Oezil mengatakan ia didiskriminasi karena pertemuannya dengan Erdogan.
CB,
BERLIN -- Mantan kanselir Jerman Gerhard Schroeder mengecam Menteri
Luar Negeri Heiko Maas, Rabu (25/7), karena komentar kontroversialnya
tentang pesepak bola Jerman-Turki Mesut Oezil. "Ini keputusan yang murni
dan tidak tertahankan," ujar Schroeder, mantan pemimpin Social
Democratic Party (SPD) kepada harian
Suddeutsche Zeitung.
Dilansir di
Anadolu, Kamis (26/7), pemain bintang Jerman, yang juga berdarah Turki ini berhenti dari tim nasional Jerman pada Ahad. Oezil mengatakan ia memperoleh perlakuan diskriminatif dan propaganda rasial dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam
sebuah pernyataan mengejutkan pada Senin, Maas, seorang politikus
Social Democrat, mengkritik keputusan Oezil. "Saya tidak berpikir kasus
seorang miliuner yang hidup dan bekerja di Inggris akan memberi kami
informasi mengenai kapasitas integrasi di Jerman," klaimnya.
Schroeder
mengatakan, komentar semacam itu tidak ada kaitannya dengan pandangan
Social Democrat. Dia juga memperingatkan komentar Maas akan berdampak di
tangan ekstremis sayap kanan.
Sejak Mei, Oezil dikritik
oleh politikus dan media Jerman karena bertemu dengan Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan di London menjelang pemilihan Turki. Dalam
serangkaian
tweet pada Ahad, Oezil membela pertemuannya, dan menekankan foto dengan presiden Turki bukan tentang politik atau pemilihan.
"Ini tentang saya menghormati akar keluarga saya," katanya.
Oezil
mengatakan politikus sayap kanan dan media menggunakan fotonya dengan
Erdogan sebagai kesempatan mengekspresikan kecenderungan rasial mereka
yang sebelumnya tersembunyi menjelang Piala Dunia Juni lalu. Meskipun
memperoleh perlakuan diskriminatif dan rasial, namun Oezil tidak
mendapat dukungan dari Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) atau pemimpinnya
Reinhard Grindel.