Senin, 30 Juli 2018

Gerakan Penyelamatan Masjid Al-Aqsha Digelar


Adar meminta agar Israel dibawa ke pengadilan internasional.




CB, ISTANBUL -- Adara Relief International, yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) turut menyatakan keprihatinan terhadap penodaan-penodaan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap kesucian Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Palestina.

Ketua Adara Relief Nurjanah Hulwani mengatakan, pihaknya mengutuk keras tindak kekerasan dan teror yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan umat Islam yang akan melaksanakan Shalat Jumat.

Dia juga menyerukan kepada para Advokat Muslim sedunia, dan seluruh pemimpin negara yang tergabung dalam OKI, untuk menuntut Israel ke pengadilan internasional atas pelanggaran HAM tersebut.

"Kami juga mengimbau kepada pemimpin, ulama, dan masyarakat Arab untuk lebih pro aktif dan bersungguh-sungguh dalam menjaga Masjid Al-Aqsha.," katanya dalam keterangan resmi, Ahad (29/7).



Dalam kesempatan itu, Adara juga menyerukan persatuan dan kerja sama umat Islam seluruh dunia untuk menjaga dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsha. Dia mengajak para dai dan khatib menggunakan mimbar-mimbarnya untuk menggerakkan seluruh umat Islam dunia, agar memberikan perhatian khusus dalam membela Masjid Al-Aqsha.
Hulwani mengatakan, Adar mengapresiasi sikap tegas Pemerintah Indonesia yang menolak Yahudisasi di Palestina, dan mendesak pemerintah Indonesia untuk menolak normalisasi hubungan apapun dengan Israel.

Dia juga memanggil seluruh elemen umat dan bangsa Indonesia untuk mengesampingkan perbedaan demi menunaikan kewajiban persatuan dalam memperjuangkan kesucian Baitul Maqdis dari penistaan Zionis Israel.
"Kami juga mengajak seluruh eleman bangsa Indonesia untuk bergabung dan terlibat aktif dalam seluruh aktivitas pembelaan Baitul Maqdis melalui KIBBM," katanya.

Sebelumnya, deklarasi Istanbul Menyikapi Penutupan Masjid Al-Aqsha itu dilakukan di Istanbul Turki. Deklarasi dibacakan usai acara Konferensi Internasional Mimbar Al-Aqsha yang dihadiri oleh 600 orang peserta dari 24 negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Turki, Aljazair, Rusia, Italia, Tunisia, Bahrain, Yordania, Afrika Selatan.

"Adara Relief sebagai salah satu elemen umat pendukung pembebasan Baitul Maqdis, akan terus meningkatkan kapasitas diri agar dukungan terhadap Baitul Maqdis di Indonesia khususnya terus bertambah," ujarnya.




Credit  republika.co.id