Senin, 31 Agustus 2015

Jepang Luncurkan Kapal Induk Bernama 'Kaga'


Jepang Luncurkan Kapal Induk Bernama 'Kaga' Mainichi
Jepang meluncurkan kapal induk terbarunya bernama Kaga, pada 27 Agustus 2015. 


CB, TOKYO - Jepang baru saja meluncurkan kapal induk terbaru bernama Kaga pada 27 Agustus 2015. Kapal 24DDH (Heisei 24 nen Do atau 2012, Destroyer Helicopter) merupakan kapal induk kedua setelah kapal induk perusak Izumo yang sudah diperkenalkan pada 6 Agustus 2013. "Kapal ini lambang kekuatan nasionalisme Jepang saat ini," papar sumber Tribunnews.com, Minggu (30/8/2015).
Menurut dia, Kaga yang diserahkan kepada Pasukan Beladiri Maritim Jepang, Kamis (27/8/2015), menjadi kebanggaan Jepang saat ini karena kecanggihannya dapat mendeteksi kapal selam secanggih apa pun juga terutama kapal selam Tiongkok yang kerap memasuki perairan Jepang secara sembunyi-sembunyi.
Kapal induk seberat 24.000 ton tersebut buatan Ishikawa Heavy Industries, perusahaan asli Jepang yang bergerat di bidang industri berat. Nama Kaga, sebagai nama perfektur di Jepang, pernah diberikan kepada kapal perang Jepang saat Perang Dunia II.
Upacara peresmian kapal induk Kaga berlangsung di markas pangkalan laut Isogo Yokohama, perfektur Kanagawa. Pemberian nama Kaga mencerminkan fenomena langit, cuaca, gunung, sungai, yang dilengkapi dengan helikopter tempur.
Kapal ini merupakan kapal tempur keempat setelah Hyuga, Ise dan Izumo. Dahulu kala di zaman Edo, Kaga adalah kapal tempur yang berperang di Perang Pasifik pada 1937 terutama saat berada di Shanghai dan Nanjing, belakangan dikenal dengan Insiden Jembatan Marco Polo. Kapal ini juga menghantam Pearl Harbour pada 1941 yang kemudian dihajar balik Amerika Serikat pada Juni 1942.
Nama Kaga membuat Tiongkok agak jengkel karena mengingatkan masa kelam Perang Dunia. Kapal induk sepanjang 248 meter, lebar 38 meter, di masa depan akan dilengkapi pesawat berkemampuan vertical take-off dan landing pesawat tempur F-35B "Lightning II".
Banyak pengamat melihat peluncuran kapal induk ini sebagai simbol bangkitnya militer Jepang. Meski demikian, sumber tersebut menambahkan, "Hal ini hanya untuk mempertahankan diri Jepang dari serangan pihak luar."


Credit  TRIBUNNEWS.COM