AS akan mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Korut sampai denuklirisasi tercapai
CB,
TOKYO -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Mike Pompeo
membalas serangan tudingan Korea Utara yang menyatakan sikap AS layaknya
gangster. Tudingan Korut tersebut setelah mereka merasa AS secara
sepihak menjalankan program denuklirisasi.
''Jika permintaan itu seperti gangster, dunia adalah gangster. Ini
adalah definisi yang luas. Korea Utara memahami itu dan tidak
menentangnya,'' kata Pompeo, dikutip dari
Washington Post, Ahad (8/7).
Sebab,
Pompeo merasa tuntutan AS soal denuklirisasi untuk Korut sudah sesuai
didukung oleh konsesnsus anggota dewan keamanan PBB. Selain itu,
lanjutnya, kedua belah pihak juga telah menjalankan itikad baik selama
pertemuan yang membahas denuklirisasi di Pyongyang, ibu kota Korut.
Pompeo
menambahkan, Amerika Serikat dan kekuatan dunia akan mempertahankan
sanksi ekonomi terhadap Korea Utara sampai denuklirisasi penuh tercapai.
Bahkan, Diplomat top Amerika berbicara di Tokyo, di mana ia bertemu
dengan menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan serta Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe untuk membahas kemajuan yang dibuat selama
perjalanannya ke Korea Utara.
Pompeo telah mengunjungi
Korut pada Jumat lalu untuk untuk membahas lebih lanjut mengenai
perjanjian denuklirisasi baru-baru ini. Ketika Pompe meninggalkan
Pyongyang, ia menyebtukan bahwa pertemuan tersebut berjalan produktif
dan terdapat perkembangan yang baik.
Namun, Kementerian
Luar Negeri Korea Utara kemudian merilis pernyataan panjang yang
mengkritik fokus AS pada senjata nuklir. ''Pihak AS muncul hanya dengan
permintaan sepihak dan seperti gangster untuk denuklirisasi,'' kata
pernyataan Korea Utara.