Adar meminta agar Israel dibawa ke pengadilan internasional.
CB,
ISTANBUL -- Adara Relief International, yang tergabung dalam Koalisi
Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) turut menyatakan keprihatinan
terhadap penodaan-penodaan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap
kesucian Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Palestina.
Ketua Adara Relief Nurjanah Hulwani mengatakan, pihaknya mengutuk
keras tindak kekerasan dan teror yang dilakukan oleh tentara Zionis
Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan umat Islam yang akan melaksanakan
Shalat Jumat.
Dia juga menyerukan kepada para Advokat
Muslim sedunia, dan seluruh pemimpin negara yang tergabung dalam OKI,
untuk menuntut Israel ke pengadilan internasional atas pelanggaran HAM
tersebut.
"Kami juga mengimbau kepada pemimpin, ulama, dan
masyarakat Arab untuk lebih pro aktif dan bersungguh-sungguh dalam
menjaga Masjid Al-Aqsha.," katanya dalam keterangan resmi, Ahad (29/7).
Dalam
kesempatan itu, Adara juga menyerukan persatuan dan kerja sama umat
Islam seluruh dunia untuk menjaga dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsha. Dia
mengajak para dai dan khatib menggunakan mimbar-mimbarnya untuk
menggerakkan seluruh umat Islam dunia, agar memberikan perhatian khusus
dalam membela Masjid Al-Aqsha.
Hulwani mengatakan, Adar
mengapresiasi sikap tegas Pemerintah Indonesia yang menolak Yahudisasi
di Palestina, dan mendesak pemerintah Indonesia untuk menolak
normalisasi hubungan apapun dengan Israel.
Dia juga
memanggil seluruh elemen umat dan bangsa Indonesia untuk mengesampingkan
perbedaan demi menunaikan kewajiban persatuan dalam memperjuangkan
kesucian Baitul Maqdis dari penistaan Zionis Israel.
"Kami juga
mengajak seluruh eleman bangsa Indonesia untuk bergabung dan terlibat
aktif dalam seluruh aktivitas pembelaan Baitul Maqdis melalui KIBBM,"
katanya.
Sebelumnya, deklarasi Istanbul Menyikapi Penutupan
Masjid Al-Aqsha itu dilakukan di Istanbul Turki. Deklarasi dibacakan
usai acara Konferensi Internasional Mimbar Al-Aqsha yang dihadiri oleh
600 orang peserta dari 24 negara, antara lain Indonesia, Malaysia,
Turki, Aljazair, Rusia, Italia, Tunisia, Bahrain, Yordania, Afrika
Selatan.
"Adara Relief sebagai salah satu elemen umat
pendukung pembebasan Baitul Maqdis, akan terus meningkatkan kapasitas
diri agar dukungan terhadap Baitul Maqdis di Indonesia khususnya terus
bertambah," ujarnya.