Tentara Korut di Pyongyang, 27 Juli 2013. (Foto: AFP / Ed Jones)
"Pemuda di seluruh Republik Rakyat Demokratis Korea (Korut) siap membela negara dalam perang suci dengan bermodalkan tekad dan keyakinan penuh untuk menghancurkan musuh," lapor Kantor berita Korean Central News Agency atau KCNA, Minggu (23/8/2015).
Meski laporan di KCNA begitu dramatis, aktivitas di ibu kota Korut masih relatif normal dan tenang. Masyarakat di Pyongyang menjalani kegiatan rutin mereka seperti biasa.
Sekelompok tentara yang menyanyikan lagu-lagu peperangan terlihat berkeliling kota dengan truk.
Sementara itu Korut dilaporkan Korsel telah memobilisasi puluhan kapal selam dan menambah kekuatan artilerinya hingga dua kali lipat di daerah perbatasan.
Juru bicara Kemenhan Korsel mengatakan 70 persen total kapal selam Korut, atau sekitar 50 unit, telah meninggalkan markas dan menghilang dari radar militer Seoul.
Mobilisasi kapal selam dalam jumlah besar ini dinilai sebagai sesuatu yang tak terduga. Korsel dan Amerika Serikat pun langsung meningkatkan misi pengintaian.
"Jumlahnya hampir sepuluh kali lebih besar dari level normal. Kami menghadapi situasi ini dengan sangat serius," ujar jubir Kemenhan Korsel, seperti dikutip AFP.
Langkah Korut yang menggerakkan kapal selam dan artileri dilakukan saat negosiator kedua Korea melanjutkan dialog damai. Korsel pun geram karena menilai Pyongyang tidak serius dalam mencari solusi damai.
Credit Metrotvnews.com