Jumat, 19 Februari 2016

Potret Dunia Riset Indonesia

Ilustrasi: Shutterstock
Ilustrasi: Shutterstock
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong dunia penelitian Tanah Air agar kian meningkatkan daya saing di kancah dunia. Potret dunia riset di Indonesia sendiri dihiasi berbagai masalah, mulai dari minimnya dana dan fasilitas hingga kurangnya apresiasi industri.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemristekdikti, Dr Muhammad Dimyati menjelaskan, banyak karya inovasi anak bangsa masih menggunakan teknologi asing.
"Sebanyak 58 persen peneliti masih menggunakan sumber teknologi utama dari luar negeri. Untuk itu Presiden berharap bisa menekankan penelitian tersebut pada pemanfaatannya di masyarakat, bukan hanya dari sisi ingin meneliti," papar Dimyati di Gedung Dikti Jakarta, Juamt (19/2/2016).
Selain itu, kata Dimyati, masih banyak penelitian yang dilakukan pihak asing tidak terdaftar di lembaga riset atau perguruan tinggi Indonesia. Dia bercerita, dalam sebuah kunjungan ke Bali, ternyata ada sejumlah peneliti asing sedang meneliti kera di kebun binatang. Namun setelah ditelusuri ke kampus, ternyata peneliti itu tidak terdaftar bersama mereka.
"Harus kita tertibkan, karena dikhawatirkan beberapa sampel yang dimiliki Indonesia akan dibawa ke luar negeri. Itu pernah terjadi beberapa kali," ujarnya.
Di sisi lain, tidak semua penelitian bisa dihilirisasi ke arah industri. Dimyati menyebut, hanya sekira delapan persen hasil riset yang pada akhirnya menjalani proses tersebut.
"Di Amerika saja total ada 100 ribu penelitian yang masuk, namun hanya 250 yang berhasil dan masuk ke skala besar," tandasnya.


Credit  Okezone