan sebanyak 15 orang tewas ataupun terluka. Pihaknya mengindentifikasi penyerang sebagai Abu Hagar al-Masry, yang meledakkan rompi dengan bahan peledak saat berada di dekat patroli polisi.

Mesir sedang memerangi pemberontakan militan yang melancarkan sejumlah serangan, terutama di Semenanjung Sinai, tempat militer menggelar operasi keamanan besar-besaran sejak Februari 2018.



Credit  antaranews.com




Selasa, 09 April 2019

Mesir ungkap mumi berumur 2.500 tahun di makam terlantar


Mesir ungkap mumi berumur 2.500 tahun di makam terlantar

Illustrasi - Mesir mengungkapkan keberadaan mumi dari pemuka agama yang diperkirakan berumur 2.500 tahun dari sebuah makam kuno di bagian selatan Kairo.


Minya, Mesir (CB) - Mesir mengungkapkan keberadaan mumi dari pemuka agama yang diperkirakan berumur 2.500 tahun dari sebuah makam kuno di bagian selatan Kairo.

Seorang ahli tentang Mesir, Zahi Hawass dan tim Mesir membuka tiga sarkofagus atau tempat penyimpanan jenazah Mesir dari dinast ke 26.
Salah satunya berisi satu mumi yang diawetkan dengan sangat baik, dari jenazah seorang pendeta yang disegani, terbungkus kain dan berhiaskan emas menggambarkan Dewi Isis dari Mesir kuno.

Tim tersebut juga membuka dua sarkofagus yang lain salah satunya berisi mumi perempuan berhiaskan manik-manik biru dan yang lainnya dengan ayah di makam keluarga. Temuan itu disiarkan langsung oleh saluran Discovery pada Minggu.

Dalam situs makam di provinsi Minya, tim juga menemukan kepala lilin yang langka. "Saya belum pernah menemukan benda seperti ini dalam periode akhir," kata Hawass.

Para arkeolog Mesir menemukan situs tersebut satu setengah tahun yang lalu dan penggalian masih berlanjut.

"Saya sangat yakin bahwa situs ini perlu digali mungkin hingga 50 tahun ke depan," kata Hawass kepada Reuters sehari sebelum tiga sarkofagus itu dibuka. Dia mengharapkan akan menemukan lebih banyak kuburan di tempat tersebut.

Pada 1927, sebuah sarkofagus dari batu kapur berukuran raksasa ditemukan di kawasan tersebut dan ditempatkan di museum Mesir di Kairo, tapi situs ini kemudian dilupakan, kata Hawass.

Akan tetapi dua tahun yang lalu, ditemukan penggalian tidak berizin dan dihentikan, katanya. Kejadian itu memperingatkan para arkeologis yang kemudian memulai penggalian.




Credit  antaranews.com


Senin, 08 April 2019

Aksi Penembakan di Kairo, Polisi Patroli Tewas


Aksi Penembakan di Kairo, Polisi Patroli Tewas
Ilustrasi penembakan. (Istockphoto/ra-photos)




Jakarta, CB -- Kendaraan polisi diserang oleh sejumlah pria bersenjata di pinggiran kota Kairo pada Minggu (7/4) dini hari waktu setempat. Aksi itu menewaskan seorang polisi dan supir, serta melukai dua korban lainnya.

Mengutip AFP, Kementerian Dalam Negeri setempat menyebut hingga kini belum ada kejelasan mengenai identitas penyerang pihak keamanan di Mesir.

Negara itu memang sudah sering menjadi target serangan sejak masa pemerintahan Abdel Fattah al-Sisi memerangi pemberontakan dari kelompok ekstremis Islam.


Penyerangan terjadi saat polisi sedang melakukan patroli rutin di New Nozha. Menggunakan mobil berwarna hitam, mereka terus menembaki kendaraan polisi.

Polisi yang tewas dalam tragedi itu bernama Kapten Mohamed Ahmed Abdel Razek. Penembakan terjadi setelah seorang perwira terluka dan tujuh tersangka gerilyawan tewas dalam baku tembak di Kairo yang belum lama ini terjadi.

Kejadian serangan seperti ini bukanlah yang pertama terjadi di Mesir. Sejak militer Mesir menggulingkan Presiden Islam Mohamed Morsi pada 2013, pasukan keamanan di negara itu terus menjadi sasaran kelompok ekstremis.

Bukan satu dua lagi yang menjadi korban. Tapi, ratusan tentara dan polisi telah menjadi korban atas serangan kelompok ekstremis.

