WASHINGTON
- Korea Utara (Korut) terus memproduksi bahan fisil untuk bom nuklir
meskipun sudah berjanji untuk denuklirisasi. Hal itu diungkap Menteri
Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo.
Informasi dari Pompeo itu disampaikan di sidang komite Senat saat menanggapi komentar Senator Demokrat Ed Markey terkait aktivitas program nuklir Pyongyang. "Ya, itu benar. Ya, mereka terus memproduksi bahan fisil," ujarnya, dikutip Reuters, Kamis (26/7/2018).
Pompeo menolak untuk menanggapi ketika ditanya apakah Korea Utara terus mengejar rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau apakah program nuklir Korea Utara maju secara umum.
Pompeo mengatakan dia akan dengan senang hati menjawab pertanyaan terakhir jika dirahasiakan. Namuan, dia menegaskan bahwa pernyataan untuk publik tentang masalah ini tidak akan membantu "negosiasi yang rumit dengan musuh yang sulit."
Menurut mantan kepala CIA ini, AS terlibat dalam "diplomasi pasien" untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya. Tapi, Washington tidak akan membiarkan proses itu berakhir tanpa akhir.
Pompeo mengatakan Presiden Donald Trump tetap optimistis tentang prospek denuklirisasi Korea Utara. Dia mengklaim kemajuan sedang terjadi, tetapi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un masih harus menindaklanjuti komitmen yang dibuat pada pertemuan 12 Juni dengan Trump di Singapura.
Pompeo mengatakan, kebijakan AS soal Korea Utara dipandu oleh prinsip yang dikemukakan oleh Trump pada 17 Juli bahwa "diplomasi dan keterlibatan lebih disukai daripada konflik dan permusuhan."
"Kami terlibat dalam diplomasi pasien, tetapi kami tidak akan membiarkan ini menyeret ke tanpa akhir," kata Pompeo.
Credit sindonews.com