Senin, 31 Agustus 2015

Slamet Rahardjo syukuri keberhasilan misi kesenian Indonesia


Slamet Rahardjo syukuri keberhasilan misi kesenian Indonesia
Slamet Rahardjo (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
 
 
Frankfurt (CB) - Ketua Komite Pertunjukan, Pameran dan Seminar Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Slamet Rahardjo Djarot mensyukuri keberhasilan misi kesenian Indonesia dalam ajang Museums Uferfest atau Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman.

"Saya bersyukur kepada Tuhan karena enam bulan persiapan merupakan kerja yang cukup berat. Sekarang saya ingin laporkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa misi kami membawa branding Indonesia sebagai negara penuh inspirasi, ternyata diterima dengan baik dan luar biasa," kata Slamet Rahardjo usai penutupan Museums Uferfest yang berakhir Minggu (30/8) tengah malam atau Senin pagi WIB.

Ia mengatakan, tema 17.000 Islands of Imaginations diwujudkan dengan penampilan tim kesenian Indonesia yang memadukan musik tradisional dan musik modern, yang membuat publik Eropa, khususnya warga Jerman sangat kagum.

Slamet mengklaim bahwa dalam lima tahun terakhir penyelenggaraan Museums Uferfest ini, penampilan Indonesia yang merupakan tamu kehormatan di festival tersebut adalah yang terbaik.

"Indonesia sudah semakin dikenal publik di Jerman dan kita memberikan bukti bahwa Indonesia patut menjadi sahabat dan patut dikatakan setara dengan mereka," katanya.

Senada dengan itu, Ketua Komite Nasional Indonesia Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Goenawan Mohamad mengatakan, momentum Museums Uferfest 2015 akan dikenang sepanjang masa dan yang terpenting adalah kini Indonesia tidak bisa dianggap "enteng" oleh Jerman dan Eropa.

"Saya senang warga Indonesia di sini benar-benar bangga, dan jujur saya juga merasa bangga," katanya.

Ia menilai, ukuran keberhasilan misi kesenian Indonesia dilihat dari maraknya liputan media di Jerman dan Eropa yang cukup banyak dan positif, serta pengunjung yang hadir menyaksikan penampilan seniman dan musisi Indonesia di panggung utama festival ini.

"Ini akhir festival yang luar biasa. Musik dangdut akan melekat dan dikenang di sini, bukan samba dan lainnya," katanya.


Credit  ANTARA News

Sambutan penonton Frankfurt terhadap musisi Indonesia luar biasa


Sambutan penonton Frankfurt terhadap musisi Indonesia luar biasa
Musisi Jazz Dwiki Dharmawan (kiri) tampil dalam pergelaran musik "3rd Ramadhan Jazz Festival 2013" di Plaza Mesjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Jumat. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
 
Frankfurt (CB) - Musisi Djaduk Ferianto mengapresiasi sambutan penonton di Frankfurt, Jerman, yang luar biasa ketika manyaksikan penampilan para seniman dan musisi Indonesia saat pembukaan Museums Uferfest, Jumat (28/8) petang.

"Saya surprise saja, ternyata sangat luar biasa antusias penonton warga sini. Artinya masyarakat Jerman mengapresiasi kerja kawan-kawan," ujarnya di Frankfurt, Sabtu, menanggapi sambutan masyarakat setempat terhadap penampilan para musisi dan seniman di ajang Museums Uferfest atau Festival Tepi Sungai Main yang merupakan salah satu festival seni budaya terbesar di Eropa itu.

Pada pembukaan acara tersebut, Djaduk bersama grup musiknya Kua Etnika tampil memeriahkan acara yang dibuka oleh Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann didampingi Dubes RI untuk Jerman Fauzi Bowo.

Selain Djaduk, tampil pula Barong Banyuwangi, Dwiki Dharmawan and friends, penyanyi Bonita, Dira Sugandi, Mian Tiara, serta rapper J-Flow.

Saat itu, ratusan penonton terlihat memadati arena panggung Indonesia seluas 800 meter persegi untuk menyaksikan seniman dan musisi Indonesia yang menampilkan musik yang memadukan unsur tradisional dan modern itu.

