KUALA LUMPUR (CB) – Kerajaan Inggris memberi kemerdekaan
kepada Malaysia pada 31 Agustus 1957. Sejak saat itu warga Malaysia
menandai tanggal tersebut sebagai hari kemerdekaan.
Sebelum kemerdekaan itu, atau tepatnya pada 1948, terbentuklah sebuah Federasi Malaya atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu. Akhirnya momen yang ditunggu warga Malaysia terjadi.
Pada 30 Agustus 1957 malam, banyak orang berkumpul di Royal Selangor Klub Padang di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menyaksikan penyerahan hari bersejarah tersebut.
Pada pukul 11.58 waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Malaysia saat itu, Tunku Abdul Rahman, tiba dan bergabung dengan anggota dari divisi pemuda Partai Aliansi di Royal Selangor Klub Padang.
Pada tengah malam, ketika lampu kembali dinyalakan, Bendera Union pun mulai diturunkan. Masyarakat melihat pertama kali bendera Malaysia dikibarkan dan lagu kebangsaan ‘Negaraku’ dikumandangkan.
Tunku Abdul Rahman kemudian memberikan pidato saat upacara. Dia mengatakan, ini merupakan sebagai momen terbesar dalam kehidupan orang-orang Melayu.
Pada 31 Agustus 1957 pagi, perayaan pindah ke Stadion Merdeka. Lebih dari 20.000 orang menyaksikan upacara yang dimulai pukul 09:30 waktu setempat. Banyak tamu penting dari negara tetangga yang hadir dalam upacara tersebut.
Perwakilan Ratu saat itu, Duke of Gloucester, memberikan Tunku Abdul Rahman instrumen kemerdekaan. Kemudian Tunku melanjutkan dengan membacakan proklamasi yang dilanjutkan dengan teriakan “Merdeka!”
Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Malaya yang dilanjutkan mendengarkan lagu kebangsaan.
Sebelum kemerdekaan itu, atau tepatnya pada 1948, terbentuklah sebuah Federasi Malaya atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu. Akhirnya momen yang ditunggu warga Malaysia terjadi.
Pada 30 Agustus 1957 malam, banyak orang berkumpul di Royal Selangor Klub Padang di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menyaksikan penyerahan hari bersejarah tersebut.
Pada pukul 11.58 waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Malaysia saat itu, Tunku Abdul Rahman, tiba dan bergabung dengan anggota dari divisi pemuda Partai Aliansi di Royal Selangor Klub Padang.
Pada tengah malam, ketika lampu kembali dinyalakan, Bendera Union pun mulai diturunkan. Masyarakat melihat pertama kali bendera Malaysia dikibarkan dan lagu kebangsaan ‘Negaraku’ dikumandangkan.
Tunku Abdul Rahman kemudian memberikan pidato saat upacara. Dia mengatakan, ini merupakan sebagai momen terbesar dalam kehidupan orang-orang Melayu.
Pada 31 Agustus 1957 pagi, perayaan pindah ke Stadion Merdeka. Lebih dari 20.000 orang menyaksikan upacara yang dimulai pukul 09:30 waktu setempat. Banyak tamu penting dari negara tetangga yang hadir dalam upacara tersebut.
Perwakilan Ratu saat itu, Duke of Gloucester, memberikan Tunku Abdul Rahman instrumen kemerdekaan. Kemudian Tunku melanjutkan dengan membacakan proklamasi yang dilanjutkan dengan teriakan “Merdeka!”
Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Malaya yang dilanjutkan mendengarkan lagu kebangsaan.
Credit Okezone