Dilansir dari laman CNN, Sabtu (22/8/2015), dua penumpang itu diketahui sebagai anggota Marinir AS yang sedang mengenakan pakaian sipil. Bak aksi di film laga Hollywood, kedua anggota Marinir itu berhasil melumpuhkan pria bersenjata rifle otomatis Kalashnikov saat berusaha mengokang senjatanya.
Meski begitu, pria bersenjata yang diketahui merupakan warga negara Maroko itu sempat melepaskan tembakan dari pistol otomatis, senjata lain yang dipegangnya. Akibatnya, tiga orang mengalami luka, dengan dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Dari dua korban yang dibawa ke rumah sakit, salah satunya merupakan warga negara AS. Tapi belum diketahui apakah korban itu salah satu dari anggota Marinir yang menggagalkan aksi teror itu.
Adapun satu korban lain yang mengalami luka ringan adalah aktor Perancis, Jean-Hugues Anglade. Anglade menderita luka di bagian tangan.
Pelaku penembakan itu kemudian ditahan aparat kepolisian saat kereta dialihkan ke kota Arras, kota di utara Paris. Dilansir dari BBC, aparat keamanan Perancis juga menyita rifle otomatis Kalashnikov, pistol otomatis, pisau dari pria berusia 26 tahun itu.
BBC juga melaporkan bahwa dua anggota Marinir AS itu mulai mencurigai gelagat pelaku saat berada di dalam toilet. Ketika mendengar suara kokangan senjata di dalam toilet, saat itulah dua anggota Marinir AS itu mulai beraksi dan menunggu pelaku keluar dari dalam toilet.
Cegah pembantaian
Sumber di aparat keamanan mengatakan kepada CNN bahwa pelaku serangan sudah diincar oleh intelijen Perancis. Pelaku juga diduga merupakan simpatisan kelompok teror ISIS.
Pejabat lain menyebut bahwa pelaku penyerangan membawa banyak amunisi yang memungkinkannya melakukan pembantaian. Namun, aksi dua anggota Marinir AS itu mencegah terjadinya pembunuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Cazeneuve kemudian mengucapkan terima kasih atas aksi heroik yang dilakukan dua anggota Marinir AS. "Tanpa ketenangan mereka, kita bisa saja dihadapkan pada kejadian yang lebih mengerikan," ucapnya.
Credit KOMPAS.com