Menurut Djaduk yang juga salah satu putra dari seniman Bagong Kusudiardjo itu, hal itu membuktikan bahwa musik merupakan bahasa universal yang dapat menjadi sarana diplomasi kedua (second track diplomation) antara masyarakat Indonesia dan Jerman.

"Paling tidak, pemahaman orang luar terhadap Indonesia akan semakin terbuka dan mereka mengapresiasi kerja para musisi dan seniman Indonesia," katanya.

Ia menambahkan, berbeda dengan kebijakan pemerintah masa lalu yang kerap hanya menampilkan kesenian tradisional seperti tari-tarian di ajang internasional, namun sekarang ini sangat berbeda dengan menampilkan sesuatu yang lebih modern.

"Karena orang luar ingin melihat sesuatu yang baru dari Indonesia dan kali ini mereka melihat penampilan Indonesia yang lebih beragam, memadukan seni tradisional dengan modern," katanya.

Senada dengan itu, musisi Dwiki Dharmawan juga menilai sambutan warga Frankfurt sangat impresif sekali terhadap penampilan musisi dan seniman Indonesia.

"Ini sangat positif untuk promosi Indonesia. Tadi saat sambutan, Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann juga sangat mengapresiasi penampilan musisi Indonesia," katanya.

Wali Kota Frankfurt, katanya, mengagumi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan bisa merasakan bahwa Indonesia adalah negeri yang besar dan penuh keberagaman seni dan budaya.

Credit  ANTARA News


Panggung Indonesia di Uferfest dapat sambutan meriah


Frankfurt (CB) - Panggung Indonesia yang menyuguhkan penampilan sejumlah seniman dan musisi Tanah Air di ajang Museums Uferfest atau Festival Tepi Sungai, Frankfurt, Jerman, mendapat sambutan meriah dari warga setempat saat pembukaan acara tersebut, Jumat (28/8) petang.

Ratusan orang tampak berkerumun di depan panggung Indonesia yang merupakan panggung utama arena Museum Uferfest untuk menyaksikan penampilan para seniman dan musisi Indonesia, yang menyuguhkan karya apik yang merupakan perpaduan seni tradisional dan musik modern.

Tidak ketinggalan, Wali Kota Frankfurt Peter Feldmann pun turut hadir menyaksikan penampilan Indonesia yang menjadi tamu kehormatan di acara tersebut.

Peter Feldmann didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Fauzi Bowo, naik ke atas panggung dan membuka secara resmi Museums Uferfest 2015 yang akan berlangsung hingga 30 Agustus 2015.

Ia mengatakan acara Museums Uferfest merupakan agenda tahunan dan merupakan salah satu festival seni budaya terbesar di eropa. Pada tahun 2015 ini Indonesia menjadi Tamu Kehormatan.

Menurut dia, warga Jerman mengapresiasi apa yang ditampilkan para seniman dan musisi Indonesia yang menunjukkan keberagaman seni dan budaya, yang sesuai dengan motto Bhinneka Tunggal Ika.

Sedangkan Dubes RI untuk Jerman, Fauzi Bowo, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Jerman, khususnya di Frankfurt yang sudah memberikan sambutan baik dan apresiasi terhadap Indonesia.

Dalam pembukaan tersebut, para seniman dan musisi Indonesia yakni grup musik Kua Etnika pimpinan Djaduk Ferianto, Barong Banyuwangi, musisi Dwiki Dharmawan, penyanyi Dian Sugandi, Bonita, Mian Tiara Hanuraga, dan rapper J-Flow yang bertindak sebagai pemandu acara, menunjukkan kebolehan mereka di hadapan ratusan warga yang memadati arena di sepanjang sungai Main.

Panggung Indonesia seluas 800 meter persegi itu pun terlihat dipenuhi oleh para pengunjung yang tidak hanya menyaksikan penampilan seniman dan musisi Indonesia, tetapi juga sambil menikmati kuliner khas Indonesia yang dijajakan di gerai-gerai di sekitar lokasi tersebut.


Credit  ANTARA News