Kamis, 26 Juli 2018

Israel Tembak Jet Suriah, Pasukan Assad Duduki Dataran Golan



Foto Selasa, 17 Juli 2018, yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, memperlihatkan pasukan Suriah menunjukan tanda kemenangan di samping bendera Suriah di Tell al-Haara, bukit tertinggi di provinsi Daraa barat daya, Suriah .[SANA via AP]
Foto Selasa, 17 Juli 2018, yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, memperlihatkan pasukan Suriah menunjukan tanda kemenangan di samping bendera Suriah di Tell al-Haara, bukit tertinggi di provinsi Daraa barat daya, Suriah .[SANA via AP]

CB, Jakarta - Israel menembak jatuh jet tempur Suriah yang diklaim Israel telah menerobos wilayah udaranya pada Selasa 24 Juli, sementara pasukan pemerintah Suriah yang merebut kembali wilayah dari tangan pemberontak mencapai perbatasan Dataran Tinggi Golan untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Militer Israel, seperti dilaporkan Associated Press, 25 juli 2018, mengatakan telah menembak jatuh jet Sukhoi milik Suriah dengan sepasang rudal Patriot setelah menembus wilayah udara Israel sekitar 2 kilometer.

Militer Suriah mengatakan salah satu jet-nya ditembak oleh Israel saat berada di wilayah Suriah untuk menyerang militan ISIS.Pasukan Suriah telah berperang melawan pemberontak dan ISIS di perbatasan Israel selama berminggu-minggu dalam kampanye militer yang berhasil mengembalikan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad di Suriah barat daya.

Asap terlihat setelah ledakan di sisi Suriah dari perbatasan Israel-Suriah seperti yang terlihat dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, Israel 23 Juli 2018.[REUTERS / Ronen Zvulun]
Pada Selasa, pasukan pemerintah Suriah mencapai pagar perbatasan di mana pasukan penjaga perdamaian AS dikerahkan di tepi Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Ini adalah pertama kalinya pemerintah Suriah berhasil merebut kembali wilayah itu sejak 2011, ketika pemberontak menguasai perbatasan Suriah-Israel.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada 1967. Pasukan perdamaian dikerahkan PBB antara kedua pihak pada tahun 1974.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pelanggaran wilayah Israel sebagai "pelanggaran berat" dari perjanjian 1974 yang menetapkan zona demiliterisasi antara Israel dan Suriah."Saya telah menegaskan kembali dan menjelaskan bahwa kami tidak akan menerima pelanggaran semacam itu. Kami tidak akan menerima penetrasi atau manuver seperti itu ke wilayah kami, baik di darat maupun dari udara," kata Netanyahu dalam pernyataan resmi.
Militer Israel telah "waspada tinggi" di sepanjang perbatasan karena kegiatan di sisi pagar Suriah, kata juru bicara militer Letnan Kolonel Jonathan Conricus. Israel telah memperingatkan Suriah melalui berbagai saluran untuk tidak melanggar perjanjian 1974, tambahnya.
Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa hari, sirene Israel terdengar di Dataran Tinggi Golan dan terlihat dua rudal meluncur ke langit. Militer ISrael mengatakan pihaknya menembakkan rudal pencegat Patriot ke jet Sukhoi Suriah yang melintasi 2 km, setelah mencoba untuk memberikan peringatan.

Personel perdamaian AS yang disiagakan di Dataran Tinggi Golan mengamati puing-puing yang terbakar jatuh dari pesawat sekitar 10 kilometer di dalam wilayah Suriah tenggara. Dilaporkan Reuters, pilot pesawat Sukhoi tewas.Sementara pejabat Israel mengatakan Netanyahu menolak tawaran Rusia untuk mempertahankan pasukan Iran sejauh 100 kilometer dari perbatasan Dataran Tinggi Golan, karena dirasa Netanyahu belum cukup untuk mencegah ancaman Iran dari wilayah Suriah.




Credit  tempo.co