Lapan siap meluncurkan satelit LAPAN A2 di India.
Ketua Lapan, Thomas Djamaluddin (VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto)
CB - Dalam
waktu dekat, Indonesia akan meluncurkan satelit murni buatan lokal ke
luar angkasa. Satelit itu, bernama LAPAN-A2 yang akan diluncurkan
melalui bantuan roket peluncur dari Badan Antariksa India (ISRO).
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, mengatakan nantinya Indonesia akan mampu mengkomersilkan satelit tersebut. Meski rasa optimistis itu tidak terucap langsung dari pernyataan Thomas, tetapi itu terlihat dari agenda LAPAN akan pembuatan satelitnya.
"Dari seri-A LAPAN mulai dari generasi satu hingga ketiga semuanya merupakan seri eksperimen, tetapi itu akan berangsur-angsur ke sifat komersialnya," ujar Thomas kepada VIVA.co.id, Kamis, 27 Agustus 2015.
Diketahui, satelit tubsat LAPAN-A1 yang sudah diluncurkan dan LAPAN-A2 akan diluncurkan bulan depan. Sementara, LAPAN-A3 direncanakan mengangkasa tahun depan dengan bekerja sama Institut Pertanian Bogor (IPB).
"LAPAN-A1 itu 100 persen eksperimen, LAPAN-A2 80 persen eksperimen 20 persen operasional, dan LAPAN-A3 yang akan diluncurkan tahun depan itu 60 ekpersimen dan 40 persen operasional," kata dia.
Kemudian, Thomas melanjutkan, pada satelit LAPAN-A4 dan LAPAN-A5 diharapkan bobot operasionalnya lebih besar dari satelit generasi sebelum-sebelumnya.
"Diharapkan lebih besar, sehingga sifat komersialnya bisa ditentukan pada (seberapa besar) tingkat operasionalnya," ucap Thomas.
Mengenai usia layak beroperasi, Thomas menuturkan bahwa satelitnya akan mampu digunakan bertahun-tahun. Bila, sebelumnya LAPAN-A1 memiliki life time 2-3 tahun, namun kenyataannya mampu bertahan hingga enam tahun lamanya.
"Maka diharapkan LAPAN-A2 nanti akan mempunyai life time yang sama atau lebih lama lagi," ucap dia.
Untuk itu, saat dilakukan peluncuran satelit tubsat itu, LAPAN bersama dengan ISRO memperhatikan cuaca, terutama kondisi matahari. Sebab, matahari mempunyai dampak yang cukup kuat terhadap satelit.
"Pada 2007, saat LAPAN-A1 diluncurkan matahari dalam keadaan tenang. Saat ini, di tahun 2015 matahari menunjukkan masa tenang juga. Sebab, kalau sedang terjadai badai matahari itu akan mempengaruhi satelit, instrumennya tidak akan bertahan lama," jelas dia.
Diketahui, LAPAN-A2 akan dikirim dari Cengkareng ke Chennai, India dengan menggunakan pesawat kargo. Dijadwalkan, satelit generasi kedua ini akan mengangkasa ke ruang hampa sekitar 27 September 2015.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, mengatakan nantinya Indonesia akan mampu mengkomersilkan satelit tersebut. Meski rasa optimistis itu tidak terucap langsung dari pernyataan Thomas, tetapi itu terlihat dari agenda LAPAN akan pembuatan satelitnya.
"Dari seri-A LAPAN mulai dari generasi satu hingga ketiga semuanya merupakan seri eksperimen, tetapi itu akan berangsur-angsur ke sifat komersialnya," ujar Thomas kepada VIVA.co.id, Kamis, 27 Agustus 2015.
Diketahui, satelit tubsat LAPAN-A1 yang sudah diluncurkan dan LAPAN-A2 akan diluncurkan bulan depan. Sementara, LAPAN-A3 direncanakan mengangkasa tahun depan dengan bekerja sama Institut Pertanian Bogor (IPB).
"LAPAN-A1 itu 100 persen eksperimen, LAPAN-A2 80 persen eksperimen 20 persen operasional, dan LAPAN-A3 yang akan diluncurkan tahun depan itu 60 ekpersimen dan 40 persen operasional," kata dia.
Kemudian, Thomas melanjutkan, pada satelit LAPAN-A4 dan LAPAN-A5 diharapkan bobot operasionalnya lebih besar dari satelit generasi sebelum-sebelumnya.
"Diharapkan lebih besar, sehingga sifat komersialnya bisa ditentukan pada (seberapa besar) tingkat operasionalnya," ucap Thomas.
Mengenai usia layak beroperasi, Thomas menuturkan bahwa satelitnya akan mampu digunakan bertahun-tahun. Bila, sebelumnya LAPAN-A1 memiliki life time 2-3 tahun, namun kenyataannya mampu bertahan hingga enam tahun lamanya.
"Maka diharapkan LAPAN-A2 nanti akan mempunyai life time yang sama atau lebih lama lagi," ucap dia.
Untuk itu, saat dilakukan peluncuran satelit tubsat itu, LAPAN bersama dengan ISRO memperhatikan cuaca, terutama kondisi matahari. Sebab, matahari mempunyai dampak yang cukup kuat terhadap satelit.
"Pada 2007, saat LAPAN-A1 diluncurkan matahari dalam keadaan tenang. Saat ini, di tahun 2015 matahari menunjukkan masa tenang juga. Sebab, kalau sedang terjadai badai matahari itu akan mempengaruhi satelit, instrumennya tidak akan bertahan lama," jelas dia.
Diketahui, LAPAN-A2 akan dikirim dari Cengkareng ke Chennai, India dengan menggunakan pesawat kargo. Dijadwalkan, satelit generasi kedua ini akan mengangkasa ke ruang hampa sekitar 27 September 2015.
Credit VIVA.co.id