Pada Februari lalu, Mesir melancarkan serangan militer terhadap kelompok Islam di Semenanjung Sinai. Penyerangan itu menewaskan 600 tersangka jihadis dan 40 tentara.






Credit  cnnindonesia.com



Kamis, 28 Maret 2019

Pelabuhan Kuno Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Mesir


Wisata di Mesir. Ilustrasi
Wisata di Mesir. Ilustrasi
Foto: BBC

Pelabuhan kuno tersebut terletak di Kota Aswan Selatan.



REPUBLIKA.CO.ID, ASWAN – Para arkeolog Mesir menemukan pelabuhan kuno berusia 3.000 tahun. Bebatuan yang digunakan untuk membangun pelabuhan itu digunakan juga untuk pembangunan kuil dan obelisk.


Menurut Kementerian Purbakala Mesir, pelabuhan kuno tersebut berada di dekat situs arkeologi Gabel El Silsilia dekat Kota Aswan Selatan. Disebutkan bahwa pelabuhan tersebut diperkirakan ada pada dinasti ke-18 sekitar 1543-1292 sebelum Masehi.


“Batu-batu yang digali di Gabel el-Silsila juga digunakan dalam pembangunan kuil-kuil Mesir kuno di Karnak dan Kom Ombo,” kata Direktur wilayah kuno Aswan dan Nubia, Abdel Moneim Said, seperti dilansir Daily Sabah pada Rabu (27/3).


Mesir telah mengumumkam serangkaian temuan arkeologis baru-baru ini. Diharapkan  penemuan-penemuan seperti itu akan memacu pariwisata yang mengalami kemunduran besar selama kerusuhan pascaterjadinya revolusi pada 2011. Andrian Saputra 



Credit  republika.co.id


Rabu, 27 Maret 2019

Pengadilan Mesir Masukkan 145 Orang Dalam Daftar Teroris


Pengadilan Mesir Masukkan 145 Orang Dalam Daftar Teroris
Ilustrasi. (Asmaa Waguih)



Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Mesir memutuskan untuk memasukkan 145 orang ke dalam 'daftar teroris' negara. Putusan diberikan karena daftar orang tersebut dituduh telah melatih para militan dan merencanakan kekerasan di Mesir.

Sebuah sumber di pengadilan Mesir menyatakan pendukung setia termasuk tokoh senior Ikhwanul Muslimin masuk ke dalam daftar tersebut.

Mereka antara lain adalah, pembawa acara TV berbasis di Turki, Moataz Matar dan Mohamed Nasser.


Kedua orang tersebut bekerja untuk saluran Ikhwanul Muslimin. Matar baru-baru ini juga dinilai bermasalah.

Penilaian diberikan setelah ia memprakarsai seruan online untuk menentang Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Ratusan telah ditambahkan ke daftar terorisme Mesir dalam beberapa tahun terakhir termasuk mantan Presiden Muhammad Morsi sendiri.

Bukan hanya itu saja, mereka juga menetapkan Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai "organisasi teroris". Penetapan dilakukan beberapa bulan setelah Morsi digulingkan.




Credit  cnnindonesia.com




Selasa, 12 Maret 2019

Malaysia Deportasi Terduga Teroris Asal Mesir dan Tunisia



Malaysia Deportasi Terduga Teroris Asal Mesir dan Tunisia
Polisi Malaysia sebut warga Mesir dan warga Tunisia yang diyakini memiliki hubungan dengan kelompok teror yang berbasis di Afrika telah ditahan dan dideportasi. Foto/Istimewa


KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia mengatakan bahwa enam warga Mesir dan seorang warga Tunisia yang diyakini memiliki hubungan dengan kelompok teror yang berbasis di Afrika telah ditahan dan dideportasi.

"Salah satu warga Mesir dan Tunisia diduga anggota Ansar Al-Sharia Al-Tunisia, yang berbasis di Afrika Utara dan terdaftar sebagai kelompok teroris oleh PBB," kata kepala polisi nasional Malaysia, Mohamad Fuzi Harun dalam sebuah pernyataan.

Fuzi mengatakan keduanya ditahan pada tahun 2016 karena mencoba memasuki negara Afrika secara ilegal. Dia mengatakan mereka menggunakan paspor palsu untuk memasuki Malaysia pada Oktober tahun lalu dan berencana untuk menyelinap ke negara ketiga untuk melancarkan serangan.

