CANBERA
- Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia, Peter Dutton
menyatakan, pihaknya menolak untuk menandatangani kesepakatan
internasional mengenai migran, jika isi dari kesepakatan itu tidak
berubah.
Dutton menuturkan, Canbera tidak akan mentolerir pengalihan hak kedaulatannya, dengan memberikan badan-badan internasional hak untuk menentukan kebijakan perlindungan perbatasan Australia.
"Tidak dalam bentuknya saat ini. Kami sudah sangat jelas tentang itu. Kami tidak akan menyerahkan kedaulatan kami. Saya tidak akan mengizinkan badan yang tidak dipilih untuk mendikte kami, untuk rakyat Australia," kata Dutton, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (25/7).
Meskipun perjanjian itu tidak mengikat secara hukum, beberapa negara mengungkapkan kekhawatiran atas potensi liberalisasi prosedur penyeberangan perbatasan yang dapat dipromosikan kesepakatan itu.
Kesepakatan, yang memiliki nama resmi Global Compact for Safe, Orderly, dan Regular Migration ditetapkan secara resmi dan diadopsi pada konferensi PBB di Maroko yang berlangsung pada pertengahan Desember tahun lalu.
Pada bulan November lalu, saat kesepakatan itu masih dalam pembahasan, Amerika serikat (AS) menyatakan mundur sebagai anggota dari kesepakatan itu. AS menyatakan mereka tidak ingin didikte dalam menentukan kebijakan imigrasi.
Credit sindonews.com