Gempa bumi tersebut juga menyebabkan sejumlah bangunan rumah rusak berat
CB,
MATARAM -- Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR)
mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (29/7) pukul
06.47 WITA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menerima
laporan sementara bahwa satu orang meninggal dunia akibat gempa
tersebut.
"Informasi yang kami terima dari BPBD kabupaten Lombok Utara, satu
orang meninggal dunia atas nama Sandi (20) berasal dari kabupaten
Sumbawa. Selain itu, enam orang mengalami luka-luka. Itu informasi
sementara," kata Kepala BPBD NTB, H Muhammad Rum, ketika dihubungi di
Mataram, Ahad (29/7).
Ia mengatakan seluruh korban sudah
dirawat di Puskesmas Bayan. Para korban ada yang mengalami patah kaki,
robek di bagian kaki dan kepala. Seluruhnya tertimpa reruntuhan tembok
yang roboh akibat gempa.
Selain menimbulkan korban jiwa,
laporan sementara yang diterima dari BPBD kabupaten Lombok Utara adalah
sedikitnya lima rumah rusak berat. "Kami masih bergerak untuk melakukan
pendataan para korban karena guncangan gempa relatif besar terasa di 10
kabupaten/kota," ujarnya.
Data sementara dari Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat kerusakan bangunan
terjadi di kecamatan Sambelia, dan Sembalun, kabupaten Lombok Timur.
Kerusakan bangunan, terutama rumah penduduk juga terjadi di kecamatan
Bayan, kabupaten Lombok Utara.
Di Kabupaten Sumbawa Barat,
dilaporkan satu rumah penduduk di desa Tepas Sepakat, kecamatan Brang
Rea, roboh. BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD NTB terkait pendataan
jumlah korban dan kerusakan akibat gempa bumi yang tidak berpotensi
tsunami tersebut.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR itu
mengguncang pulau Lombok dan pulau Sumbawa, NTB, Ahad (29/7) pukul 06.47
WITA, namun tidak berpotensi tsunami. Hasil analisis sementara Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa
bumi tersebut pada koordinat 8,26 lintas selatan, dan 116,55 bujur
timur. Lokasi gempa terjadi di regional Sumbawa pada kedalaman 10
kilometer.