Jumat, 27 Juli 2018

Emas Rp1.909 Triliun di Bangkai Kapal Perang Rusia Ternyata Bualan



Emas Rp1.909 Triliun di Bangkai Kapal Perang Rusia Ternyata Bualan
Bangkai kapal perang Dmitrii Donskoi milik Kekaisaran Rusia yang karam dalam pertempuran dengan Jepang 1905. Kapal ini diyakini mengangkut emas dan koin senilai Rp1.909 triliun. Foto/Shinil

SEOUL - Klaim harta karun ratusan ton emas batangan dan koin senilai USD132 miliar atau lebih dari Rp1.909 triliun di bangkai kapal perang Rusia yang karam di perairan Korea Selatan tak terbukti.

Perusahaan Kanada, Nuytco, yang membantu menemukan bangkai kapal perang Dmitrii Donskoi resmi diselidiki otoritas berwenang atas dugaan penipuan pasar saham di Korea Selatan. Rumor harta karun di bangkai kapal itu diduga sengaja dimunculkan untuk menaikkan nilai saham perusahan pencari bangkai kapal Dmitrii Donskoi.

Dua kapal selam dari Nuytco yang berbasis di Vancouver digunakan dalam pencarian bangkai kapal Dmitrii Donskoi. Kapal perang Rusia itu tenggelam pada 1905 dalam perang Rusia dan Jepang.

Pendiri dan presiden Nuytco, Phil Nuytten, mengatakan bahwa Nuytco dipekerjakan untuk menemukan kapal, mengonfirmasi bahwa itu adalah Donskoi, dan mengambil gambar dari bangkai kapal.

Pencarian kapal telah memakan waktu berminggu-minggu, tetapi awak Nuytco menemukan bangkai kapal itu pada hari pertama mereka berada di  bawah air.

“Kami benar-benar menemukannya di tempat yang mereka katakan kepada kami," kata Nuytten kepada CTVNews.ca, yang dikutip Jumat (27/7/2018).

Rumor bermunculan sejak tenggelamnya kapal Donskoi. Rumor sensional yang marak diperbincangkan masyarakat internasional adalah bahwa kapal itu berisi 200 ton emas batangan dan koin, dengan perkiraan nilai sebesar USD132 miliar.

Shinil Group, perusahaan penyelamat yang memimpin proyek pencarian bangkai kapal perang itu, mengatakan sejumlah kotak besi ditemukan di buritan kapal itu, memicu spekulasi bahwa kisah-kisah harta karun yang sudah lama hilang itu mungkin benar.

Sebuah konferensi pers yang aneh diadakan hari Kamis di Korea Selatan ketika berita tentang pihak berwenang di Korea Selatan meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan itu.

Choi Yong-seok dari Shinil Group mengatakan kepada wartawan bahwa penemuan bangkai kapal perang Rusia muncul pertamanya sebagai presiden Shinil. Pendahulunya, Ryu Sang-Mi, telah meninggalkan pekerjaannya karena dia merasa terbebani oleh kecurigaan publik bahwa klaim harta karun emas itu untuk menutupi praktik penipuan.

Bahkan, kata Choi, Shinil tidak memiliki informasi apakah bangkai kapal itu mengandung emas. Dia meminta maaf atas komentar spekulatif yang dibuat perusahaan pada awal pekan ini.

Nuytten menambahkan bahwa berita perihal harta karun itu yang pertama kali diyakini berada di bangkai kapal itu sebenarnya tidak sesuai dengan laporan yang dia terima dari timnya.

"Mereka mengatakan, mereka belum melihat apa pun di jalur harta, tetapi itu tidak berarti bahwa itu tidak ada di sana," kata Nuytten. 


Nuytco telah dibayar penuh oleh Shinil untuk pekerjaannya pada proyek tersebut."Nuytco mungkin terlibat jika Shinil menerima persetujuan pemerintah untuk menyelamatkan bangkai kapal," katanya.


Credit  sindonews.com