"Lima warga Mesir lainnya dan dua warga Malaysia ditahan bulan lalu karena menyediakan makanan, tempat tinggal, tiket pesawat dan pekerjaan bagi dua tersangka teroris," ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (12/3).

Dia mengatakan pihak berwenang prihatin dengan masuknya teroris asing karena investigasi menunjukkan mereka mungkin menggunakan Malaysia sebagai "tempat yang aman" atau pusat logistik untuk melancarkan serangan di negara lain.

Dirinya menambahkan bahwa mereka yang telah dideportasi telah masuk dalam daftar hitam dan dilarang masuk ke Malaysia. 



Credit  sindonews.com



Senin, 04 Maret 2019

Al-Azhar Kairo Kecam Serbuan Israel ke Al-Aqsha


Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Foto: Screen Capture Youtube

Israel menutup pintu gerbang Ar-Rahmah dengan rantai dan gembok.




CB, KAIRO -- Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mengecam serangkaian pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Termasuk penahanan terhadap warga Palestina dan penggerebakan di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

Al-Azhar dalam sebuah pernyatannya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, mengatakan, mendukung Palestina di Yerusalem atas praktik sewenang-wenang Israel seperti penutupan pintu Al-Aqsha. Tindakan Israel jelas tidak dapat diterima.

Pernyataan tersebut juga menyerukan adanya aksi segera, termasuk langkah-langkah politik dan hukum terhadap pelanggaran Israel dan dukungan bagi rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka.

Ketegangan meningkat di Yerusalem sejak pekan lalu ketika polisi Israel menutup gerbang Masjid Al-Aqsa, Ar-Rahma, sehingga ini membuat para jamaah Palestina tak bisa memasuki situs tersebut dan memicu aksi demonstrasi dari para warga Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Pada akhir 2000, kunjungan politisi Israel kontroversial Ariel Sharon ke Al-Aqsa memicu apa yang kemudian dikenal sebagai "Intifada Kedua," selama lima tahun. Ribuan warga Palestina syahid.




Credit  republika.co.id




Kamis, 28 Februari 2019

RI-Mesir Teken Kerjasama Penanggulangan Terorisme


RI-Mesir Teken Kerjasama Penanggulangan Terorisme
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahamanan atau MoU antara Kementerian Dalam Negeri Mesir dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Foto/KBRI Kairo

KAIRO - Indonesia dan Mesir dilaporkan telah menyepakati adanya kerja sama penanggulangan ancaman terorisme. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahamanan atau MoU antara Kementerian Dalam Negeri Mesir dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

MoU Kerja Sama Penanggulangan Terorisme tersebut diteken oleh Menteri Dalam Negeri Mesir, Mayjen Mahmoud Tawfik dan Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius. Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi dan Sekretaris Utama BNPT, Marsekal Muda Asep Adang Supriyadi turut menghadiri penandatangan itu.

Suhardi menjelaskan saat ini kelompok radikal telah mengubah strategi perekrutan pendukung aksinya. Media sosial, tambah dia, digunakan untuk melakulan perekrutan, indoktrinasi, propaganda, dan transfer ideologi.

“Strategi ini merupakan alternatif yang mudah bagi kelompok radikal untuk menyebarkan pengaruh secara lintas batas,” ucap Suhardi, seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Kairo pada Rabu (27/2).

Suhardi menguraikan jaringan teroris radikal di Indonesia sangat dipengaruhi dinamika dan perkembangan jaringan teroris global, terutama dari kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, papar Suhari, tidak mengherankan, jaringan teroris radikal di Indonesia ada yang bergabung dengan ISIS, terlebih pengaruh ISIS di kawasan Asia secara signifikan ada di tiga negara yaitu Indonesia, Filipina dan Malaysia.

“Inilah saatnya bagi Indonesia dan Mesir untuk membangun kerangka kerja sama dalam melawan terorisme dan terorisme berbasis kekerasan,” ungkap Suhardi.

Sementara itu, Helmy menuturkan proses perjalanan MoU Penanggulangan Terorisme ini sudah diinisiasi sejak 2013. Sebelumnya, kunjungan delegasi BNPT telah dilakukan tiga kali, yakni pada November 2013, November 2014 dan Maret 2018.

Karena itu, menurut Helmy, kesepahaman ini merupakan momentum untuk semakin memperkuat kerja sama dalam memerangi terorisme sebagai kejahatan transnasional.

