Rabu, 12 Agustus 2015

Selandia Baru Pamerkan 40 Desain Bendera Baru


Selandia Baru Pamerkan 40 Desain Bendera Baru (Ilustrasi/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Warga Selandia Baru dapat melihat 40 desain bendera terbaru negara mereka yang dirilis pada Senin (9/8). Pemerintah Selandia Baru merilis puluhan desain bendera terbaru untuk menentukan perubahan terhadap standar nasional mereka.

Pemerintah Selandia Baru menunjuk badan pengawas proyek yang baru saja merilis daftar desain bendera mereka yang dipilih dari lebih 10 ribu desain oleh publik.

Puluhan desain bendera baru itu akan diperiksa lebih lanjut sebelum dipangkas menjadi empat desain yang nanti akan dipilih oleh publik pada tahun ini.

Selandia baru tengah merencanakan referendum kedua pada tahun depan, meminta rakyatnya untuk memilih antara desain bendera baru dengan bendera saat ini yang menampilkan "Union Jack", bendera nasional Inggris yang terdiri dari lambang salib merah dan putih dengan latar biru.

Kepala proyek desain bendera, John Burrows, menyatakan bahwa desain bendera baru harus merepresentasikan Selandia Baru serta merayakan bangsa Selandia Baru yang progresif dan inklusif.

Selain itu, lanjut Burrows, desain tersebut harus menggambarkan masa lalu Selandia Baru dan visi mereka kedepannya.


"Sangat penting jika desain dari bendera baru itu abadi, cocok untuk berbagai konteks, sederhana, rapi, seimbang dan memiliki kontras yang baik," kata Burrows.

Tema umum dari puluhan desain bendera tersebut adalah pakis perak, simbol yang digunakan oleh tim olahraga Selandia Baru dan konstelasi bintang pari. Sedangkan skema warnanya adalah merah, hitam atau biru, dan putih.

Perdana Menteri Selandia Baru John Key, yang menginginkan adanya perubahan bendera nasional, menyukai simbol pakis perak untuk mengganti bendera sebelumnya, yang memiliki lambang Union Jack di sudut kiri atas dan empat bintang merah mewakili bintang pari pada latar belakang biru gelap.

Namun, proyek penggantian bendera ini menuai komentar publik di media sosial karena menghabiskan dana yang sangat besar, yaitu sekitar Rp318 triliun.
Credit  CNN Indonesia