Jumat, 27 Juli 2018

Membela Trump Soal Rusia -- Korea Utara, Menlu AS Dicecar Senat


Presiden AS Donald Trump didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) dalam pertemuan KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Kedatangan Trump turut didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Pertemuan itu adalah yang pertama sejak penunjukan Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri AS. AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS Donald Trump didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) dalam pertemuan KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Kedatangan Trump turut didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Pertemuan itu adalah yang pertama sejak penunjukan Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri AS. AP Photo/Pablo Martinez Monsivais

CB, Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mendapat banyak pertanyaan kritis saat rapat kerja dengan Senat, yang meragukan kebijakan luar negeri Presiden Donald


Ketua Komite Luar Negeri Senat, Senator Bob Corker, mengatakan para anggota parlemen mempertanyakan kebijakan luar negeri pemerintah AS saat ini.
“Kita benar-benar membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai apa yang sedang terjadi, apa yang disetujui Presiden dan apa sebenarnya strategi kita mengenai sejumlah isu,” kata Corker dalam rapat kerja dengan Pompeo di Capitol Hill seperti dilansir CNN, Kamis, 26 Juli 2018.
Corker mengatakan ini sambil menyoroti kebijakan luar negeri Trump mengenai Rusia dan Korea Utara. Pompeo dinilai enggan menjelaskan secara detail pembicaraan antara Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Helsiniki, Finlandia, pada pekan lalu. Dan juga isi pembicaraan Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Singapura pada bulan lalu.
“Pemerintah mengatakan kepada kami,’Jangan khawatir, harap tenang, ada strategi di sini.’ Tapi sepertinya dari yang tampak di sini Gedung Putih bangun tiap pagi dan membuat kebijakan sambil jalan.”
Seperti dilansir Reuters, Trump dan Putin bertemu di Helsinki pada pekan lalu dan dimulai dengan pertemuan empat mata, yang berlangsung selama sekitar dua jam. Pada saat jumpa pers, Trump dinilai tidak mengkritik Putin secara terbuka mengenai temuan lembaga intelijen AS bahwa ada upaya dari Rusia untuk mengintervensi pemilu AS.

Suasana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin beserta rombongan dalam pertemuan KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Pertemuan puncak antara Trump dan Putin nantinya akan digelar secara tertutup selama 90 menit. REUTERS/Kevin Lamarque
Belakangan Trump mengklarifikasi bahwa dia mendukung temuan lembaga intelijen AS soal ini. Trump mengatakan ini dalam jumpa pers di Gedung Putih beberapa hari pasca pertemuan puncak di Helsinki.
Menurut Corker, seperti dilansir CNN, para senator mendengar ada kesepakatan antara Trump dan Putin. “Kami tidak tahu banyak soal kesepakatan ini. Dan Presiden telah mengundang Putin untuk datang ke Washington untuk mendiskusikan implementasi soal ini,” kata dia.
Menanggapi ini, Pompeo dengan gigih membela kebijakan Trump meskipun tidak memberikan penjelasan detail mengenai isi percakapan Trump dan Putin.
“Presiden boleh berbicara dengan anggota kabinet dan tidak perlu diulang di ruang publik,” kata Pompeo dalam rapat kerja yang berlangsung selama sekitar tiga jam itu.
Pompeo juga menjawab pertanyaan dari Senator Bob Menendez dari Partai Demokrat. Menendez mempertanyakan pertemuan empat mata Trump dan Putin dan menanyakan isinya. “Presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih siapa yang hadir dalam pertemuan-pertemuan,” kata Pompeo.
Pompeo tidak menceritakan isi detil pertemuan Trump dan Putin namun menjelaskan sikap umum pemerintahan Trump yaitu berkomitmen untuk bersikap tegas sambil membuka dialog.
Soal ini, Menendez mengunggah cuplikan rapat kerja dengan Pompeo di akun Twitter @SenatorMenendez. Menendez menulis membandingkan Presiden Barack Obama, yang berasal dari Partai Demokrat, dengan Trump, yang didukung Partai Republik.


“Pendekatan kami sama, meningkatkan biaya atas agresi yang dilakukan hingga Vladimir Putin memilih kebijakan luar negeri yang tidak terlalu konfrontatif dan tetap membuka pintu dialog untuk kepentingan nasional,” kata Pompeo.

Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP
Atas jawaban Pompeo ini, Corker mengatakan banyak pertanyaan yang muncul dalam rapat Senat ini tidak terkait dengan Pompeo melainkan sikap Presiden. “Tindakan-tindakan Presiden yang menciptakan ketidak-percayaan besar di negara kita dan di antara sekutu,” kata Corker.
Pompeo menolak pernyataan Corker ini. “Senator, saya tidak sepakat dengan mayoritas yang Anda baru saja katakan. Anda membedakan antara kebijakan pemerintah dan Presiden. Itu satu paket. Setiap sanksi yang dibuat ditandatangani Presiden AS. Setiap mata-mata (Rusia) yang dikeluarkan merupakan arahan dari Presiden,” kata Pompeo. 




Credit  tempo.co