“Kami yakin, baik Indonesia maupun Mesir, dapat saling belajar dari pengalaman sehingga penanggulangan terorisme menjadi semakin baik mengingat terorisme merupakan tindak pidana transnasional,” ucap Helmy. 




Credit  sindonews.com





Selasa, 26 Februari 2019

Mesir Eksekusi 9 Anggota Ikhwanul Muslimin, Erdogan Tak Terima


Mesir Eksekusi 9 Anggota Ikhwanul Muslimin, Erdogan Tak Terima
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/REUTERS

ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi setelah sembilan anggota Ikhwanul Muslimin dieksekusi mati baru-baru ini. Erdogan mengatakan eksekusi itu merupakan hal yang tidak bisa diterima.

"Mereka membunuh sembilan anak muda baru-baru ini. Ini bukan sesuatu yang bisa kita terima," kata Erdogan dalam sebuah wawancara dengan CNN-Turk dan Kanal D.

Eksekusi terhadap sembilan anggota Ikhawanul Muslimin itu berlangsung hari Rabu pekan lalu. Mereka yang dieksekusi dinyatakan bersalam atas pembunuhan terhadap jaksa penuntut umum Mesir pada tahun 2015.

"Tentu saja, kita diberitahu bahwa itu adalah keputusan pengadilan, tetapi di sana, keadilan, pemilu, semua itu, codswallop. Ada sistem otoriter, bahkan totaliter," ujar Erdogan, seperti dikutip Times of Israel, Senin (25/2/2019).

"Sekarang, saya menjawab mereka yang bertanya-tanya mengapa Tayyip Erdogan tidak berbicara dengan Sissi, karena ada mediator yang kadang-kadang datang ke sini, tetapi saya tidak akan pernah berbicara dengan seseorang seperti dia," katanya.

Hubungan antara Turki dan Mesir telah hampir tidak ada sejak militer Mesir, yang saat itu dipimpin oleh Sissi, pada 2013 menggulingkan Presiden Mohamed Morsi yang didukung Ikhawanul Muslimin dan merupakan sekutu dekat Erdogan.

Ikhwanul Muslimin dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Mesir. Namun, anggota kelompok itu mencari perlindungan di Turki.

Erdogan, yang mengecam penggulingan Morsi, kerap menarik paralel dengan kudeta yang gagal terhadap dirinya pada tahun 2016.

Presiden Turki tersebut juga menyerukan pembebasan tahanan Ikhwanul Muslimin lainnya di Mesir.

“Pertama-tama, dia harus membebaskan semua yang dipenjara dengan amnesti umum. Selama orang-orang ini belum dibebaskan, kami tidak akan dapat berbicara dengan Sissi," katanya.

Erdogan juga menyerang negara-negara Barat yang, menurutnya, menggelar "karpet merah" untuk Sissi dan menutup mata terhadap eksekusi terbaru di Mesir.

"Di mana orang Barat? Pernahkah Anda mendengar suara mereka?," katanya.

"Di sisi lain, ketika menyangkut orang-orang yang dipenjara di negara kita (Turki), mereka meneriakkan pembunuhan berdarah."

Amnesty International mengutuk eksekusi terhadap sembilan anggota Ikhwanul Muslimin di Mesir. Menurut Amnesty, mereka dihukum di pengadilan yang rusak oleh tuduhan penyiksaan. 







Credit  sindonews.com






Rabu, 20 Februari 2019

Pasukan Mesir Dilaporkan Tewaskan 16 Militan


Kepolisian Mesir
Kepolisian Mesir
Foto: AP

Sejumlah amunisi dan bahan peledak berhasil disita.



CB, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir membunuh 16 tersangka militan dalam dua razia terpisah di Kota Arish di Sinai Utara. Demikian dilaporkan al-Ahram pada Selasa (20/2).

Laporan tersebut tersiar sehari setelah ledakan di Kairo tengah yang menewaskan tiga personel polisi. "Sepuluh tersangka militan dibunuh di distrik Obeidat di Arish dan enam lainnya dibunuh di distrik Abu Eita kota tersebut," tulis Al Ahram.

Sejumlah pucuk senjata, amunisi dan bahan peledak yang tak diungkap jumlahnya ditemukan di Abu Eita.

Kedua pihak terlibat dalam baku tembak. Tak disebutkan apakah ada korban di pihak pasukan keamanan. "Jasad-jasad para militan dibawa ke rumah-rumah sakit di kota Ismailia untuk diperiksa dan diidentifikasi," kata sumber-sumber medis dan keamanan.

