Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi
dan Menlu Retno Marsudi seusai meresmikan Seoul Data Center, Kamis
(26/7). (Dok. KBRI Seoul)
Menlu Retno menegaskan bahwa hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kecepatan pelayanan dan keamanan data.
Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi menyatakan Seoul Data Center tersebut menawarkan konsep yang inovatif, terintegrasi dan terkoneksi.
"Dengan adanya Seoul Data Center ini diharapkan kualitas layanan dan performa sistem informasi Kemenlu dapat ditingkatkan," kata Dubes Umar lewat rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
Seoul Data Center merupakan mirror site data center yang terhubung dengan data center di Jakarta untuk memberikan kemudahan dan kelancaran akses sistem informasi dan aplikasi layanan publik khususnya untuk pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri. Data akan disinkronisasikan secara real time antara Seoul Data Center dan Data Center di Jakarta.
Selain dihadiri oleh Dubes RI Seoul dan seluruh staf KBRI Seoul, acara peresmian juga dihadiri oleh General Manager Central Government Services PT Telkom Indonesia sebagai mitra Kementerian Luar Negeri dalam membangun Seoul Data Center.
Selain meresmikan Data Center, Menlu RI juga melakukan peninjauan berbagai fasilitas pelayanan di KBRI Seoul. Antara lain sistem pendataan dan pelayanan WNI seperti lapor diri, perpanjangan paspor, pengaduan dan penanganan WNI yang terkena masalah secara mudah dan cepat. Salah satunya melalui aplikasi WA (WhatsApp) melalui sistem WA Center.
Menlu RI mengapresiasi penggunaan sistem WA Center sebagai inovasi dalam perlindungan dan pelayanan WNI yang merupakan salah satu prioritas Politik Luar Negeri RI. "Perlindungan WNI merupakan salah satu prioritas Polugri. Dari waktu ke waktu, inovasi teknologi perlindungan selalu diupayakan, misalnya dengan WA Center ini," kata Retno.
Dari sekitar 37 ribu WNI yang tinggal di Korea Selatan, sejumlah 33 ribu merupakan pekerja migran, dengan tingkat pendidikan mulai SMP hingga sarjana, yang tersebar hampir merata di seluruh pelosok Korea. "Untuk itu KBRI Seoul sentiasa berinovasi membangun sistem layanan dan sarana yang tepat dengan memperhatikan aspek dan kondisi WNI di Korea Selatan," kata Dubes Umar.
Menlu Retno juga meninjau fasilitas katalog digital bagi pengusaha Korea Selatan yang ingin mendapatkan berbagai informasi komoditas RI dan kontak pemasok di Indonesia secara mudah. Lalu meresmikan lukisan mural di sepanjang dinding tembok KBRI Seoul. Mural ikon Indonesia dan Korsel tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan menjembatani pemahaman kedua negara, terutama dalam hal budaya dan pariwisata.
Menlu RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha menindak lanjuti kerja sama Kemitraan Strategis Khusus. Retno juga akan bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebagai utusan khusus Presiden RI guna secara langsung menyampaikan undangan untuk hadir di pembukaan Asian Games di Jakarta, 18 Agustus 2018 yang akan datang.
Credit cnnindonesia.com