CB, Jakarta - Wilayah udara Australia bagian utara dibanjiri pilot dan jet tempur dari 16 negara. Ini merupakan latihan angkatan udara terbesar di Asia Pasifik.
Latihan udara gabungan yang dinamai Pitch Black Training ini berlangsung di Kota Darwin selama tiga minggu dengan melibatkan lebih dari 4.000 tentara dan 140 jet tempur dari berbagai jenis.
Dalam pernyataan pada Sabtu, 28 Juli 2018, Angkatan Udara Australia mengatakan kegiatan ini meliputi latihan untuk menghadapi berbagai ancaman realistis dan simultan, yang dapat ditemukan di lingkungan ruang tempur modern.
“Kegiatan seperti Pitch Black Training mengakui hubungan kuat yang dimiliki Australia dengan negara-negara peserta dan nilai tinggi yang diberikannya pada keamanan regional dan membina hubungan yang lebih erat di seluruh kawasan Asia Pasifik,” begitu pernyataan dari Angkatan Udara Australia, seperti dilansir Reuters, pada Sabtu, 28 Juli 2018.
Latihan ini termasuk simulasi penerbangan malam dan pengisian pasokan bahan bakar di udara. Ini memungkinkan setiap negara yang terlibat saling belajar dengan memanfaatkan salah satu wilayah udara terluas di dunia untuk latihan.
The Black Pitch, yang diselenggarakan setiap dua tahun, dimulai pada 1990 dengan awalnya melibatkan Australia dan Singapura.
Negara-negara yang terlibat termasuk Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Belanda, Filipina, Singapura, Swedia, Thailand, Selandia Baru, dan Australia.
Militer Amerika Serikat mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 dari pangkalan di Korea Selatan. Media Defense News melansir pasukan marinir Amerika menggunakan sejumlah pesawat, seperti Boeing F/A-18D Hornets, yang berbasis di Jepang, pesawat tanker Lockheed Martin KC-130J Hercules, Bell-Boeing MV-22 Osprey, dan beberapa helikopter dari pangkalan Amerika di Darwin.
Angkatan Udara India bakal mengikuti latihan ini untuk pertama kalinya dengan mengerahkan pesawat buatan Rusia, yaitu Sukhoi Su-30MKI Flanker dan pesawat pengangkut C-130J.
Australia juga akan mengerahkan untuk pertama kalinya pesawat serangan elektronik Boeing E/A-18G sebanyak tiga buah.
Wakil Marsekal Australia Steve Roberton mengatakan latihan ini bertujuan meningkatkan stabilitas regional dan kerja sama antarnegara.
Latihan udara gabungan yang dinamai Pitch Black Training ini berlangsung di Kota Darwin selama tiga minggu dengan melibatkan lebih dari 4.000 tentara dan 140 jet tempur dari berbagai jenis.
Dalam pernyataan pada Sabtu, 28 Juli 2018, Angkatan Udara Australia mengatakan kegiatan ini meliputi latihan untuk menghadapi berbagai ancaman realistis dan simultan, yang dapat ditemukan di lingkungan ruang tempur modern.
“Kegiatan seperti Pitch Black Training mengakui hubungan kuat yang dimiliki Australia dengan negara-negara peserta dan nilai tinggi yang diberikannya pada keamanan regional dan membina hubungan yang lebih erat di seluruh kawasan Asia Pasifik,” begitu pernyataan dari Angkatan Udara Australia, seperti dilansir Reuters, pada Sabtu, 28 Juli 2018.
Latihan ini termasuk simulasi penerbangan malam dan pengisian pasokan bahan bakar di udara. Ini memungkinkan setiap negara yang terlibat saling belajar dengan memanfaatkan salah satu wilayah udara terluas di dunia untuk latihan.
The Black Pitch, yang diselenggarakan setiap dua tahun, dimulai pada 1990 dengan awalnya melibatkan Australia dan Singapura.
Negara-negara yang terlibat termasuk Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Belanda, Filipina, Singapura, Swedia, Thailand, Selandia Baru, dan Australia.
Militer Amerika Serikat mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 dari pangkalan di Korea Selatan. Media Defense News melansir pasukan marinir Amerika menggunakan sejumlah pesawat, seperti Boeing F/A-18D Hornets, yang berbasis di Jepang, pesawat tanker Lockheed Martin KC-130J Hercules, Bell-Boeing MV-22 Osprey, dan beberapa helikopter dari pangkalan Amerika di Darwin.
Angkatan Udara India bakal mengikuti latihan ini untuk pertama kalinya dengan mengerahkan pesawat buatan Rusia, yaitu Sukhoi Su-30MKI Flanker dan pesawat pengangkut C-130J.
Australia juga akan mengerahkan untuk pertama kalinya pesawat serangan elektronik Boeing E/A-18G sebanyak tiga buah.
Wakil Marsekal Australia Steve Roberton mengatakan latihan ini bertujuan meningkatkan stabilitas regional dan kerja sama antarnegara.
Credit tempo.co