Mesir memerangi pemberontakan militan Islam sejak 2013, sebagaian besar terkonsentrasi di Sinai Utara.




Credit  republika.co.id




Bom Bunuh Diri Guncang Kairo, Tak Ada Korban WNI


Bom Bunuh Diri Guncang Kairo, Tak Ada Korban WNI
Para warga Kairo, Mesir, berduka atas serangan bom bunuh diri pada Senin malam waktu setempat. Foto/REUTERS

KAIRO - Aksi bom bunuh diri mengguncang Kairo, Mesir, Senin (18/2/2019) malam waktu setempat. Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.

“Tidak ada WNI yang menjadi korban dari insiden tersebut," kata Dubes Helmy di KBRI Kairo, Selasa (19/2/2019) dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.com.

Aksi bom bunuh diri terjadi di Distrik Gamaleya, Darb Al-Ahmar, Kairo, pada Senin pukul 22.00 malam waktu setempat atau Selasa pukul 03.00 WIB. Lokasi kejadian berada di belakang Masjid Al-Azhar, Distrik Gamaleya, Darb Al-Ahmar, Kairo.

Pihak aparat keamanan mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri adalah Al-Hasan Abdullah, 37. Serangan itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan lima orang lainnya terluka.

Tiga korban jiwa tersebut berasal dari pihak aparat kepolisian. Dua di antaranya merupakan petugas yang menyergap pelaku, sebelum akhirnya Al-Hassan menarik pemicu bom rakitan yang dibawa.

Sedangkan 5 orang korban luka terdiri dari dua aparat kepolisian dan tiga warga sipil termasuk seorang mahasiswa asal Thailand. Semua korban sipil saat ini dirawat di Rumah Sakit Husein. Sementara korban dari aparat keamanan dirawat di RS Kepolisian. 

Sekadar diketahui, Distrik Gamaleya Darb Al-Ahmar atau dikenal dengan Darosah merupakan kompleks Al-Azhar yang padat penduduk. Banyak mahasiswa asing dari berbagai negara yang sedang studi di Universitas Al-Azhar tinggal di kawasan tersebut. Salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Kairo, Khan el Khalili juga berada di kawasan itu. 




Credit  sindonews.com




Senin, 18 Februari 2019

Kontak Senjata dengan ISIS, 15 Tentara Mesir Meninggal


Militer Mesir berpatroli di kawasan Sinai utara.
Militer Mesir berpatroli di kawasan Sinai utara.
Foto: AP Photo

Semenanjung Sinai menjadi salah satu basis perlawanan ISIS di Mesir.




CB, KAIRO— Sebanyak 15 personel militer Mesir tewas atau cedera dalam kontak senjata pada Sabtu (16/2) di Shamal Sina' (Sinai Utara).


Pihak militer juga mengatakan tujuh gerilyawan tewas dalam kontak senjata tersebut.

Rincian mengenai korban jiwa dari militer masih belum jelas. Namun, dua sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa korban cedera berada dalam kondisi kritis.


ISIS melalui kantor berintanya, AMAQ, beberapa saat kemudian mengaklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.


Mereka mengatakan 15 tentara Mesir tewas, memperbarui angka sebelumnya yang mengatakan 20 tentara tewas setelah bentrokan di ibu kota Provinsi Shamal Sina', El Arish.


ISIS mengatakan kontak senjata itu terjadi dengan menggunakan "berbagai jenis senjata." Meskipun demikian, kelompok itu tidak memberikan bukti terhadap klaimnya.


Tahun lalu, pasukan keamanan meluncurkan operasi penumpasan terhadap kelompok gerilyawan itu yang berpusat di Semenanjung Sinai.


Militer mengatakan mereka telah menewaskan beberapa ratus gerilyawan sejak operasi itu digelar.


"Gabungan operasi, pengejaran, dan penumpasan elemen-elemen teroris di lokasi kejadian tengah dilakukan," kata pernyataan juru bicara militer.


Sumber keamanan mengatakan operasi itu digelar dibawah perlindungan kekuatan udara.


Sejak 2013, gerilyawan ISIS telah berulang kali menargetkan pos-pos pemeriksaan dan minoritas penganut Kristen di Mesir.






