BEIRUT
- Hizbullah menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai pelindung ISIS, yang
melakukan serangan terkoordinasi terhadap sejumlah target di provinsi
Sweida, kemarin. Serangan itu menewaskan lebih dari 200 orang.
"Munculnya geng bersenjata ini dengan persenjataan lengkap dan peralatan dari daerah At-Tanf, di mana AS secara tidak sah telah membuat markas, tepat di depan mata mereka dan jelas dengan bantuan mereka, ini berbahaya," kata kelompok itu merujuk pada ISIS.
"Jelas, pasukan regional dan internasional terus menggunakan geng kriminal ini untuk menerapkan tujuan jahat dan bermusuhan mereka," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (26/7).
Sembari mengucapkan belasungkawa kepada keluarga orang-orang yang telah terbunuh dalam serangan di Sweida, Hizbullah menekankan bahwa serangan teroris terjadi setelah operasi yang sukses oleh tentara Suriah di Suriah selatan, termasuk di provinsi Daraa. Di mana tentara Suriah dan sekutunya melakukan operasi untuk melikuidasi benteng terakhir ISIS di Suriah selatan.
Seperti diketahui, ISIS menewaskan lebih dari 200 orang dalam serangan terkoordinasi di wilayah barat daya Suriah yang dikuasai pemerintah, kemarin. Ini adalah serangan paling mematikan kelompok ekstrimis itu di Suriah selama bertahun-tahun.
ISIS menyerbu beberapa desa dan melancarkan aksi bom bunuh diri di Ibu Kota provinsi, Sweida. Wilayah ini salah satu dari beberapa daerah kantong terpencil yang masih dikuasai ISIS, setelah diusir dari sebagian besar wilayahnya pada tahun lalu.
Kepala otoritas kesehatan setempat mengatakan kepada media pro Damaskus, FM Sham, bahwa 215 orang tewas dan 180 terluka dalam serangan itu serta 75 anggota ISIS.
Sementara Observatorium Perang Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan para penyerang telah menewaskan lebih dari 200 orang termasuk banyak warga sipil. ISIS mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam serangan itu.
"Munculnya geng bersenjata ini dengan persenjataan lengkap dan peralatan dari daerah At-Tanf, di mana AS secara tidak sah telah membuat markas, tepat di depan mata mereka dan jelas dengan bantuan mereka, ini berbahaya," kata kelompok itu merujuk pada ISIS.
"Jelas, pasukan regional dan internasional terus menggunakan geng kriminal ini untuk menerapkan tujuan jahat dan bermusuhan mereka," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (26/7).
Sembari mengucapkan belasungkawa kepada keluarga orang-orang yang telah terbunuh dalam serangan di Sweida, Hizbullah menekankan bahwa serangan teroris terjadi setelah operasi yang sukses oleh tentara Suriah di Suriah selatan, termasuk di provinsi Daraa. Di mana tentara Suriah dan sekutunya melakukan operasi untuk melikuidasi benteng terakhir ISIS di Suriah selatan.
Seperti diketahui, ISIS menewaskan lebih dari 200 orang dalam serangan terkoordinasi di wilayah barat daya Suriah yang dikuasai pemerintah, kemarin. Ini adalah serangan paling mematikan kelompok ekstrimis itu di Suriah selama bertahun-tahun.
ISIS menyerbu beberapa desa dan melancarkan aksi bom bunuh diri di Ibu Kota provinsi, Sweida. Wilayah ini salah satu dari beberapa daerah kantong terpencil yang masih dikuasai ISIS, setelah diusir dari sebagian besar wilayahnya pada tahun lalu.
Kepala otoritas kesehatan setempat mengatakan kepada media pro Damaskus, FM Sham, bahwa 215 orang tewas dan 180 terluka dalam serangan itu serta 75 anggota ISIS.
Sementara Observatorium Perang Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan para penyerang telah menewaskan lebih dari 200 orang termasuk banyak warga sipil. ISIS mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa mereka telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam serangan itu.
Credit sindonews.com