Senin, 30 Juli 2018

Israel Diduga Ciptakan Gempa Buatan untuk Hancurkan Masjid Al-Aqsa



Israel Diduga Ciptakan Gempa Buatan untuk Hancurkan Masjid Al-Aqsa
Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Foto/REUTERS/Wikimedia Commons/ Mark A. Wilson/Department of Geology/The College of Wooster

YERUSALEM - Israel diduga menciptakan serangkaian gempa bumi buatan pada awal Juli lalu. Rentetan gempa yang dicurigai hasil dari uji coba senjata dinilai sebagai cara rahasia untuk menghancurkan situs-situs suci di Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa, Dome of the Rock dan Gereja Makam Suci.

Dugaan itu disampaikan ulama Muslim dan imam Kristen di Yerusalem. Rentetan gempa berkekuatan rendah telah dirasakan di Israel utara dan sekitarnya pada awal Juli lalu.

The Middle East Media Research Institute (MEMRI) merilis artikel Kamal Zakarneh, kolumnis untuk harian Yordania, Al-Dustour, yang menyatakan bahwa serangkaian gempa baru-baru ini di Israel utara kemungkinan disebabkan oleh uji coba senjata nuklir di situs bawah tanah atau senjata lain yang dikembangkan Israel. Tujuannya, menurut artikel itu, adalah meruntuhkan Masjid Al-Aqsa, Dome of the Rock dan Gereja Makam Suci.

Ikrima Sabri, mantan Mufti Yerusalem, yang sekarang menjadi pengkhotbah di Masjid Al-Aqsha, juga memiliki kecurigaan serupa.

"Penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha tak henti-hentinya, dan kecepatan mereka (bahkan) meningkat dan menjadi lebih parah. Penggalian ini tidak boleh diterima, karena mereka merupakan agresi yang mencolok terhadap Al-Aqsa dan wakaf," katanya.

"Semua tanda menunjukkan bahwa otoritas pendudukan (Israel) sedang mempersiapkan sesuatu untuk mencelakai Al-Aqsa. Kita harus berhati-hati (dan menyadari bahwa) otoritas pendudukan dapat menyebabkan gempa yang menghancurkan Al-Aqsa," ujarnya.
"Pendudukan dan pemerintahnya dapat mengambil keuntungan dari keadaan alami dan tidak alami untuk mewujudkan plot guna menghancurkan Al-Aqsa. Ada jaringan terowongan di bawah sana yang mencapai kedalaman Al-Aqsa," lanjut Sabri, yang dilansir Minggu (29/7/2018).

Wakil Kepala Cabang Utara Gerakan Islam di Israel, Kamal Al-Khatib, menduga ada unsur-unsur tak resmi yang melakukan tindakan itu.

"Meskipun (orang) berbicara tentang menghancurkan Al-Aqsa yang diberkati untuk membangun 'Temple' di atas reruntuhannya, Israel tidak akan pernah setuju untuk langkah gila seperti itu. Tetapi, ada unsur-unsur tidak resmi yang melakukan upaya terbaik untuk mempercepat penghancuran masjid dan menghapus semua tanda-tanda budaya Arab dan Muslim dari Kota Yerusalem," katanya.

Adapun gempa bumi baru-baru ini di Palestina utara, tidak dapat dikesampingkan bahwa otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas tindakan yang dapat menyebabkan gempa bumi tersebut dengan tujuan menghancurkan situs-situs di Al-Aqsa dan kemudian mengklaim bahwa itu adalah hasil dari bencana alam.

Uskup Agung Ortodoks Yunani di Yerusalem, Atallah Hana, sependapat dengan para ulama Muslim bahwa rentetan gempa bumi berskala kecil sudah mencurigakan.

“Apa yang terjadi adalah bagian dari rencana berbahaya yang sedang berlangsung yang ditujukan untuk merusak situs suci Al-Aqsa. Gempa bumi buatan yang kita dengar setiap hari adalah awal dari gempa besar yang akan menghantam Al-Aqsa dan monumen bersejarah dan keagamaan lainnya di kota Yerusalem," katanya. 




Credit  sindonews.com