Credit  republika.co.id




Senin, 04 Februari 2019

Anggota DPR Mesir Usul Kepresidenan Sisi Diperpanjang


Anggota DPR Mesir Usul Kepresidenan Sisi Diperpanjang
Abdel Fattah al-Sisi akan diperpanjang masa pemerintahannya andai amendemen konsitusi resmi Mesir dilakukan. (The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS)


Jakarta, CB -- Sejumlah anggota dewan legislatif Mesir mengupayakan agar masa kepresidenan Abdel Fattah al-Sisi bisa diperpanjang setelah 2022.

Untuk melakoni tersebut, mereka pun mempersiapkan amendemen konstitusi agar apa yang diinginkan tersebut bisa terjadi. Proposal amendemen konstitusi itu dimasukkan secara resmi oleh Ketua DPR Mesir, Ali Abel Aal.



Dalam amendemen itu mereka ingin masa jabatan yang saat ini boleh dua kali untuk masa kepresidenan empat tahun menjadi dua kali untuk masa kepresidenan enam tahun.


Jika amendemen itu sukses dilakukaan, militer akan berkuasa di puncak pemerintahan Mesir bisa sampai 2034 mendatang.

Mengutip dari AFP, proposal amendemen yang disampaikan Abdel Aal setelah didukung seperlima dari anggota dewan yakni 120 dari total 596 kursi perwakilan di DPR Mesir.

Jean Talaat, salah satu pendukung Sisi mengatakan hal lain yang diusulkan untuk diamendemen adalah mengembalikan fungsi legislatif menjadi sistem parlemen bikameral.

Sistem bikameral sendiri merupakan salah satu yang dihapus setelah Husni Mubarak berhasil dijatuhkan dari kursi kepresidenan pada 2011 silam.

Sisi, mantan panglima militer, kali pertama terpilih sebagai Presiden pada 2014 silam setelah Muhammad Mursi digulingkan dari kursi kepresidenan.




Credit  cnnindonesia.com




Rabu, 30 Januari 2019

Arkeolog Temukan Uang Kuno Di Gudang Anggur Mesir


Patung Sphinx dan Piramida Giza di Mesir (ilustrasi).
Patung Sphinx dan Piramida Giza di Mesir (ilustrasi).
Foto: AP
Artefak kuno yang ditemukan di gudang ini diperkirakan berusia 2.500 tahun.




CB, BIHEIRA – Para arkeolog yang mengeksplorasi gudang anggur di Biheira, utara Kairo, Mesir menemukan sejumlah barang antik bernilai sejarah. Tak hanya botol berusia 2.500 tahun, para arkeolog juga menemukan koin zaman Ptolemeus, pecahan keramik, dan karya mosaik. 


Selain itu, para arkeolog juga mendapati desain arsitektur canggih untuk membuat suhu di dalam ruangan tetap terjaga, yakni dengan berbagai jenis batu yang disusun.

"Gaya arsitektur terkemuka dalam fasilitas itu dengan dinding bata lumpur dengan ketebalan berbeda di kedalamannya, dicampur dengan  batu kapur yang berbentuk tak teratur yang kemungkinan digunakan untuk mengontrol suhu di dalam ruang bawah tanah,” digambarkan Sekretaris Jendral Dewan Barang Antik Mesir, Mostafa Waziri seperti dilansir The Independent pada Selasa (29/1).


Otoritas tertinggi kepurbakalaan Mesir pun mengumumkan penemuan di gudang anggur yang tepatnya berada di kawasan Tel Kom Al Trogy Provinsi Biheira di Delta Nil, dan memamerkan temuan-temuan yang telah dikumpulkan.


Wilayah di sekitar Tel Kom memang dikenal sebagai penghasil beberapa anggur terbaik selama periode Yunani-Romawi yang wilayahnya membentang hingga Mesir dari abad ke-4 SM hingga kedatangan Islam di abad ke-7. 


Negara yang memiliki  Piramida Agung Giza itu memang mahir dalam mengabarkan temuan-temuan kuno secara teratur untuk membangkitkan minat para pelancong dan pecinta arkeologi.


Pekan lalu, negara itu meresmikan Bandara Internasional Sphinx, pusat penerbangan kedua Kairo, yang terletak dekat dengan Piramida Besar dan Museum Mesir Kuno.


Rencananya Bandara tersebut akan dioperasikan bersamaan dengan Louvre di Prancis. Itu dijadwalkan untuk dibuka pada 2020.


Otoritas Mesir pun memberi hadiah kepada wisatawan budaya yang mengunjungi negara itu jauh lebih banyak daripada paket liburan bola salju atau mengunjungi resor pantai Laut Merah.




Credit  republika.co.id