Selasa, 25 Agustus 2015

Intervensi Larinya Dana, Bank Sentral Tiongkok Suntik USD23,4 Miliar


beijing. dok : Bloomberg
beijing. dok : Bloomberg
CB, Beijing: Bank Sentral Tiongkok atau The People's Bank of China (PBOC) menambahkan sejumlah dana ke pasar keuangan sebagai operasi pasar selama enam bulan, seiring dengan intervensi pasar uang, demi mencegah penurunan yuan.

PBOC menyatakan, dana sebesar 150 miliar yuan atau USD23,4 miliar digelontorkan melalui pembelian surat berjangka dalam mekanisme Repurchase Agreement (REPO). Adapun sebanyak 120 miliar yuan sudah dilakukan dan menyisakan dana sebesar 30 miliar yuan.

Berdasarkan sumber Bloomberg, Selasa (25/8/2015), PBOC juga menjual 60 miliar yuan dari treasury berjangka tiga bulan, yang sebagian kecilnya sebesar tiga persen dipegang oleh kementerian keuangan.

Bunga surat berjangka overnight atau dengan jangka waktu sehari naik selama empat bulan dengan mencapai 1,85 persen dan mencapai 1,83 persen pada siang hari ini berdasarkan data yang dikompilasi oleh data perbankan nasional. Bunga obligasi dengan tenor tujuh hari jatuh sebanyak dua basis point ke 2,51 persen.

Analis Tiongkok Merchants Bank Cp, Liu Dongliang, mengatakan perbankan menjadi lebih lunak untuk memberikan pinjaman dan berharap PBOC akan mendukung likuiditas di pasar. “Meskipun dana itu lebih kecil ketimbang yang kita harapkan,” kata dia.

Sejumlah bank telah banyak menjual dolar AS dalam penutupan perdagangan di Shanghai setelah Tiongkok mendevaluasi mata uangnya di 11 Agustus. Interversi itu menghilangkan bantuan dari sistem finansial dan risiko dalam memegang uang tunai ketimbang jika otoritas moneter tidak menambah dana tambahan.

Survey Bloomberg menuturkan dana cadangan valas Tiongkok akan jatuh sebanyak USD40 miliar per bulan sampai akhir tahun ini.  

Otoritas moneter menginjeksi 150 miliar yuan pada minggu lalu dengan menggunakan mekanisme REPO. Kebijakan itu menambahkan 110 miliar yuan dengan fasilitas pinjaman berjangka menengah.

Credit  Metrotvnews.com