Bentrokan antara kedua kelompok tersebut meletus secara tiba-tiba pada Sabtu siang, setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Abou Ashraf Al-Armoushi, Kepala Keamanan Nasional di kamp itu dan pejabat Gerakan Fatah.
Upaya pembunuhan itu membuat anggota Fatah yang bersenjata terlibat baku-tembak dengan anggota Jund Ash-Sham, dan menewaskan satu orang Palestina serta melukai lima orang lagi.
Kedutaan Besar Palestina di Lebanon dan faksi Palestina tersebut melancarkan satu gagasan dalam upaya mencapai gencatan senjata di kalangan anggota Fatah dan Jund Ash-Sham, dan berhasil meyakinkan semua pihak yang berperang agar mengakhiri bentrokan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.
Kamp Ain El-Helwe adalah kamp terbesar pengungsi Palestina di Lebanon dan dikenal sebagai tempat berlindung bagi pedagang narkotika dan gerilyawan yang dicari.
Menurut kesepakatan lama, kesepakatan keamanan Lebanon tidak memasuki kamp itu dan berbagai faksi Palestina menguasai keadaan di dalamnya.
Credit ANTARA News