Yerusalem (CB) - Moskow tidak bisa memaksa pasukan Iran
untuk angkat kaki dari Suriah, kata Duta Besar Rusia untuk Israel
Anatoly Viktorov pada Senin.
Pernyataan itu disampaikan sebagai penolakan atas tuntutan Tel Aviv yang sudah sejak lama meminta bantuan Moskow untuk menekan Iran agar menarik pasukannya dari Suriah.
Di sisi lain, Viktorov juga mengatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika angkatan bersenjata Israel memutuskan untuk menggelar serangan terhadap pasukan Iran di Suriah, demikian seperti dikutip dari laporan Reuters.
Selama ini, Teheran dan Moskow mengerahkan sumber daya militer mereka untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al Assad dalam menumpas gerakan gerilyawan.
Kepada stasiun televisi Channel 10, Viktorov mengatakan bahwa hanya tentara Suriah yang berada di wilayah Dataran Tinggi Golan, yang menjadi tanah rampasan Israel.
Saat ini, pasukan Bashar sudah hampir menguasai sepenuhnya wilayah barat daya yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan.
Pada pekan lalu, Israel menolak tawaran Rusia untuk menahan pasukan Iran agar berada dalam jarak sedikitnya 100 km dari garis bebas senjata Dataran Tinggi Golan. Israel menganggap tawaran itu tidak cukup.
Viktorov sendiri mengatakan bahwa keberadaan pasukan Iran di Suriah adalah hal yang bisa dibenarkan.
"Mereka memainkan peran penting dalam upaya bersama kami untuk menumpas para teroris di Suriah. Ini sebabnya mengapa, pada waktu sekarang ini, kami menganggap tuntutan untuk mengusir tentara asing dari Suriah sebagai hal yang tidak realistis," kata dia.
"Kami bisa berbicara kepada Iran secara jujur dan terbuka, dan mencoba memengaruhi mereka untuk melakukan suatu hal, atau tidak melakukan hal lainnya," kata dia.
Namun saat ditanya apakah Rusia bisa memaksa Iran untuk keluar, dia menjawab, "Kami tidak bisa."
Meski secara formal mengaku netral dalam urusan perang saudara di Suriah yang telah berlangsung selama tujuh tahun terakhir, Israel telah berulang kali menggelar serangan udara terhadap fasilitas militer dari Iran dan Hisbullah di Suriah.
Serangan-serangan dari Israel itu nampak dibiarkan begitu saja sistem pertahanan Rusia yang berada di Suriah.
Viktorov mengaku tidak setuju terhadap serangan Israel ke Suriah. Namun, dia menambahkan bahwa "kami tidak bisa mendikte Israel bagaimana mereka harus berperilaku. Ini bukan kewenangan Rusia untuk melarang Israel melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Pernyataan itu disampaikan sebagai penolakan atas tuntutan Tel Aviv yang sudah sejak lama meminta bantuan Moskow untuk menekan Iran agar menarik pasukannya dari Suriah.
Di sisi lain, Viktorov juga mengatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika angkatan bersenjata Israel memutuskan untuk menggelar serangan terhadap pasukan Iran di Suriah, demikian seperti dikutip dari laporan Reuters.
Selama ini, Teheran dan Moskow mengerahkan sumber daya militer mereka untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al Assad dalam menumpas gerakan gerilyawan.
Kepada stasiun televisi Channel 10, Viktorov mengatakan bahwa hanya tentara Suriah yang berada di wilayah Dataran Tinggi Golan, yang menjadi tanah rampasan Israel.
Saat ini, pasukan Bashar sudah hampir menguasai sepenuhnya wilayah barat daya yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan.
Pada pekan lalu, Israel menolak tawaran Rusia untuk menahan pasukan Iran agar berada dalam jarak sedikitnya 100 km dari garis bebas senjata Dataran Tinggi Golan. Israel menganggap tawaran itu tidak cukup.
Viktorov sendiri mengatakan bahwa keberadaan pasukan Iran di Suriah adalah hal yang bisa dibenarkan.
"Mereka memainkan peran penting dalam upaya bersama kami untuk menumpas para teroris di Suriah. Ini sebabnya mengapa, pada waktu sekarang ini, kami menganggap tuntutan untuk mengusir tentara asing dari Suriah sebagai hal yang tidak realistis," kata dia.
"Kami bisa berbicara kepada Iran secara jujur dan terbuka, dan mencoba memengaruhi mereka untuk melakukan suatu hal, atau tidak melakukan hal lainnya," kata dia.
Namun saat ditanya apakah Rusia bisa memaksa Iran untuk keluar, dia menjawab, "Kami tidak bisa."
Meski secara formal mengaku netral dalam urusan perang saudara di Suriah yang telah berlangsung selama tujuh tahun terakhir, Israel telah berulang kali menggelar serangan udara terhadap fasilitas militer dari Iran dan Hisbullah di Suriah.
Serangan-serangan dari Israel itu nampak dibiarkan begitu saja sistem pertahanan Rusia yang berada di Suriah.
Viktorov mengaku tidak setuju terhadap serangan Israel ke Suriah. Namun, dia menambahkan bahwa "kami tidak bisa mendikte Israel bagaimana mereka harus berperilaku. Ini bukan kewenangan Rusia untuk melarang Israel melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Credit antaranews.com