Jumat, 27 Juli 2018

Hari Mematikan Bagi Sweida, 215 Orang Tewas dalam Sehari



Gerakan ISIS
Gerakan ISIS
Foto: Reuters

PBB mengutuk serangan di Sweida.





CB, DAMASKUS -- Nasib buruk orang Suriah yang terjebak dalam tujuh tahun perang saudara kian memprihatinkan Rabu (25/7) menyusul serangan yang terjadi di Sweida. Serangan ke provinsi yang dianggap sebagai salah satu tempat paling aman itu menewaskan lebih dari 200 orang.

Tak kurang dari 215 orang tewas dalam satu hari dan 180 orang lagi cedera dalam serangkaian serangan yang dilancarkan petempur IS. Peristiwa tersebut menjadikan Rabu, sebagai hari paling mematikan buat provinsi di Suriah Selatan itu sejak perang saudara meletus pada 2011. PBB mengutuk pengeboman tersebut dan menyebut ISIS tidak peduli sama sekali dengan nyawa manusia.


"Salah satu serangan paling mematikan ISIS sejak perang meletus. Marilah kita kubur itu," demikian komentar Jenan Moussa dari dari stasiun televisi Arab, Al Aan yang berpusat di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis (26/7).


"Ya, ISIS tidak lagi menguasai banyak wilayah Suriah/Irak, tapi setiap orang yang mengira ancaman ISIS sudah usai adalah berkhayal."


Warga lokal mengatakan petempur ISiS memasuki banyak rumah saat fajar dan menyembelih anggota keluarga dalam serangan yang mengejutkan. Banyak warga yang juga jadi korban tiga pengeboman bunuh diri di ibu kota provinsi tersebut.


photo

Perang Suriah



Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 6,9 juta orang telah meninggalkan Suriah sejak perang saudara meletus, dan mengungsi ke 45 negara. Banyak pengungsi Suriah tinggal di kamp sementara di dekat perbatasan Yordania dan Israel tanpa air, makanan dan tempat berteduh yang memadai.

Meskipun telah menyaksikan pertempuran antara tentara Suriah dan gerilyawan, termasuk ISIS, Kota Sweida selama ini tetap tenang. Kebanyakan warganya adalah suku minoritas Druze, masyarakat yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.

Serangan Sweida mengalihkan perhatian militer dan meringankan tekanan di daerah yang dikuasai ISIS di Provinsi Daraa di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Di sana Tentara Suriah telah melancarkan serangan tanpa henti terhadap kelompok garis keras tersebut. Dengan bantuan Rusia, militer Suriah telah merebut 90 persen Daraa melalui pertempuran dan perujukan. Setelah serangan Rabu, sebagian tetua suku di Sweida mengatakan ratusan pemuda sudah bergabung dalam perang melawan ISIS.




Credit  republika.co.id